Anda di halaman 1dari 13

CEMENT BOND LOG

&
VARIABLE DENSITY LOG
Cement Bond Log (CBL)
Cement Bond Log (CBL) merupakan evaluasi yang bertujuan untuk
mengetahui kualitas melekatnya semen pada casing/formasi.

Dua informasi utama yang diperoleh dari CBL adalah amplitudo


(merupakan acoustic signal) yang datang dari sinyal pipa dan
penampilan rangkaian gelombang akustik secara lengkap (VDL).

Interpretasi = jika amplitude rendah maka itu good bond,jika tinggi


maka poor bond, jika di tengah2 maka mungkin channeling, jika
amplitude maximal tinggi itu no bond

CBL biasanya digabung dengan Log Gamma Ray (GR), Casing Collar
Locator (CCL), dan Variable Density Log (VDL) dalam pembacaannya.
CCL = log kedalaman dari masing2 casing collars (sambungan).
Interpretasi =jika metal lebih tebal pada suatu titik (collar) maka
current akan fluktuasi.

VDL =log kualitas ikatan (bond) semen ke formasi


Interpretasi = no bond akan tampak garis lurus tebal (tebal krn
amplitudonya tinggi), jika good bond maka garis tidak lurus
dan tipis/pudar (krn amplitudonya rendah)

GR = korelasi amplitude dari CBL, jika GR tinggi maka diartikan


sbg impermeable zone (semen adalah impermeable) dimana
akan terkorelasi dgn amplitude yang rendah
Prinsip Kerja Cement Bond Log
CBL log terdiri dari acoustic transmitter (sumber
bunyi) dan acoustic receiver. Transmitter
membangkitkan pulsa suara yang merambat melalui
casing arrival, formation arrival, dan fluid arrival
sebelum mencapai receiver.
Prinsip kerja CBL diawali dengan penembakan suara
oleh acoustic transmitter melewati fluida yang ada di
dalam lubang sumur menuju casing, cement dan
formasi. Selanjutnya gelombang suara akan
memantul dan ditangkap oleh signal receiver dan
amplitudonya akan menunjukkan kualitas ikatan dari
cement.
Prinsip Kerja Cement Bond Log

Prinsip kerja CBL


1.     Acoustic
transmitter mengeluarkan suara
melewati fluida yang ada di dalam
lubang sumur
menuju casing, cement dan
formasi
2.     Gelombang suara ditangkap
oleh signal receiver dan
amplitudonya akan menunjukkan
kwalitas ikatan dari cement
3.     Kalau amplitudonya rendah,
berarti
ikatan cement dengan casing atau
formasi cukup bagus, begitu pula
sebaliknya
Kendala yang sering dihadapi dalam
melakukan Cement Bond Logging

o Walau cement dianggap bagus, tapi belum


tentu acceptable
o Kondisi di lapangan sangat dinamis
Contoh hasil rekaman logging
Cara mengevaluasi hasil rekaman
logging
Kalau amplitudonya rendah, berarti ikatan
cement dengan casing atau formasi cukup
bagus. Tetapi jika pipa yang kosong diberi
getaran suara maka pipa akan mengeluarkan
amplitudo suara yang tinggi. Analisa kualitatif
pada CBL log adalah jika amplitudo lebih kecil
dari 10 mv menandakan penyemenan bagus.
Jika amplitudo sekitar 10-60 atau 10-70
menandakan adanya channeling. Sementara
jika amplitudo sekitar 70-80 menandakan  free
pipe.
Variable Density Log (VDL)
 Variable density log (VDL) adalah salah satu
metode evaluasi cement yang dilakukan dengan
wireline logging. Seperti halnya CBL (Cement
Bond Log), pada dasarnya VDL adalah
acoustic logging namun besaran yang
diamati tidak hanya amplitude sinyal akan
tetapi juga travel time dari sinyal tersebut.
 Kelebihan VDL dibandingkan CBL adalah VDL
dapat melihat kondisi semen dengan lebih
detail seperti mendeteksi adanya partial
bonding atau micro annulus.
Variable Density Log (VDL)
 Sinyal akustik di transmit dari transmitter, lalu diterima di
receivers yang berjarak 5 ft diatasnya. Karena perbedaan
travel time, terdapat 3 rombongan sinyal utama pada
receiver yaitu sinyal dari mud, casing dan formasi (yang
melewati semen). Perbadaan arrival sinyal ini dikarenakan
perbedaan density dari mud, casing dan formasi.
 Zat dengan density yang lebih besar akan menghantarkan
sinyal akustik lebih cepat daripada zat dengan density
yang lebih kecil. Oleh karena itu arrival sinyal yang akan
teramati pertama kali adalah arrival dari casing, kemudian
diikuti oleh formasi dan semen, dan terakhir arrival dari
mud. Penjumlahan dari ketiga sinyal diatas
menggambarkan sinyal VDL.
Contoh sinyal VDL 
Variable Density Log (VDL)
 Kondisi penyeman yang berbeda-beda akan
menghasilkan sinyal VDL yang berbeda pula.
Pada kondisi penyemenan yang baik, ketiga
sinyal tersebut harus hadir, oleh karena itu
sinyal VDL biasanya terlihat kuat dan
bergelombang karena efek penjumlahan dari
ketiga sinyal tersebut.
 Evaluasi semen dengan VDL adalah evaluasi
yang bersifat kualitatif. Evaluasi kuantitaif dapat
didekati dengan log CBL. Hal inilah yang
menjadi kelebihan CBL dibandingkan VDL.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai