Anda di halaman 1dari 8

NAMA: RAMLAWATI

NIM:P00324019085

KELAS:2B

TUGAS: ANTROPOLOGI KESEHATAN

DOSEN:SITTI AISA,AM.KEB,M.PD

.
U N S U R E K E B U D AYA A N B E R K A I TA N D E N G A N S U K U B U G I S PA D A B AY I B A R U L A H I R

Upacara daur hidup suku BUGIS tidak berakhir ketika si anak telah lahir,
tetapi berlanjut hingga si anak dewasa. Upacara ini merupakan perlambang
untuk menjaga keselamatan si anak dari gangguan roh-roh jahat selama
hidupnya
3 U PA C A R A S U K U B U G I S PA D A B AY I B A R U L A H I R

1. Upacara Poloposi’na • Setelah bayi lahir tidak serta-merta upacara daur hidup berakhir, upacara setelah
kelahiran ini diawali dengan upacara poloposi’na (memotong tali pusar).
(Memotong tali pusar) • Upacara ini adalah memisahkan antara si bayi dengan saudara kembarnya yaitu
ula-ulana (plasenta). Masyarakat percaya bahwa bila sanro tidak sempurna
melaksanakan ketentuan upacara poloposi’na maka ia akan dikejar-kejar oleh
roh si tembuni dan di akhirat dia akan mempertanggungjawabkan kesalahan itu.
• Tahap pertama ula-ulana’ (tali pusar) di urut’ (diusap) mulai dari plasenta menuju
pusat sebanyak lima kali. Kemudian, sanro mengikat tali pusar dengan benang
yang sama panjang dengan tali pusar dan membuat simpul sebanyak lima kali.
• Sanro kemudian memasang kain kaci sebagai kerudung, persalinan pakaian
paselle disampirkan di pundak sambil duduk di atas bangkung dengan
mengibaskan tangan menjumput asap kemenyan untuk mengusir roh jahat.
• Selesai melafalkan mantera dalam hati, sanro lalu memasukkan ulaweng (emas)
ke dalam mulutnya (naorong). Setelah itu, memotong tali pusar dalam keadaan
tidak bernapas.
• Kemudian tali pusar yang sudah terpotong itu dipertemukan kembali, sambil
sanro mambaca mantera “Bismillah  Allah Taala ta’ta’ko, Nabi Muhammad
ampasialleko”.
 
.

2. UPACARA AQIQAH

• Upacara aqiqah bagi orang bugis yakni upacara penutupan


ubun-ubun bayi, pengguntingan rambut dan pemberian
nama.
• Upacara ini diawali dengan tammatoana ananae(orang tua
anak) menyiapkan berre di taro kokatoange si bawa kaluku
tuona si batu, sibawa gula cellana jadi satu untuk dijadikan
upacara pemotongan rambut.
• Upacara kemudian dilanjutkan dengan acara pengguntingan
rambut bayi, oleh tujuh orang kerabat dekat. Guntingan
rambut kemudian dimasukkan ke dalam buah kelapa yang
telah dilubangi bagian atasnya sambil membaca barzanji
sampai habis.
• Buah kelapa yang berisi rambut bayi, kemudian disimpan di
posibola (pusat rumah) dengan harapan semoga si anak
mempunyai pandangan hidup lebih baik.
3 . U PA C A R A R I P PA K A L E J J A R I TA N A
( T U R U N TA N A H )

Upacara rippakalejja ri tana atau turun tanah untuk pertama kalinya yang di lakukan oleh sanro ( dukun )
EMIK DAN ETIK SUKU BUGIS

1. Upacara polopossi’na

Etik
Emik
Sedangkan Menurut standart Asuhan Persalinan
Menurut masyarakat suku bugis Upacara poloposi’na
Normal (APN) pada saat segera bayi lahir akan
merupakan upacara pemotongan tali pusar. Upacara
dilakukan pemotongan tali pusat, sesuai JNPKR,
ini adalah memisahkan si bayi dengan saudara
Depkes RI, 2008, bahwa segera bayi lahir harus
kembarnya yaitu (placenta). Di yakini bahwa apabila
dikeringkan dan membungkus kepala serta badan
sanro tidak sempurna melakukan ketentuan upacara
poloposi’na, maka sandro akan dikejar-kejar oleh si kecuali tali pusat. Menjepit tali pusat harus
tembuni dan di akhirat dia akan mempertanggung menggunakan klem disinfeksi tingkat tinggi atau steril
jawabkan kesalahan ini. Sebelum dilaksanakan, sanro dengan jarak kira-kira 3cm dari umbilicus bayi. Setelah
mempersiapkan bahan dan perlengkapan ritual jepitan pertama dilakukan pengurutan tali pusat bayi
upacara, seperti pedupaan. Sanro memasang kain kearah ibu dengan memasang klem kedua dengan
kaci sebagai kerudung, duduk di atas keris, sambil jarak 2cm dari klem pertama. Dengan menggunakan
mengibaskan tangan menjemput asap kemenyan untuk tangan kiri di antara sela jari tengah tali pusat dipotong
mengusir roh jahat. Lalu sanro melafalkan mantra, disusul diantara kedua klem (Depkes RI, 2008, p. 126).
dengan memasukkan emas ke dalam mulutnya. Sambil
menahan nafas, placenta dipotong.
2. Sandro

 EMIK

Sandro menurut masyarakat suku bugis  ETIK


diartikan sebagai dukun atau orang "pintar".
Dalam tradisi bugis, Sanro biasanya
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al- Asqolani
berfungsi sebagai orang yang bisa
mengatakan, Dukun (kahin) adalah orang
menyembuhkan penyakit dan mendapat yang mengaku mengetahui ilmu gaib dan
kepercayaan dari masyarakat. memberikan kabar kepada manusia tentang
  kejadian yang ada di alam semesta. Di
kalangan orang-orang Arab dahulu banyak
dukun yang mengklaim diri mengetahui
banyak perkara gaib.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai