[Algoritma]
Sistem Operasi/ TIK1620 / KKNI 2016
I Made Ardwi Pradnyana, S.T., M.T.
Outline
1. Fairness: FIFO dikatakan adil dalam arti resmi (semantik/ ari antrian yaitu proses yang datang duluan, dilayani
duluan juga), tapi dinyatakan tidak adil karena proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses
pendek menunggu. Proses-proses yang tidak penting dapat membuat proses-proses yang penting menjadi
menunggu.
2. Efisiensi: sangat efisien dalam penggunaan pemroses.
3. Waktu tanggap (response time): tidak memuaskan karena proses dapat menunggu lama. Tidak cocok untuk
sistem interaktif.
4. TAT: tidak bagus
5. Throughput: tidak bagus
• Karena menggunakan strategi non-preemtive, makan akan memunculkan convoy effect, dimana semua proses
menunggu di antrian sampai CPU dilepaskan oleh proses yang memakainya.
• FIFO jarang digunakan secara mandiri tapi dikombinasikan dengan skema lain, misalnya keputusan berdasarkan
prioritas proses, sedangkan proses-proses dengan berprioritas sama diputuskan berdasarkan FIFO.
Contoh Soal
1. Misal ada tiga proses P1, P2, P3 yang datang bersamaan di milidetik ke 0 dengan urutan kedatangan
P1, P2 dan disusul P3 serta dengan lama waktu kerja CPU (CPU Burst-time) masing-masing sbb:
a. Waktu tunggu untuk P1 adalah 0 milidetik, waktu tunggu untuk P2 adalah 24 milidetik, waktu tunggu
P3 adalah 27 milidetik. Jadi rata-rata waktu tunggu (Average Waiting Time / AWT) adalah (0+24+27)/3
= 17 milidetik.
b. Turn around time (waktu penyelesaian) P1 adalah 24, P2 = 27, P3 = 30, maka rata-rata turn around time
atau Average Turn Around Time/ ATAT = (24+27+30)/3 = 27 milidetik.
3.2 Algoritma SJF
1. Penjadwalan ini mengasumsikan waktu jalan proses (sampai selesai) atau waktu
lamanya proses diketahui sebelumnya.
2. Menjadwalkan proses dengan waktu jalan terpendek sampai selesai terlebih dahulu
3. Setelah selesai, dilanjutkan dengan menjadwalkan proses dengan waktu terpendek
berikutnya, begitu seterusnya.
Kelebihan, Kelemahan dan Masalah SJF
1. Fairness: -
2. Efisiensi: sangat tinggi
3. Waktu tanggap (response time): -
4. TAT: rendah (bagus)
5. Throughput: -
• Walaupun memiliki TAT yang bagus, SJF memiliki masalah:
• Tidak dapat mengetahui ukkuran proses saat proses masuk
• Proses tidak datang bersamaan sehingga penetapannya harus dinamis
Contoh Soal
Proses-proses tersebut datang disaat yang bersamaan yaitu di milidetik ke 0. Jika proses-
proses tersebut dijadwalkan menggunakan algoritma SJF, tentukanlah Average Waiting
Time / AWT dari proses-proses tersebut!
Penyelesaian
• Penggambaran Gantt Chart dengan algoritma SJF :
2. Tentukan Average Turn Around Time/ ATAT untuk proses-proses berikut jika dijadwalkan
menggunakan algoritma SJF!
Penyelesaian:
Contoh Soal
1. Proses berjalan selama 1 kwanta, kemudian penjdwal akan mengalilhkan kepada proses
berikutnya, juga untuk berjalan satu kwanta, begitu seterusnya sampai kembali pada
proses pertama, dan berulang.
2. Jika quantum habis dan proses belum selesai maka proses menjadi runnable dan pemroses
dialihkan ke proses lain
3. jika quantum belum habis dan proses menunggu suatu kejadian (selesainya I/O), maka
proses menjadi blocked dan pemroses dialihkan ke proses lain.
4. jika quantum belum habis tapi proses telah selesai maka proses diakhiri dan pemroses
dialihkan ke proses lain.
Kelebihan, Kelemahan dan Masalah RR
2. Gambarkan gantt chart dan tentukan Average Turn Around Time untuk proses-
proses berikut dengan menggunakan algoritma RR dengan quantum waktu (q)
=3
Penyelesaian
3.4 Algoritma SRF/ SRT
1. Proses dengan sisa waktu jalan diestimasi terendah dijalankan, termasuk proses-proses
yang baru tiba.
2. Proses yang sedang running dapat diambil alih oleh proses baru yang memilki sisa
burst time yang lebih kecil.
• Perbedaan SRF dengan SJF:
• Pada SJF, begitu proses dieksekusi, proses dijalankan sampai selesai.
• Pada SRF, proses yang sedang berjalan dapat diambil alih oleh proses baru dengan sisa waktu
jalan yang diestimasi lebih rendah.
Kelemahan SRF
1. Jika diketahui terdapat 5 proses P1, P2, P3, P4 dan P5 dengan CPU burst: