Anda di halaman 1dari 12

Media Tradisional

Indonesia
Kelompok 7

41818070 Indah Qomariatul Hayat


41818110 Tubagus Khotami
41818198 Nur Nuansah
41818244 Sania Melianawati
41818299 Dhea Nurul Alifiasari
Apa itu Media Tradisional ?

● Media Tradisional adalah media lokal yang memiliki fungsi sebagai


instrument pemeliharaan identitas budaya lokal.

● Coseteng dan Nemezo (dalam Jahi, 1988) mendefinisikan media


tradisional sebagai bentuk-bentuk verbal, gerakan, lisan dan visual yang
dikenal dan terima oleh rakyat, juga diperdengearkan atau dipertunjukkan
dengan maksud untuk menghibur, mendidik, menjelaskan, dan mengajar.
Bentuk - Bentuk Media Tradisional
Menurut Nurudin (2004), media tradisional tidak bisa dipisahkan dari seni tradisional,
yakni suatu bentuk kesenian yang digali dari cerita-cerita rakyat dengan memakai media
tradisional.

Media tradisional sering disebut sebagai bentuk folklor. Bentuk-bentuk folklor


tersebut antara lain:
• Cerita prosa rakyat (mite, legenda, dongeng)
• Ungkapan rakyat (peribahasa, pemeo, pepatah)
• Puisi rakyat;
• Nyayian rakyat;
• Gerak isyarat (memicingkan mata tanda cinta);
• Alat pengingat (mengirim sisrih berarti meminang);
• Alat bunyi-bunyian (kentongan, gong, bedug dan lain-lain).
Kelebihan Dan Kekurangan media
Tradisional
Adapun kelebihan media tradisional diantaranya adalah :
• Tingkat kredibilitas dan popularitas yang cukup tinggi, terutama di
kalangan masyarakat yang tingkat sosial ekonominya rendah
• Mempunyai derajat homophili yang tinggi.
• Tidak pernah membosankan
Adapun kekurangan media tradisional diantaranya adalah :
• Sering terjadi distorsi pada pesan inovasi yang disampaikan oleh media
ini.
• Media tradisional tidak dapat dipentaskan secara berkelanjutan.
• Jumlah penonton yang terbatas
FUNGSI
William Boscon (dalam Nurudin, 2004) mengemukakan
fungsi-fungsi pokok folklor sebagai media tradisional adalah
sebagai berikut:

1. Sebagai sistem proyeksi.


2. Sebagai penguat adat.
3. Sebagai alat pendidik.
4. Sebagai alat paksaan dan pengendalian sosial agar
norma-norma masyarakat dipatuhi.
SIFAT

Ranganath (1976), menuturkan bahwa media tradisional itu akrab dengan massa khalayak,
kaya akan variasi, dengan segera tersedia, dan biayanya rendah dan memiliki potensi yang
besar bagi komunikasi persuasif, komunikasi tatap muka, dan umpan balik yang segera.
Media rakyat ini bersifat egaliter, sehingga dapat menyalurkan pesan-pesan kerakyatan
dengan lebih baik daripada surat kabar yang bersifat elit, film, radio, dan televisi yang ada
sekarang ini.
Peran Media Tradisional dalam Ilmu Komuikasi

Media tradisional mempunyai nilai yang tinggi dalam sistem komunikasi


karena memiliki posisi khusus dalam sistem suatu budaya. Kespesifikan
tanda-tanda informasi yang dilontarkan dalam pertunjukkan tradisional itu
maupun konteks kejadian, mengakibatkan orang-orang berasal dari sistem
budaya lain sulit menyadari, memahami, dan menghayati ekspresi
kesenian yang bersifat verbal, material, maupun musik yang ditampilkan
(Compton, 1984).
Faktor
Pada masa silam media ini pernah menjadi perangkat komunikasi sosial
yang penting. Saat ini penampilan media tradisional dalam kondisi yang
relatif surut. Adapun faktor-faktor penyebab surutnya eksistensi media
tradisional diantaranya adalah (Kanti Waluyo, 1986) :

1. Munculnya media massa dan media modern


2. Penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa asing dalam banyak
keluarga khususnya di perkotaan.
3. Semakin surutnya minat generasi muda untuk mewarisi
4. Berubahnya selera dan gaya hidup dan remaja
Keberadaan Media Tradisional
Pada masa silam, media tradisional pernah menjadi perangkat komunikasi sosial
yang penting.Kinipenampilannya dalam masyarakat telah surut. Surutnya
penampilan media ini antara lain karena:
1. Diperkenalkannya media massa dan media hiburan modern seperti media cetak,
bioskop, radio, dan televisi.
2. Penggunaan bahasa Inggris di sekolah-sekolah, yang mengakibatkan
berkurangnya penggunaan dan penguasaan bahasa pribumi, khususnya
Tagalog.
3. Semakin berkurangnya jumlah orang-orang dari generasi terdahulu yang
menaruh minat pada pengembangan media tradisional ini, dan
4. Berubahnya selera generasi muda.
Alat – Alat Komunikasi Media Tradisional
Alat komunikasi merupakan sarana untuk memudahkan dalam
menyampaikan pesan atau informasi, baik hanya untuk satu orang
atau ke banyak orang. Dari zaman dahulu sudah ditemukan berbagai
jenis alat komunikasi yang sudah digunakan diantaranya adalah :

1. Kentongan
2. Merpati pos
3. Telepon kaleng yang terhubung dengan benang
4. Surat
5. Prasasti yang di tulis
6. Dll
Kesimpulan

Jadi dapat kita simpulkan bahwa , Secara tradisional media ini dikenal sebagai


pembawa. Disamping itu, ia memiliki potensi yang besar
bagi komunikasi persuasif, komunikasi tatap muka, dan umpan balik yang segera.
Juga bisa memepercayai bahwa media tradisional dapat membawa pesan-pesan
modern
Daftar Pustaka
Sayoga, Budi. 2013. Revitalisasi Media Tradisional Sebagai Instrumen Difusi
Inovasi di Pedesaan. Ilmu Komunikasi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
(https://media.neliti.com/media/publications/115595-ID-revitalisasi-media-
tradisional-sebagai- i.pdf)

Prakosa, Adi. 2008. Media Tradisional.


http://adiprakosa.blogspot.com/2008/01/media- tradisional.html diakses pada
6 Desember 2020 pukul 20.49

Mahpudin, Heri 2018 Salamadian.com Alat Komunikasi Tradisional dan


Modern https://salamadian.com/alat-komunikasi-tradisional-modern/ diakses
pada 8 desember pukul 20.23

Anda mungkin juga menyukai