Anda di halaman 1dari 44

ANALISIS PERMOHONAN

PEMBIAYAAN part 2
PJJ PERTEMUAN KE 15
23 DESEMBER 2020

Prof.Dr.H. Veitzhal Rivai, M.B.A.


Andria Permata Veitzhal. B.Acct., M.B.A.
C. Teknik Analisis
Analisis harus dilakukan dg cara teliti sesuai tetentuan-ketentuan /
sesuai SOP, teknis analisis
a. analisis kuantitatif;
b. analisis kualitatif.
Informasi dan data yang diperlukan
1. Informasi dan data umum tentang calon nasabah.
2. Informasi dan data khusus untuk pembiayaan:
• Modal Kerja (MK)
• Investasi
• Konsumtif.
• Ekspor / impor
3. Data mengenai aktivitas yang berjalan.
4. Data mengenai rencana usaha pemohon.
5. Izin rekomendasi.
2. Sumber dan cara memperoleh Informasi

a. Sumber informasi:
• Sebagian besar sumber informasi bersumber dari nasabah.
• Dari pihak ketiga ( aparat satempat yg mengeluar perijinan, relasi bisnis, bahkan dari
BI).
b. Cara memperoleh Informasi.
• Interview dan pengisian formolir yang disediakan oleh bank.
• Pemeriksaan setempat/ on the spot.
• Meminta informasi antarbak dan Bank Indonesia ( SID)
• Bank to bank information antarkantor cabang bank.
• Informasi nasabah individu (IDI) dari bank Indonesia (SID).
3. Feasibility Study
• Feasibilty study; adalah study yang memgambarkan keadaan dan
prospek suatu proyek, baik dari segi teknis maupun ekonomis.
a. Kegunaan Feasibilty Study

1. Bahan Pengawasan; 2. Memperlancar proses


analisi pembiayaan;
Untuk bahan
Data yang dibutuhkan bank
pengawasan, cukup terpenuhi dan dapat
digunakan saat dipertanggung jawabakan
permohonan FS dibuat oleh konsultan.
pembiayaan dan Didalam mengenai:
ketika pembiayaan  Penilaian atas jalanya
sedang berjalan. proyek.
 Realisasi penggunaan
pembiayaan.
 pembiayaan yang
diperlukan
b.pembiayaan yang memerlukan Feasibility :

Untuk setiap permohonan pembiayaan Investasi untuk jumlah


tertentu, disamping project proposal.
Pada saat nasabah mengajukan pembiayaan baru, maupun
pembiayaan lama sepanjang dibutuhkan.
Aspek Yuridis; status hukum, kapasitas
calon debitur, akte pendirian & Perubahan, legalitas / perijinan.

Aspek organisasi /Mgt; bentuk dan sifat


Organisasi, kemampuan menejer, kewibawaan, pengalaman dan
pendidikan, karanter.

Aspek Ekonomi Makro; apakah ada kebijakan pemerintah yng


berpengaruh negatif, bagaimana perdagangan produk Regional,
nasional atau Internasional, adakah LSM yg memboikot produk, adanya
kebijakan Moneter, Fiskal dan sistem tarif bea masuk.apakah produk
dan jasa usaha nasabah termasuk yang dilarang.

Aspek Teknis ; a. Lokasi usaha, b.luas areal/barang modal dan


Aspek-aspek kapasitas, c. tenaga kerja komposisinya (asing, dlmngri), d. bahan
Feasibility Study baku

Aspek Keuangan; penilaian kembali komposisi keuangan,


pengkalkulasian Hpp produk baik lama/baru, harga jual produk
lama/baru, pendapatan mingguan,perbulan, pertahun, jadwal
penarikan pelunasan pembiayaan.

Aspek pemasaran:. saluran distribusi, kemampuan bersaing produk


konsumen tunggal atau bukan, penjualan tunai/pembiayaan, selera
konsumen terhadap produk, propek produk (umur produk), pasar
nasional, luar.

Aspek Sosial ; seberapa besar proyek tersebut menyerap tenagakerja,


pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi setempat, apakah perusahaan
telah melakukan CSR, Amdal.
4. Peran Konsultan
• Bagi Bank:
• Meneliti, mempelajari, dan menganalisa suatu proyek
yg akan dibiayai dg adanya Feasiblity Study yg disusun
oleh konsultan pihak bank (AO) akan lebih cepat, tepat
dan cermat dalam analisa pembiayaan.
• Membantu mengawasi suatu proyek yang telah
mendapat bantuan bank (pembiayaan).

• Bagi Nasabah :
• Sebagai penasihat bila terjadi kesulitan-kesulitan
usaha.
• Dapat memonotor pencapaian usaha dan
propek uasaha dimasa yang akan datang.
Analisa/penilaian Permohonan
pembiayaan
Accounr
Officer
Debitur

• Maksud:
Kajian yang dilakukan dengan maksudk untuk mengetahui atau menilai kelayakan
suatu permohonan pembiayaan yang diajukan oleh debitur atau calon debitur.
melalui hasil analisa pembiayaan, dan dapat diketahui apakah usaha nasabah leyak
(Feasible) dan hasil usahanya dapat dipasarkan (marketable) dan profitable
menguntungkan (profitable).
Tujuan:
Memberikan keyakinan yang memadai bagi bank bahwa usaha/proyek yang akan dibiayai
dengan pembiayaan cukup layak dan debitur mempunyai kemauan dan kemampuan
memenuhi kewajibanya kepada bank secara tertib.
Hal – hal yang menjadi pokok Penilaian Account Officer
(AO)
• Watak/karakter (Character).
• Kemauan untuk melunasi.
• Kemampuan (Capacity).
• Manajemen
• Membayar.
• Modal (Capital)
• Kesanggupan menyediakan modal sendiri.
• Agunan (Collateral).
• Sumber dari usaha yang dibiayai
• Salah satu unsur jaminan.
• Kondisi & prospek usaha.
• Faktor external
Aspek-aspek analisa pembiayaan
1. Aspek Hukum
2. Aspek Pemasaran;
3. Aspek manajemen dan organisasi;
4. Aspek Teknis;
5. Aspek Keuangan;
1. Aspek Hukum
a. Legalitas pendirian usaha:
• Apakah sudah menmenuhi syarat sebagai subjek hukum.
• Keabsahan Pendirian perusahaan sesuai hukum;
• Bila terjadi berubahan baik pengurus maupu pemilik sudah sah menurut hukum.
b. Legalitas Usaha:
• Apakah nasabah telah memiliki ijin dari instansi terkait.
• Apakah antara ijin usaha telah sesuai dengan kegiatan usahanya.
• Apakah perijinan masih berlaku.
c. Kontrak kerja sebagai dasar permohonan pembiayaan:
 Bila yang mengajukan pembiayaan perusahaan yang bersifat kontrak kerja maka teliti
surat perjanjian kontraknya.
d. Legalitas pengajuan permohonan pembiayaan.
 Bila calon debitur perorangan apakah orang yang mengajukan permohonan sudah
benar (bukti Diri)
 Bila calon debitur corporate/perusahaan kebeneranya berdasarkan akta pendirian
AD/AR perusahaan dap siapa yang berhak menandatangani perjanjian yg mewakilia
perusahaan.
e. Legalitas barang jaminan.
 Bukti kepemilikan agunan. Exm ( SHM cek ke BPN)
 Meneliti surat kuasa menjaminkan dari pemilik barang bila barang bukan milik sendiri
calon debitur.
 Meneliti status kepamilikan jaminan.
2. Aspek Pemasaran
a. Produk atau jasa yang dipasarkan ;
 Product life Cycle (umur dari barang atau jasa).
 Adanya barang substitusi.
 Adanya pesaing yang memproduksi barang sejenis.
 Apakah barang yang dihasilkan barang setengah jadi
(bahan baku produk lain) atau produk jadi.
 Segmen pasar yang akan dituju untuk produk tersebut.
b. Penentuan volume atau Rencana pemasaran
produk;
 Market test approach. Uji coba pemasaran. Sifat dari
market test Aproach ;
o Untuk nasabah yang produknya baru masuk pasar.
o Produk tersebut bukan produk untuk kebutuhan
sehari-haris.
o Produk yang baru sama sekali.
Market Corrolary Approach; dg pendekatan ini Volume pemasaran suatu
barang atau jasa ditentukan oleh perkembangan volume pemasaran produk
utama.
 Peningkatan usaha Real estate pembangunan akan meningkat permintaan akan
(semen, pasir, bata merah).
 Kanaikan penjualan mobil akana meningkatkan permintaan ( Ban, sukucadang lainya).
 Industri market Approach;
debitur yang memproduksi barang atau jasa tapi
tergantung pada sektor lainya:
contoh :
Kenaikan tingkat kunjungan wisata ke pulau bali
akan meningkatkan permohonan kamar, sehingga debitur
untuk membangun kamar yang baru dan kebutuhan
dana dan mengajukan pembiayaan.
c.Mengadakan penilaian terhadap manajemen pemasaran
perusahaan nasabah:
 strategi pemasaran yang akan ditempuh,
Apakah Organisai pemasaraan sudah berkualitas.
Pengalaman para salesman,
Biaya yang di anggarkan untuk pemasaran,
Sarana pemasaran yang dimiliki,
Sarana promosi.
d.Mengadakan penilaian tentang kebijakan dan strategi yang akan di
tempuh oleh nasabah (perusahaan):
 program promosi (diskont, )
Program produk service delivery.
e. Target Pemasaran :
 Target pemasaran teliti omzet penjualan dan proyeksi tahun berikutnya.
 Teliti antara target yang ditetapkan dengan pencapaian.
f. Keadaan pemasaran saat ini ;
 Realisasi produk dan penjualan, (tingkat pencapaian)
 Sistem pemasaran, ( konsinyasi, tunai, pembiayaan) bandingan ketiganya secara prosentis.
 Market share yang telah dikuasai,
g. Prosfek Pemasaran;
 Jumlah produksi/penjualan, daerah pemasaran.
 Adanya krontrak-kontrak pembalian dari konsumen.
 Meneliti kemungkan adanya pekembangan pemasaran dng adanya kondisi ekonomi yang
membaik.
3. Aspek Manajeman dan organisasi.
a) Aspek manajeman dan organisasi ;
 Pemilik sebagai pengelola atau ada pemisahan.
 Sejarah perusahaan apakah perkembangan dari usaha kecil-kecilan sehingga rasa
memiliki perusahaan tersebut tinggi.
 Tidak atau kurang membuat perencanaan secara tertulus.
 Apakah penyelenggarakan catatan akuntansi.
 Apakah perusahaan selalu melakukan/membuat inovasi terhadap produk untuk
mempertahankan umur produk.
 Apakah produk atau jasa yang di jual tergantung terhadap pada satu pelanggan atau
pemasok.
a. Manajemen.
1. Pengertian manajemen:
 Mempu menjalankan empat fungsi manajemen dalam perusahaan , planing, organzing,
actuating dan controling
 Kemampuan mengelola perusahaan.
2. Proses manajemen, Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
3. Jenjang manajemen, Manajer Puncak(top manajemen), manajer menengah (middle manajemen),
manajemen lini pertama (frist-line management)
4. Aspek manajerial dalam fungsi manajemen. Fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi
pelaksanaan, fungsi pengawsan dan fungsi pengendalian.
5. Keterampilan Manajerial: keterampilan teknik (technical skill) keterampilan komunikasi (human relation)
keterampilan membuat konsep (conceptual skill), keterampilan menganalisis ( diagnostic skill).
4. Aspek teknis
a. Ruang lingkup Aspek Teknis :
dalam aspek teknis yaitu menyangkut kemampuan :
 Memilih tanah dan lokasi usaha,
 Mesin-mesin yang digunakan,
 Bangunan pabrik, toko, gudang, kantor.
 Peralatan penunjang lainya komputer, dll
 Cara memperoleh ( proses)
 Kebutuhan penunjang (air, listrik, jalan akases ke lokasi).
b. Proses analisis aspek teknis:
 lokasi usaha,
 sumber daya manusia (SDM)
 pengalaman usaha,
perusahaan, mesin-mesin serta proses produkasi yang sesuai
 pemilihan Mesin dn peralatan.
Lay Out.
 sarana dan prasarana.
Memperkirakan kebutuhan biaya.
5. Aspek Keuangan.
• Dapat dilihat dari laporan keuangan,;
• Neraca
• Laporan Laba Rugi,
• Laporan sumber dan penggunaan.
• Neraca ;
lakukan analisa vertikal, analisa Horizontal, analisa per Pos dalam
neraca.
• Analisa Laba Rugi
lakukan analisa Vertikal, Analisa Horozontal, dan analisa per pos
dalam Laporan Laba-rugi.
• Melihat tanggung jawab, kejujuran, keseriusan bisnis,
keinginan untuk membayar semua kewajiban dengan
seluruh kekayaan yang dimiliki, sehingga :
• Bank dapat meyakini itikad baik peminjam
• Bank dapat mengetahui risiko atas pembiayaan yang
diberikan.
ANALISA CARAKTER

• Faktor-faktor yang dibahas.


• Riwayat hubungan dg bank
• Riwayat pinjam
• Reputasi bisnis & keuangan
• Manajemen
• Legalisasi usaha.
Riwayat hubungan dg bank

• Riwayat hubungan dengan Bank lain :


• Bank pemberi pembiayaan
• Berapa jumlahnya
• Sejak kapan
• Apa alasan pindah bank
• Riwayat hubungan dengan bank pemeberi pembiayaan:
• Nasabah lama non pembiayaan.
• Nasabah lama pembiayaan
Nasabah lama
pembiayaan

• Besarnya pembiayaan yang lalu


• Performance pembiayaan selama
berhubungan
• Kerjasama
• Ketepatan waktu
• Penyampaian
• Kebenaran informasi
• Keterbukaan untuk memberikan semua
informasi yang dibutuhkan bank
• Cara berhubungan dengan bank.
• Mendesak (biasanya untuk membayar hutang)
• Iming – iming.
Riwayat peminjam
• Latar belakang bisnis
• Pengalaman bisnis
• Kecenderungan berbisnis
• Risk taker vs risk averse
• Hubungan group
Reputasi bisnis & Keuangan
• Apakah ybs, dipercaya oleh pemasok/pelanggan
• Kedudukan calon debitur dalam industri (new comer, leader ,
follower).
• Pernah menarik cek kosong
• Pernah melanggar hukum.
LEGALITAS USAHA
• Status badan hukum
• Badan hukum
• Non badan hukum
• Legalitas usaha
• Perizinan
• Status penanaman modal
• PMA
• PMDM
ANALISIS Capasity
• Analisa terhadap kemampuan yang dimiliki oleh calon
debitur dalam menjalankan usahanya guna
memperoleh laba yang diharapkan.

Kegunaan analisa ini adalah untuk mengetahui /


mengukur sampai sejauh Mana calon debitur mampu untuk
mengembalikan atau melunasi utangnya (ability to pay) secara
tepat waktu dari usaha yang diperolehnya.
• Kemampuan Manajerial
(kualitatif)

• Kemampuan Finansial
(Kuantitatif)
Kemampuan :
• Manajemen produksi
• Manajemen pemasaran,
• Manajemen keuangan.
• Manajemen personalia.

KEMAMPUAN
FINANCIAL
• Kemampuan sendiri perusahaan dalam memikul beban pembiayaan
yang dibutuhkan / kempuan perusahaan menyediakan modal.
• Kemampuan menanggung beban risiko (risk Sharing)
• Kesungguhan debitur dalam mengelola usahanya
Indikator Utama : DER
• Semakin tinggi DER:
• Rendahnya kemampuan perusahaan menanggung
beban pembiayaan.
• Semakin tingginya risiko yang dihadapi
perusajaan.
• DER merupakan alat ukur ketergantungan
debitur terhadap pihak luar perusahaan.
Prinsip-prinsip dalam menilai modal sendiri

1. HARUS ADA PEMISAHAN ASSETS SECARAJELAS


2. HARUS ADA PEMISAHAN SECARA JELAS ATAS HUTANG.

3. PERHITUNGAN NILAI ASSET HARUS


DIDASARKAN PADA PRINSIP AKUNTANSI
4.NILAI EQUITY DIPEROLEH DARI PENGURANGAN
TOTAL ASSET DENGAN SELURUH UTANG

5. DEBITUR YG MEMILIKI BEBERAPA USAHA


AGAR DIBUAT NERACA KONSOLIDASI
ANALISIS Coleteral

1. Jaminan pokok adalah:


Usaha/proyek yang dibiayai dengan pembiayaan.
2. Jaminan tambahan.
Barang/ hak kebendaan baik yang ada maupun yang tidak
adakaitanya dengan usaha/proyek yang dibiayai.
Menurut UU no.10/1998
• Agunan adalah : jaminan tambahan yang deserahkan oleh debitur
kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas pembiayaan atau
pembiayaan berdasarkan prinsip Syariah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
• Account Officer harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Perjanjian accesoir harus benar-benar sempurna tanpa cacat menurut
hukum.
2. Personal guarantee ( harus ada persetujuan suami istri).
3. Corporatee guarantee ( yang perludiperhatikan anggaran dasar dan akte
pendirian ).
SYARAT AGUNAN pembiayaan
• Mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi.
(marketable) mudah dijual
bila nasabah wanprestasi.

• Memenuhi aspek
yuridis. Jaminan tsbt memenuhi syarat-syarat yuridis untuk dipakai
sebagai agunan.
ANALISIS Condition of Economic

• Termasuk dalam analisa kondisi disini : politik, sosial, ekonomi, budaya, yang
mempengaruhi keadaan perekonomian yang kemungkinan mempengaruhi
kelancaran usaha nasabah.
• Peraturan pemerintah. (larangan trhadap produk, batas-batas terhadap produk tertentu Ex
Motor).
• Situasi politik, dan perekonomian dunia;
• Keadaan lain yang mempengaruhi pemasaran.
• Teknis produksi : pengunaan TI, ketersediaan bahan baku, cara penjualan Konsinyasi, Tunai,
pembiayaan dll.

Anda mungkin juga menyukai