KELOMPOK 3 ;
NEMISON ENAMBERE
NATALIA KAWER
TRIMALENA SIAHAAN
ROMAULI SIMANJUNTAK
6.4 HAMPIRAN TERBAIK;
KUADRRAT TERKECIL
Jika
P adalah suatu titik dalam
berdimensi 3 dan W adalah suatu
bidang yang melalui titik asal,
u maka titik Q dalam W yang
terdekat dengan P didapatkan
dengan menggambarkan suatu
garis tegak lurus dari P ke W
(a)
W seperti pada gambar disamping.
Dengan demikian, jika kita
anggap u , maka jarak antara P
dan W diberikan oleh
||u – proyw u||
Dengan kata lain, diantara semua vector w dalam W, vector
w = proyw u meminimalkan jarak ||u – w|| .Ada cara lain untuk
memandang gagasan ini.
Pandang u sebagi suatu vector tetap yang ingin kita hampiri
dengan suatu vector pada W. Sembarang hampiran w akan
menghasilkan suatu” vector galat”
u–w
yang kecuali jika u berada dalam W,
tidak bisa disamakan dengan 0.
Akan tetapi dengan memilih
w = proyw u
(b)
kita bisa membuat panjang vector galat
||u – w||=||u – proyw u||
Carilah
solusi kuadrat terkecil
dari system linier Ax=b berikut
Di sini A =dan b=
Dengan menyelesaikan system
ini kita memperoleh solusi
Sesuai dengan teorema yang tadi kuadrat terkecil X1 = X2 =-
dikatakan maka,
Dan kita bisa
mendapatkanproyeksi
ATA= = orthogonal b pada ruang kolom
dari A adlah
ATb= =
Sehingga system normal
ATAx=ATb untuk kasus ini adalah Ax = =
6.5 MATRIKS-MATRIKS
ORTOGONAL; PERUBAHAN BASIS
MATRIKS-MATRIKS ORTOGONAL
Definisi
Suatu matriks bujur sangkar A dengan sifat
Matriks
= =
Matriks rotasi searah jam pada R2 :
(a) A ortogonal.
(b) Vektor-vektor baris dari A membentuk suatu himpunan
ortonormal pada dengan hasil kali dalam Euclides.
(c) Vektor-vektor kolom dari A membentuk suatu himpunan
ortonormal pada dengan hasil kali dalam Euclides.
BEBERAPA SIFAT DASAR DARI MATRIKS-
MATRIKS ORTOGONAL
Teorema 6.5.2.
(a) A ortogonal
(b) untuk semua pada
(c) untuk semua dan pada .
MATRIKS-MATRIKS KOORDINAT
,
Teorema 6.5.4.
Jika P adalah suatu matriks transisi dari suatu basis B’ ke
basis B, maka:
(a) Matriks transisi P dapat dibalik
(b) Matriks adalah matriks transisi dari B ke B’
PERUBAHAN BASIS ORTONORMAL
Teorema 6.5.5.
Jika P adalah suatu matriks transisi dari suatu basis
ortonormal ke basis ortonormal lainnya untuk suatu
ruang hasil kali dalam, maka P adalah suatu matriks
ortogonal; yaitu,
ROTASI SUMBU KOORDINAT
,
Perubahan koordinat-xy ke koordinat –x’y’ dihubungkan
oleh:
Matriks transisi
=
Koordinat baru Q adalah
Jika maka,