Anda di halaman 1dari 9

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

INDIVIDU , SOSIALISASI DAN KEBUDAYAAN

DOSEN PENGAMPU :
HASLITA RAHMAWATI HASAN M.Pd

KELOMPOK 5 ;
SERY LONDONG PADANG (A 231 20 124)
DWIMARNI MUKHAERA (A 231 20 119)
NURUL HIKMA (A 231 20 114)
BELLA FISTA (A 231 20 129)
BERLIAN (A 231 20 107)
NURMIN (A 231 20 134)

KELAS : D
2.1 Hubungan antara individu dengan kebudayaan
 
Individu dan kebudayaan merupakan dua hal yang saling berhubungan.
Kebudayaan mengandaikan eksistensi individu dan keberadaan individu dimungki
nkan oleh adanya kebudayaan. Kebudayaan tidak sepenuhnya ddipandang positif,
kebudayaan dengan keharusan-keharusan moral yang dipasang bagi perilaku individu
akan membuat individu frustasi karena gagal mengkompromikan ego dan super
ego. Kebudayaan bukan lah hal yang menghambat individu dalam proses
mengaktualisasi dirinya melainkan justru aktualisasi diri masing-masing individu
dimungkinkan berkat hadirnya kehidupan.

2.2 Individu sosialisasi dan internalisasi kebudayaan


 
Kebudayaan hanya relevan secara sosial, tidak ada kebudayaan yang bersifat pribadi.
Kebudayaan bergantung pada proses sosialisasi dan pembelajaran. Sosialisasi merupakan
proses belajar yang berlangsung secara refleksif, kritis, dan sintesis. Sosialisasi menjamin
kontinuitas social dan budaya dalam masyarakat. Proses sosialisasi pada dasarnya
mereprentasikan seluruh proses belajar sepanjang hidup.
2.3 tahap , jenis dan agen sosialisasi
 
1. Tahap Sosialisasi
a. Investigasi
Ditandai Dengan Mencari Informasi
b. Sosialisasi
Seorang individu menerima norma norma, nilai nilai dan perspektif kelompok
c. pemeliharaan (maintenance)
Individu dan kelompok bernegoisasi tentang kontribusi apa yang
diharapkan dari anggota
d. resosialisasi
Tahap ini mempunyai dua hasil resosialisasi
e. mengingat Kembali
Tiap anggota kelompok Menghidupkan kembali ingatan kelompok
2. JENIS SOSIALISASI
a. Sosialisasi Primer
Proses Penyesuaian diri individu ketika ia masih bayi atau kanak-kanak
dalam lingkup kecil keluarga atau lingkungan terdekat
b. Sosialisasi sekunder
Proses belajar tentang prilaku mana yang tepat atau diharapkan sebagai
anggota kelompok yang lebih kecil dalam suatu masyarakat yang lebih luas
c. Sosialisasi Antisipatoris
Proses proses sosialisasi dimana seorang individu berlatih dan
mempersiapkan diri untuk posisi-posisi, pekerjaan dan relasi relasi
social di masa depan
d. Resosialiasi
Proses membuang atau meninggalkan pola-pola prilaku yang lama
dengan merefleksikan dan menerima pola-pola prilaku yang baru sebagai
bagian dari transisi dalam kehidupan seorang
e. Sosialisasi Organisasional
Proses dimana seorang pekerja mempelajari pengetahuan dan
keterampilan-keterampilan yang diperlukan
f. Sosialisasi Kelompok
Keyakinan bahwa individu individu yang sebaya lebih mempengaruhi
perilaku individu dari pada prilaku dan kepribadian orang tua
g. Sosialisasi Gender
Proses belajar berprilaku dan bertindak secara tepat
berdasarkan perbedaan seksu
3.Agen Sosialisasi

a. Keluarga

Keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama bagi anak-anak.


Keluarga membekali anak-anak dengan apa yang perlu diketahui.

b. Kelompok sebaya (peer group)

peer group teridri dari orang yang berumur sebaya ,sosialisasi


ini berlangsung ketika anak-anak meamsuki usia bermain sampai
dengan usia remaja

c. agen-agen institusional

institusi-institusi sosial juga berperan dalam agen sosialisasi


2.4 Sosialisasi , kepribadian dan identitas

1. Dampak Sosial bagi Individu

Perbedaan dalam proses sosialisasi ini sebagian ditentukan oleh retensi kepribadian seseorang.
secara umum dikenal dua jenis retensi kepribadian yakni orang dengan retensi kepribadian
tinggi dan kepribadian rendah.orang dengan retensi kepribadian tinggi adalah orang yang
kurang menyerap kebudayaan setempat dan lebih berorientasi pada dirinya sendiri.disisi lain
ada individu atau kelompok yang hampir seluruhnya membiarkan diri terbawa oleh
mainstream kebudayaan dari masyarakat dimana ia hidup.orang ini disebut orang yang
memiliki kepribadian rendah.

Sumbangan dua kelompok individu dengan dengan dua retensi kepribadian itupun berbeda .
individu dengan retensi kepribadian rendah atau sedang ,sangat berperan dalam
membentukdan mengembangkan masyarakat dan kebudayaan.sementara orang dengan
kepribadian tinggi berperan dalam proses pembentukan dan dinamika masyarakat dan
kebudayaan mainstream.para pemimpin politik yang otoriter,pebisnis yang ambisius atau
tokok-tokoh sosialisasi dan keagamaan revolusioner,mampu mengubah wajah masyarakt dan
kebudayaan. Orang dengan retensi kepribadian rendah berpegang pda prinsip sperti dinyatakan
melalui pepatah (dimana bumi dipijak disitulangt dijunjung)Maka proses sosialisai atau
penyerapan kebudayaan lokal tertentu oleh indiviidu-individu sanga t beragamatau berbeda
antara satu individu dengan dengan individu lain.
2. Kepribadian dan Identitas
Secara sosial istilah identitas menunjuk pada suatu kategori sosial ,suatu kumpulan orang
yang berdasarkan label dibedakan berdasrkan aturan serta ciri-ciri atribut-atribut tertentu
yang bebeda dari kelompok lain.secara personal identitas itu menunjuk pada kepribadian,
karakter atau pola perilaku menjadi kekhasan.maka identitas merupakan suatu kategori
sosial maupun personal.

Berkaitan dengan pengertian identitas tersebut ,beberapa pemikir mencoba mengemukakan


pendapat mereka tentang identitas yaitu :
a. Hogg dan Abram (1998:2) menyatakan bahwa identitas tidak laindari konsep seseorang atau
kelompok tentang siapa dia atau kelompok itu sesungguhnya ,jenis dan dan bagaimana
berhubungan dangan yang lain
b. Deng (1995:1) menunjukan bahwa identitas adalah istilah yang dipakai melukiskan secara
individu dan orang lain atas dasar ras,etnik,agama,bahasa dan budaya.
c. Jenkins (1996:4) identitas juga merujuk pada cara individu dan kelompok membedakan
relasi-relasi sosial mereka dengan individu dan kelompok lain.
d. Herrigel (1993: 371) identitas sosial itu mencakup juga keinginan akan distingsi,martabat
dalam percaturan wacana atau kerangka pemahaman tentang karakter dan kekayaan
politik dan ekonomi.
e. Hall (19890 identitas adalah sebuah proses ,cair,cair,tidak fixed ,bahkan juga ambivalen.
 
Slah satu aspek yang berkaitan dengan identitas adalah kepribadian
berikut Para pemikir yang mendeskripsikan kepribadian :

a. Funder (1997) mendefinisikan kepribadian sebagai pola pikir ,


perilakudan emosi seorang individu dalam suatu masyarakat
menentukan perbedaan budaya.
 
b. Van de vliert et al(1999)menyatakan bahwa temperatur berkaitan
dengan kejahatan.Dalam rangka kebudayaan kita bisa mengatakan
bahwa terdapat dua kecenderungan dasar dalam kepribadian
manusia.kecenderungan itu adlah apakah seseorang lebih
berorientasi pada diri sendiri atau berorientasi pada
kelompok tertentu
TERIMA KASIH
ASSALAMU’ALAIKUM
WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai