Anda di halaman 1dari 16

Hyaline Membran Disease

(HMD)
Ady Prasojo (1210211202)
Definisi
 Gawat gagal nafas pada bayi kurang bulan yang ditandai dengan adanya
kesulitan bernafas, cuping hidung, dispnea / takipnea yang menetap atau
bersifat progresif dalam 48-96 jam awal kehidupan
 Bisa disebut “surfactan deficiency disease” > Tidak adekuatnya jumlah
surfaktan di paru yang menyebabkan perkembangan bayi imatur (tidak
sempurna)
About Surfaktan
 Surfaktan,suatu senyawa lipoprotein yang mengisi alveoli, mencegah
alveolar colaps dan menurunkan kerja respirasi dengan menurunkan
tegangan permukaan.
Epidemiologi
 Terjadi pada sekitar 40.000 bayi pertahun
 Merupakan 20% penyebab kematian neonatus
 Meningkat pada ibu penderita diabetes (insulin meningkat → penurunan
kadar surfaktan), prematur, dan operasi caesar
 Insiden berkurang pada pemberian steroid (meningkatnya saraf simpatis)
Etiologi
 Imaturasi paru dan defisiensi surfaktan
 Atelektasis
 Kelahiran sebelum waktunya
 Kelahiran operasi caesar
 Riwayat HMD sebelumnya
Manifestasi Klinis
 Pernafasan menjadi cepat dan dangkal (60 x / menit)
 Suara nafas dapat normal / hilang dengan tubuler kasar
 Ronkhi kasar halus saat inspirasi
 Kematian akibat bocornya alveoli (pada hari ke 2-7)
Diagnosis
 Adanya gambaran alveolus yang kolaps
 Ditemukan gambaran membran hialin (berbentuk seperti eosinofil terdiri dari
fibrin, sel debris, dan RBC)
 Foto rontgen = Adanya gambaran atelektasis (pengkerutan paru akibat
penyempitan saluran udara)
 Gambaran sianosis pada bayi
 Pada tes gas darah, ditemukan kadar O2 rendah serta peningkatan CO2
Patogenesis & Patofisiologi
 Ada di Ms. word
Tatalaksana
 Menempatkan lubang ETT pada bayi
 Pemberian surfaktan buatan pada 6 jam kelahiran pertama (diberikan
melalui ETT dengan dosis 4 ml/kgBB)
 Pemberian CPAP (Continous Possitive Airway Pressure) = Mesin
pernafasan mekanik yang mendorong O2 ke saluran udara
Komplikasi
 Pneumomediastinum
 Kebocoran udara ke dalam rongga mediastinum (suatu rongga dibelakang
tulang dada diantara 2 kantung pleura yang berisi paru)
 Pneumothoraks
 Kebocoran udara kedalam kantung yang melindungi jantung
 Empisema interstisial paru
 Udara terperangkap diantara alveoli
 Chronic lung disease (BPD)
Prognosis
 Bila tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian
Referensi
 Buku Ajar Respirologi Anak Edisi Pertama IDAI 2008
 Med Scape

Anda mungkin juga menyukai