Anda di halaman 1dari 18

BIOMANAJEMEN

EAVLUASI PERMASALAHAN SDA & LH


(Dalam perjalan ruang dan waktu)
VICKY : 061118043
ALYSA:061118005
YUNUS :061118030
SALMA:061118006
DANIEL:061118039
POKOK BAHASAN :

1.ATMOSFER
3.AIR TAWAR
5.SUMBER DAYA HAYATI
8.TUJUAN PEMBANGUNAN
PENGERTIAN SDA & LH :

 Sumber persediaan, baik cadangan maupun yang baru


 Suatu input dalam proses produksi (dari segi ilmu ekonomi)
 suatu atribut dari lingkungan yang menurut anggapan manusia mempunyai nilai
dalam jangka waktu tertentu, yang dibatasi oleh keadaan sosial, politik, ekonomi dan
kelembagaan
 Hasil penilaian manusia terhadap unsur-unsur lingkungan hidup yang diperlukannya
SEJARAH MANUSIA
AKAN SDA & LH
Konfrensi Stocholm Terkait Tugas :
 SDA harus dijaga
 Kapasitas bumi untuk menghasilkan
SDA harus dipertahankan
 Sumber yg tidak bisa diprbaharui tidak
dihabiskan
 Polusi tidak melebihi kapasitas
 Diperlukan pengembangan dlm
perbaikan lingkungan
 Kebijakan ling tdk menghambat
pembangunan
 Pendidikan ling sangat penting
 Dll
ATMOSFER MELINDUNGI MANUSIA DARI SINAR MATAHARI YANG BERLEBIHAN DAN METEOR-METEOR YANG
ADA. ADANYA ATMOSFER BUMI MEMPERKECIL PERBEDAAN TEMPERATUR SIANG DAN MALAM. GEJALA YANG
TERJADI DI ATMOSFER SANGAT BANYAK DAN BERAGAM. PADA LAPISAN BAWAH ANGIN BERHEMBUS, ANGIN
TERBENTUK, HUJAN DAN SALJU JATUH, DAN TERJADILAH MUSIM PANAS DAN MUSIM DINGIN. SEMUA INI
MERUPAKAN GEJALA YANG LAZIM TERJADI YANG SERING DISEBUT CUACA.
PERMASALAHAN ATMOSFER - 1972-1982

Pencemaran udara dalam skala lokal


di sejumlah wilayah Eropa terjadi kabut asap yang berdampak buruk terhadap kesehatan. Asap tersebut diperkirakan
merupakan dampak yang ditimbulkan pembakaran hutan di berbagai wilayah untuk pembangunan pada kisaran tahun 1960.
Meski dampaknya tidak serta merta, tetapi akibat yang ditimbulkan benar-benar sangat mempengaruhi kondisi kesahatan
masyarakat.
PERMASALAHAN ATMOSFER - 1982-1997 DAN 1997 – 2009 (ERA
OTONOMI DAERAH/REFORMASI

Percemaran kimia udara secara global dan Pemanasan bumi


Pemanasan global atau global warming adalah fenomena meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, lautan, dan daratan
bumi secara menyeluruh. Pemanasan global juga bisa diartikan sebagai naiknya suhu bumi secara menyeluruh, ditandai
dengan es di Kutub yang mencair dan temperatur di berbagai tempat di seluruh dunia yang cenderung naik.
1824 – Fisikawan Joseph Fourier menggambarkan yang disebutnya sebagai efek rumah kaca: "Suhu
(bumi) bisa meningkat oleh interposisi atmosfir karena panas dari cahaya menghadapi hambatan lebih
sedikit waktu memasuki udara dibanding saat memasuki udara ketika berubah menjadi panas cahaya.”
 
1861 – Fisikawan John Tyndall memperlihatkan uap air dan gas-gas tertentu lain menciptakan efek rumah
kaca. Lebih dari seabad kemudian, jasanya diabadikan pada salah satu pusat penelitian iklim, Tyndall
Centre.
 
1900 – Warga Swedia lainnya, Knut Angstrom, menemukan bahwa dalam konsentrasi yang kecil
sekalipun, CO2 di atmosfir dengan kuat menyerap bagian dari spektrum infra merah. Walau dia tidak
menyadari konsekuensinya, Angstrom menunjukkan bahwa jejak gas sekalipun bisa berdampak pada
atmosfir. 1958

Charles David Keeling menggunakan peralatan yang dikembangkan sendiri untuk menghitung secara sistematis CO2
di atmosfir di Mauna Loa, Hawai, dan Antartika. Dalam waktu 4 tahun, proyek tersebut –yang masih diteruskan
sampai sekarang—memberikan bukti yang jelas bahaa konsentrasi CO2 meningkat
1989 - Emisi karbon dari bahan bakar fosil dan industri mencapai 6 milyar ton per tahun.
1990 - IPCC mengeluarkan Laporan Kajian Pertama, yang menyimpulkan temperatur meningkat sekitar 0,3-0,6'C
dalam satu abad terakhir. Laporan itu juga menyebutkan emisi yang dihasilkan manusia telah menambah gas rumah
kaca alami dan penambahan itu akan menyebabkan kenaikan suhu.
1998 – Kombinasi El Nino dan pemnasan global menyebabkan suhu bumi tertinggi yang pernah tercatat. Suhu rata-
rata global lebih tinggi 0,52'C disbanding rata-rata pada periode 1961-1990.
1999 – Penduduk manusia mencapai 6 milyar jiwa.
2001 – Laporan Kajian Ketiga IPCC menemukan bukti baru yang lebih kuat bahwa emisi gas rumah kaca yang
dihasilkan manusia merupakan penyebab utama dari pemanasan yang terjadi dalam paruh kedua abad 20.
2006 – Emisi karbon dari pembakaran minyak fosil dan industri mencapai 8 milyar ton per tahun.
2008 – Setengah abad sejak dimulainya pengamatan di Mauna Lao, Proyek Keeling memperlihatkan konsentrasi CO2
meningkat dari 315 partikel per juta (ppm) pada 1958 menjadi 380 ppm di 2008.
Air tawar: merupakan air yang tidak mengandung banyak larutan garam dan larutan mineral di
dalamnya. Saat menyebutkan air tawar, orang biasanya merujuk ke air dari sumur, danau,
sungai, salju, atau es.  
SUMBER DAYA AIR SECARA GLOBAL DIBUMI
PERUBAHAN AIR TANAH

Muara sungai bodri juga mengalami perubahan posisinya. Semula pada tahun 1864 muara sungai bodri
melewati wilayah margorejo (sebelah barat dari muara sungai bodri sekarang), kemudian pada tahun
1910 muara sungai telah bergeser ke arah timur dan mengalami pertumbuhan serta muaranya bercabang.
Perkembangan pesisir ini terus berlangsung hingga pada tahun 1946 dimana arah muara sungai bodri
telah bergeser ke arah utara dan timur laut. Selanjutnya muara sungai bodri terus mengalami perubahan,
yaitu pada tahun 1973 alur sungainya telah bercabang dua, yang satu bermuara ke arah utara dan timur
laut, yang lainnya bermuara ke arah barat laut hingga sekarang.
PERMASALAHAN AIR TAWAR - 1972-1982

Perlu air berkualitas dan Tercemar pada skala lokal

Penyebab pencemaran air:


 Bencana banjir

 Bencana tanah longsor

 Air jadi sarang penyakit

 Biota air mati

 Ekosistem air rusak

 Keseimbangan lingkungan terganggu

 Merugikan nelayan karena ikan mati

 Erosi

 Sumber air bersih berkurang


PERMASALAHAN AIR TAWAR - 1982-1997 DAN 1997 – 2009 (ERA
OTONOMI DAERAH/REFORMASI
Air tanah merosot
Maraknya pengambilan air tanah secara berlebihan di Jakarta mengakibatkan turunnya muka air tanah. Hal ini turut menjadi
penyebab terjadinya penurunan permukaan tanah (landsubsidence) dan intrusi air laut, terutama di wilayah utara Jakarta. Faktor lain yang
menjadi penyebab penurunan permukaan tanah Jakarta antara lain kompaksi tanah secara alamiah, pembebanan akibat pembangunan,
dan geotektonik.
Dan juga pengaruh Penebangan Liar
Banjir skala besar dan meluas
Penyebab Banjir bandang:
1. Lahan tidak dukung fungsi resapan air
2. Membuang sampah sembarangan
3. Menggunakan produk berbahan dasar plastik
4. Penebangan hutan secara liar
SUMBER DAYA HAYATI - 1972-1982

Menurut PP RI No 28 tahun 2011, konservasi flora dan fauna dibagi menjadi dua bagian:
1. Kawasan Suaka Alam
2. Kawasan Pelestarian Alam
Keduanya sama-sama berfungsi sebagai pelindung keberadaan flora, fauna, dan ekosistem.
Bedanya, kawasan pelestarian alam juga berfungsi sebagai pemanfaatan lestari sumber daya
alam.
SUMBER DAYA HAYATI - 1982-1997 DAN 1997 – 2009 (ERA
OTONOMI DAERAH/REFORMASI

Manfaat berkelanjutan keanekaan hayati : Plasma nuftah, Jenis (spesies), Ekosistem.


1. Menerapkan 3R

2. Menjauhi produk berbahan plastik

3. Penebangan sistem tebang pilih


TUJUAN PEMBANGUNAN - 1972-1982

Pertumbuhan ekonomi dan Mencapai kemakmuran


PEMBANGUNAN- 1982-1997 DAN 1997 – 2009 (ERA OTONOMI
DAERAH/REFORMASI

1. Keberlanjutan LH dan SDA untuk pembangunan


2. Pemerataan pembangunan yang nyata pada tingkat : Lokal, Regional, Nasional, 3.
Pemberdayaan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai