Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Sikap Perilaku Wirausaha 2. Prototype produk dan jasa 3. Perencanaan Produksi Massal 4. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. Istilah wirausaha : sebagai kemampuan definisi) di modul ini seseorang untuk melihat dan juga menilai suatu kesempatan bisnis, kemudian mengumpulkan beberapa sumber daya yang nantinya dibutuhkan untuk mengambil keuntungan juga dalam mencapai kesuksesan usaha. 2. Sikap dan perilaku yang harus dimiliki wirausahawan Sikap seorang wirausahawan adalah sebagai berikut : Selalu Berani Mengambil Risiko Bersikap Fleksibel Berusaha Mengenal Bisnis Anda Mengakui jika Memiliki Kesalahan. Bersikap Jujur Etika. Optimis dengan Masa Depan. Mempunyai rasa gairah untuk 3. Ambition Drive : Wirausaha mampu untuk memiliki ambisi selalu ingin untuk maju 4. Peluang usaha produk barang dan jasa. merupakan suatu yang dapat kita ambil manfaatnya untuk mencapai keuntungan. Peluang usaha merupakan suatu celah yang dapat kita gunakan sebagai ide usaha yang dapat memberikan keuntungan. 5. Macam macam peluang usaha a. Bidang agribisnis b. Bidang jasa keuangan c. Bidang jasa a perseorangan d. Bidang usaha jasa e. Bidang usaha pertambangan f. Bidang konstruksi g. Bidang pabrikasi h. Jenis Usaha Perdagangan i. l Jenis Usaha Online 6. Firma Umum (General Partnership) Firma dimana para anggotanya memiliki kekuasaan yang tak terbatas. 7. Firma Terbatas (Limited Partnership) Firma dimana para anggotanya memiliki kekuasaan terbatas atas perusahaan 8. Modal Dasar (Authorized Capital) Modal terdiri dari atas seluruh nilai nominal saham dan merupakan modal pertama kali dan tertera dalam akta notaris pada saat perseroan terbatas tersebut didirikan. · 9. Modal ditempatkan atau dikeluarkan (Issued Capital) Merupakan modal yang telah ditempatkan atau dikeluarkan oleh pemegang saham. Besarnya modal ditempatkan minimal 25% dari modal dasar. · 10. Modal Sektor (Paid-Up Capital) Merupakan modal yang harus disetor oleh pemegang saham yang jumlahnya paling sedikit 25% dari modal dasar harus ditempatkan. -Fungsi Protektif Fungsi utama kemasan tentunya sebagai pelindung produksupaya diterima konsumen dalam keadaan yang sama dengan saat produk di produksi oleh produsen -Fungsi promosional Selain mampu melindungi produk dari kerusakan,kemasan mampu menjadi sarana promosi atau memperkenalkan produk kepada konsumen dan masyarakat luas Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsikemasan sebagai satu alat pemasaran, yaitu : -Self service yaitu kemampuan kemasan dalam proses penjualanberkaitan dengan estetika, menarik pembeli untuk membeli produk tersebut, memberikan kesan meyakinkan tentang produk dan sebagainya -Consumer affluence yaitu perdikat baik yang diberikankonsumen kepada produk dengan melihat kemasan yang baik -Company and brand image yaitu pengenalan brand produkkepada konsumen sehingga dikenal secara luas -Inovational opportunity yaitu peluang perusahaan untuk berinovasi dengan membuat kemasan yang menarik minat konsumen sehingga penjualan dapat dilakukan secara maksimal. Louw dan Kimber (2007) berpendapat bahwa diadakannya desainkemasan dan juga pelabelan produk bertujuan untuk : a. Physical Production. Melindungi fisik produk dari berbagai bahayakerusakan produk seperti panas, guncangan, jatuh dan sebagainya b. Barrier Protection. Melindungi produk dari debu, uap dansebagainya c. Containment or Agglomeration. Untuk mengumpulkan produksesuai ukurannya dalam hal pendistribusian d. Information Transmission. Memberikan informasi baik kepada distributor mengenai cara perlakuan produk saat pendistribusian maupun kepada konsumen seperti informasi kadaluarsa, informasipenyimpanan dan sebagainya e. Reducing Theft. Memberikan tanda jika kemasan sudah dibuka atauproduk sudah digunakan sehingga gampang untuk mengidentifikasiproduk yag telah digunakan maupun belum digunakan f. Menambah tingkat kenyamanan penggunaan produk karena mudahdibawa g. Memberikan dorongan kepada konsumen agar tertarik denganproduk yang dikemas sehingga memberi keuntungan . 1. Dalam pembuatan prototipe terdapat beberapa alur yang dikemukakan Pressman (2015) sebagai berikut: a. Tahap pendefinisian produk. Tahap ini berisikan kegiatan menterjemahkan konsep teknikaldalam produksi yang hubungannya dengan aspek kebutuhan dan juga perilaku konsumen b. Tahap working model. Pembuatan desain prototipe harus mampu mempresentasikan fungsi dari produk secara keseluruhan c. Prototipe rekayasa (engineering prototype): merupakan tahap seperti working model namun lebih kompleks dan lebih besar dari workingmodel. d. Prototipe produksi. Merupakan bentuk yang secara khusus dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi e. Qualified production item: dibuat dalam skala penuh berfungsi secarapenuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untukmemastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturanyang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diujicobakan kepada masyarakat umum f. Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun(look–like– models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilanproduk baik dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil untukmemastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkunganproduk maupun lingkungan user. g. Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir. 2. Alur dan proses kerja pembuatan desain/prototype sebagai berikut : a. Analisis kebutuhan sistem b. Desain sistem c. Pengujian sistem Paket software prototype diuji, diimplementasikan, dievaluasi dan dimodifikasi berulang-ulang hingga dapat diterima pemakainya (O'Brien, 2005) Implementasi Prototipe yang telah diterima selanjutnya masuk dalam tahap implementasi sistem. Sistem prototipe siap dijalankan dan selanjutnya pembandingan sistem terbarukan dan sistem yang lebih dahulu. Hal-hal yang diamati adalah evaluasi teknik, informasi dan juga perbedaan fungsi d. Alur perancangan sistem Perancangan sistem membutuhkan peralatan berupa alat alat perancangan proses dan alat perancangan data. Alat perancangan proses terdiri dari diagram aliran data dan diagram arus sistem. Sedangkan alat perancangan data terdiri dari diagram relasi entitas (entity relationship) dan kamus data (data dictionary). 3. Komponen biaya produksi prototype barang atau jasa terdiri dari biaya produksi dan juga biaya non produksi. Biaya produksi selanjutnya diklasifikasikan menjadi tiga elemen yakni : a. Biaya bahan baku langsung b. Biaya Bahan Baku Langsung adalah biaya bahan baku yang dapat ditelusuri pada barang dan jasa yang dihasilkan c. Biaya tenaga kerja langsung d. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapatditelusuri pada barang atau penyediaan jasa yang dihasilkan e. Biaya Overhead f. Biaya Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan bakulangsung dan tenaga kerja langsung Biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran/distribusi, layanan pelanggan, desain maupun administrasi pada umumnya yang meliputi: a. Biaya penjualan Biaya Penjualan adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan dan mendistribusikan barang atau jasa b. Biaya Administrasi Biaya Administrasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan administrasi umum organisasi yang tidak dapat diestimasi secara tepat baik untuk pemasaran ataupun produk 4. Tahap-tahap Pengujian Kesesuaian Fungsi Prototipe Produk Barang/Jasa Menurut Sommerville (2001) kegiatan pengujian sistem terdiri dari : a. tiap komponen secara individual dan secara independen tanpa diselingi komponen lainnya sehingga menjamin setiap individu beroperasi dengan baik. b. Menguji modul yang terdiri dari komponen- komponen yang saling berhubungan satu sama lain c. Menguji sub-sub sistem yang terdiri dari modul-modul yang diintegrasikan sebelumnya. d. Menguji sistem untuk mencari apa saja kesalahan antar interaksi subsub sistem dengan interfacenya serta melihat fungsi secara operasional maupun non operasional e. Menguji data entry apakah telah berjalan dengan baik apabila dimasukkan data oleh user bukan hanya data simulasi f. Pendokumentasian kegiatan mulai tahap pertama hingga tahap terakhir Proses pengujian prototype: 1. Technical Testing dengan cara membuat prototipe yang merupakan perkiraan produk akhir. 2. Pengujian Preferensi dan Kepuasan (Preference andSatisfaction) untuk menetapkan elemen yang dirancang dalam rencana pemasaran serta membuat tafsiran penjualan awal produk. Ada dua cara utama yang dibutuhkan dalam pengujian ini yaitu : a. Meminta konsumen untuk menggunakan produk selama jangka waktu tertentu, kemudian diminta menjawab beberapa pertanyaan berhubungan dengan preferensi dan kepuasan mereka. b. Blind test dengan sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsernya. 3. Pengujian pasar simulasi (Simulated Test atau Laboratory Test Markets) dengan prosedur riset pemasaran yang dibuat untuk memberi gambaran yang murah dan cepat tentang pangsa pasar 4. Pengujian Pasar (Test Market) dengan menawarkan sebuah produk diwilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana produk tersebut nantinya akan dijual. 1. Perencanaan produksi menurut Suryana (2006) diartikan sebagaiproses untuk memproduksi barang pada suatu periode sesuai yang telahdijadwalkan melalui pengelolaan sumber daya seperti tenaga kerja, bahanbaku, dan peralatan. 2. Perencanaan produk adalah prosesmenentukan apa yang akan diproduksi, metode yang digunakan produksihingga bahan baku yang akan digunakan 3. Produksi massal menurut Kotler (2015) adalah nama yangdiberikan kepada sebuah metode memproduksi barang dalam jumlah besar dengan biaya yang rendah per unitnya 4. Langkah-langkah dalam menetapkan skala proses produksi dan jasa,yaitu sebagai berikut. Produk apa yang akan diproduksi. Bilamana kegiatan proses produksi akan dimulai. Berapa jumlah produk yang akan diproduksi. Berapa besarnya jumlah dana yang akan dibutuhkan. Berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan. Peralatan apa yang diperlukan. Berapa tingkat persediaan bahan baku yang diperlukan. 5. Tahapan-tahapan pada penetapan skala proses produksi dan jasa, yaitu sebagai berikut Routing adalah menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir Scheduling adalah menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan operasi proses produksi yang disenergikan sebagai suatu kesatuan. Dispatching adalah menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai melaksana kan operasi proses produksi yang sudah direncanakan di dalam routing dan scheduling Follow-up adalah menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorong terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi proses produksi 6. Perencanaan proses produksi adalah perencanaan tentang produk apa dan berapa jumlahnya masing-masing, yang segera diproduksikan pada periode yang akan datang Faktor yang dipertimbangkan dalam menyusun rencana produksi Skala produksi; Jenis Jenis produk yang akan diproduksi; Produk tahan lama atau tidak; Sifat produk yang akan diproduksi; Sifat permintaan terhadap produk; 7. Tahap komersialisasi adalah proses memperkenalkan produk yang diproduksi kepada para konsumen atau pembeli 8. Ruang Lingkup Perencanaan Produksi Massal Mempersiapkan rencana produksi Membuat jadwal penyelesain produk Merencanakan produksi dan pengadaan bahan dari luar Menjadwalkan proses operasi tiap unit Menyampaikan jadwal pada pemesan 9. Tujuan Dan Fungsi Perencanaan Produksi Meminimalkan biaya serta memaksimalkan keuntungan Memaksimalkan kepuasan pelanggan Meminimalkan perubahan nilai produksi Meminimalkan perubahan tenaga kerja Memaksimalkan perlengkapan dan inventaris pabrik 10. Langkah-Langkah Perencanaan Produksi Massal Penelitian proses produksi Penelitian produk Mencari Gagasan dan Seleksi Produk Menetapkan skala produksi, meliputi: a) Penetapan waktu b) Penetapan kualitas c) Menghitung biaya d) Penetapan tenaga kerja e) Penetapan peralatan f) Penetapan bahan baku 11. Macam biaya variabel Biaya variabel Progresif adalah Biaya variabel yang pertambahan jumlahnya lebih besar daripada pertambahan jumlah unit kegiatan Biaya Variabel Proporsional adalah Biaya variabel yang jumlahnya tetap sebanding dengan pertambahan besar kegiatan. Biaya Variabel Degresi adalah Biaya yang pertambahan biayanya lebih kecil dari pada pertambahan kegiatan Pengertian HAKI :adalah HAKI atau hak atas kekayaan intelektual merupakan suatu hak kekayaan yang diberikan untuk seseorang yang memiliki karya intelektual yang perlu dilindungi. Hak ini diberikan agar karya intelektual yang telah dibuat mampu menjadi hak milik pribadi. 3. Prinsip HAKI a. Prinsip Ekonomi Prinsip ekonomi terkait tentang nilai ekonomis dari karya itu sendiri. Kekayaan intelektual yang di patenkan mampu memberikan manfaat bagi pemiliknya berupa royalti hak cipta. b. Prinsip Keadilan Haki memberikan keadilan bagi pemilik kekayaan intelektual sehingga haki memberikan perlindungan hukum yang adil. c. Prinsip Kebudayaan Prinsip kebudayaan merupakan pengembangan dari ilmu pengetahuan, sastra dan seni guna meningkatkan taraf kehidupan serta akan memberikan keuntungan bagi masyarakat, bangsa dan Negara. d. Prinsip Sosial HAKI memberikan hak atas kekayaan intelektual yang masuk dalam hak individu sehingga mampu memberikan keseimbangan dalam masyarakat Lantas apa saja prosedur yang harus Anda tempuh untuk mendaftarkan hak cipta atas karya wirausahawan? a. Mendaftar di kantor wilayah Departemen Hukum dan HAM Prosuder yang pertama adalah dengan cara konvensional, yaitu datang langsung ke kantor wilayah Depertemen Hukum dan HAM yang juga dikenal dengan singkatan “Kanwil Depkumham” dimasing-masing ibu kota provinsi. Sebagai contoh, apabila Anda tinggal di Sukabumi, Jawa barat, maka Anda harus datang ke Kanwil Depkumham di Kota Bandung. b. Mendaftar Secara Daring Saat ini Ditjen Hak Kekayaan Intelektual telah mempermudah proses pendaftaran hak cipta dengan menyediakan portal registrasi daring atau online melalui laman https://e- hakcipta.dgip.go.id, cara ini dijamin aman dan cepat karena Anda akan langsung dihubungkan dengan Ditjen Hak Kekayaan Intelektual pusat. c. Memakai jasa konsultan hak kekayaan intelektual Bagi Anda yang tidak mau repot, gunakan saja jasa konsultan HKI yang terpercaya. Pendaftar HKI wajib memenuhi beberapa persyaratan yang dibuat oleh Departemen Hukum dan HAM. Berikut ini adalah beberapa syarat umum yang harus Anda lengkapi saat melakukan pendaftaran: a. Nama, status kewarganegaraan, dan alamat lengkap pendaftar b. Nama, status kewarganegaraan, dan alamat lengkap pemegang hak cipta c. Judul karya d. Waktu dan lokasi karya diumumkan untuk pertama kali e. Uraian karya secara singkat f. Sample karya yang didaftarkan (format lengkpanya dapat Anda temukan di laman situs Ditjen HKI) Untuk mendaftarkan hak cipta atas nama perorangan, anda perlu melengkapi dokumen- dokumen yang terdiri atas: a. Surat kuasa ditandatangani di atas materai 6000 b. Surat pernyataan keaslian karya c. NPWP d. Sample karya e. Jika Anda mendaftarkan hak cipta atas nama perusahaan, berikut adalah beberapa dokumen tambahan yang harus dilengkapi: f. Surat pengalihan hak (dari pembuat karya kepada pemegang hak cipta) · NPWP perusahaan g. Akta perusahaan h. Fotokopi identitas pemohon dan pencipta karya (KTP) 5. Hak Kekayaan Industri, yang Meliputi: a. Paten Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1, Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Hak yang harus dipatenkan adalah sebagai berikut: .Sesuatu yang baru,. Mengandung Langkah Inventif, . Bisa diterapkan dalam dunia industri b. Merek : Suatu merek yang dapat didaftar harus memiliki daya pembeda dan dipergunakan dalam perdagangan barang/jasa, dan dapat berupa: c. Desain Industri Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Desain Industri, bahwa desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua d. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bahwa, Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi e. Rahasia Dagang Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang bahwa, Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang. f. Indikasi Geografis : Berdasarkan Undang- Undang No. 15 Tahun 2001 Pasal 56 Ayat 1 Tentang Merek bahwa, Indikasi-geografis dilindungi sebagai suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan g. Folklore Yang dimaksud dengan “Folklore” dan “Traditional Knowledge” adalah suatu karya intelektual yang terdapat di dalam masyarakat tradisional secara turun temurun dan apabila tidak dipertahankan dikhawatirkan akan punah dan apabila itu terjadi akan merupakan kerugian bagi khasanah pengetahuan manusia 2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Membuat Alur dan Proses Kerja Pembuatan modul ini Desain/ Prototype 2. Life Cycle (PLC) dan Machine Life Style (MLC), serta analisis kelayakan produk. 3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Prilaku Kerja prestatif miskonsepsi 2. Analisis Komponen Biaya Produksi Prototype Produk Barang/Jasa 3. Perencanaan proses produk dan perencanaan proses produksi. 4. Indikasi Geografis