Anda di halaman 1dari 12

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Profesional Modul 6


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Sikap Perilaku Wirausaha
2. Prototype produk dan jasa
3. Perencanaan Produksi Massal
4. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. Istilah wirausaha : sebagai kemampuan
definisi) di modul ini seseorang untuk melihat dan juga menilai suatu
kesempatan bisnis, kemudian mengumpulkan
beberapa sumber daya yang nantinya
dibutuhkan untuk mengambil keuntungan juga
dalam mencapai kesuksesan usaha.
2. Sikap dan perilaku yang harus dimiliki
wirausahawan Sikap seorang wirausahawan
adalah sebagai berikut :
 Selalu Berani Mengambil Risiko
 Bersikap Fleksibel
 Berusaha Mengenal Bisnis Anda
 Mengakui jika Memiliki Kesalahan.
 Bersikap Jujur Etika.
 Optimis dengan Masa Depan.
 Mempunyai rasa gairah untuk
3. Ambition Drive : Wirausaha mampu untuk
memiliki ambisi selalu ingin untuk maju
4. Peluang usaha produk barang dan jasa.
merupakan suatu yang dapat kita ambil
manfaatnya untuk mencapai keuntungan.
Peluang usaha merupakan suatu celah yang
dapat kita gunakan sebagai ide usaha yang dapat
memberikan keuntungan.
5. Macam macam peluang usaha
a. Bidang agribisnis
b. Bidang jasa keuangan
c. Bidang jasa a perseorangan
d. Bidang usaha jasa
e. Bidang usaha pertambangan
f. Bidang konstruksi
g. Bidang pabrikasi
h. Jenis Usaha Perdagangan
i. l Jenis Usaha Online
6. Firma Umum (General Partnership)
Firma dimana para anggotanya memiliki
kekuasaan yang tak terbatas.
7. Firma Terbatas (Limited Partnership)
Firma dimana para anggotanya memiliki
kekuasaan terbatas atas perusahaan
8. Modal Dasar (Authorized Capital)
Modal terdiri dari atas seluruh nilai nominal
saham dan merupakan modal pertama kali dan
tertera dalam akta notaris pada saat perseroan
terbatas tersebut didirikan. ·
9. Modal ditempatkan atau dikeluarkan (Issued
Capital) Merupakan modal yang telah
ditempatkan atau dikeluarkan oleh pemegang
saham. Besarnya modal ditempatkan minimal
25% dari modal dasar. ·
10. Modal Sektor (Paid-Up Capital) Merupakan
modal yang harus disetor oleh pemegang saham
yang jumlahnya paling sedikit 25% dari modal
dasar harus ditempatkan.
 -Fungsi Protektif
 Fungsi utama kemasan tentunya sebagai pelindung
produksupaya diterima konsumen dalam keadaan yang
sama dengan saat
 produk di produksi oleh produsen
 -Fungsi promosional
 Selain mampu melindungi produk dari
kerusakan,kemasan mampu menjadi sarana promosi
atau memperkenalkan produk
 kepada konsumen dan masyarakat luas
 Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat
fungsikemasan sebagai satu alat pemasaran, yaitu :
 -Self service yaitu kemampuan kemasan dalam proses
penjualanberkaitan dengan estetika, menarik pembeli
untuk membeli produk tersebut, memberikan kesan
meyakinkan tentang produk dan sebagainya
 -Consumer affluence yaitu perdikat baik yang
diberikankonsumen kepada produk dengan melihat
kemasan yang baik
 -Company and brand image yaitu pengenalan brand
produkkepada konsumen sehingga dikenal secara luas
 -Inovational opportunity yaitu peluang perusahaan
untuk berinovasi dengan membuat kemasan yang
menarik minat konsumen sehingga penjualan dapat
dilakukan secara maksimal.
 Louw dan Kimber (2007) berpendapat bahwa
diadakannya desainkemasan dan juga pelabelan produk
bertujuan untuk :
a. Physical Production. Melindungi fisik produk
dari berbagai bahayakerusakan produk seperti
panas, guncangan, jatuh dan sebagainya
b. Barrier Protection. Melindungi produk dari
debu, uap dansebagainya
c. Containment or Agglomeration. Untuk
mengumpulkan produksesuai ukurannya
dalam hal pendistribusian
d. Information Transmission. Memberikan
informasi baik kepada distributor mengenai
cara perlakuan produk saat pendistribusian
maupun kepada konsumen seperti informasi
kadaluarsa, informasipenyimpanan dan
sebagainya
e. Reducing Theft. Memberikan tanda jika
kemasan sudah dibuka atauproduk sudah
digunakan sehingga gampang untuk
mengidentifikasiproduk yag telah digunakan
maupun belum digunakan
f. Menambah tingkat kenyamanan penggunaan
produk karena mudahdibawa
g. Memberikan dorongan kepada konsumen
agar tertarik denganproduk yang dikemas
sehingga memberi keuntungan .
1. Dalam pembuatan prototipe terdapat beberapa
alur yang dikemukakan Pressman (2015) sebagai
berikut:
a. Tahap pendefinisian produk. Tahap ini
berisikan kegiatan menterjemahkan konsep
teknikaldalam produksi yang hubungannya
dengan aspek kebutuhan dan juga perilaku
konsumen
b. Tahap working model. Pembuatan desain
prototipe harus mampu mempresentasikan
fungsi dari produk secara keseluruhan
c. Prototipe rekayasa (engineering prototype):
merupakan tahap seperti working model
namun lebih kompleks dan lebih besar dari
workingmodel.
d. Prototipe produksi. Merupakan bentuk yang
secara khusus dirancang dengan seluruh
fungsi operasional untuk menentukan
kebutuhan dan metode produksi
e. Qualified production item: dibuat dalam skala
penuh berfungsi secarapenuh dan diproduksi
pada tahap awal dalam jumlah kecil
untukmemastikan produk memenuhi segala
bentuk standar maupun peraturanyang
diberlakukan terhadap produk tersebut
biasanya untuk diujicobakan kepada
masyarakat umum
f. Model: merupakan alat peraga yang mirip
produk yang akan dibangun(look–like–
models). Secara jelas menggambarkan bentuk
dan penampilanproduk baik dengan skala
yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil
untukmemastikan produk yang akan dibangun
sesuai dengan lingkunganproduk maupun
lingkungan user.
g. Prototipe adalah bentuk efektif dalam
mengkomunikasikan konsep produk namun
jangan sampai menyerupai bentuk produk
sebenarnya karena mengandung resiko
responden akan menyamakannya dengan
produk akhir.
2. Alur dan proses kerja pembuatan
desain/prototype sebagai berikut :
a. Analisis kebutuhan sistem
b. Desain sistem
c. Pengujian sistem
Paket software prototype diuji,
diimplementasikan, dievaluasi dan
dimodifikasi berulang-ulang hingga dapat
diterima pemakainya (O'Brien, 2005)
 Implementasi
Prototipe yang telah diterima selanjutnya
masuk dalam tahap implementasi sistem.
Sistem prototipe siap dijalankan dan
selanjutnya pembandingan sistem terbarukan
dan sistem yang lebih dahulu. Hal-hal yang
diamati adalah evaluasi teknik, informasi dan
juga perbedaan fungsi
d. Alur perancangan sistem
Perancangan sistem membutuhkan peralatan
berupa alat alat perancangan proses dan alat
perancangan data. Alat perancangan proses
terdiri dari diagram aliran data dan diagram
arus sistem. Sedangkan alat perancangan data
terdiri dari diagram relasi entitas (entity
relationship) dan kamus data (data
dictionary).
3. Komponen biaya produksi prototype barang atau
jasa terdiri dari biaya produksi dan juga biaya
non produksi. Biaya produksi selanjutnya
diklasifikasikan menjadi tiga elemen yakni :
a. Biaya bahan baku langsung
b. Biaya Bahan Baku Langsung adalah biaya
bahan baku yang dapat ditelusuri pada
barang dan jasa yang dihasilkan
c. Biaya tenaga kerja langsung
d. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya
tenaga kerja yang dapatditelusuri pada
barang atau penyediaan jasa yang dihasilkan
e. Biaya Overhead
f. Biaya Overhead adalah semua biaya
produksi selain bahan bakulangsung dan
tenaga kerja langsung
Biaya non produksi merupakan biaya yang erat
kaitannya dengan fungsi pengembangan,
pemasaran/distribusi, layanan pelanggan, desain
maupun administrasi pada umumnya yang
meliputi:
a. Biaya penjualan
Biaya Penjualan adalah biaya-biaya yang
diperlukan untuk memasarkan dan
mendistribusikan barang atau jasa
b. Biaya Administrasi
Biaya Administrasi adalah semua biaya yang
berhubungan dengan administrasi umum
organisasi yang tidak dapat diestimasi secara
tepat baik untuk pemasaran ataupun produk
4. Tahap-tahap Pengujian Kesesuaian Fungsi
Prototipe Produk Barang/Jasa
Menurut Sommerville (2001) kegiatan pengujian
sistem terdiri dari :
a. tiap komponen secara individual dan secara
independen tanpa diselingi komponen
lainnya sehingga menjamin setiap individu
beroperasi dengan baik.
b. Menguji modul yang terdiri dari komponen-
komponen yang saling berhubungan satu
sama lain
c. Menguji sub-sub sistem yang terdiri dari
modul-modul yang diintegrasikan
sebelumnya.
d. Menguji sistem untuk mencari apa saja
kesalahan antar interaksi subsub sistem
dengan interfacenya serta melihat fungsi
secara operasional maupun non operasional
e. Menguji data entry apakah telah berjalan
dengan baik apabila dimasukkan data oleh
user bukan hanya data simulasi
f. Pendokumentasian kegiatan mulai tahap
pertama hingga tahap terakhir
Proses pengujian prototype:
1. Technical Testing dengan cara membuat
prototipe yang merupakan perkiraan produk
akhir.
2. Pengujian Preferensi dan Kepuasan
(Preference andSatisfaction) untuk
menetapkan elemen yang dirancang dalam
rencana pemasaran serta membuat tafsiran
penjualan awal produk.
Ada dua cara utama yang dibutuhkan dalam
pengujian ini yaitu :
a. Meminta konsumen untuk menggunakan
produk selama jangka waktu tertentu,
kemudian diminta menjawab beberapa
pertanyaan berhubungan dengan preferensi
dan kepuasan mereka.
b. Blind test dengan sedemikian rupa sehingga
konsumen dapat membandingkan berbagai
macam alternatif produk tanpa mengetahui
nama merek atau produsernya.
3. Pengujian pasar simulasi (Simulated Test atau
Laboratory Test Markets) dengan prosedur
riset pemasaran yang dibuat untuk memberi
gambaran yang murah dan cepat tentang
pangsa pasar
4. Pengujian Pasar (Test Market) dengan
menawarkan sebuah produk diwilayah pasar
terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili
keseluruhan pasar dimana produk tersebut
nantinya akan dijual.
1. Perencanaan produksi menurut Suryana (2006)
diartikan sebagaiproses untuk memproduksi
barang pada suatu periode sesuai yang
telahdijadwalkan melalui pengelolaan sumber
daya seperti tenaga kerja, bahanbaku, dan
peralatan.
2. Perencanaan produk adalah prosesmenentukan
apa yang akan diproduksi, metode yang
digunakan produksihingga bahan baku yang akan
digunakan
3. Produksi massal menurut Kotler (2015) adalah
nama yangdiberikan kepada sebuah metode
memproduksi barang dalam jumlah besar dengan
biaya yang rendah per unitnya
4. Langkah-langkah dalam menetapkan skala
proses produksi dan jasa,yaitu sebagai berikut.
 Produk apa yang akan diproduksi.
 Bilamana kegiatan proses produksi akan
dimulai.
 Berapa jumlah produk yang akan diproduksi.
 Berapa besarnya jumlah dana yang akan
dibutuhkan.
 Berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan.
 Peralatan apa yang diperlukan.
 Berapa tingkat persediaan bahan baku yang
diperlukan.
5. Tahapan-tahapan pada penetapan skala proses
produksi dan jasa, yaitu sebagai berikut
 Routing adalah menetapkan dan menentukan
urutan-urutan proses produksi dari bahan
mentah sampai menjadi produk akhir
 Scheduling adalah menetapkan dan
menentukan jadwal kegiatan operasi proses
produksi yang disenergikan sebagai suatu
kesatuan.
 Dispatching adalah menetapkan dan
menentukan proses pemberian perintah
untuk mulai melaksana kan operasi proses
produksi yang sudah direncanakan di dalam
routing dan scheduling
 Follow-up adalah menetapkan dan
menentukan berbagai kegiatan agar tidak
terjadi penundaan dan mendorong
terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi
proses produksi
6. Perencanaan proses produksi adalah
perencanaan tentang produk apa dan berapa
jumlahnya masing-masing, yang segera
diproduksikan pada periode yang akan datang
Faktor yang dipertimbangkan dalam menyusun
rencana produksi
 Skala produksi;
 Jenis Jenis produk yang akan diproduksi;
 Produk tahan lama atau tidak;
 Sifat produk yang akan diproduksi;
 Sifat permintaan terhadap produk;
7. Tahap komersialisasi adalah proses
memperkenalkan produk yang diproduksi kepada
para konsumen atau pembeli
8. Ruang Lingkup Perencanaan Produksi Massal
 Mempersiapkan rencana produksi
 Membuat jadwal penyelesain produk
 Merencanakan produksi dan pengadaan
bahan dari luar
 Menjadwalkan proses operasi tiap unit
 Menyampaikan jadwal pada pemesan
9. Tujuan Dan Fungsi Perencanaan Produksi
 Meminimalkan biaya serta memaksimalkan
keuntungan
 Memaksimalkan kepuasan pelanggan
 Meminimalkan perubahan nilai produksi
 Meminimalkan perubahan tenaga kerja
 Memaksimalkan perlengkapan dan inventaris
pabrik
10. Langkah-Langkah Perencanaan Produksi Massal
 Penelitian proses produksi
 Penelitian produk
 Mencari Gagasan dan Seleksi Produk
 Menetapkan skala produksi, meliputi:
a) Penetapan waktu
b) Penetapan kualitas
c) Menghitung biaya
d) Penetapan tenaga kerja
e) Penetapan peralatan
f) Penetapan bahan baku
11. Macam biaya variabel
 Biaya variabel Progresif adalah Biaya variabel
yang pertambahan jumlahnya lebih besar
daripada pertambahan jumlah unit kegiatan
 Biaya Variabel Proporsional adalah Biaya
variabel yang jumlahnya tetap sebanding
dengan pertambahan besar kegiatan.
 Biaya Variabel Degresi adalah Biaya yang
pertambahan biayanya lebih kecil dari pada
pertambahan kegiatan
 Pengertian HAKI :adalah HAKI atau hak atas
kekayaan intelektual merupakan suatu hak
kekayaan yang diberikan untuk seseorang yang
memiliki karya intelektual yang perlu dilindungi.
Hak ini diberikan agar karya intelektual yang telah
dibuat mampu menjadi hak milik pribadi.
3. Prinsip HAKI
a. Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi terkait tentang nilai ekonomis
dari karya itu sendiri. Kekayaan intelektual
yang di patenkan mampu memberikan
manfaat bagi pemiliknya berupa royalti hak
cipta.
b. Prinsip Keadilan
Haki memberikan keadilan bagi pemilik
kekayaan intelektual sehingga haki
memberikan perlindungan hukum yang adil.
c. Prinsip Kebudayaan
Prinsip kebudayaan merupakan
pengembangan dari ilmu pengetahuan, sastra
dan seni guna meningkatkan taraf kehidupan
serta akan memberikan keuntungan bagi
masyarakat, bangsa dan Negara.
d. Prinsip Sosial
HAKI memberikan hak atas kekayaan
intelektual yang masuk dalam hak individu
sehingga mampu memberikan keseimbangan
dalam masyarakat
Lantas apa saja prosedur yang harus Anda
tempuh untuk mendaftarkan hak cipta atas
karya wirausahawan?
a. Mendaftar di kantor wilayah Departemen
Hukum dan HAM Prosuder yang pertama
adalah dengan cara konvensional, yaitu
datang langsung ke kantor wilayah
Depertemen Hukum dan HAM yang juga
dikenal dengan singkatan “Kanwil
Depkumham” dimasing-masing ibu kota
provinsi. Sebagai contoh, apabila Anda
tinggal di Sukabumi, Jawa barat, maka Anda
harus datang ke Kanwil Depkumham di Kota
Bandung.
b. Mendaftar Secara Daring Saat ini Ditjen Hak
Kekayaan Intelektual telah mempermudah
proses pendaftaran hak cipta dengan
menyediakan portal registrasi daring atau
online melalui laman https://e-
hakcipta.dgip.go.id, cara ini dijamin aman
dan cepat karena Anda akan langsung
dihubungkan dengan Ditjen Hak Kekayaan
Intelektual pusat.
c. Memakai jasa konsultan hak kekayaan
intelektual Bagi Anda yang tidak mau repot,
gunakan saja jasa konsultan HKI yang
terpercaya. Pendaftar HKI wajib memenuhi
beberapa persyaratan yang dibuat oleh
Departemen Hukum dan HAM.
Berikut ini adalah beberapa syarat umum yang
harus Anda lengkapi saat melakukan pendaftaran:
a. Nama, status kewarganegaraan, dan
alamat lengkap pendaftar
b. Nama, status kewarganegaraan, dan
alamat lengkap pemegang hak cipta
c. Judul karya
d. Waktu dan lokasi karya diumumkan untuk
pertama kali
e. Uraian karya secara singkat
f. Sample karya yang didaftarkan (format
lengkpanya dapat Anda temukan di laman
situs Ditjen HKI)
Untuk mendaftarkan hak cipta atas nama
perorangan, anda perlu melengkapi dokumen-
dokumen yang terdiri atas:
a. Surat kuasa ditandatangani di atas
materai 6000
b. Surat pernyataan keaslian karya
c. NPWP
d. Sample karya
e. Jika Anda mendaftarkan hak cipta atas
nama perusahaan, berikut adalah
beberapa dokumen tambahan yang harus
dilengkapi:
f. Surat pengalihan hak (dari pembuat karya
kepada pemegang hak cipta) · NPWP
perusahaan
g. Akta perusahaan
h. Fotokopi identitas pemohon dan pencipta
karya (KTP)
5. Hak Kekayaan Industri, yang Meliputi:
a. Paten
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1, Paten adalah hak
eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada
Inventor atas hasil invensinya di bidang
teknologi, yang untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri invensinya tersebut
atau memberikan persetujuannya kepada
pihak lain untuk melaksanakannya. Hak yang
harus dipatenkan adalah sebagai berikut:
.Sesuatu yang baru,. Mengandung Langkah
Inventif, . Bisa diterapkan dalam dunia industri
b. Merek : Suatu merek yang dapat didaftar
harus memiliki daya pembeda dan
dipergunakan dalam perdagangan
barang/jasa, dan dapat berupa:
c. Desain Industri
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31
Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Desain
Industri, bahwa desain industri adalah suatu
kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau
komposisi garis atau warna, atau garis dan
warna, atau gabungan daripadanya yang
berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang
memberikan kesan estetis dan dapat
diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua
d. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Desain
Tata Letak Sirkuit Terpadu bahwa, Sirkuit
Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk
jadi atau setengah jadi
e. Rahasia Dagang Menurut Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia
Dagang bahwa, Rahasia Dagang adalah
informasi yang tidak diketahui oleh umum di
bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai
nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan
usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik
Rahasia Dagang.
f. Indikasi Geografis : Berdasarkan Undang-
Undang No. 15 Tahun 2001 Pasal 56 Ayat 1
Tentang Merek bahwa, Indikasi-geografis
dilindungi sebagai suatu tanda yang
menunjukkan daerah asal suatu barang yang
karena faktor lingkungan geografis termasuk
faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi
dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri
dan kualitas tertentu pada barang yang
dihasilkan
g. Folklore Yang dimaksud dengan “Folklore” dan
“Traditional Knowledge” adalah suatu karya
intelektual yang terdapat di dalam masyarakat
tradisional secara turun temurun dan apabila
tidak dipertahankan dikhawatirkan akan
punah dan apabila itu terjadi akan merupakan
kerugian bagi khasanah pengetahuan manusia
2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Membuat Alur dan Proses Kerja Pembuatan
modul ini Desain/ Prototype
2. Life Cycle (PLC) dan Machine Life Style (MLC), serta
analisis kelayakan produk.
3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Prilaku Kerja prestatif
miskonsepsi 2. Analisis Komponen Biaya Produksi Prototype
Produk Barang/Jasa
3. Perencanaan proses produk dan perencanaan
proses produksi.
4. Indikasi Geografis

Anda mungkin juga menyukai