IJPST
IJPST
Khasiat
1.
Anti hipertensi
- Seledri 4,5,6
- Kumiskucing 7
- Pegagan 8
- Meniran 9,10
- Temulawak 11
- Kunyit
2.
Anti
hiperglikemia
- Sambiloto 12,13
- Brotowali 14,15
- Meniran
- Temulawak
- Kunyit
3.
Anti
hiperurisemia
- Meniran 20
- Temulawak
- Kunyit
4.
Anti
hiperkolesterol
Daunjatibelanda21,22
Kemuning 23
Meniran
- Temulawak
- Kunyit
sampingnya
relatif
kecil
(jika
digunakan secara tepat dan rasional)
sehingga dianggap lebih aman.24
Penggunaan saintifikasi jamu yang
terbukti aman dan berkhasiat perlu
juga dilakukan penelitian bagaimana
biaya dan efektivitas saintifikasi jamu
dibandingkan
dengan
obat
konvensional generik yang relatif
paling murah, sehingga saintifikasi
jamu dapat dirasakan manfaatnya oleh
seluruh masyarakat. Dari literatur
disebutkan
bahwa
penggunaan
tanaman obat menawarkan berbagai
keuntungan, yaitu relatif aman,
sedikitnya efek samping, dan pada
umumnya biaya yang lebih rendah
(harga
yang
lebih
murah)
dibandingkan dengan biaya untuk
pengobatan konvensional.25
Metode
Penelitian
ini
menggunakan
metode non eksperimental dengan
pengambilan data secara retrospektif
untuk menilai efektivitas terapi
10
IJPST
saintifikasi
jamu
antihipertensi,
antihiperglikemia,
antihiperkolesterolemia
dan
antihiperurisemia.
Populasi adalah data rekam medik
semua pasien hipertensi yang berobat
rawat
jalan
ke
Puskesmas
Gondomanan Yogyakarta pada bulan
Januari-Desember
2013.
Kriteria
inklusi
pasien:
pasien
yang
terdiagnosis hipertensi yang berusia 18
tahun atau lebih, data rekam medik
pasien hipertensi dengan tekanan
darah > 120/80 mmHg, pasien
hiperglikemia dengan kadar glukosa
darah puasa (GDP) > 130 mg/dl,
pasien hiperkolesterolemia dengan
kadar kolesterol > 200 mg/dl, dan
pasien antihiperurisemia dengan kadar
asam urat perempuan > 6 mg/dl, lakilaki > 7 mg/dl. Pasien yang diberi
saintifikasi
jamu
mengandung
simplisia berkhasiat untuk hipertensi,
hiperglikemia,
hiperkolesterolemia
dan hiperurisemia . Kriteria eksklusi:
pasien dengan penyakit penyerta,
pasien yang mengalami gangguan
fungsi ginjal dan fungsi hati, data
status pasien yang tidak lengkap,
hilang dan tidak jelas terbaca.
Efektivitas
terapi
dianalisis
menggunakan paired sample t test dan
independent sample t test. Teknik
wawancara untuk memperoleh data
formula saintifikasi jamu dan harga
simplisia.
antihiperkolesterolemia
dengan
beberapa formula (Tabel 2). Formula
yang sering digunakan untuk terapi
antihipertensi,
antihiperglikemia,
antihiperkolesterolemia,
dan
antihiperurisemia adalah formula yang
pertama. Cara pengolahan saintifikasi
jamu yaitu dengan merebus air 150 ml
sampai mendidih, setelah mendidih api
dikecilkan
dan
ramuan
jamu
dimasukkan
kemudian
ditunggu
selama 15 menit dengan sesekali
diaduk. Ramuan dibiarkan dalam
keadaan tertutup hingga hangat,
kemudian disaring dan diminum
semua.
Karakteristik Pasien
1) Antihipertensi
Pasien hipertensi rawat jalan yang
menggunakan
saintifikasi
jamu
antihipertensi
di
puskesmas
Gondomanan Yogyakarta pada bulan
januari-Desember
2013
yang
memenuhi kriteria inklusi berjumlah 9
orang dan 100 % adalah perempuan,
dengan total pengobatan sebanyak 21
kali.
Mayoritas pasien pengguna
saintifikasi jamu antihipertensi adalah
pasien dengan kelompok usia 54 65
tahun sebesar 88,89 % sedangkan
pasien dengan kelompok usia > 65
tahun (lanjut usia) sebesar 11,11 %.
Pasien tersebut sebelum dan sesudah
diberikan terapi diukur tekanan darah
sistolik/diastoliknya,
kemudian
diberikan terapi dengan saintifikasi
jamu antihipertensi.
2) Antihiperglikemia
Pasien hiperglikemia rawat jalan
yang menggunakan saintifikasi jamu
antihiperglikemia
di
puskesmas
Gondomanan Yogyakarta pada bulan
januari-Desember
2013
yang
memenuhi kriteria inklusi berjumlah
11
IJPST
3) Antikolesterolemia
Pasien hiperkolesterolemia rawat
jalan yang menggunakan saintifikasi
jamu
antihiperkolesterolemia
di
puskesmas Gondomanan Yogyakarta
pada bulan januari-Desember 2013
yang memenuhi kriteria inklusi
berjumlah 7 orang terdiri dari 57,14
% laki-laki dan 42,86 % perempuan,
dengan total pengobatan sebanyak 10
kali. Mayoritas pasien pengguna
saintifikasi
jamu
antihiperkolesterolemia adalah pasien
dengan kelompok usia 54 65 tahun
sebesar 85,71 % sedangkan pasien
dengan kelompok usia > 65 tahun
(lanjut usia) sebesar 14,29 %. Pasien
tersebut sebelum dan sesudah
diberikan terapi, diukur kadar
kolesterol
totalnya,
kemudian
diberikan pengobatan saintifikasi
jamu antihiperkolesterolemia.
PENGGUNAAN SAINTIFIKASI
JAMU
4) Antihiperurisemia
Pasien hiperurisemia rawat
jalan yang menggunakan saintifikasi
jamu antihiperurisemia di puskesmas
Gondomanan Yogyakarta pada bulan
januari-Desember
2013
yang
memenuhi kriteria inklusi berjumlah
10 orang terdiri dari 70 % perempuan
Series1;
Antihiper
urisemia;
11; 20%
Series1;
Antihiper
tensi; 21;
37%
Series1;
Antihiper
kolestero
lemia;
10; 18%
Series1;
Antihiper
glikemia;
14; 25%
12
IJPST
Formula
I. R/ Seledri (Apii graveolens herba)
5g
Daun kumis kucing (Orthosiphonis folium )3 g
Pegagan (Centella asiatica L.Urban)
3g
m.f infusa ad 150 ml
II. R/ Pegagan (Centella asiatica L.Urban)
Daun salam (Syzygium polyanthi folium)
Buah Pace (Morindea citrifoliae fructus)
Adas (Foeniculum vulgare)
m.f infusa ad 150 ml
5g
3g
3g
2g
Antihiperurisemia
I.
5g
3g
5g
5g
3g
3g
III.
Antihiperkolesterolemia
I.
5g
3g
3g
3g
5g
3g
5g
1g
13
IJPST
3,
terapi
dengan
jamu
antihipertensi mampu menurunkan
tekanan darah rata-rata 12,67 %.
Efektivitas Terapi
1) Efektivitas terapi antihipertensi
berdasarkan tekanan darah
Hasil perhitungan penurunan
tekanan darah rata-rata pada tabel
Terapi
Saintifikasi Jamu
Antihipertensi
Rata-rata
Tekanan Darah
Sistolik/Diastolik
Sebelum
Sesudah
(mmHg)
(mmHg)
150/90
110/70
140/70
130/80
150/90
130/80
140/80
130/90
110/70
110/70
125/90
130/90
130/90
140/90
140/90
165/100
140/90
130/90
130/90
150/100
130/90
110/70
110/70
130/80
150/100
130/80
140/80
120/80
120/80
110/70
150/80
140/90
160/110
160/95
150/100
130/90
130/80
130/80
130/80
120/80
120/80
150/80
150/86
131/84
2) Efektivitas
terapi
antihiperglikemia
berdasarkan
kadar GDP
Hasil perhitungan penurunan
kadar GDP rata-rata pada Tabel 4,
terapi
dengan
jamu
antihiperglikemia kadar GDP ratarata menurun sebesar 10,09 %.
14
IJPST
Terapi
Sebelum
(mg/dL)
Kadar GDP
Sesudah
(mg/dL)
375
224
193
152
228
316
264
256
154
197
217
120
217
276
228
Jamu Antihiperglikemia
Rata rata
3) Efektivitas
terapi
antihiperkolesterolemia
berdasarkan kadar kolesterol total
Hasil perhitungan penurunan
kadar kolesterol total rata-rata
228
237
152
135
316
267
188
154
197
217
202
105
318
156
205
pada Tabel 5, terapi dengan jamu
antihiperkolesterolemia
kadar
kolesterol total rata-rata menurun
sebesar 4,33 %.
Terapi
Jamu
Antihiperkolesterolemia
Rata-rata
15
IJPST
terapi
dengan
jamu
antihiperurisemia kadar asam urat
rata-rata menurun sebesar 32,91
%.
Terapi
Jamu
Antihiperurisemia
Rata-rata
Kadar
Asam urat
Sebelum
Sesudah
(mg/dL)
(mg/dL)
9,5
5,3
4,5
3
6,6
7,8
7,8
4,6
10,1
13,1
9,5
6,4
8,6
4,2
6,8
2,2
7,5
4,5
8,6
4,6
7,2
2,9
7,9
5,3
(Tabel 7). Dari harga simplisia
tersebut didapat harga saintifikasi
jamu per hari, hasilnya menunjukkan
bahwa harga saintifikasi jamu per hari
lebih mahal dibandingkan harga obat
generik ( Tabel 8).
Nama Simplisia
Seledri
Kumis Kucing
Pegagan
Meniran
Temulawak
Kunyit
Sambiloto
Brotowali
Harga / Kg
Rp 225.000
Rp 25.000
Rp 30.000
Rp 17.500
Rp 20.000
Rp 20.000
Rp 25.000
Rp 20.000
16
IJPST
9
10
11
12
13
14
Rp 15.000
Rp 22.500
Rp 175.000
Rp 22.500
Rp 55.000
Rp 80.000
Antihiperglikemia
R/ Sambiloto (Andrographidis herba)
Daun salam (Syzygium polyanthi folium)
Temulawak (Curcumae xanthorriza)
m.f infusa ad 150 ml
S 2dd1
5g
3g
5g
Antihiperkolesterolemia
R/ Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia folium) 5 g
Daun Kemuning (Murrayae paniculata foliu3 g
Kelembak (Rheum officinale radix)
3g
Tempuyung (Sonchus arvensis folium)
3g
m.f infusaad 150 ml
S2dd1
Antihiperurisemia
R/ Kayu Secang (Caesalpinia sappan L)5 g
Tempuyung (Sonchus arvensis folium)3 g
Temulawak (Curcumae xanthorriza) 5 g
m.f infusa ad 150 ml
S 2dd1
Harga
per hari
Rp 1.125
Rp
75
Rp
90
Rp 1.290
R/ Captopril 25 mg No II
S 2dd1
R/ Amlodipin 5 mg No I
S 1dd1
Rp 176
Rp 125
Rp 525
Rp 100
Rp 750
R/ Glimepirid No I
S 1dd1
R/ Metformin 500 No III
S 3dd1
R/ Glibenclamid No I
S 1dd1
Rp 350
Rp 75
Rp 67,5
Rp 240
Rp 165
Rp 547,5
R/ Simvastatin No I
S 1dd1
Rp 180
Rp 112,5
Rp 165
Rp 100
Rp 377,5
R/ Allopurinol No I
S 1dd1
Rp 125
Rp 240
Rp 819
Rp 54
antihiperurisemia
menunjukkan
penurunan yang signifikan terhadap
tekanan darah sistolik dan sistolik,
kadar GDP, kadar kolesterol total dan
kadar asam urat. Harga saintifikasi
jamu
per
hari
lebih
mahal
dibandingkan dengan obat generik
untuk antihipertensi, antihipeglikemia,
antihiperkolesterolemia
dan
antihiperurisemia.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa ada 18 simplisia
yang
dijadikan
formula
untuk
saintifikasi
jamu
antihipertensi,
antihiperglikemia,
antihiperkolesterolemia
dan
antihiperurisemia. Saintifikasi jamu
antihipertensi,
antihiperglikemia,
antihiperkolesterolemia
dan
17
IJPST
Daftar Pustaka
1. Balitbangkes,
2010,
Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2010, Badan Litbang Kesehatan,
Jakarta
2. Kementerian Kesehatan RI, 2007,
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 1109/Menkes/Per/IX/2007
tentang
Penyelenggaraan
Pengobatan
Komplementer
Alternatif di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, Jakarta
3. Kementerian Kesehatan RI, 2010
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
003/MENKES/PER/2010 Tentang
Saintifikasi Jamu dalam Penelitian
Berbasis Pelayanan Kesehatan,
Jakarta
4. Li-ming C, Li Tian, Yong Li,
Chun-sheng
L,
Li-ya
W,
Antihypertensive Effect of Roots of
Apium graveolens Extract in Renal
Hipertensive Rats, Chinese Journal
of
Experimental
Traditional
Medical Formulae, 2010-11
5. Siska, Armenia, Arifin H, Akar
Seledri (Apium graveolens L)
sebagai
Obat
Antihipertensi:
Efektivitas Fraksi Etanol Air dan
Etil asetat pada Tikus Putih Jantan
Hipertensi, Jurnal Bahan Alam
Indonesia, 2011; 7(6)
6. Galicia Jorge, Ramirez LA, Suarez
A, Crespo F, Gomez A, Soto
Samuel, Ovando A, Nunez
Emmanuel, Vasorelaxant activity
of extracts obtained from Apium
graveolens: possible source for
vasorelaxant molecules isolation
with potential antihypertensive
effect, Acian Pacific Journal of
Tropical
Biomedicine,
2013,
3(10): 776-9
18
IJPST
13. Nugroho
AE,
Andrie
M,
Warditiani NK, Siswanto E,
Pramono S, Lukitaningsih E,
Antidiabetic
and
Antihiperlipidemic
Effect
of
Andrographis paniculata (Burm.f)
Nees and Andrographolide in
High-Fructose-Fat-Fed
Rats,
Indian Jpharmacol, 2012, MayJun;44(3):377-381
14. Sriyapai
C,
Upakorn
RD,
Sangwatanaroj S, Kongkhatip N,
Krittiyanunt S, Hypoglycemic
effect of Tinospora crispa Dry
Powder in Outpatients with
Metabolic Syndrome at King
Chulalongkorn
Memorial
Hospital, Journal of Health
Research, 2009, 23(3):125-133
15. Klangjareonchai
T
and
Pisuthipong CR, The Effect of
Tinospora crispa on Serum
Glucose and Insulin Levels in
Patients with Type 2 Diabetes
Mellitus, Journal of Biomedicine
and Biotechnology, 2012
16. Purwatiningsih,
Hakim
AR,
Purwantini I, Antihyperuricemic
Activity
of
The
Kepel
[Stelechocarpus
burahol
(BI.)Hook.F.&Th.] Leaves Extract
and Xanthine Oxidase Inhibitory
Study, International Journal of
Pharmacy and Pharmaceutical
Sciences, 2010;2(2)
17. Purwantiningsih and Nurlaila,
One-Day Oral Treatment Effect of
The Ethanol Extract of Kepel
[Stelechocarpus
burahol
(BI.)Hook.F.&Th.]Leaves on The
Body Weight and Organ of
Sprague-Dawley
Rats,
IJPS
Journal of Pharmacology and
Toxicology, 2011;11:5
19
IJPST
20