Anda di halaman 1dari 22

HUKUM NEWTON TENTANG

GRAVITASI
Disusun oleh :
KELOMPOK 6
Rika Rahma Aulia (24)
Thoriq Adiel Rofiif (28)
Viola Salza Farradilla (32)
Yunia Tri Utami (36)
A. GAYA GRAVITASI
1. Hukum gravitasi newton.
• Percobaan cavendish.
2. Resultan gaya gravitasi (GG)
a. Benda berada di sebelah kiri
b. Benda berada di tengah
c. Benda berada di sebelah kanan
d. Benda pada sudut sudut persegi
e. Benda saling tegak lurus
f. Benda pada sudut sudut segitiga
g. Benda pada sudut segitiga sama sisi
• Massa benda berada
• Massa benda sama
3. Kuat medan gravitasi
4. Energi potensial dan potensial gravitasi
5. Hukum kekekalan energi

B. APLIKASI HUKUM GRAVITASI


NEWTON
6. Perhitungan massa matahari
7. Perhitungan massa bumi
8. Hukum kepler
a. Hukum kepler 1
b. Hukum kepler 2
c. Hukum kepler 3
1. HUKUM GRAVITASI NEWTON
Hukum gravitasi Newton
Bunyinya ”Setiap Massa menarik Massa yang lain dengan Gaya
Segaris yang menghubungkan antara kedua Inti Massa dan
Besarnya Gaya Tarik yang terjadi, berbanding lurus dengan
perkalian kedua Massa & Berbanding terbalik dengan Kuadrat
Jarak antara Kedua titik Massa Tersebut.”

Dimana :
F = gaya tarik gravitasi (N)
m1, m2 = massa masing-masing benda (kg)
r = jarak antara kedua benda (m)
G = konstanta gravitasi umum
(6,673 x 10 –11Nm2/kg2)
PERCOBAAN CAVENDISH

Eksperimen Cavendish terdiri dari dua buah bola timbal


kecil yang keduanya ditempelkan di ujung sebuah
tongkat yang digantung menggunakan kawat. Kemudian,
dua buah bola timbal besar diletakkan di dekat kedua
bola timbal kecil. Gravitasi akan menyebabkan tongkat
dan bola timbal kecil yang bebas bergerak untuk
berpindah posisi mendekati bola timbal besar.
2. RESULTAN GAYA GRAVITASI (GG)
Resultan gaya gravitasi: besar gaya gravitasi total yang
dialami oleh suatu benda jawaban gaya tarik dari benda-
benda di dekatnya.
Misal benda A berada di antara benda B dan benda C, maka
resultan gaya gravitasi yang dialami oleh benda A ialah
jumlah dari gaya gravitasi yang didiberikan oleh benda B
dan gaya gravitasi yang didiberikan oleh benda C.
beberapa kondisi yang paling umum dalam pembahasan
resultan gaya gravitasi, yaitu tiga benda segaris, tiga benda
pada sudut segitiga, tiga benda pada sudut persegi, dan
sebagainya.
A. BENDA BERADA DI SEBELAH KIRI

Jika tiga benda A, B, dan C berada pada satu garis dan


terpisah pada jarak tertentu menyerupai terlihat pada
gambar di atas.
Dari gambar di atas, benda B menarik benda A dengan
arah gaya ke kanan. Begitu pula benda C menarik
benda A dengan arah yang sama yaitu ke kanan. Itu
artinya gaya yang diberikan benda B dan C kepada
benda A searah.
• Gaya tarik menarik antara A dan B:

• Gaya tarik menarik antara A dan C:

Karena searah, maka resultan gayanya adalah:


⇒ FA = FAB + FAC
⇒ FA = G.(mA.mB)/RAB2 + G.(mA.mC)/RAC2 Karena
gaya tarik dari benda B dan benda C sama-sama ke
kanan, maka arah resultan gaya gravitasi yang
dialami oleh benda A juga ke kanan.
B. BENDA BERADA DI TENGAH

Dari gambar di atas, sanggup kita lihat bahwa


benda A menarik benda B dengan arah gaya ke
kiri sedangkan benda C menarik benda B dengan
arah gaya ke kanan. Itu artinya, gaya yang
diberikan oleh benda A berlawanan arah dengan
gaya yang diberikan oleh benda C.
• Gaya tarik menarik antara B dan A:

• Gaya tarik menarik antara B dan C:

Karena berlawanan arah, maka resultan gayanya adalah:


⇒ FB = FBA − FBC
⇒ FB = G.(mA.mB)/RAB2 − G.(mB.mC)/RBC2
Arah resultan gaya gravitasi yang dialami oleh benda B
bergantung pada besar gaya yang diberikan oleh benda A
dan benda C. Jika gaya tarik dari benda C lebih berpengaruh
dari benda A maka arah resultan gaya yang dialami benda B
ialah ke kanan. Sebaliknya, jikalau gaya tarik benda A lebih
kuat, arahnya ke kiri.
5. HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa
jumlah energi kinetik dan potensial tidak berubah
ia akan tetap sama.Energi tersebut dapat berubah
dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain.
Contohnya, energi kimia dapat diubah menjadi
energi kinetik dalam ledakan dinamit. Hukum
Kekekalan berbunyi “Energi dapat berubah dari
satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak bisa
diciptakan atau dimusnahkan.”
Rumus kekekalan energi

Keterangan:
Em1, Em2 : energi mekanik awal dan energi mekanik akhir (J).
Ek1, Ek2: energi kinetik awal dan energi kinetik akhir (J).
Ep1, Ep2 : energi potensial awal dan energi potensial akhir (J).
m : massa benda
v : kecepatan
g : gravitasi
h : ketinggian
1. PERHITUNGAN MASSA MATAHARI
Bumi bermassa (m) bergerak dengan kelajuan (v) mengitari
matahari yang bermassa (M) dengan jari jari orbit (r). Gaya
gravitasi matahari terhadap bumi merupakan gaya
sentripetal.
Massa mata hari =
2. PERHITUNGAN MASSA BUMI
Massa bumi dapat dihitung dengan menggunakan nilai G
yang telah diperoleh dari percobaan cavendish. Anggap
massa bumi M dan jari jari bumi R= 6,37 x m dan
= 9,8 m/ s2 . Berdasarkan rumus
percepatan gravitasi bumi, kita bisa menghitung massa
bumi :
Hukum kepler 1
Berunyi "Setiap planet bergerak dengan lintasan elips,
Matahari berada di salah satu fokusnya."
jarak titik perihelion dan
jarak titik aphelion dapat
dicari dengan rumus:

dan jika diketahui jarak titik perihelion dan aphelion


maka dapat dicari nilai eksentrisitas orbitnya dengan:
luas orbit dapat dicari dengan
rumus:
Hukum kepler 2
Berbunyi : "Luas daerah yang disapu pada selang waktu
yang sama akan selalu sama."
Jari jari orbit dan kecepatan sudut
planet pada orbit yang berbentuk
elips selalu bervariasi. Planet akan
bergerak lebih cepat ketika berada
dekat dengan matahari, kemudian
akan bergerak lambat jika jauh dari
matahari.
jika diketahui periode planet sebesar P. Maka kecepatan
sudut rata rata dapat dicari dengan rumus:
Hukum kepler 3
Berbunyi : "Perioda kuadrat suatu planet berbanding
dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari Matahari.“
Secara matematis Hukum Kepler dapat diulis sebagai
berikut:

Keterangan :
T1 = Periode planet pertama
T2 = Periode planet kedua
r1 = jarak planet pertama dengan matahari
r2 = jarak planet kedua dengan matahari
c. Benda berada di sebelah kanan

Dari gambar dapat dilihat bahwa arah gaya


yang diberikan oleh benda A searah dengan
arah gaya yang diberikan oleh benda B,
yaitu sama-sama ke kiri
• Gaya tarik menarik antara C dan A: Gaya tarik menarik antara C dan B:
   
FCA = FAC = G FCB = FBC = G

• Karena searah, maka resultan gayanya adalah:

 → FC = FCA – FCB
→ FC = G.(mA.mC) / RA - G.(mg.mc) / R
D. Benda pada sudut-sudut persegi
Untuk menentukan resultan ke-3 gaya tersebut
 
kita harus memproyeksikan F13 ke sb x dan sb y
sehingga dihasilkan F13X dan F13y. Lalu
jumlahkan gaya pada masin arah
• Gaya gravitasi antara m1 dan m2: Gaya pada arah mendatar:
  →
  ƩFX = F12 + F13X
→ F12 = G
→ ƩFX = F12 + F13 COS 4
• Gaya gravitasi antara m1 m2: Gaya pada arah tegak:

  ƩFy = F14 + F13y
  → F13 = G

→ ƩFy = F14 +F13 cos 4
Gaya gravitasi antara m1 dan m4: Keterangan:

  → F14 = G
S = panjang sisi persegi (m)
Resultan gaya gravitasi benda pertama: → d = panjang diagonal persegi (m)
F1 = gaya gravitasi total benda pertama (N)
  F = (ƩFx + (ƩFy ƩFx = resultan gaya pada arah mendatar (N)
Ʃfy = resultan gaya pada arah tegak (N)
E. Benda saling tegak lurus

Pada gambar tersebut terlihat bahwa benda A


memberi gaya tarik kepada benda B menghasilkan
FBA yang arahnya ke atas. Sebaliknya, benda C
juga menarik benda B dengan gaya FBC yang
arahnya ke kiri. Kedua gaya tersebut saling tegak
lurus.

• Besar gaya gravitasi antara B dan A:


Karena kedua gaya di atas saling tegak lurus,
  FBA = G maka resultan gaya gravitasi yang dialami
oleh benda B adalah:
• Besar gaya gravitasi antara B dan C:
  F=F+F
  FBC = G

F. Benda pada sudut-sudut segitiga
jika benda A B dan C membentuk sudut tertentu
dimana dalil pythagoras tidak berlaku maka untuk
menghitung resultan gaya yang bekerja pada benda b
digunakan metode jajaran genjang adapun gaya-gaya
yang bekerja pada benda b secara sederhana
dilukiskan seperti gambar di samping kanan ini

 
FB =

Keterangan:
FB = resultan gaya gravitasi yang
bekerja pada benda B (N)
θ = sudut apit yang dibentuk oleh
gaya yang mempengaruhi benda
(0<sudut apit<180)
• Resultan Gaya Gravitasi Pada Sudut Segitiga Sama Sisi
• Segitiga sama sisi adalah segitiga panjang sisinya sama sehingga sudut segitiga tersebut juga sama besar
yaitu 60°. Jika pada titik titik sudut segitiga sama sisi masing masing ditentukan sebuah benda dengan
massa tertentu,maka ada 2 kemungkinan kondisi dalam penentuan resultan gaya gravitasinya, yaitu:
• Massa benda berbeda

Jika ketiga benda yang ditempatkan pada sudut sudut segitiga sama sisi memiliki massa yang berbeda,
maka besar resultan gaya gravitasi yang dialami oleh salah satu benda dapat dihitung dengan rumus
•  
• Massa benda sama
• Jika ketiga benda yang ditempatkan pada sudut sudut segitiga sama sisi memiliki massa yang
sama,maka besar gaya gravitasinya yang dialami oleh salah satu benda dapat dihitung dengan rumus
berikut :
•  
•  
•  

Anda mungkin juga menyukai