Anda di halaman 1dari 24

HIPERURISEMIA

DENGAN HERBAL

dr. Hadi Siswoyo, M.Epid


1
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
18/12/2012 Jambi, 30 Agustus 2014
Hiperurisemia

iperurisemia adalah kadar asam urat di dalam darah


melebihi normal, yaitu di atas 7 mg/dL pada pria dan
di atas 6mg/dL pada wanita.

adar asam urat normal untuk wanita berkisar 2,6 – 6


mg/dL dan untuk pria berkisar 3,5 – 7 mg/dL
Hiperurisemia

omplikasi dari hiperurisemia adalah timbulnya artritis


gout, batu asam urat, dan nefropati urat.

iperurisemia merupakan gangguan metabolisme


sehingga diperlukan pengobatan jangka panjang.

enyakit asam urat (arthritis pirai, rematik pirai, arthritis


gout, atau rematik gout) adalah salah satu jenis
penyakit rematik artikuler.

isebabkan oleh kelainan enzim atau karena


mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar
purin tinggi sehingga meningkatkan kadar asam urat
darah yang akan terakumulasi sebagai kristal
monosodium urat di jaringan lunak terutama
persendian
Hiperurisemia

bat konvensional untuk asam urat antara lain allopurinol.

engobatan untuk rematik dan asam urat umumnya berlangsung


lama dan obat konvensional untuk rematik dan asam urat (anti
inflamasi non steroid) banyak menimbulkan efek samping (antara
lain iritasi lambung, nefrotoksik)

asyarakat mencari alternatif pengobatan dengan menggunakan


obat tradisional (herbal).
Formula Ramuan Herbal
omposisi herbal yang mengandung :

aun tempuyung (Sonchus arvensis L),

ulit kayu secang (Caesalpinia sappan L),

aun kepel (Stelechocarpus burahol L),

impang temulawak (Curcuma xanthorrhiza R), rimpang kunyit (Curcuma domestica V)


dan herba meniran (Phyllanthus niruri L)

/ daun tempuyung 2 gr
secang 5 gr
daun kepel 3 gr
temulawak 3 gr
kunyit3 gr
meniran 3 gr
Ramuan
aun kepel telah diteliti mampu menurunkan kadar asam urat darah hewan
uji dengan kemungkinan kandungan aktifnya flavonoid yang memiliki
aktivitas anti-oksidan kuat sehingga diprediksi memiliki juga efek
menghambat enzim xantin oksidase (Purwantiningsih, Hakim, AR, Purwantini,I. Journal of Pharmacy and
Pharmaceutical Sciences ; 2010.)

aun tempuyung memiliki efek diuretika sehingga dapat bersifat urikosurik


melalui eliminasi asam urat dalam kandung kemih.

kstrak kayu secang menunjukkan aktivitas penghambatan enzim xantin


oksidase kuat. (Khalil Ahmed Ansari, KH et all, International Journal of Applied Biology and Pharmaceutical Technology. 2011 Volume: 2).

ampuran ketiga bahan tanaman obat utama tersebut di atas secara


sinergis mempunyai efek menurunkan asam urat darah.
18/12/2012 6
Ramuan
iga bahan tanaman obat lainnya yang ditambahkan ke dalam
komposisi herbal invensi, adalah rimpang temulawak, rimpang kunyit
dan herba meniran dimana rimpang temulawak berfungsi untuk
menyegarkan tubuh, melancarkan metabolisme, menyehatkan fungsi
hati; rimpang kunyit dimaksudkan untuk memperlancar pencernaan
dan herba meniran berfungsi sebagai penambah daya tahan tubuh
(imunostimulan).

18/12/2012 7
Penentuan Formula Herbal
Komnas SJ
elalui rapat bersama Komisi Saintifikasi Jamu Nasional

rof dr Amir Syarif SpFK (FKUI)

rof dr Erni Purwaningsih SpF (FKUI)

rof Dr Suwijiyo Pramono (UGM)

rof dr Nyoman Kertia, SpPD (RS Sardjito)

rof Dr Rusmin Tumanggor

r. Arijanto Jonosewojo, SpPD (FKUnair)

r. dr. Noor Wijayahadi SpF (FK Undip)

r. dr. Amarullah H Siregar (Naturopati)

rs. Dani Pratomo, Apt. MM

rs. Tepi Usia, Apt. Mphil, PhD


Studi
Pre dan post
(dr Hadi S, dkk, 2011)

ujuan :
Menilai
keamanan dan efektivitas jamu pd subyek Hiperurisemia.

empat Penelitian :
Puskesmas di
Jawa Tengah

elaksana pengumpulan data : 48 dokter diklat Saintifikasi Jamu

ancangan penelitian : Pre dan post study

ahan : Formula jamu hiperurisemia


Komposisi herba
disiapkan dengan cara direbus dengan 1000 ml air sampai volume rebusan menjadi 600 ml (untuk 2 kali minum @ 300 ml, pagi dan sore)

ama : 30 hari

ampel :
Studi
efektifitas,
Subyek
hiperurisemia 125 subyek
Studi
keamanan
Subyek
hiperurisemia 40 subyek
Hasil
Kadar Asam Urat Darah

Hiperurisemia N Mean Median Sd Hasil Uji

Hari ke 0 125 9,07 9,00 2,16  

Hari ke 14 125 7,30 7,00 2,19 0,000*

Hari ke 28 125 6,32 6,00 1,96 0,000*

Departemen Kesehatan, 2011


Grafik Kadar Asam Urat

Departemen Kesehatan, 2011


ormula jamu hiperurisemia

Formula jamu hiperurisemia secara bermakna (p < 0,01) dapat


menurunkan asam urat darah pada hari ke 14 sebesar 2 mgdL dan
pada hari ke 28 penurunan kumulatif sebanyak 3 mgdL.
Uji Klinik
(dr Danang, dkk, 2012)

ujuan :
Menilai keamanan dan
efektivitas jamu pada subyek dengan diagnosa Hiperurisemia dengan penelitian uji kinik.

empat Penelitian :
Puskesmas di Jawa
Tengah, DIY dan Bali

elaksana pengumpulan data : 30 dokter diklat Saintifikasi Jamu

ancangan penelitian : Uji Klinik

ahan : Formula jamu hiperurisemia

ama : 56 hari

ampel :
Studi efektifitas dan
keamanan
Subyek hiperurisemia
80 subyek penderita hiperurisemia pria dan wanita dengan kisaran umur 20 – 65 tahun
Uji Klinik

omposisi herbal penurun kadar asam urat darah diuji pada 40


subyek penderita hiperurisemia sebagai kelompok perlakuan,
dibandingkan dengan obat standar penurun kadar asam urat
(Allopurinol) yang diberikan pada 40 subyek penderita
hiperurisemia sebagai kelompok kontrol.

elompok perlakuan diberi rebusan komposisi herbal penurun kadar


asam urat darah 2 kali sehari selama 56 hari

elompok kontrol diberi 1 x 100 mg per hari selama 56 hari.


Uji Klinik

ollow-up dilakukan selama 8 kali setiap minggu (Hari ke-7, 14, 21, 28,
35, 42, 49 dan 56)

engan melakukan pemeriksaan kadar asam urat darah,


pemeriksaan fungsi hati, fungsi ginjal, hematologi (darah rutin),
pemeriksaan tingkat kebugaran dan kualitas hidup menggunakan
metode skoring SF-36, dan pemantauan keamanan komposisi
herbal
Manfaat

emberian komposisi herbal invensi ini selama 56 hari berhasil


menurunkan kadar asam urat darah menjadi normal sebesar 63,1
% . Lebih tinggi dibandingkan obat standar (Allopurinol) sebesar
44,1%

emberian komposisi herbal invensi ini juga dapat menghilangkan


gejala klinis penderita hiperurisemia (nyeri/bengkak sendi kaki,
nyeri/bengkak sendi tangan, dan pegal linu) (Diagram 2), dan
menaikkan skor kualitas hidup menurut metode SF-36 yang
sebanding dengan obat standar (Allopurinol)
Diagram 1.
Menjelaskan perbedaan kadar asam urat darah
pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol (Allopurinol).
Diagram 2.
Perbedaan Waktu Menghilangnya Gejala Klinis
Pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol (Allopurinol)
Keamanan

asil uji klinik juga menunjukkan komposisi herbal invensi ini aman,
tidak ditemukan gejala efek samping yang serius dan tidak
ditemukan gangguan fungsi hati, fungsi ginjal maupun kelainan
darah (pada pemeriksaan darah rutin).
Tabel 2. Rerata Nilai SGOT, SGPT, Ureum, dan Kreatinin
Kelompok Perlakuan (Komposisi Herbal Invensi) dan
Kelompok Kontrol (Allopurinol).

Parameter Kelompok perlakuan Kelompok control

 
H0 H28 H56 H0 H28 H56

SGOT
27,93 21,91 20,74 21,50 22,72 21,12

SGPT
21,54 20,71 20,76 22,02 23,67 21,85

Ureum
24,10 25,91 22,38 25,96 29,02 28,19

Kreatinin
0,84 0,87 0,83 0,87 0,91 0,93
Kesimpulan
omposisi sesuai klaim 1 mempunyai efikasi yang tidak berbeda
bermakna atau secara klinis dalam menurunkan kadar asam urat
darah dibandingkan dengan obat penurun kadar asam urat darah
(Allopurinol).

emberian komposisi herbal invensi ini sampai hari ke-56 aman


digunakan tidak mengganggu fungsi hati , fungsi ginjal dan darah
rutin.

21
Terima Kasih........

30 Agustus 2014 Hiperurisemia dengan Herbal 22


PENDEKATAN HOLISTIK FORMULA RAMUAN
Penyebab Gejala penyakit Penyakit
penyakit /Symptom penyerta

Pereda RAMUA Penyegar


Rasa Nyeri N JAMU badan

Pelancar Peningkat
Pencernaan Hepatoprotektor Daya tahan tubuh
FORMULA RAMUAN ANTI HIPERTENSI
R/
Daun Seledri 5 g  Vasodilator

Daun Kumis kucing 3 g  Diuretika

Daun Meniran 3 g  Penambah daya tahan

Rimpang Temulawak 3 g  Penyegar badan

Rimpang Kunyit 3 g  Pelancar pencernaan

& Pengurang rasa sakit

Anda mungkin juga menyukai