HUBUNGAN
DAN
FUNGSI
GUGUS GANDA
GUGUS GANDA ADALAH PERKALIAN SILANG ANTARA
DUA GUGUS A DENGAN B.
GUGUS GANDA ANTAR DUA GUGUS A DENGAN B
ADALAH SUATU GUGUS YANG BERANGGOTAKAN
PASANGAN BERURUT (ai,bj) UNTUK SEMUA i dan j
DENGAN ai A dan bj B.
GUGUS GANDA DISIMBOLKAN SEBAGAI AxB
JIKA UKURAN A ADALAH n(A) DAN UKURAN
ADALAH n(B), MAKA UKURAN AxB ADALAH n|
AxB| =n(A)xn(B)
2
GUGUS GANDA
GUGUS GANDA DAPAT DITULISKAN SEBAGAI :
AxB={(ai,bj)|untuk semua pasangan i dan j dengan ai
A dan bj B}
Contoh : A={1,2,3} dan B={a,b}, maka :
AxB={(1,a), (1,b), (2,a), (2,b), (3,a), (3,b)}
BxA={(a,1), (a,2), (a,3), (b,1), (b,2), (b,3)}
AxA={(1,1), (1,2), (1,3), (2,1), (2,2), (2,3), (3,1),
(3,2), (3,3)}
A = B = gugus semua bilangan riil, maka A × B =
gugus semua titik di bidang datar
3
GUGUS GANDA
KARTESIUS
GUGUS GANDA KARTESIUS DAPAT DITULISKAN SEBAGAI
:
XxY={(xi,yj)|untuk semua pasangan i dan j dengan xi
X dan yj Y}
Digambarkan pada sumbu silang (koordinat)
X sebagai sumbu datar disebut absis
Y sebagai sumbu tegak disebut sebagai ordinat
Contoh :
X ={-3,-2,-1, 0,1,}
Y ={-1, 0,1, 2, 3}
4
CONTOH GUGUS GANDA
• A = {Amir, Budi, Cecep}
• B = {Kimia, Matematika, Fisika, Biologi}
• Gugus Ganda
A x B = {(Amir, Kimia), (Amir, Matematika), (Amir,
Fisika), (Amir, Biologi), (Budi, Kimia), (Budi,
Matematika), (Budi, Fisika), (Budi, Biologi), (Cecep,
Kimia), (Cecep, Matematika), (Cecep, Fisika), (Cecep,
Biologi)}
DIAGRAM PANAH
A B
Kimia
Amir
Matematika
Budi
Fisika
Cecep
Biologi
GUGUS GANDA
KARTESIUS
XxY= {(-3,-1), (-3,0), (-3,1), (-3,2), (-3,3), (-2,-1), (-2,0), (-2,1), (2,2),
(-2,3), (-1,-1), (-1,0), (-1,1), (-1,2), (-1,3),(0,-1), (0,0), (0,1),
(0,2), (0,3), (1,-1), (1,0), (1,1), (1,2), (1,3)}
Y
3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1
0 0 0 0 X
-3 -2 -1 0 1
-1 -1 -1 7
GUGUS GANDA
KARTESIUS
Untuk X dan Y adalah gugus semua bilangan riil, maka
XxY adalah gugus semua titik di bidang datar
Y
3
0
-3 -2 -1 0 1X
-1 8
HUBUNGAN (RELASI)
Relasi adalah aturan yang menghubungkan a anggota
pada suatu gugus dengan anggota gugus lainnya.
Hubungan dari gugus A ke gugus B menghubung-kan
anggota-anggota gugus A ke anggota-anggota gugus
B.
Hubungan (H) antara gugus A dan B adalah anak
gugus dari gugus ganda A B. a H b adalah notasi
untuk (a, b) H, yang artinya a dihubungankan
dengan b oleh H
Gugus A disebut daerah asal (domain) dari H, dan
Gugus B disebut daerah hasil (range) dari H.
9
CONTOH
• A = {Amir, Budi, Cecep}
• B = {Kimia, Matematika, Fisika, Biologi}
• Gugus Ganda
A x B = {(Amir, Kimia), (Amir, Matematika), (Amir, Fisika),
(Amir, Biologi), (Budi, Kimia), (Budi, Matematika), (Budi,
Fisika), (Budi, Biologi), (Cecep, Kimia), (Cecep,
Matematika), (Cecep, Fisika), (Cecep, Biologi) }
• Jika H adalah hubungan yang menyatakan mata kuliah
yang diambil oleh mahasiswa pada Semester Ganjil,
maka :
H = {(Amir, Matematika), (Amir, Biologi), (Budi, Kimia),
(Budi, Matematika), (Cecep, Biologi)}
DIAGRAM PANAH
A B
Kimia
Amir
Matematika
Budi
Fisika
Cecep
Biologi
CONTOH
X ={-3,-2,-1, 0,1,}
Y ={-1, 0,1, 2, 3}
1. Jika H1 adalah hubungan yang menyatakan bahwa y=x
H1 = {(x,y) /x X; y Y; y = x}
H1 = {(-1,-1), (0,0), (1,1) }
2. Jika H2 adalah hubungan yang menyatakan bahwa y=x+2
H2 = {(x,y) /x X; y Y; y = x+2}
H2 = {(-3,-1), (-2,0), (-1,1), (0,2), (1,3)}
3. Jika H1 adalah hubungan yang menyatakan bahwa y>x
H3 = {(x,y) /x X; y Y; y > x}
H3 = {(-3,-1), (-3,0), (-3,1), (-3,2), (-3,3), (-2,-1), (-2,0), (-2,1), (2,2),
(-2,3), (-1,0), (-1,1), (-1,2), (-1,3),(0,1), (0,2), (0,3), (1,2), (1,3)}
HUBUNGAN
H2 = {(x,y) /x X; y Y; y = x+2}
H2 = {(-3,-1), (-2,0), (-1,1), (0,2), (1,3)}
Y
3 3
2 2
1 1
0 0 X
-3 -2 -1 0 1
-1 -1 13
HUBUNGAN
H3 = {(x,y) /x X; y Y; y > x}
H3 = {(-3,-1), (-3,0), (-3,1), (-3,2), (-3,3), (-2,-1), (-2,0), (-2,1),
(2,2), (-2,3), (-1,0), (-1,1), (-1,2), (-1,3),(0,1), (0,2), (0,3),
(1,2), (1,3)} Y
3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1
0 0 0 0 X
-3 -2 -1 0 1
-1 -1 -1 14
CONTOH
X dan Y adalah bilangan nyata dari -∞ sampai ∞
1. Jika H1 = {(x,y) /x X; y Y; y = x}
H1 = {(-1,-1), (0,0), (1,1) }
2. Jika H2 adalah hubungan yang menyatakan bahwa y=x+2
H2 = {(x,y) /x X; y Y; y = x+2}
H2 = {(-3,-1), (-2,0), (-1,1), (0,2), (1,3)}
3. Jika H1 adalah hubungan yang menyatakan bahwa y>x
H3 = {(x,y) /x X; y Y; y > x}
H3 = {(-3,-1), (-3,0), (-3,1), (-3,2), (-3,3), (-2,-1), (-2,0), (-
2,1), (2,2), (-2,3), (-1,0), (-1,1), (-1,2), (-1,3),(0,1), (0,2),
(0,3), (1,2), (1,3)}
CONTOH
X dan Y adalah bilangan nyata dari -∞ sampai ∞
1. Jika H1 = {(x,y) /x X; y Y; y = x}
4Y
X Y 3 3
-3 -3 2 2
-2 -2 1 1
-1 -1
-4 -3 -2 -1
0 0
0 1 2 3 4
X
0 0
-1 -1
1 1
-2 -2
2 2
-3 -3
3 3
-4
-3 8 3 3
-2 3 2 2
-1 0 1 1
0 -1
9X
0 0
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
1 0
-1 -1
2 3
-2 -2
3 8
-3 -3
-4
FUNGSI (PEMETAAN)
Fungsi didefinisikan sebagai aturan yang menetap-kan
bahwa setiap satu anggota gugus D berpasangan
dengan tepat satu anggota gugus K
D K D K
(a) (b)
20
Anggota-anggota gugus D yang mempunyai tepat satu pasangan
pada gugus K disebut daerah definisi atau daerah asal (domain).
Kesimpulan
Jadi fungsi sama seperti sebuah proses yang menghasilkan tepat
satu keluaran untuk setiap masukan tertentu.
Jika terdapat suatu hubungan yang tidak memenuhi definisi
Seperti tersebut diatas maka hubungan tersebut bukan suatu
fungsi
D K
BUKAN FUNGSI
CONTOH
1. Jika H1 = {(x,y) /x X; y Y; y = x}
4
Y
3 3
2 2
1 1
0 0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 X
-1 -1
-2 -2
-3 -3
-4
H2 bukan fungsi
CONTOH
3. Jika H3 = {(x,y) /x X; y Y; y = x2-1}
Y
10
8 8 8
4
3 3
2
-4 -3 -2
0
-1
0
0 1
0
2 3 4
X
-1
-2
3 3
2 2
1 1
-2
0 0
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 X
-1 -1
-2 -2
-3 -3
-4
H4 bukan fungsi