Anda di halaman 1dari 13

GIZI

DOKTER &
TENAGA
MEDIS
OUR TEAM
Kharisma Gita S
18051334036

Rizqy Abidah
18051334007

TALITHA SAHDA N
18051334030

2
TABLE OF
CONTENTS

01
PENGERTIAN
04
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI GIZI
TENAGA KERJA

02 05
RUANG LINGKUP GIZI PEMENUHAN
KERJA KEBUTUHAN GIZI

03
UNDANG-UNDANG
TENTANG GIZI KERJA
3
PENGERTIAN

TENAGA KERJA
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada
dalam usia kerja. Jadi, tenaga kerja adalah individu
yang sedang mencari atau sudah melakukan
pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa yang
sudah memenuhi persyaratan ataupun batasan usia
yang telah ditetapkan oleh undang – undang yang
bertujuan untuk memperoleh hasil atau upah untuk
kebutuhan hidup sehari – hari.

4
PENGERTIAN

TENAGA MEDIS
Tenaga medis adalah tenaga ahli kedokteran dengan
fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan
medis kepada pasien dengan mutu sebaik-baiknya
dengan menggunakan tata cara dan teknik
berdasarkan ilmu kedokteran dan etik yang berlaku
serta dapat dipertanggungjawabkan (Anireon, 1984).

5
RUANG
LINGKUP GIZI (Yuliani Setyaningsih. 2008)
KERJA Pemenuhan kebutuhan gizi
tenaga kerja mempunyai 2
dimensi, yaitu dimensi kesehatan
dan dimensi produktivitas kerja

Istilah “gizi” berasal dari


bahasa Arab ghidza, yg
berarti “makanan”.
Ilmu gizi berkaitan
dengan makanan dan
tubuh manusia.

(Suma’mur. 1996)
Sedangkan gizi kerja yaitu nutrisi atau zat
makanan yang diperlukan oleh para
pekerja untuk memenuhi kebutuhan
kalori sesuai dengan jenis
pekerjaannya, sehingga kesehatan dan
daya kerja menjadi setinggi-tingginya

6
UNDANG UNDANG TENTANG
GIZI KERJA

1. UU No.1 tahun 1951 dan UU No.12 tahun 1948, tentang kondisi fisik
tenaga kerja setelah bekerja terus menerus selama 4 jam harus diberi
istirahat
2. Surat edaran Menteri Tenaga Kerja dan Trans No.01/Men/1979
tentang pengadaan kantin dan ruang makan;
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Trans No.608/Men/1089 tentang
perusahaan yang mempekerjakan Tenaga Kerja 9 jam sehari wajib
menyediakan makan dan minum dengan jumlah kalori yaitu sebanyak
1400 kalori;
4. Menteri Koord Bidang Kesejahteraan Rakyat
no.06/Kep/Menko/Kesra/VIII/1989, Program Pangan dan Gizi yang
berhubungan dengan produktivitas kerja
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI GIZI
TENAGA KERJA

Harninto, (2004) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja.
Adapun faktor-faktor tersebut :

1 FAKTOR 2
PENGETAHUAN
TENTANG GIZI
FAKTOR EKONOMI
Kemajuan ilmu dan
Tidak dapat disangka bahwa teknologi pangan
penghasilan keluarga akan turut berperan penting dalam
menentukan hidangan yang disajikan mendorong perubahan
untuk keluarga sehari-hari proses pengolahan
makanan, selera, harga
dan pola makan
masyarakat 8
(Soekirman. 1999).
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI GIZI TENAGA
KERJA 3 4 FAKTOR FADISME

FAKTOR TERHADAP BAHAN Yaitu kesukaan yang berlebihan terhadap


MAKANAN TERTENTU jenis makanan tertentu. Hal ini akan
mengakibatkan kurang berfariasinya
Adanya beberapa orang berpikiran makanan dan tubuh akhirnya tidak
salah yang tidak mau makan jenis memperoleh semua zat gizi yang
makanan tertentu hanya karena diperlukan.
kepercayaan yang menjurus takhayul.

5 6
FAKTOR POLA MAKAN
FAKTOR LINGKUNGAN KERJA
Kegemukan disebabkan oleh
ketidakseimbangan kalori yang masuk Seperti faktor tekanan panas, pengaruh
dibanding yang keluar. Pola makan kronis bahan kimia, parasit &
berlebihan akan meningkatkan mikroorganisme, faktor psikologis, dan juga
asupan dan menurunkan keluaran kesejahteraan
9
kalori.
PEMENUHAN
GIZI

Kelompok Berat Tinggi Energi Protein Lemak Karbohidrat


Umur badan badan (kkal) (gr) (gr) (gr)
(tahun) (kg) (cm)
Laki-Laki            
19-29 60 168 2650 65 75 430
30-49 60 166 2550 65 70 415
50-64 60 166 2150 65 60 340
Perempuan            
19-29 55 159 2250 60 65 280
30-49 56 158 2150 60 60 340
50-64 56 158 1800 60 50 280
*Angka Kecukupan Gizi yang Sesuai menurut ’PMK No.28 Th 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi
Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia’

1
0
uhan Kebutuhan Gizi Tenaga Medis Berdasarkan
Faktor Aktivitas Fisik

a. Kebutuhan energi selama pandemi Covid-19 yaitu Angka Kecukupan


Gizi (AKG 2019) +10%
b. Kebutuhaan hidrat arang dalam suatu menu berdasarkan prinsip gizi
seimbang untuk orang Indonesia kurang lebih sebesar 60%- 70% dari
total energi sehari. (Depkes RI. 2009)
c. Protein yang dibutuhkan dalam suatu menu makanan kurang lebih
10%-15% dari total energi perhari. (Depkes RI. 2009). Dan
Kebutuhan protein selama pandemi Covid-19 yaitu 15 % dari total
kebutuhan energi (lebih tinggi 5% dari AKG untuk meningkatkan
sistem imun).
d. Kebutuhan lemak per hari kurang lebih 20%-25% dari total kebutuhan
energi atau minimal 15% dan maksimal 30% (Depkes RI. 2009). Dan
Kebutuhan lemak selama pandemi Covid-19 yaitu 30% dari total
kebutuhan energi.
e. Vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan
(Depkes RI. 2009). Kebutuhan mikronutrien (vitamin dan mineral)
selama pandemi Covid-19: dipenuhi dengan pemberian sayur
minimal 200 gram/hari, buah minimal 200 g/hari, susu dan oral
nutrition suplemen (ONS).
1
1
DAFTAR
PUSTAKA

• Nurhayati, Wiji. 2010. ANALISIS PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI KARYAWAN


BAGIAN ADMIN DI BETARA GAS PLANT – PETROCHINA INTERNATIONAL
JABUNG, LTD
• Taslim, Nurpudji A. 2020. Panduan Praktis Penatalaksanaaan Nutrisi Covid-19.
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28
TAHUN 2019 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK
MASYARAKAT Indonesia

1
2
THANKS

1
3

Anda mungkin juga menyukai