Anda di halaman 1dari 23

KANKER

NASOFARING
KELOMPOK C
OUTLINE
DEFINISI

EPIDEMIOLOGI
FAKTOR
RISIKO
GEJALA DAN TANDA

KLASIFIKASI

TATALAKSANA

PENCEGAHAN

2
3
Kanker nasofaring adalah
jenis kanker leher dan

Definisi hidung dan sebagian besar


adalah karsinoma sel
pelapis

4
Epidemiologi
Di Indonesia kejadiannya mencapai
6,2/100.000
Kanker nasofaring adalah kanker tersering setelah
kanker payudara, kanker leher rahim (serviks), dan
kanker paru
Menyumbang sekitar 28,4% dan lebih banyak
terjadi pada laki-laki.

5
Faktor Risiko
✘ Ras Asia dan Afrika Utara.
✘ Umur 30-50 tahun.
✘ Makanan yang diawetkan.
✘ Infeksi Virus Ebstein-Barr.
✘ Riwayat keluarga.
✘ Genetik dan faktor gen HLA (Human Leukocyte
Antigen).
✘ Merokok.
✘ Minum alkohol.
6
Gejala Umum
Gangguan telinga. Hidung tersumbat. Hidung
Karena tumor/sel kanker berdarah/mimisan
Karena saluran menyumbat jalan masuk .
eustachius terhambat udara.
oleh tumor/sel kanker.

7
Gejala Umum
Adanya benjolan Penglihatan ganda. Kesulitan menelan.
pada daerah leher.
Tidak hilang >3 minggu.

8

Hubungi dokter jika mengalami
gejala tersebut, terutama jika
berlangsung >3 minggu.

9
Klasifikasi

10
Stadium kanker
Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3
Tumor terbatas di Terdapat pembesaran Terdapat pembesaran
nasofaring. kelenjar getah bening kelenjar getah bening
unilateral (satu sisi) bilateral (kedua sisi)
diatas tulang selangka. diatas tulang selangka.
Tidak ada metastasis
(penyebaran) jauh.

11
Stadium kanker
Stadium 4A Stadium 4B Stadium 4C
Tumor menyebar ke Tumor menyebar/meluas Terdapat pembesaran
dalam tengkorang ke rongga hidung dan kelenjar getah bening
(intrakranial) dan menginvasi/masuk ke regional, tumor sudah
menimbulkan gangguan jaringan tulang. meluas ke jaringan
pada saraf kranial. lunak.

12
Tatalaksana
Stadium 1 Stadium 2 dan 3 Stadium 4 dengan
N<6 cm
- Radioterapi - Kemoradiasi - Kemoradiasi

Stadium 4 dengan N>6 cm

- Kemoterapi diikuti dengan


kemoradiasi

13
Alat kemoradiasi

14
Edukasi

1. Radioterapi.
efek samping : susah menelan, nyeri saat
menelan, dan bibir kering.
anjuran : menjaga kebersihan mulut,
merawat area kulit (yang diradiasi) selama terapi.

15
Edukasi

2. Kemoterapi.
Efek samping : mual dan muntah.
3. Nutrisi.
Pola makan sehat, makan buah-buahan, sayur, rendah
lemak (kurangi minyak dan santan), daging merah, dan
alcohol.

16
Edukasi

4. Lainnya.
Berhenti merokok.
Kontrol rutin untuk berobat.
Mempertahankan aktivitas fisik agar otot tidak lemas.

17
1.
Transition headline
Let’s start with the first set of slides
Pencegahan

19
Melakukan skrining kanker nasofaring

Meningkatkan konsumsi buah dan sayur

Tidak merokok

20
Matur Tampiasih

21
Terima
kasih!
Ada pertanyaan?

22
Daftar Pustaka
✘ Adham, M., Kurniawan, A. N., Muhtadi, A. I., Roezin, A., Hermani, B., Gondhowiardjo, S., …
Middeldorp, J. M. (2012, April). Nasopharyngeal carcinoma in Indonesia: epidemiology, incidence,
signs, and symptoms at presentation. Retrieved June 15, 2019, from
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3777476/#!po=49.4681
✘ Nasopharyngeal Cancer Early Detection, Diagnosis, and Staging. Retrieved June 15, 2019, from
https://www.cancer.org/cancer/nasopharyngeal-cancer/detection-diagnosis-staging.html
✘ Nasopharyngeal cancer. (2018, April 11). Retrieved June 15, 2019, from
https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/nasopharyngeal-cancer
✘ Arsyad Efiaty, Iskandar Nurbaiti, Bashirudin Jenny, Dwi Ratna. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga
Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Jakarta : FKUI.
✘ Adam, M., et al. Panduan Penatalaksanaan Kanker Nasofaring. Jakarta : Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia

23

Anda mungkin juga menyukai