Anda di halaman 1dari 48

BAB

3
Peran Pelaku Ekonomi dalam
Kegiatan Ekonomi

PINKAN RAFA SHAKILA


X IPS 1
A. Kegiatan
Ekonomi
1. Produksi
a. Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiaatan menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang dan jasa.

Fungsi ilmu ekonomi dalam kegiatan produksi, yaitu memilih bagaimana sumber daya faktor produksi dapat dikombinasikan
dengan efektif dan efisien sehingga menghasilkan output yang murah (least cost) dan berkualitas.

b. Faktor – Faktor Produksi

Faktor produksi adalah unsur – unsur yang digunakan dalam proses produksi.
01 Sumber
daya alam 02 sumber daya
Segala sesuatu yang disediakan
oleh alam guna memenuhi manusia
kebutuhan.
Semua kegiatan manusia

Faktor baik jasmani maupun


rohani yang dipakai dalam
proses produksi.
03 Sumber
Produksi daya modal
Alat atau barang hasil
04 sumber
produksi yang dipakai
sebagai sarana atau alat
daya keahlian
untuk menghasilkan Faktor produksi yang mengatur
barang. dan mengombinasikan faktor
-faktor produksi secara efektif dan
efisien.
01 Sumber
daya alam
Dalam menggali dan memanfaatkan SDA,
manusia harus mampu memelihara dan
mengembangkannya agar SDA tidak cepat
rusak dan habis.
b. Tenaga kerja terlatih
02 sumber daya (trained labour)
Tenaga kerja yang memerlukan
Menurut kualitasnya, sumber
daya manusia dapat dibedakan manusia
latihan dan pengalaman kerja
yang mencukupi sebelum
atas tiga hal sebagai berikut. melakukan pekerjaannya.

a. Tenaga kerja terdidik (skilled labour) Contoh: sopir, montir mobil,


Tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus penjahit pakaian, juru masak,
sehingga memilih keahlian tertentu. dan lain-lain.

Contoh: dokter, dosen, guru, insinyur, akuntan,


pengacara, dan lain-lain.

c. Tenaga kerja yang tidak


terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja yang tidak
memiliki pendidikan,
pengalaman, maupun pelatihan
khusus.

Contoh: buruh bangunan,


tukang parkir, kuli pelabuhan,
dan pembantu rumah tangga.
1) Modal Dilihat dari Fungsinya :
a) Modal perseroan (privat), yaitu barang modal yang
difungsikan perseorangan sebagai sumber penghasilan,
03 sumber
misalnya saham, persewaan rumah, dan deposito bank.
b) Modal masyarakat (sosial), yaitu semua barang modal
daya modal
Fungsi modal dalam ekonomi untuk
menghasilkan dan meningkatkan atau
yang dapat difungsikan orang banyak atau masyarakat,
misalnya jalan, jembatan, dan rel kereta api. Barang modal memperluas produksi. Macam – macam modal.
masyarakat disebut juga infrastruktur.
3) Modal Dilihat dari Risikonya
2) Modal Dilihat dari Sifatnya a)Modal sendiri
a) Modal tetap Modal perusahaan ditanggung sendiri secara penuh oleh
Barang modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali dalam
perusahaan itu jika mengalami kerugian atau jatuh pailit.
produksi, misalnya tanah, gedung, dan mesin.
b) Modal lancar Kegiatan Ekonomi 71
Barang modal yang habis dipakai sekali saja dalam produksi, b) Modal pinjaman
misalnya bahan-bahan bakar (bensin dan solar). Modal yang berasal dari pihak lain. Perusahaan akan memberi
c) Modal variabel bunga modal kepada pihak pemberi pinjaman.
Barang modal yang besarnya berubah-ubah, sesuai dengan
jumlah barang yang diproduksi. 4) Modal Dilihat dari Bentuknya
a) Modal nyata
Barang yang dapat digunakan dalam proses produksi yang
terdiri atas modal barang dan modal uang.
b) Modal abstrak
Modal yang tidak terlihat, tetapi hasilnya dapat dilihat, seperti
kepandaian, pengetahuan, keahlian, nama baik, dan keunggulan
dibanding perusahaan lain.
04 Sumber
Daya
Keahlian
Seseorang disebut pengusaha yang
memiliki jiwa wirausaha jika ia mampu
merencanakan (planning), menggerakkan
(actuating), mengorganisasi (organizing),
mengkoordinir (coordinating) , dan
mengawasi (controlling) kegiatan produksi
dengan baik.

Tiga macam kemampuan (skill) yang harus ada pada faktor produksi kewirausahaan adalah:
1.      Keahlian mengatur (managerial skill) adalah kemampuan cara kerja yang lebih efisien dan lebih produktif,
serta kemampuan mengadakan inovasi (penemuan barang baru).

2.      Keahlian bidang teknis ekonomis (technological skill) adalah kemampuan mengombinasikan faktor-faktor
produksi sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih etektif dan efisien.

3.      Keahilan mengorganisasi (organizing skill) adalah kemampuan mengorganisasi berbagai usaha, baik dalam
perusahaan maupun dalam lembaga masyarakat.
C. Teori
perilaku
ekonom
i
Teori yang menjelaskan tentang
bagaimana tingkah laku produsen
dalam menghasilkan produk yang
selalu berupaya untuk mencapai
efesiensi dalam kegiatan
produksinya.
Produksi adalah setiap kegiatan yang dapat
meningkatkan nilai guna suatu barang. Dimana bentuk
kegiatannya meliputi:
1.      From Changing activitie, Kegiatan mengubah bentuk dari suatu barang.
2.      Transportation, Kegiatan memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain.
3.      Storage, Kegiatan menyimpan barang yang akan digunakan di masa yang datang.
4.      Merchandishing, Kegiatan memperdagangkan barang sampai ke tangan konsumen.
5.      Personal service, Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang diakui keberadaannya.
Pada tahap ini (tahap I) terjadi kenaikan TP yang
lebih dari sebanding (lebih proporsional) di mana
1. Hukum tambahan hasil yang semakin berkurang
terjadi peningkatan MP di setiap penambahan 1
unit input. Secara teknis, keadaan ini disebut (The Law of Diminishing Marginal Returns)
increasing returns.
Pada tahap ini (tahap II) kenaikan TP yang terjadi
tidak proporsional (tidak sebanding dengan
peningkatan MP karena adanya tambahan input).
Namun karena penurunan MP belum diikuti oleh
penurunan AP, maka masih memungkinkan bagi
produsen untuk meningkatkan produksi total. Dengan
demikian, daerah ini disebut juga sebagai ”daerah
rasional”. Secara teknis, keadaan ini disebut
diminishing returns.

Pada tahap ini (tahap III) penambahan input variabel


hanya akan menurunkan produksi total. Dengan
demikian, daerah ini disebut sebagai daerah ”tak
rasional”. Produsen tidak akan pernah memilih tahap
ini sebagai daerah operasi. Keadaan di mana
penambahan input variabel menurunkan produksi
total disebut sebagai negative returns.
“Kalau ada (paling sedikit) satu input yang tetap (misalnya tanah atau modal),
dikombinasikan dengan satu input variabel (misalnya tenaga kerja) yang setiap kali
ditambah dengan satu unit, maka output akan bertambah juga, mula-mula akan
bertambah hingga pada tingkat tertentu (increasing returns), tetapi pada tingkat
tertentu tambahan hasil akan semakin menurun (diminishing returns).”

—Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang


 

MP

Keterangan:
Q2  = Produksi sepatu akhir
Q1 = produksi sepatu awal
N2  = jumlah pegawai setelah di tambah
N1 = pegawai sebelum di tambah
MP = marginal product
Ii. Konsep pendapatan marjinal

Konsep pendapatan marjinal ( marginal revenue product ) yaitu tambahan pendapatan


total sebagai akibat dari penambahan faktor produksi.
Jumlah output yang dihasilkan selama periode waktu tertentu disebut sebagai produk total (total
product TP). Pertambahan output yang dihasilkan dari pertambahan satu unit faktor produksi variabel
dinamakan produk marjinal (marginal product MP). Produk marjinal dapat ditulis sebagai berikut.

MRP = MP X P

Keterangan :
MRP : Penambahan pendapatan total
MP : Selisih penambahan produk
P : Harga Produk
Contoh Perhitungan Biaya
Marginal :
Perusahaan HAHAHIHI mengeluarkan biaya sebanyak Rp. 300 juta untuk menghasilkan 1000 unit
kipas angin. Pada saat jumlah produksi mencapai 2000 unit, perusahaan mengeluarkan biaya
sebanyak Rp. 500 juta untuk memproduksinya. Berapakah Biaya Marjinal atau Marginal Cost (MC)
pada produksi kipas angin ini?

Diketahui :
Δ TC = Rp. 200 juta (hasil dari Rp. 500 juta – Rp. 300 juta)
Δ Q = 1000 unit (dari dari 2000 unit – 1000 unit)

Penyelesaiannya :
MC = Δ TC / Δ Q
MC = Rp. 200.000.000 / 1000
MC = Rp. 200.000
Jadi Biaya Marginal produksi kipas angin tersebut adalah Rp. 200.000,- yang artinya adalah Total
Biaya meningkat Rp. 200.000,- dengan produksi satu kipas angin tambahannya.
d. Konsep
biaya
produksi
Konsep biaya produksi

01 Biaya produksi didefinisikan sebagai semua pengeluaran atau semua beban yang harus ditanggung
pengertian oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu jenis barang atau jasa.

Dapat didefinisikan juga dengan semua pengorbanan yang diperlukan untuk mendukung proses
produksi barang atau jasa tertentu yang dinyatakan dengan uang.

02
 1. Biaya eksplisit
jenis Pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor produksi
dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.

2. Biaya implisit 
Perkiraan pengeluaran (biaya) atas faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

a. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.

b. Bahan-bahan pembantu atau penolong.

c. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.


03
d. Penyusutan peralatan produksi.
Unsur
e. Uang modal, sewa.

f. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi,


pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi.

g. Biaya pemasaran seperti biaya iklan.

h. Pajak
04 Macam – Macam biaya
produksi

a) Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC) b) Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)

Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi
dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang
yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. diproduksi.

Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus


Penurunan rumus tersebut adalah : sebagai berikut, yaitu:
TC = FC +
VC VC = TC – FC
Keterangan:
FC = TC –
VC
TC = Biaya total (Total Cost)
FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
VC = Biaya Variabel (Variable Cost)
c) Biaya Total ( Total Cost/ TC)
e) Biaya Variabel Rata – Rata (Average Variabel Cost/AVC)

Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi


Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit
yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap
produksi. Rumusnya:
dan biaya variabel.

Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus  AVC = VC/Q


sebagai berikut:
Keterangan:
TC = FC + VC VC =  Biaya Variabel Total
Q   = Kuantitas

d) Biaya Tetap Rata – Rata (Average Fixed Cost/AFC)


f) Biaya Total Rata - Rata (Average Cost /AC )

Biaya Tetap Rata-Rata  adalah hasil bagi antara biaya tetap


total dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus  : Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari
Total Cost dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya
dihitung menggunakan rumus di bawah ini :
AFC =  FC/Q
Keterangan:
AC= TC /Q  atau 
FC       = Biaya Tetap Total (VC+FC)/Q
Q         = Kuantitas
AC= AVC+AFC
h) Biaya Non - Pabrikasi
g) Biaya Marginal ( Marginal Cost/ MC)
1. Biaya Pemasaran
Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan Biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan
karena tambahan satu unit produksi. Biaya marginal diperoleh produk bagi pelanggan.
dari selisih Total Cost dan selisih kuantitas dari barang yang
diproduksi. Sehingga dapat dirumuskan: 2. Biaya Administrasi
Biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan
dukungan bagi karyawan Departemen.\
MC = dTC/dQ Atau MC = TCn – TCn-1
3. Common Cost (Biaya bersama)
Biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua
departemen atau lebih.
h) Biaya Pabrikasi
4. Joint Cost (Biaya Gabungan)
Biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau
1. Biaya Langsung , Biaya yang langsung dalam proses lebih produk jadi.
produksi suatu barang, bahan baku, dll.
2. Biaya Tidak Langsung, Biaya yang dikeluarkan untuk
proses produksi
Penerimaan adalah pendapatan produsen atau
E. Konsep pengusaha berupa uang yang diperoleh dari
hasil penjualan barang yang diproduksi selama

Penerimaan periode tertentu

(Revenue)
Beberapa konsep penerimaan adalah sebagai berikut :

1. Penerimaan Total (Total Revenue/TR)


Penerimaan seluruhnya yang diterima oleh produsen dari hasil
penjualan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

3. Penerimaan Marjinal (MR)


    TR =P×Q
Kenaikan penerimaan total yang disebabkan oleh tambahan
penjualan sebesar 1 unit. Secara matematis dapat diumuskan
2. Penerimaan Rata-Rata (Average Revenue/AR) sebagai berikut:

Penerimaan produsen per unit barang yang dijualnya. Secara    MR = TR/Q


matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

   AR = TR / Q
F. Laba
Maksimum
Tujuan perusahaan adalah mendapatkan laba (profit). Laba merupakan kompensasi atas resiko
01 yang ditaggung perusahaan, semakin tinggi resiko maka semakin tinggi laba yang diperoleh
perusahaan, dan sebaliknya.
Pengertian
Jika laba dinotasika, maka laba dirumuskan sebagai berikut.

𝜋 =𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
 

 Keterangan :
= Profit/Laba
TR = Total Revenue
TC = Total Cost

Implikasi dari pendekatan totalitas adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum
(maximum selling). Sebab semakin besar penjualan makin besar laba yang diperoleh. Hanya saja
sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus
diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi
permintaan efektif.
Perusahaan akan mendapatkan laba maksimum bila berproduksi pada jumlah output dimana biaya
02 marginal (MC) sama dengan penerimaan marginal (MR). Dengan kata lain, syarat laba maksimum
syarat adalah MC = MR.

Perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal
(MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR = MC.

π = TR – TC
Laba maksimum tercapai bila turunan pertama fungsi π(δ π /δQ) sama dengan nol dan nilainya sama
dengan nilai turunan pertama TR (δTR/δQ atau MR) dikurangi nilai turunan pertama TC (δTC/δQatau
MC). Sehingga MR – MC = 0. Dengan demikian, perusahaan akan memperoleh laba maksimum bila ia
berproduksi pada tingkat output di mana MR = MC.
03 Titik Impas (Break Even Point/BEP) adalah kondisi dimana TC sama dengan TR. Posisi BER
menunjukkan bahwa pada jumlah produksi tersebut, perusahaan tidak memperoleh laba atau tidak
titik impas menderita kerugian sebab jumlah biaya total dan jumlah penerimaan total tepat sama besarnya. BEP
juga menunjukkan jumlah minimal barang yang harus diproduksi agar perusahaan tidak memperoleh
kerugian.

Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya
produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) kemudian laba total dihitung darilaba per unit
dikali dengan jumlah output yang terjual.

π = (P - AC).Q
Dari persamaan ini, perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari
biaya rata-rata (AC). Perusahaan akan mencapai angka impas bila P samadengan AC.
Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P
lebih kecil atau sama dengan AC, perusahaan tidak mau memproduksi. Implikasi pendekatan rata-rata
adalah perusahaan atau unit usaha harus menjual sebanyak-banyaknya (maximum selling) agar laba (π)
makin besar.
g. distribusi
01 Distribusi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk menyalurkan barang dan/atau jasa dari produsen
ke konsumen. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor.
Pengertian

Yang dimaksud dengan fungsi pokok adalah tugas-tugas yang mau tidak mau harus dilaksanakan.
Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi:

1) Pengangkutan (Transportasi)
02 2) Penjualan (Selling)
FUngsi 3) Pembelian (Buying)
4) Penyimpanan (Stooring)
5) Pembakuan Standar Kualitas Barang
6) Penanggung Risiko
Faktor – faktor yang memengaruhi distribusi :

03 a. Faktor Pasar
Faktor Dalam lingkup faktor ini, saluran distribusi dipengaruhi oleh pola pembelian
konsumen, yaitu jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan
dan kebiasaan dalam pembelian.

b. Faktor Barang
Pertimbangan dari segi barang bersangkut-paut dengan nilai unit, besar dan
berat barang, mudah rusaknya barang, standar barang dan pengemasan.

c. Faktor Perusahaan
Pertimbangan yang diperlukan di sini adalah sumber dana, pengalaman dan
kemampuan manajemen serta pengawasan dan pelayanan yang diberikan.

d. Faktor Kebiasaan dalam Pembelian


Pertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan pembelian adalah kegunaan
perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume
penjualan dan ongkos penyaluran barang.
Saluran distribusi atau perantara distribusi adalah orang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan
04 barang dari produsen sampai ke tangan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Mata Rantai Saluran distribusi dapat kita bedakan menjadi dua golongan lembaga distribusi, yaitu pedagang dan
perantara khusus.

a. Pedagang
Seseorang atau lembaga yang membeli dan menjual barang kembali tanpa mengubah bentuk dan
tanggung jawab sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Pedagang dibedakan menjadi:
1) Pedagang Besar ( Grosir/Wholesaler )

Pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali kepada pedagang yang lain. Pedagang besar
selalu membeli dan menjual barang dalam partai besar.

2) Pedagang Eceran (Retailer)


Pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali langsung kepada konsumen. Untuk membeli
biasa partai besar, tetapi menjualnya biasanya dalam partai kecil atau persatuan.
b. Perantara Khusus
Sama halnya dengan pedagang, kegiatan perantara khusus juga menyalurkan barang dari produsen
sampai ke tangan konsumen. Bedanya perantara khusus tidak bertanggung jawab penuh atas barang
yang tidak laku terjual. Perantara khusus meliputi:

1.) Agen ( Dealer )

Perantara pemasaran atas nama perusahaan. Menjualkan barang hasil produksi perusahaan tersebut di
suatu daerah tertentu. Balas jasa yang diterima berupa pengurangan harga dan komisi .
2.) Broker ( Dealer )
Perantara pemasaran yang kegiatannya mempertemukan penjual dan pembeli untuk melaksanakan
kontrak atau transaksi jual beli. Balas jasa yang diterima disebut kurtasi atau provisi.
3.) Komisioner
Perantara pembelian dan penjualan atas nama dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas dirinya
sendiri. Balas jasa yang diterima disebut komisi.
H. Konsumsi
Yang perlu diketahui dalam konsumsi :

Konsumsi mempunyai pengertian kegiatan mengurangi atau menghabiskan nilai guna atau
01 manfaat suatu barang atau jasa.
pengertian Konsumen adalah orang atau lembaga yang melakukan konsumsi, yaitu memakai atau
memanfaatkan barang atau jasa untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Terdapat empat tujuan kegiatan konsumsi dan merupakan pola perilaku dari konsumen yaitu:

a.) Mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap, contohnya ialah seperti memakai
02 pakaian, kendaraan dan sepatu.
tujuan b.) Menghabiskan nilai guna barang sekaligus, contoh adalah makan dan minum.

c.) Memuaskan kebutuhan secara fisik, contohnya ialah mengenakan pakaian yang bagus agar
penampilannya bertambah baik.

d.) Memuaskan kebutuhan rohani, contohnya ialah membeli kitab suci untuk kebutuhan
religiusitas/rohaninya.
Besarnya konsumsi seseorang akan dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut:

a.) Kemampuan masyarakat dalam menyediakan barang-barang konsumsi.


03 b.) Besarnya penghasilan, khususnya yang tersedia untuk dibelanjakan.
fAKTOR
c.) Tingkat harga barang-barang.

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang harus melakukan pilihan.


Pilihan tersebut harus dilakukan agar pemenuhan kebutuhan dapat mencapai pilihannya.
04 Pengambilan keputusan atas berbagai pilihan yang ada akan membentuk pola perilaku konsumen.
Dalam teori perilaku konsumen, ada dua pendekatan yang digunakan,
teori yaitu sebagai berikut.
perilaku
a.) Pendekatan Utilitas Kardinal ( Cardinal Approach )

Pendekatan utilitas kardinal menyatakan bahwa utilitas dapat diukur secara langsung melalui
angka-angka. Oleh karena itu, pendekatan ini disebut juga dengan pendekatan kardinal (cardinal
approach).
1. Hukum Gossen I
Berdasarkan pola konsumsi manusia dalam mengonsumsi satu jenis barang untuk mencapai
utilitas maksimum, yang dikemukakan oleh Hermann Heinrich Gossen. Hukum ini menyatakan:

”Jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus-
menerus, utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap
tambahan konsumsi satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang
semakin kecil.”

2. Hukum Gossen II

Tidak dapat dipungkiri, manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. H.H. Gossen
mengemukakan lagi teorinya, yang dikenal dengan hukum Gossen II, yang menyatakan:

“Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis barang


dengan tingkat pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebut akan
mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility (MU)
berbanding harga sama untuk semua barang yang dikonsumsinya.”
b.) Pendekatan Utilitas Ordinal ( Ordinal
Approach )
Teori ini dikenal dengan teori utilitas ordinal, yang menyatakan bahwa utilitas tidak dapat
dihitung, melainkan hanya dapat dibandingkan.

Jadi, menurut teori ini yang berlaku adalah apakah seorang konsumen lebih menyukai kombinasi
barang tertentu daripada kombinasi barang lainnya. Dalam teori utilitas ordinal digunakan
pendekatan kurva utilitas sama (indifference curve) dan garis anggaran (budget line).

1. Kurva Indeferen ( Indifference Curve )


Dalam teori ini terdapat asumsi yang menyatakan bahwa konsumen dapat memilih kombinasi
konsumsi tanpa harus mengatakan bagaimana ia memilihnya.

2. Garis Anggaran ( Budget Line )

Jika dilihat perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua
macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen tidak rasional.
a. Perilaku Konsumen Rasional
Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut :
1) barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen;
2) barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen;
3) mutu barang terjamin;
4) harga sesuai dengan kemampuan konsumen.

b. Perilaku Konsumen Tidak Rasional


Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak
rasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan
kegunaannya terlebih dahulu. Contohnya, yaitu:
1) Tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak
maupun elektronik;
2) Memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen;
3) Ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon;
4) Prestise atau gengsi.
b. Pelaku
ekonomi
01. Pelaku – pelaku ekonomi

a. Sektor rumah tangga b. Rumah tangga


konsumen ( Households sector produsen
) ( business sector )
Rumah tangga produsen adalah rumah tangga ekonomi
Rumah tangga konsumen adalah kelompok masyarakat yang
yang melakukan kegiatan produksi barang dan jasa
melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan
dalam hal ini perusahaan sebagai produsen. Adapun
sehari-hari. Kelompok rumah tangga konsumen berperan
peran rumah tangga perusahaan pada umumnya dalam
melakukan kegiatan sebagai berikut:
kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut:
1.) Menyediakan faktor-faktor produksi (alam, tenagakerja,
modal dan skill) dan menjualnya kepada Rumah Tangga 1.) Perusahaan menjual hasil produksinya kepada rumah
Produksi. tangga konsumen, Rumah tangga pemerintah, dan
2.) Memperoleh imbalan (kompensasi) atas factor produksi masyarakat luar negeri.
yang telah diberikan. 2.) Membayar kompensasi/balasjasa atas penggunaan faktor-
3.) Bertindak mengkonsumsi (membeli) barang dan jasa. faktor produksi.
4.) Membayar pajak kepada pemerintah. 3.) Memproduksi barang dan jasa yang diperoleh dari faktor-
5.) Membelanjakan penghasilan untuk membeli barang/jasa faktor produksi.
yang dihasilkan produsen 4.) Berkewajiban membayar pajak kepada pemerintah.
C. Sektor rumah tangga
pemerintah ( Government D. Sektor luar negri
sector ) ( foreign sector )

Di dalam perkonomian pemerintah bertugas untuk Peranan masyarakat luar negeri dalam perekonomian
mengatur, mengendalikan, serta mengadakan kontrol sangat penting. Masyarakat luar negeri terlibat dalam
terhadap jalannya roda perekonomian agar negara perekonomian apabila suatu negara melakukan
dapat maju dan rakyat dapat hidup layak dan damai. perdagangan internasional. Adapun peran masyarakat luar
Adapun Peran rumah tangga pemerintah yaitu : negeri yaitu:

1.) Membelanjakan penerimaan negara untuk membeli 1.) Masyarakat luar negeri sebagai konsumen.
barang barang kebutuhan Pemerintah 2.) Masyarakat luar negeri sebagai produsen
2.) Menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh (melakukan impor).
masyarakat luas dengan melakukan produksi barang dan 3.) Masyarakat luar negeri sebagai investor Sumber
jasa melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN). tenaga kerja ahli.
3.) Menciptakan iklim yang kondusif dan sehat bagi dunia
usaha
4.) Menjaga stabilitas ekonomi dengan kebijakan-
kebijakan ekonomi
02. Peran pelaku kegiatan
ekonomi
a. Model Diagram Interaksi Antarpelaku Ekonomi (circular flow diagram)

1.) Hubungan Rumah Tangga Konsumen dengan Rumah


Tangga Produsen (Model 2 sektor)
Terlihat bahwa rumah tangga konsumen (RTK) adalah sebagai pemilik
faktor-faktor produksi berupa tanah, tenaga kerja, modal, dan
kewirausahaan. Penawaran faktor produksi oleh rumah tangga ini akan
bertemu dengan permintaan faktor produksi oleh perusahaan. Interaksi
ini terjadi di pasar faktor produksi. Sedangkan di pasar barang, terjadi
interaksi antara perusahaan sebagai penghasil barang dan jasa dengan
konsumen sebagai pengguna barang dan jasa.

Sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain.


Dalam diagram juga terlihat arus aliran uang dari dan ke masing-
masing rumah tangga. RTK menerima upah, sewa, bunga, dan
keuntungan dari perusahaan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor
produksi. Perusahaan menerima uang pembayaran atas barang dan jasa
yang dibeli.
1. Dalam proses produksi, dibutuhkan faktor-
faktor produksi, yaitu sumber daya alam
berupa tanah, sumber daya manusia, modal
dan skill. Faktor-faktor produksi, bersumber
dari RTK ke  RTP .
2. Sebagai timbal baliknya, ada arus
pendapatan dari RTP ke RTK yaitu berupa :
sewa, upah, bunga dan profit.

3. Untuk memenuhi, kebutuhan Rumah Tangga


Konsumen membeli barang dan jasa dari
Rumah Tangga Produsen.

4. Kemudian sebagai timbal baliknya, ada arus


pengeluaran dari RTK atau berupa laba bagi
RTP .
2.) Hubungan Rumah Tanggan Konsumen, Rumah Tangga
Produsen
dan Pemerintah (Model 3 sektor)
Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor perusahaan, rumah tangga dan
pemerintah. Dengan demikian dalam menganalisis perekonomian tiga sektor pada hakikatnya akan diperhatikan peranan
dan pengaruh pemerintah keatas kegiatan dalam sesuatu perekonomian.

1.      Campur tangan pemerintah dalam perekonomian menimbulkan dua perubahan penting dalam proses
penentuan keseimbangan pendapatan nasional, yaitu:

a.       Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat melalui
pengurangan atas konsumsi rumah tangga.

b.      Pajak memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan ini akan menaikkan perbelanjaan-
perbelanjaan agregat.

Kedua aliran pengeluaran / pendapatan ini akan mengubah pola aliran pendapatan dalam perekonomian. Dalam ekonomi
tiga sektor belum terdapat kegiatan mengekspor dan mengimpor.
Oleh sebab itu ,ekonomi tiga sektor dinamakan juga ekonomi tertutup.
1. Perusahaan memperoleh faktor-faktor produksi berupa
SDA, SDM, Modal & Skill dari sektor Rumah Tangga
untuk kemudian melakukan proses-proses produksi dan
menghasilkan hasil produksi yang kemudian
dipergunakan oleh sektor rumah tangga untuk
konsumsi sehari-hari dengan cara membelinya dari
perusahaan.
2. Penghasilan yang diterimaperusahaan dari penjualan
hasil produksi dipakai untuk membiayai sewa,
membayar gaji buruh serta memperoleh laba.
3. Perusahaan menghasilkan barang dan jasa untuk
kemudian dikonsumsi oleh rumah tangga konsumen.
Agar kegiatan ekonomi bias berjalan makadiperlukan
peran pemerintah untuk memberikan subsidi kepada
masyarakat atau bantuan kepada perusahaan.
4. Rumah tangga konsumen melakukan pembelian kepada
rumah tangga produsen., sehingga produsen menerima
timbal balik berupa laba.

5. Ketika rumah tangga mendapat kelebihan pendapatan, rumah tangga konsumen menabung di lembaga keuangan.
6. Perusahaan meminjam uang ke lembaga keuangan sebagai tambahan modal untuk memperluas usaha.
7. Lembaga keuangan memutar kembali uang tersebut, untuk kemudian di pinjamkan ke rumah tangga produsen (investasi di
perusahaan)
3.) Hubungan Rumah Tanggan Konsumen, Rumah Tangga
Produsen,  Pemerintah dan Masyarakat Luar Negeri (Model 4
sektor)

Perekonomian empat sektor merupakan suatu negara yang


mempunyai hubungan ekonomi dengan negara – negara
lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam
negeri diekspor atau dijual ke luar negeri dan disamping itu
terdapat pula barang di negara itu yang diimpor dari negara –
negara lain.Perekonomian terbuka dinakan juga sebagai
ekonomi empat sektor.

a. Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yg dianggap homogen &
identik.
b. Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi brg & jasa.
c. Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat
& perusahaan.
d. Sektor Luar Negeri ( Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, dimana perekonomian melakukan
transaksi ekspor-impor.
1. Rumah tangga konsumen sebagai penyedia faktor
produksi. RTK menjual faktor produksi tersebut
kepada rumah tangga produsen.
2. Perusahaan memberikan balas jasa terhadap faktor
produksi yaitu berupa sewa, gaji, bunga dan laba.
3. Perusahaan sebagai produsen yang menghasilkan
barang dan jasa.
4. Rumah tangga konsumen membeli barang dan jasa dari
produsen.
5. Rumah tangga menabung di lembaga keuangan.

6. Lembaga keuangan memberikan pinjaman ke


perusahaan.
7. Perusahaan melakukan pinjaman ke Bank/lembaga
keuangan untuk menambah modal perusahaan.
8. Perusahaan membayar pajak ke pemerintah.
9. Individu atau perusahaan membayar pajak ke
pemerintah.
10. Rumah tangga konsumen mengimpor barang dan jasa
dari luar negeri rumah tangga produsen mengekspor
barang dan jasa ke luar negeri.
Bibliography
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-biaya-marginal-cara-menghitung-biaya-marginal-marginal-cost/
http://mariberbagi-ilmu-marimari-11.blogspot.com/2019/09/bab-3-peran-pelaku-ekonomi-dalam.html
https://geograpik.blogspot.com/2020/03/ekonomi-x-bab-3-peran-pelaku-ekonomi.html
http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cdd6510b646044330d686c8/5653a639ce2ccf22f86591d1a044efe0.pdf
https://dewiratnasari830.wordpress.com/2014/01/15/sistem-perekonomian-3-sektor-dan-4-sektor/#:~:text=Dalam%20ekonomi
%20tiga%20sektor%20belum,sektor%20dinamakan%20juga%20ekonomi%20tertutup.&text=pendapatan%20dan
%20pengeluaran-,a.,baru%20dalam%20sirkulasi%20aliran%20pendapatan.
https://www.gurupendidikan.co.id/pelaku-ekonomi/#ftoc-heading-2
https://elements.envato.com/graphics/similar-to-ENHCZQ7/pg-6
THANK
S
Does anyone have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik and illustrations
by Stories
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai