Anda di halaman 1dari 41

FIRE AND SAFETY

A. PENGENALAN KESELAMATAN DAN PRINSIP‑PRINSIP


PENYELAMATAN DIRI
1. PENDAHULUAN
Rekornendasi bagi setiap negara anggota IMO harus melaksanakan
training bagi semua pelautnya dalam hal pencegahan kebakaran
dan penanggulangannya bila hal itu terjadi.
a. Semua pelaut harus diinstruksikan agar memahami bahaya
kebakaran di kapal dan mengetahui apa penyebabnya.
b. Pelaksanaan training ini bilamana mungkin harus segera
dilakukan
yang merupakan jenjang bagi setiap pelaut dan lebih baik
dilakukan sebelum mereka menjadi pelaut.
c. Dalam menyiapkan sylabus untuk pelatihan dasar pemadam
kebakaran untuk kemampuan para pelaut, autoritas kompeten
harus sesuai resolusi A.437 (M) Annex 1 dan Annex 2.
d. Nakhoda, para Perwira dan personal kunci lainnya yang bertugas
sebagai operasional pengontrolan pemadam kebakaran harus
mengikuti training tingkat lanjutan dalam hal ini paham akan
teknik‑teknik memadamkan kebakaran, taktik dan komando.
2. DASAR ATURAN

Fire Safety training diatur dalam STCW '78 Amandemen


'95 aturan V1/3 ‑ STCW Code A aturan V1/3 ‑ 1.2.3.4.
Oleh karenanya tujuan utama training ini adalah
diharapkan para peserta akan :
a. Memahami pengetahuan pencegahan kebakaran.
b. Mampu memerintah, mengorganisasi dan mengendalikan
operasional pemadaman kebakaran di kapal bila hal itu
terjadi.
c. Mampu melaksanakan pemeriksaan dan merawat
peralatan pemadam yang ada di kapal.
Fire Prevention
(Pencegahan)

Fire Repression
(Pemadaman)

Fire Evacuation
(Evakuasi)
KONDISI YANG MENYEBABKAN KEBAKARAN

Ketiga unsur yang bereaksi sehingga terjadinya kimia api disebut


SEGITIGA API (FIRE TRIANGLE) dan bila reaksi ini
berlangsung terus menerus maka akan mendukung terjadinya
kebakaran.

Keterangan
Bila salah satu unsur tidak ada atau kadarnya kurang, maka
tidak akan terjadi nyala api.
KEBAKARAN
adalah
API YANG TAK
TERKENDALIKAN
Keadaan DARURAT
Keadaan darurat adalah situasi/kondisi/kejadian yang
tidak normal
⚫Terjadi tiba-tiba
⚫Mengganggu kegiatan/organisasi/kumunitas
⚫Perlu segera ditanggulangi/ditangani

Keadaan darurat dapat berubah menjadi bencana


(disaster) yang mengakibatkan banyak korban atau
kerusakan
FIRE
⚫Find the fire : Temukan kebakaran yang
terjadi

⚫Inform (Bridge) : Beritahukan (Anjungan)


⚫Restrict the fire : Halangi meluasnya kebakaran
⚫Extinguish fire : Padamkan kebakaran
1. Terbatasnya keterangan dan
pengetahuan tentang
kebakaran

2. Kelalaian manusia

3. Kesengajaan

4. Alam
SEBAB-SEBAB KEBAKARAN
1 KARENA KELALAIAN :
- Kurang pengertian pencegahan bahaya kebakaran.
- Kurang hati-hati dalam menggunakan alat/bahan yang dapat
menimbulkan api
- Kurang disiplin,
1. Merokok sambil tiduran ditempat tidur.
2. Mengisi minyak pada kompor yang menyala besar
3. Meletakkan minyak/bahan yang mudah terbakar pada sembarang tempat
4. Mengganti kawat sekring dengan kawat sembarang
5. Lupa mematikan lampu, setrika dan alat-alat listrik lainnya.
2 KARENA PERISTIWA ALAM
- Sinar matahari.
- Gempa bumi
- Petir/Halilintar
- Angin topan.
3 KARENA PENYALAAN SENDIRI
Pada gudang-gudang kimia, gudang kopra, dimana udara yang kering dan panas
dapat menyebabkan terbakarnya kopra.
4 UNSUR KESENGAJAAN
Sabotase, Asuransi, menghilangkan jejak, taktik dalam pertempuran (bumi
hangus).
1. KERUGIAN HARTA BENDA

2. KORBAN JIWA ATAU CACAT

3. KERUGIAN /KEHILANGAN
USAHA

4. EKONOMI SOSIAL
FIRE SAFETY OBJECTIVES
• Mencegah terjadinya kebakaran dan ledakan.

• Menurunkan resiko kecelakaan yang di sebabkan


oleh kebakaran.

• Melakukan , kontrol adanya ledakan dalam


kompartmen kapal
• Menurunkan resiko kerusakan yang di sebabkan
oleh kebakaran di atas kapal, muatan dan
pencemaran.

• Menyediakan media secukupnya dan mudah di


capai serta menyediakan jalan keluar yg aman
untuk awak kapal dan penumpang.
SEGITIGA API
FIRE TRIANGLE

PENGISOLASIAN PENDINGINA
A N

PA
AR

NA
UD

S
BAHAN BAKAR

PENGURAIA
ISOLASI, PENGURAIAN, PENDINGINAN

I ISOLASI O2

II
URAI
BBM

II PENDINGINAN H2O
I
A DIBAGI MENURUT
NFPA (National Fire Protection Association)
KELASNYA

PI
Kebakaran pada benda pada mudah terbakar yang menimbulkan
arang/karbon
(contoh : Kayu, kertas, karton/kardus, kain, kulit, plastik)

Kebakaran pada benda cair dan gas yang mudah terbakar


(contoh : bahan bakar, bensin, lilin, gemuk, minyak tanah, thinner)

Kebakaran pada benda yang menghasilkan listrik atau yang


mengandung unsur listrik

Kebakaran pada logam mudah terbakar


(contoh : Sodium, lithium, radium)
A DIBAGI MENURUT
SAA (Standard Australian Association)
KELASNYA

PIKebakaran pada benda pada mudah terbakar yang menimbulkan


arang/karbon
(contoh : Kayu, kertas, karton/kardus, kain, kulit, plastik)

Kebakaran pada benda cair mudah terbakar


(contoh : bahan bakar, bensin, lilin, gemuk, minyak tanah, thinner)

Kebakaran pada benda gas


(contoh : LPG, LNG, metan, dll)

Kebakaran pada logam mudah terbakar


(contoh : Sodium, lithium, radium)

Kebakaran pada peralatan yang menggunakan tenaga


listrik/menimbulkan tenaga listrik
UNIT-2
ALAT PEMADAM API RINGAN
(APAR)

Alat pemadam api berbentuk tabung yang


mudah dioperasikan oleh satu orang dan
mudah dijinjing. APAR ditujukan untuk
memadamkan api awal kecil pada mula
terjadinya.

Berat APAR berkisar antara 1 kg – 16 kg.


Alat pemadam lebih berat dari 16 kg
disebut alat pemadam api Mobile Unit
(kereta dorong)
AIR BUS
A

KIMIA HALON
CO2 KERING 1211
SAFETY PIN LEVER
(kunci (tuas)
PRESSURE
pengaman)
HOSE GAUGE
(selang (indikator tekanan)
) LABEL

NOZZLE CYLINDER
(corong) (tabung)
KENALILAH ALAT PEMADAM API RINGAN
ANDA
AIR KIMIA HALO
BUS CO
KERIN N
A 2
G 1211

Kayu, kertas, kain,


A ✔ ✔ � ✔ ✔
plastik, sampah, dll. TEPAT SEKALI API AWAL
Bahan cair yang �
mudah terbakar yang B � ✔ ✔ ✔ ✔
tak larut
Bahan cair yang �
mudah terbakar yang
B � ✔ ✔ ✔ ✔
larut di air : aceton,
alkohol, dll. BUSA KHUSUS

Bahan gas : LPG,
LNG C � � ✔ ✔ ✔
Peralatan yang
E �
� �
� ✔ ✔ ✔
bermuatan listrik
Kendaraan bermotor �

INTERIOR


INTERIOR & MESIN

INTERIOR & MESIN

INTERIOR & MESIN ✔
INTERIOR & MESIN
• Mudah terlihat

• Mudah terjangkau

• Tersebar – tidak
terkumpul

• Tidak terkunci

• Sesuai SIKON
UNIT-4
▪ BUKA KUNCI PENGAMAN

▪ ARAHKAN SEMPROTAN KE DASAR SUMBER API

▪ TEST

▪ PERGUNAKAN TEGAK

▪ TEKAN GENGGAMAN !

DI UDARA TERBUKA JANGAN MELAWAN ARAH ANGIN!


PENGGUNAAN APAR
CEPAT, AMAN & TEPAT (CAT)
Jarak
terlalu ikuti arah
dekat angin

Melawan arah
angin Sudut + 30O – 60O

Ke lidah
api Sumber dasar api
Fixed Fire Extinguisher System (Sistem pemadaman api tetap / APAT)
a. Fire Main sistem
Persyaratan SOLAS 1974bconsilidata 97 Chapter II-2 Part A.Reg 4.
Mempunyai diameter yang besar mampu menditeribusikan air dengan 2
pompa bersamaan.
Untuk kapal barang dan penumpang, pompa harus dapat memberikan
tekanan minimum 50 PSI pada 2 hydrat yang terjatuh dan tertinggi.
b. Tipe Fire Main System Ada 2 :
Single Fire Main System
Menggunakan 1 pipa utama dari haluan ke butiran dan umunya terletak
diatas deck. Contoh pada kapal tangker.
Looper Fire Main System
Menggunakan 2 pipa utama yang parelel berhubungan dengan haluan
dan butiran. Contoh pada kapal barang dan penumpang.
c. Sprinkler System
Unsur-unsur Utama Sistim Sprinkler
1. Sumber air (Water Supply)
2. Pengerak air
3. Sistim perpiaan (Isap dan Tekan)
4. Manometer
5. Kerangan-kerangan dan klep-klep penahan
6. Alarm
7. Katub pemancar air (Sprinkler heads)
d. Sisitim Spray – Air (Water Spray System)
Sistim Spray – Air mempunyai pola tertentu, ukuran partikel,velocity
dan density dari nozzle atau sistim peralatan yang dirancang secara
khusus.
Keterbatasan Spray – Air diperlukan pertimbangan khusus untuk :
1. Bahan-bahan dengan temperatur tinggi atau mempunyai batas
distilasi yang lebar.
2. Bahan bakar yang larut dalam air.
3.Tidak boleh digunakan langsung untuk bahan yang mudah bereaksi
dengan air, contoh :sodium Metallic, Calsium yang menghasikan
uap panas.
4. LNG (pada temperatur cryogenic) yang akan mendidih secara tiba-
tiba.
e. CO2 SYSTEM
Beberapa kapal ada yang dilengkapi dengan alat
pemadam api tetap sisitim CO2 (Carbon Dioksida). CO2
adalahn produk komersial standar yang banyak
digunakan dan tersedia dipasaran. Pada temperatur,
CO2 tidak bebau, berwarna gas lembam dengan density
mendekati 50% lebih berat dari density udara.
Sebagai media pemadam, CO2 mempunyai bebrapa
keunggulan :
1. Sebagai gas lembam, tidak membahayakan pada
kebanyakan
material. CO2 juga tidak berkontaminasi dengan
bahan makanan.
CO2 akam menguap dengan tidak meninggalkan
bekas.
2. Mempunyai daya pengisolir besar dan dapat dipakai
dengan aman
pada peralatan listrik yang hidup.
3. Jika digunakan berupa gas dan akam meresap
(penetrate) kedalam
dengan lain / selain daripada itu tidak dapat
dimasuki.
4. Dilengkapi tekanan untuk keluar melalui valves, pipa
work dan nozzle.
CO2 memadamkan api dengan cara menerunkan kadar
oksigen dalam atmosfir (dilition) sehingga tidak akan
mendukung pembakaran. Menerunkan kadar oksigen
minimal dari 21% hingga 15% akan banyak
memadamkan api permukaan (Surface Fire).
ALAT DETEKSI KEBAKARAN
Fungsi dari alat deteksi
kebakaran (Fire Detektor)
adalah untuk mendeteksi
adanya suatu kebakaran pada
ruangan dipasang alat ini.
Jenis Fire Detektor :
1. Detektor panas ( Heat
Detector )
Fixed temperature type
detector
Rate of Rise Tyoe Detector
2. Detektor asap ( Smoke
Detector )
- Photo Electric Detectors
- Lonization Detectors
3. Detektor nyala ( Flame
detector )
AREAS OF FIRE HAZARD
(Daerah-daerah bahaya kebakaran)
• a. Machinery Space(Ruangan mesin)
• Adanya minyak dan uapnya yang menetes saat mesin berputar (running), terutama minyak
asli (flammable), akan berpotensi dalam waktu singkat menimbulkan kebakaran / ledakan di
ruangan mesin.
• Keberhasilan dalam pencegahan kebakaran di kamar mesin, sangat tergantung pada:
- Kesadaran akan keselamatan bagi setiap orang bekerja di ruang mesin.
- Kebersihan (menyimpan barang pada tempatnya).
- Mengerti daerah beresiko tinggi dimana perhatian ekstra harus diambil, misalnya
dilarang keras merokok ditempat - tempat tertentu (Purifier Room), dsb.
- Merawat yang benar peralatan mekanik, listrik dan peralatan pemadam di kamar
mesin.
- Menjaga saluran got (bilge) bebas dari minyak dan atau air.
- Menjaga ruangan berventilasi baik dan bebas dari gas hydrocarbon setiap saat.
C/E harus yakin bahwa semua perhatian-perhatian di atas ditaati
• Hal-hal Iain yang perlu diperhatikan :

- Frekuensi pemeriksaan untuk meyakinkan perawatan yang benar terhadap


keselamatan dan peralatan pemadam kebakaran.
- Semua peralatan pemadam harus bebas dari halangan dan dirawat dengan baik.
Yakinkan crew memahami dimana peralatan tersebut ditempatkan dan tahu cara
penggunaannya.
- Jaga ruangan mesin bebas dari material - materiaI yang mudah menyala, buang
sampah atau majun pada tempat sampah yang terbuat dari bahan metal dan selalu
secara reguler dikosongkan.
- Bersihkan tumpahan minyak secepatnya dan jika ada sambungan pipa bahan bakar
yang bocor (netes) harus segera ditangani.
- Jaga saluran air got bersih dari kotoran dan benda - benda yang menyumbat harus
segera diangkat.
- Curahkan perhatian yang besar apabila sedang mengisi atau mentransfer bahan bakar
agar tidak tumpah (over flow).
- Apabila roda as yang sedang panas, penutupnya jangan dibuka tanpa ijin terlebih
dahulu dari masinis jaganya.
• b. Accomodation Room (Ruang Akomodasi )
• Umumnya kebakaran ruangan akomodasi dari bahan bakar kelas A( kertas,kayu,kain)
Kebanyakan penyebab kebakaran di ruang akomodasi disebabkan antara lain :
- Kecerobohan merokok
- Penggunaan peralatan Iistrik yang salah
- Pembakaran spontan.
• Yakinkan bahwa crew mentaati peraturan perusahaan dalam merokok. Setiap kamar
seharusnya disediakan asbak puntung rokok. Kebiasaan merokok sambil tiduran diatas
kapal adalan kebiasaan yang jelek dan berpotensi untuk menimbulkan kebakaran. Oleh
karenanya jangan merokok sambil tiduran.
• Jangan menggunakan fitting yang kendor atau bertumpuk - tumpuk dan jangan
menggantung pakaian pada stop kontaknya.
• Pelayan yang bertugas harus bertanggung jawab meyakinkan "dapur bersih" dengan
peralatan Iistriknya sudah dimatikan bila tidak digunakan dan memeriksa setiap malamnya.
• Semua lampu Iistrik dan peralatan Iistrik Iainnya bila tidak digunakan atau meninggalkan
ruang tersebut harus dimatikan
c. Kegiatan Pengelasan
• Perwira yang bertanggung jawab sebelum memulai pembakaran atau pengelasan sudah
harus ada izin. Sebelum pengelasan atau pemotongan, yakinkan tidak ada material yang
mudah menyala disekitarnya. Siapkan karung basah disamping kegiatan tersebut dan
yakinkan botol pemadam berada di sekitarnya dan siap digunakan. Cegah jangan sampai
bunga apinya (sparks) jatuh kelubang hold atau ventilator.
• FIRE PRECAUTION (TINDAKAN PENCEGAHAN KEBAKARAN)
Untuk mencegah dan mengendalikan bahaya-bahaya kebakaran, maka susunan dan
kelengkapan konstruksi kapal diatur, sebagai berikut :
1. Konstruksi kapal dibagi kedalam daerah vertikal pada batas suhu tertentu dan struktur
bahannya yang tahan api.
2. Perlindungan ruang akomodasi dari bagian kapal Iainnya dengan menggunakan sekat yang
tahan panas dan penataannya sedemikian rupa sehingga jauh dari sumber panas (kamar
mesin).
3. Pembatasan dalam penggunaan bahan-bahan yang mudah menyala.
4. Penempatan deteksi kebakaran pada tempat-tempat tertentu yang potensi sebagai sumber
kebakaran.
SAAT MELIHAT API
TETAP TENANG JANGAN PANIK !
• Bunyikan alarm dengan menekan tombol manual call point, atau dengan
memecahkan manual break glass dan menekan tombol alarm, sambil teriak
kebakaran-kebakaran.
• Jika tidak terdapat tombol tersebut atau tidak berfungsi, orang tersebut harus
berteriak kebakaran kebakaran………..untuk menarik perhatian yang lainnya.
• Beritahu Safety Representative melalui telepon darurat atau lewat HP, Pager,
dan sampaikan informasi berikut :identitas pelapor, ukuran /besarnya
kebakaran, lokasi kejadian, adanya / jumlah orang terluka, jika ada, tindakan
yang telah dilakukan
• Bila memungkinkan (jangan mengambil resiko) padamkan api dengan
menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) yang terdekat.
• Jika api /kebakaran tidak dapat dikuasai atau dipadamkan lakukan evakuasi
segera melalui pintu keluar (EXIT)
1. Kebakaran tidak akan dihapus dari muka bumi karena
api merupakan bagian dari kehidupan. Kebakaran
dapat dicegah sekecil mungkin bila kita memahami
penyebab kebakaran dan langkah tindak pencegahan.
2. Kebakaran dapat terjadi dimanapun, kapanpun pada
siapapun.
3. Pencegahan kebakaran merupakan langkah yang
paling efisien, efektif karena dilakukan SEBELUM
kehadiran api kebakaran sehingga kerugian harga
benda dan jiwa dapat dihindari.
4. Sarana Fire Protection (APAR, Hydrant, dll) yang
tersedia akan tidak menghasilkan OPTIMAL bila tidak
didukung OPERATOR yang trampil.
5. Ketrampilan apapun hanya diperoleh dengan berlatih
secara tepat + Konsistent !

Anda mungkin juga menyukai