Anda di halaman 1dari 9

Peran Diplomasi Budaya Stasiun

Siaran Luar Negeri RRI (Voice Of


Indonesia) Dalam Siaran Berbahasa
Asing
Oleh :
Wikan Suksmo Yudhistiro
20170510308

Pembimbing :
Latar Belakang
• Praktek diplomasi masa kini dipengaruhi oleh beberapa hal, tiga diantaranya adalah, revolusi
teknologi informasi, meningkatnya peran media massa, dan meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam Hubungan Internasional.
• Radio Republik Indonesia (RRI) merupakan yang siarannya ditujukan untuk kepentingan
negara dan mengemban tugas sebagai radio perjuangan.
• Saat ini RRI terfokus pada pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol, dan
perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan masyarakat melalui
penyelenggaraan penyiaran radio yang menjangkau seluruh wilayah NKRI.
• RRI juga menyelenggarakan siaran radio diplomasi melalui siaran luar negeri untuk
membangun citra positif bangsa didunia internasional yang melakukan kerjasama dengan
kedutaan dan radio luar negeri dengan nama programa Voice of Indonesia (VOI).
• Pada tahun 2017, VOI menyiarkan 24 jam sehari dalam 9 bahasa termasuk bahasa
Indonesia, Jerman, Inggris, Spanyol, Prancis, Arab, Jepang, Mandarin, dan Belanda.
• Memasuki era informasi dewasa ini, RRI menyediakan beragam pilihan untuk mendengarkan
VOI; terestrial di SW, streaming di internet dan juga menggunakan smartphone dengan RRI
Play yang dapat diakses dimana saja melalui smartphone.
Rumusan Masalah

1. Apa dampak siaran berbahasa asing terhadap Indonesia?

2. Apa keuntungan yang didapat Indonesia dari siaran


berbahasa asing?
Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi bentuk diplomasi yang dilakukan Indonesia


melalui program Siaran Stasiun Luar Negeri RRI Voice of
Indonesia

2. Mendeskripsikan program dan konten siaran VOI dalam


mendukung diplomasi Indonesia
Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara akademis untuk memperjelas fungsi dan peranan Stasiun Siaran
Luar Negeri RRI (Voice of Indonesia) sebagai alat Diplomasi Indonesia.
2. Manfaat praktis, yaitu sebagai masukan untuk membuat kebijakan luar negeri dan
sebagai salah satu alternatif pemerintahan Indonesia untuk menjalankan Diplomasi
publik bagi pemerintah Indonesia.
3. Untuk masyarakat luas hasil penelitian ini bisa digunakan untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik mengenai studi ilmu hubungan internasional khusunya
dalam konteks diplomasi publik sehingga dapat dijadikan referensi bagi yang
berminat pada topik ini di masa mendatang.
Kerangka Pemikiran
1. Diplomasi
Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian diplomasi. Donna Lee dan Brian
Hocking mengemukakan arti dari diplomasi sebagai berikut:
In its broadest sense, diplomacy refers to the conduct of human affairs by peaceful means,
employing techniques of persuasion and negotiation.
Dalam arti luasnya, diplomasi mengacu pada perilaku urusan manusia dengan cara
damai, menggunakan teknik persuasi dan negosiasi.

2. Diplomasi Kebudayaan
Diplomasi Kebudayaan merupakan sebuah bentuk aktivitas diplomasi untuk menarik
dukungan publik yang luas atas kebijakan luar negeri sebuah negara dengan pelibatan
agen-agen budaya terpilih, bisa lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi, kelompok-
kelompok kreatif yang bergerak di bidang seni dan budaya, atau produk-produk nasional
yang menarik minat orang-orang di negara-negara lain.
Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Bersifat deskriptif kualitatif

2. Sumber data
• Dokumentasi publik
• Dokumentasi pribadi

3. Teknik pengumpulan data


Telaah pustaka (Library Research)

4. Teknik analisis data


• Proses analisis dilakukan pada waktu bersamaan dengan proses
pengumpulan data.
• Data-data yang telah diperoleh dari dokumentasi topik terkait, dicocokkan
dan diolah berdasarkan teori hubungan internasional yang digunakan
dalam penelitian
Daftar Pustaka
Donna Leedan Brian Hocking (2011) Diplomacy. In: Badie, Bertrand and Berk-Scholosser,
Dirk and Morlino, Leonardo, eds. The International Encyclopaedia of Political Science. Sage.
ISBN 9781412959636.

Op.Cit hal 138


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai