KLASIFIKASI PANTAI
AL FIRMAN
082188476422
Definisi
• Geomorfologi: studi bentuk permukaan bumi
serta proses-proses yang membentuknya,
khususnya erosi, transport serta deposisi
sedimen.
• Geomorfologi pantai: berfokus kepada
morfologi zona pantai serta proses-proses
seperti gelombang, pasang surut dan arus yang
membentuk fitur-fitur seperti rock cliff, atol,
sandy beach, dan sistem dune, dll.
Faktor dan Proses yang Mempengaruhi
Geomorfologi Pantai
• Faktor-faktor yang mempengaruhi
geomorfologi pantai:
- gelombang dan pasang surut
- arus gelombang
- arus pasang surut
- proses erosi dan pengendapan
• Geomorfologi pantai sangat kompleks, banyak
pengklasifikasian.
• Klasifikasi awal: pendekatan secara genetik oleh
para geologist dalam mengklasifikasikan dan
membedakan apakah pantai secara primer
dipengaruhi oleh naiknya ketinggian air laut
(submergence), turunnya ketinggian air laut
(emergence), ataukah tergolong keduanya
(compound coasts).
=> Dana, 1849; Davis, 1896; Gulliver, 1899; Johnson,
1919; Sues, 1888.
• Submergent coast (pantai yang tenggelam):
Diakibatkan oleh tenggelamnya daratan atau
naiknya ketinggian air laut.
• Emergence coast (pantai yang naik):
Diakibatkan oleh naiknya wilayah daratan sehingga
jauh lebih tinggi daripada yang dapat dijangkau
oleh gelombang.
• Compound coast (pantai majemuk/gabungan dari
kedua proses di atas):
Diakibatkan oleh proses naik dan turunnya daratan
secara bergantian ataupun naik dan turunnya
ketinggian air laut.
• Klasifikasi akhir: klasifikasi modern yang
banyak dipakai sebagai referensi hingga saat
ini, Coton (1952), Inman and Norstrom (1971),
shepard (1937), pada tahun 1948,1971
(Harold Wanless), 1973, dan 1976, dan
Valentin (1952).
• Inman and Norstrom lebih menekankan
kepada morfologi onshore dan shoreline.
Sheppard (1963), mengelempokkan pantai menjadi dua,
yaitu:
1. Pantai primer: pantai yang terbentuk melalui agen-
agen terestrial (termasuk yang berasosiasi dengan
tektonik lempeng), yang selanjutnya terdiri dari: land
erosion coasts (contoh: rias, fjord, dll.); subaerial
deposition coast (wind deposition coasts, river
deposition coasts, dan glacial deposition coasts);
volcanic coasts; dan diastrophic coasts.
2. Pantai sekunder: pantai di mana aksi gelombang dan
proses marine lainnya merupakan kontrol dominan
terhadap bentuk pantai.
Di bagi menjadi: wave erosion coast; marine
deposition coast; dan coasts built by organism (pantai
koral dan pantai mangrove).
• Land erotion coasts: dibentuk oleh erosi subaerial,
yang diakibatkan oleh naiknya ketinggian air laut
atau tergenang akibat mencairnya massa es yang
berasal dari lembah pesisir pantai.
• Subaerial deposition coasts: pantai yang dihasilkan
dari pengendapan oleh sungai, glasial, ataupun
angin.
• Volcanic coasts: dihasilkan dari aliran lava, serta
fragmen-fragmen yang berasal dari letusan gunung
api.
• Diastrophic coasts: pantai yang terbentuk akibat
pergerakan diastrofik.
Ria Coasts
Land Erosion
Coasts
Fjord Coasts
River Deposition
Coasts
Glacial Deposition
Coasts
Primary Subaerial
Coasts Deposition Coasts Wind Deposition
Coasts
Landslide Coasts
Lavaflow Coasts
Volcanic-Collapse
Coasts
Fault Coasts
Diastrophic
Movements Coasts Fold Coasts
Sedimentary
Primary Extrusions Coasts
Coasts
Gletser yang
membentuk pantai
Ice Coasts
yang luas.
Contoh: Antactica
Wave Erosion
Coasts
Coasts Built by
Organism
Lavaflow
Coast
Pyroclastic surge
Montserrat
Fold Coast
C oast
I ce
Wave straightened cliffs
Maui lava flows – irregular erosion resistance
Klasifikasi Inman and Nordstrom
(1971)
Collision Coats:
1. Continental collision coasts: ditandai dengan adanya
cliffedshoreline dan trenches (palung) disertai dengan
pegunungan pada wilayah darat;
contoh: Pantai Barat Amerika.
2. Island arc collision coasts: secara umum serupa dengan
poin (a) namun dilapisi gugusan pegunungan utama dan
sungai-sungai yang berasosiasi dengan continental margin;
Contoh: Filipina, Indonesia, dan Auletian
• Trailing edges coast:
1. neo-trailing edge terbentuk pada saat mula-mula
pemisahan lempeng yang mengakibatkan continental
rifting, jarang atau tidak mempunyai wilayah
continental shelf;
Contoh: Red Sea dan Gulf of California
2. Afro trailing edge ditandai dengan adanya pantai
yang berbatasan dengan dataran tinggi; Contoh: Pantai
Laut Atlantik dan Pantai Afrika Samudera Hindia.
3. Amero trailing edge ditandai dengan adanya
lingkungan continental shelf yang lebar dan sungai-
sungai besar mengaliri interior darat;
Contoh: Pantai bagian timur Amerika.
• Marginal sea coast: pantai yang berhadapan
dengan marginal sea dan terlindung dari laut
terbuka oleh island arc (cth., Pantai
Mediterenia).
Ilustrasi skema Collision coasts dan Trailing edge coasts
Continental Collision Coast : berbatasan dengan palung
laut sejajar garis pantai
Teluk California terbentuk karena adanya
dorongan tektonik yang menarik
semenanjung Baja California dari lempeng
Amerika Utara
Isla
nd
Arc
C olli
sion
Coa
st
Valentin (1952), mengklasifikasikan pantai
berfokus kepada arah perpindahan garis pantai
(shoreline) :
Pantai dengan garis pantai maju
Pantai dengan garis pantai mundur