Anda di halaman 1dari 53

KETAHANAN NASIONAL

Kelompok 8
Shilny Nurika (12010117140130)
Cahyani Sulistyaning Wulandari (12010117130175)
Anie Luthfiyani Septiadi (12010117140167)
Reviani Rahma Arthadena (12010117130162)
Merry Fransisca (12010117120051)
Gearin Sekar (12010117130146)
Lastri Wanita Manalu (12010117130191)
Jarti Ardo Purba (12010117120059)
Dhafiyah putri arini (12010117140153)
Roi Heppi Durman Malau (12010117120050)
Raka aditya rifqi maajid (12010115140173)
A. LATAR BELAKANG, KONSEPSI DAN
KONDISI KETAHANAN NASIONAL
Latar Belakang
Istilah "ketahanan nasional" dapat dikatakan sebagai
istilah khas Indonesia. Ketahanan nasional diartikan
sebagai kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan
dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi
dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,
dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari
luar, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan
nasionalnya.

Dari pengertian di atas nampak bahwa ketahanan nasional berkisar pada masalah pengembangan
kehidupan nasional untuk menghadapi berbagai tantangan sehingga mampu mempertahankan
kelangsungan hidup sebagai suatu bangsa. Karena tantangan kehidupan nasional senantiasa
berubah dari waktu ke waktu, maka kondisi ketalanan nasional harus merupakan kondisi dinamis,
yang selalu berkembang sesuai dengan tantangan yang dihadapi.
Landasan Ketahanan Nasional
a. Landasan Idiil
Landasan idiil ketahanan nasional adalah Pancasila
sebagai dasar falsafah dan ideologi negara. Dengan
landasan tersebut maka tujuan/cita-cita serta
pengembangan pemikiran tentang ketahanan nasional
tidak dapat menyimpang dari cita-cita untuk mewujudkan
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang
mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

b.Landasan Konstitusional c. Landasan Visional


Landasan konstitusional ketahanan nasional adalah Landasan visional ketahanan nasional adalah
UUD 1945.dengan landasan konstitusional tersebut Wawasan Nusantara. Sebagai landasan visional
berarti bahwa ketentuan-ketentuan atau kaidah- Wawasan Nusantara memberikan pedoman dalam
kaidah yang menjadi pedoman pembinaan ketahanan nasional, khususnya
dalammengembangkan pemikiran serta dalam mengenaicara pandang yang benar tentang diri
mewujudkan kondisiketahanan nasional harus bangsa Indonesia dengan segalakondisi
didasarkan pada ketentuan UUD 1945 Dan tidak obyektifnya, di tengah-tengah lingkungan baik
boleh bertentangan dengan ketentuan tersebut. lingkungan fisikmaupun sosial, serta lingkungan
regional maupun internasional.
Ketahanan nasional sebagai suatu kondisi,
sebagai konsepsi, dan model berfikir

1. Sebagai Kondisi

Ketahanan nasional memberikan gambaran


tentang keadaan yang harus terwujud agar kita
sebagai suatu bangsa dapat mempertahankan
kelangsungan hidup, membangun kejayaan
nasional, dan mewujudkan tujuan nasional yang
telah ditetapkan.
2. Sebagai Konsepsi

Ketahanan nasional merupakan sistem


pemikiran mengenai pengaturan dan
penyelenggaraan kehidupan nasional untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan
mewujudkan tujuan nasional. Konsepsi
ketahanan nasional merupakan hasil pemikiran
yang disesuaikan dengan latar belakang kondisi
fisik geografis maupun kondisi sosial, dan
pengalaman sejarah dalam penyelenggaraan
kehidupan nasional.
3. Sebagai Model Berfikir

Ketahanan nasional merupakan pemikiran yang


memandang kehidupan nasional sebagai suatu
kesatuan aspek alamiah (geografis, kekayaan alam,
dan keadaan penduduk) dan aspek sosial (ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam) yang
saling berinteraksi satu sama lain dalam
mewujudkan tujuan nasional.
B. POKOK-POKOK PIKIRAN TENTANG
KETAHANAN NASIONAL
Pendekatan Asta Gatra

Pendekatan Asta Gatra adalah pendekatan


yang melihat kehidupan nasional sebagai
sebuah sistem yang terdiri dari 8 gatra yang
saling mempengaruhi meliputi aspek
alamiah (tri gatra) dan aspek sosial (panca
gatra)
Aspek Alamiah (Tri-Gatra) Aspek Sosial (Panca-Gatra)

Letak geografis negara Ideologi

Kekayaan alam Politik

Keadaan dan kemampuan penduduk Ekonomi

Sosial budaya

Pertahanan dan keamanan


Manusia menjalin hubungan dengan
Tuhan dan alam dalam rangka
01 Hubungan manusia dengan Tuhan, mewujud
dalam kehidupan beragama/berkepercayaan

mempertahankan kelangsungan
hidupnya. 02 Hubungan manusia dengan cita cita bersama,
mewujud dalam kehidupan ideologi
Jalinan hubungan ini mewujud dalam
berbagai aspek kehidpan yaitu :
03
Hubungan manusia dengan kekuasaan mewujud
dalam kehidupan politik

04
Hubungan manusia dengan pemenuhan kebutuhan
hidup, mewujud dalam kehidupan ekonomi
.

05 Hubungan manusia dengan masyarakat, mewujud


dalam kehidupan masyarakat.

06 Hubungan manusia dengan kebutuhan rasa


aman, mewujud dalam kehidupan hankam
PEMIKIRAN TERKAIT ASPEK KEHIDUPAN DAN
KEKUATAN NASIONAL

Hans Morgenthau Palmers Perkins Alfred Tayer Mahan

Geografi Tanah Letak geografi

Sumber alam Sumber daya alam Bentuk/wujud bumi

Kapasitas industri Penduduk Luas wilayah

Kesiapsiagaan militer Teknologi Jumlah penduduk

Penduduk Ideologi Watak nasional

Karakter nasional Moral Sifat pemerintahan

Semangat nasional Kepemimpinan

Keualitas diplomasi

Kualitas pemerintahan
Pendekatan Ekonomi atau Kesejahteraan
(Prosperity Approach)
Ekonomi adalah segala kegiatan pemerintah dan masyarakat di
dalam pengelolaan faktor produksi yaitu bumi, sumber alam, tenaga
kerja, modal, teknologi dan management di dalam produksi serta
distribusi barang dan jasa demi kesejahteraan rakyat.
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan
perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan
kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar
maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian
bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis,
menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi, dan
mewijudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Pendekatan Keamanan (Security Approach)

Ketahanan nasional merupakan konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan


kesejahteraan dan keamanan dalam kehidupan nasional.

Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan angkatan


bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah dalam
menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan
negara serta keamanan perjuangannya. Hal itu dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi nasional dan kekuatan
masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi.
Kesejahteraan dan keamanan merupakan dua hal yang sulit
dipisahkan. Terpenuhinya kebutuhan hidup sehari-hari tidak menjadikan
seseorang merasa bahagia apabila keamanannya tidak terjamin.
Sebaliknya seseorang tidak cukup hanya dijamin keamannya, tanpa
disertai pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari secara baik. Atas
dasar itu maka upaya mewujudkan ketahanan nasional dilakukan
dengan menyerasikan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach)
dan pendekatan keamanan (security approach).

Kegiatan pembangunan sebagai upaya penciptaan


kesejahteraan rakyat memerlukan suasana yang aman dan
tertib Untuk itulah pendekatan keamanan diperlukan.
Dalam pelaksanaannya diperlukan keserasian dan
keseimbangan antara pendekatan kesejahteraan dan
pendekatan keamanan
Model Berfikir Komprehensif
Integral

Komprehensif => Menyeluruh


Integral => menyatu
Jadi model berpikir komprehensif integral yaitu model berpikir
yang memandang, menyikapi, dan berusaha menyelesaikan
setiap masalah yang timbul dengan memperhatikan keterkaitan
berbagai aspek secara menyeluruh dan menyatu.
Pemikiran yang mendasari hal itu adalah bahwa kehidupan
masyarakat atau kehidupan negara merupakan suatu sistem.
Sistem adalah suatu kesatuan (entitas) yang di dalamnya terdiri
dari unsur-unsur yang saling berkaitan satu sama lain dalam
rangka mencapai tujuan.
Masalah-masalah yang mengganggu ketahahan nasional sangatlah komplek dan
beragam. Berikut beberapa masalah yang menggangu ketahanan yang akan dibahas
adalah:

4
2 3
1

KKN (Korupsi,
Kenakalan Penyalahgunaan Meningkatnya Kolusi, dan
remaja narkoba kriminalitas Nepotisme).
Pentingnya model berpikir komprehensif integral semakin
dirasakan pada era yang semakin maju dan modern
seperti sekarang dengan persoalan kehidupan
masyarakat yang semakin kompleks.
Masalah meningkatnya tindak kejahatan, baik kejahatan
konvensional maupun kejahatan di dunia maya,
merebaknya peredaran narkoba, kerusakan lingkungan,
konflik sosial, dan sebagainya, membutuhkan pemikiran
yang menyeluruh dan terpadu untuk menyelesaikannya,
dan bukan penyelesaian yang parsial atau sepotong-
sepotong.
Berbagai dimensi perlu dilihat dan diperhitungkan untuk
dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan
baik.
C. SIFAT KETAHANAN NASIONAL
INDONESIA
01 Mandiri
02 Dinamis

Ketahanan Nasional Upaya peningkatan Ketahanan


bersifat percaya pada Nasional harus senantiasa
kemampuan dan kekuatan diorientasikan ke masa depan
sendiri dengan keuletan dan dinamikanya diarahkan
dan ketangguhan yang untuk pencapaian kondisi
mengandung prinsip tidak kehidupan nasional yang lebih
mudah menyerah serta baik.
bertumpu pada identitas,
integritas dan kepribadian
bangsa

Sifat ketahanan
nasional Indonesia
03 Wibawa
04 Konsultasi dan Kerjasama

Makin tinggi tingkat Ketahanan Konsepsi Ketahanan Nasional


Nasional Indonesia, makin Indonesia lebih pada sikap
tinggi pula nilai kewibawaan konsultatif dan kerjasama, serta
nasional yang berarti makin saling menghargai dengan
tinggi tingkat daya tangkal yang mengandalkan pada kekuatan
dimiliki bangsa dan negara moral dan kepribadian bangsa.
Indonesia.

Sifat ketahanan
nasional Indonesia
D. ASPEK ALAMIAH DALAM KETAHANAN
NASIONAL
Letak Geografis Negara
Letak geografis negara memberikan petunjuk mengenai
tempatnya di atas bumi dikaitkan dengan hal-hal lain yang ada
disekitarnya. Terdapat jenis-jenis negara yang memiliki ciri
khusus berkenaan dengan lokasinya, yaitu: C
Negara Pulau (Unsur daratan
lebih dominan dari unsur laut)

B
Negara yang dikelilingi lautan
(Indonesia, Jepang, Filipina, Selandia
A Baru, dsb)
Negara yang dikelilingi daratan
(Afghanistan, Hongaria, Swiss,
Austria, dsb)
Geografis Negara Indonesia

- Indonesia berada pada posisi silang dunia, antara dua benua yaitu Asia dan Australia, serta dua
samudra yaitu samudra Pasifik dan samudra Hindia.
Dengan posisi tersebut, Indonesia berada pada jalur lalu lintas perdagangan dunia yang penting.

- Indonesia disebut negara kepulauan, yang mempunyai sekitar 17.000 pulau besar dan kecil yang
satu sama lain dipisahkan oleh laut. Dengan negara kepulauan tersebut, Indonesia membawa
potensi disintegrasi bangsa, yang apabila tidak disikapi dengan tepat dapat menimbulkan
perpecahan.

Kondisi geografis tersebut membuat lahirnya geopolitik (kebijakan politik suatu negara yang memperhitungkan posisi
geografis) dan geostrategi (pelaksanaan dari geopolitik).
Secara geologis, indonesia berada pada pusat tumpukan lempeng tektonik Hindia
Australia dibagian Selatan, Lempeng Eurasia dibagian Utara dan lempeng Pasifik
dibagian Timur Laut. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia
dilepas pantai Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara. Hal tersebut mengakibatkan
Indonesia mempunyai tatanan tektonik yang komplek dari arah zona tumbukan,
yaitu :
- Fore arc, yaitu daerah yang berbatasan langsung dengan zona tumbuhan atau zona
aktif akibat patahan yang biasa terdapat di darat maupun dilaut.
- Volcanic arc, yaitu jalur pegunungan yang aktif di Indonesia yang memiliki topografi
khas dengan sumberdaya alam yang khas juga.
- Back arc, yaitu bagian paling belakang dari rangkaian busur tektonik yang relatif
stabil dengan topografi yang hampir beragam berfungsi sebagai tempat sedimentasi.
Kekayaan Alam
Kekayaan alam suatu negara merupakan segala sumber dan potensi alam yang terdapat
dibumi, dilaut, dan diudara yang berada diwilayah kekuasaan negara.
Berdasarkan sifatnya, kekayaan alam dibedakan menjadi dua yaitu:

Kekayaan alam yang dapat diperbaharui (renewable


a resources)

Kekayaan alam tidak dapat diperbaharui (non-


b renewable resources)
Berdasarkan jenis kekayaan alamnya juga dibedakan menjadi tiga
golongan yaitu:

Hewan Tumbuhan Bahan


( fauna) (flora) Tambang
(mineral)

Persebaran kekayaan alam tidaklah merata, sehingga


akan muncul sifat saling ketergantungan antara satu
negara dengan negara lain dalam pemenuhan
kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, kekayaan alam
harus dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya atas
dasar azas maksimal, lestari, dan berdaya asing.
Kelemahan Pengelolaan Kekayaan Alam di Indonesia

• Indonesia belum dapat menggali potensi kekayaan alam


dan mengolahnya secara baik
• Indonesia masih kurang memperhatikan aspek kelestarian
alam
• Indonesia masih kurang memperhatikan pengelolaan laut
Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang bertempat tinggal dalam wilayah tertentu. Ketahanan
nasional dipengaruhi oleh kondisi kependudukan. Maka persoalan kependudukan secara garis
besar harus ditangani seperti
• Jumlah penduduk yang besar
01 dengan tingkat pertumbuhan
yang relative tinggi
Persebaran penduduk yang tidak
merata dimana sekitar 60% berada
di Jawa yang memiliki luas wilayah
02
7% dari Indonesia. • Terbatasnya lapangan kerja
.
03 yang tersedia sehingga
mengakibatkan tingginya angka
pengangguran
Kualitas penduduk yang relative
rendah, dari tingkat pendidikan 04
maupun penguasaan keterampilan
• Komposisi penduduk yang didominasi oleh
penduduk usia muda sehingga konsekuensi
05 penyediaan fasilitas pendidikan dan perluasan
lapangan kerja.Jika tidak ditangani maka akan
memicu penyimpangan sosial, kejahatan,
prostitusi yang mengganggu ketananan
nasional.
E. ASPEK-ASPEK KETAHANAN NASIONAL
1. Aspek Ideologi

Ideologi merupakan kesatuan gagasan dasar mengenai


manusia dan kehidupan termasuk di dalam adalah
kehidupan bernegara. Ideologi adalah kesatuan
gagasan dasar mengenai wujud masyarakat yang
dicita-citakan serta prinsip untuk mewujudkan
masyarakat tersebut.

Beberapa ideology di dunia :


• Ideologi Liberal
• Ideologi Komunis
• Agama sebagai Ideologi
a. Ideologi Liberal

Ideologi liberal sebagai reaksi atas pemerintahan yang


absolut dan system pemerintahan dogmatis di Eropa pada
abad pertengahan. Masyarakat tidak memiliki kebebasan
untuk berpikir dan bertindak.
Ideologi liberal menganggap pengakuan dan penghargaan
terhadap hak asasi manusia sebagai hal yang penting.
Ideologi ini juga menjunjung tinggi asas demokrasi sebagai
wujud kesadaran bahwa rakyat adalah pemilik kekuasaan
sedangkan pemerintah menjalankan pemerintahan atas
nama rakyat.
b. Ideologi
Komunis
Faham ini bersumber pada ajaran Karl Marx. Ajaran
tersebut kemudian dijabarkan oleh Engels, dan Lenin.
Ajaran ini disebut marxisme. Komunis muncul sebagai
reaksi terhadap berkembangnya kapitalisme yang diletakan
dilandasan kepemilikan faktor produk oleh perseorangan.
Setelah abad 18 revolusi industry ndustri barang bisa
dilakukan secara mudah dan murah. Berkembangnya
kapitalisme menciiptakan polarisasi masyarakat yaitu
majikan dan buruh atau borjuis dan proletar.
Beberapa karakter yang dibawakan ideology komunis di
antaranya adala atheism. Agama dianggap sebagai titik
kebuntuan pemikiran manusia. Karakter lain seperti
dogmatism, menolak demokrasi, dan mengingkari hak asasi
individu.
c. Agama sebagai Ideologi
Pemimpin agama sekaligus pemimpin negara dan hukum agama
menjadi hukum negara. Maka kitab suci menjadi hukum utama.
Sistem kenegaraan didasarkan pada teori teokrasi yaitu negara
merupakan perwujudan kehendak tuhan dan manifestasi kekuasaan
Tuhan.
Teori ini dalam perkembangan sejarah ditetapkan di Eropa Barat
dengan mendasar pada ajaran agama Katolik, dan di Timur Tengah
mendasarkan pada ajaran agama Islam.
Contohnya, saat ini di Eropa Paus memiliki kekuasaan besar dan Injil
menjadi hukum. Raja berkuasa harus mendapatkan pengesahan
Paus. Dalam islam terjadi pada masa perkembangan Islam dimana
Islam diterapkan pada permulaan perkembangan Islam. Hal ini
masih diterapkan pada negara Vatikan, Arab Saudi.
2. Aspek Politik

Secara etimologi kata “politik” berasal dari bahasa


yunani,yaitu dari perkataan “polis” yang dapat mempunyai
arti kota dan Negara kota. Kata “polis” tersebut
berkembang menjadi kata lain seperti “politis” yang berarti
warga Negara dan “politikus” yang berarti
kewarganegaraan (civic).
Kehidupan Negara Indonesia adalah negara yang menganut prinsip
demokrasi. Dalam demokrasi dipahami bahwa rakyat adalah sumber
Kehidupan Politik di kekuasaan, sedangkan pemerintah menjalankan kekuasaan atas
Indonesia nama rakyat. Oleh karena itu, setiap lima tahun sekali di Indonesia
diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih wakil-wakil rakyat
yang akan duduk dalam badan perwakilan atau permusayawaratan
rakyat . 
Persoalan lain yang masih sangat dirasakan dalam kehidupan politik
di Indonesia adalah tingkat kesadaran politik masyarakat yang masih
rendah. Rendahnya kesadaran politik tersebut pada satu sisi tampak
dari kurangnya partisipasi masyarakat dalam kehidupan politik, dan
pada sisi lain adalah kurangnya kesadaran untuk mentaati peraturan
perundangan yang berlaku serta kesepakatan-kesepakatan yang
dibangun bersama.
Bertolak dari pemahaman tentang politik sebagaimana diuraikan di
atas, maka ketahanan nasional di bidang politik akan terwujud oleh
adanya indikator-indikator sebagai berikut:
1). Pemerintah yang memiliki legitimasi yang kuat,
Ketahanan di bidang 2). Kebijakan pemerintah yang sesuai dengan aspirasi masyarakat
politik sehingga tingkat resistensi atau penolakan masyarakat terhadap
kebijakan pemerintah menjadi sangat kecil, dan dukungan terhadap
pemerintah menjadi semakin besar.
3). Masyarakat yang memiliki kesadaran politik yang tinggi
4). Penegakan supremasi hukum sebagai pengendali bagi pengajuan
tuntutan, proses konversi tuntutan menjadi kebijakan pemerintah, serta
pengendali pelaksanaan kebijakan pemerintah untuk seluruh
masyarakat.
3. Aspek Ekonomi

Ekonomi Secara Umum


Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masalah pemenuhan
kebutuhan hidup menjadi persoalan tersendiri karena upaya untuk
memenuhi kebutuhan itu harus berhadapan dengan aspek
kelangkaan tersedianya barang-barang keperluan hidup (scarcity).
Oleh karena itu, orang harus berjuang untuk dapat memenuhi
kebutuhan tersebut. Upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup
meliputi kegiatan produksi barang dan jasa dan mendisribusikannya
kepada konsumen atau pemakai.
Ekonomi Indonesia

Pengelolaan dan pengembangan ekonomi Indonesia didasarkan pada pasal 33


UUD 1945 sebagai berikut:
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan.
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkedailan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-
undang.
Ketahanan Di Bidang Ekonomi

Ketahanan di Bidang Ekonomi Ketahanan ekonomi


nasional merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan
banyak dimensi. Dimensi-dimensi itu meliputi
(Sudibyo,1994: 1 dst.):

1) Stabilitas ekonomi
2) Tingkat integrasi ekonomi
3) Goncangan dari luar sistem ekonomi
4) Margin of savety dari garis kemiskinan dan tingkat
pertumbuhan ekonomi
5) Keunggulan kompetitif produk-produk ekonomi nasional
6) Kemantapan ekonomi dari segi besarnya (size)
ekonomi nasional
7) Tingkat integrasi ekonomi nasional dengan ekonomi
global
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketahanan
Di Bidang Ekonomi
Negara berkembang seperti Indonesia dalam pengelolaan faktor produksi
menjadi barang dan jasa mempunyai ciri sebagai berikut:

1.  Bumi dan sumber alam


Bencana alam seperti banjir dan musim kering
yang hanya dikuasai dengan pengendalian
sungai dan banjir. Negara yang tidak
mempunyai kekayaan alam sangat tergantung
kepada impor bahan baku yang banyak
memerlukan devisa sehingga perkembangan
industrinya lamban.
2. Tenaga Kerja
Pertambahan penduduk yang cepat bisa
menguntungkan, karena persediaan tenaga kerja
yang cukup, namun harus disertai dengan
peningkatan keterampilan teknologis dan perluasan
kesempatan kerja.
3.  Faktor modal
Modal dapat diperoleh dari tabungan,pajak,re-investasi
perusahaan, pendapatan ekspor dan modal asing. Negara
berkembang menghadapi kekurangan modal dan
pemupukan modal dalam negeri terbatas yang diantaranya
disebabkan oleh, pendapatan masyarakat rendah,
sehingga tidak memungkinkan adanya tabungan,dasar tarif
pajak dan aparatur pemungutan pajak masih terbatas,
kemampuan investasi modal perusahaan masih kurang.
4.  Faktor teknologi
Penggunaan teknologi memerlukan pertimbangan-
pertimbangan, misalnya :
a.  Labour intensive (Padat karya)
b.  Teknologi intermediate atau teknologi Elektra.
c.   Teknologi mutakhir atau technocratium.
5.  Hubungan dengan ekonomi luar negeri
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Negara-negara berkembang di
bidang hubungan ekonomi luar negeri adalah sebagai berikut:
a.  Melebarnya jurang pemisah antara Negara maju dengan Negara
berkembang, kerena pertumbuhan ekonomi yang tidak sama.
b.  Kemerosotan harga bahan ekspor tradisional dan menurunkan
hasil produksi Negara berkembang.
c. Makin tinggi kapasitas produksi dan volume ekspor Negara
industri, makin mudah keadaan tersebut dipengaruhi oleh
perkembangan pasaran internasional.
d.Adanya pengelompokan Negara maju menjadi masyarakat
ekonomi.
6.  Prasarana atau infrastruktur
Prasarana merupakan segal sesuatu yang diperlukan untuk
menunjang produksi barang dan jasa. Prasarana adalah faktor utama
bagi pertumbuhan dan kelangsungan ekonomi Negara.
7.  Faktor manajemen
Manajemen adalah tata cara mengelola perusahaan. Public
administration adalah manajemen atau tatacara perusahaan oleh
aparatur Negara, sedangkan business managemen adalah tatacara
perusahaan oleh pihak swasta.
4. Aspek Sosial
Budaya
Aspek budaya menyangkut
Aspek sosial menyangkut masyarakat kebudayaan (sistem nilai, sistem ide,
(orang-orang didalamnya). Mengacu kepercayaan, teknologi, pencaharian,
pada struktur social dan pola dan sebagainya dalam masyarakat
hubungan social. yang bersangkutan). Mengacu pada
kondisi kebudayaan.
• Masyarakat dan manusia merupakan dua hal
yang tidak dapat dipisahkan karena dimana
ada masyarkat disitu pasti ada kebudayaan.
Budaya merupakan suatu yang inheren pada
masyarakat.
• Manusia mengembangkan kebudayaan
sebagai upaya mempertahankan
keberlangsungan hidupnya untuk menghadapi
berbagai tantangan yang muncul dari
lingkungan dan mewujudkan kehidupan yang
lebih baik
STRUKTUR SOSIAL DI INDONESIA
• Secara horizontal ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuan berdasarkan
perbedaan suku bangsa, agama, adat, dan kedaerahan.
• Secara vertical ditandai dengan adanya pelapisan social dari berbagai aspek
yang cukup tajam.
1. Aspek politik: pemegang kekuasaan, masyarakat biasa.
2. Aspek ekonomi: kaya, menengah, miskin.
3. Aspek pendidikan: berpendidikan tinggi, menengah, rendah.
4. Aspek lainnya
• Perbedaan social baik secara vertical maupun horizontal akan menimbulkan
konflik karena perbedaan kepentingan. Untuk itu diperlukan adanya adanya
kebijakan pemerintah yang dapat melayani dan mengendalikan kepentingan
masyarakat serkeadilan dan menerapkan strategi integrasei untuk menciptakan
ketahanan nasional yang mantap.
KONDISI BUDAYA DI INDONESIA

• Struktur masyarakat Indonesia yang • kebudayaan yang mewujudkan


• Dalam UUD 1945 kebudayaan
beranekaragam menimbulkan adanya
persatuan dan kesatuan bangsa nasional dirumuskan sebagai
budaya dan perilaku yang
adalah “Kebudayaan Nasional “puncuk-puncuk kebudayaan” di
beranekaragam pula. Kebudayaan
atau Kebudayaan Indonesia”. daerah-daerah seluruh indonesia
Jawa merupakan kebudayaan daerah
yang paling banyak digunakan. Selain
suku bangsa asli Indonesia ada pula
kebudayaan ketunanan asing.
MEDIA JEJARING SOSIAL
• Hubungan antar manusia bukan hanya
melalui dunia nyata tetapi juga melalui dunia
maya dengan mengunakan media social
(seperti Facebook, Twitter, Instagram, dsb).

• Jejaring social membawa pengaruh


dalam kehidupan masyarakat
terutama untuk menambah relasi
(terkait politik, ekonomi, social
budaya, dll) melampaui batas suku,
agama, budaya, kawasan, dan
negara.

• Disamping berbagai fungsinya, media jejaring social


menimbulkan persoalan baru yang mengganggu
kehidupan masyarakat dan pelanggarab terhadap
norma yang berlaku dimasyarakat. Oleh karena itu
diperlukan aturan hokum untuk menghadapi
persoalan-persoalan tersebut.
KETAHANAN DI BIDANG SOSIAL BUDAYA

• Dengan keanekaragaman masyarakat Indonesia dan berbagai pengaruh


dari luar sangatlah penting untuk memahami dan menghayati makna
“Bhinneka Tunggal Ika”.
• Suatu sistem social terintegrasi atas dua hal yaitu:
1. Di atas konsensus anggota dan nilai-nilai kemasyarakatan
fundamental. Aktualisasi Pancasila berperan penting karena
Pancasila merupakan wujud kesepakatan nilai dasar dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Warga masyarkat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan
nasional (cross cutting affiliation). Pengembangan organisasi
masyarakat lintas struktur dan lapisan masyarakat dalam rangka
mewujudkan integrase dan ketahanan sosial.
• Ketahanan budaya ditentukan oleh kemampuan masyarakat
menanggapi secara arif pengaruh budaya luar untuk mengembangkan,
memperkaya, serta meningkatkan kualitas budaya nasional.
• Untuk menciptakan ketahanan budaya masyarakat Indonesia harus
mengagap perbedaan sebagai suatu kenyataan yang wajar.
5 . Aspek Ketahanan dan
Keamanan

POKOK PENGERTIAN HANKAM


• Pertahanan dan keamanan merupakan daya upaya seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan
negara demi kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.
• Penyelenggaraan Hankam secara nasional merupakan fungsi utama Pemerintah dan negara dengan TNI
dan Polri sebagai intinya.
• Pertahanan merupakan upaya yang dilakukan negara untuk menghadapi tantangan dari luar
(Tanggungjawab TNI). Keamanan merupakan upaya untuk menghadapi tantangan dari dalam
(Tanggungjawab Polri).
• Pada kenyataannya keduanya tidak bias saling dipisahkan. TNI dan Polri saling bekerja sama.
• Landasan Hankam: landasan idiil Pancasila, UUD 1945, visional Wawasan Nusantara.
• “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih mencintai kemerdekaan dan kedaulatan”. Menyelesaikan
masalah dengan negara lain dengan cara damai, peperangan merupakan cara terakhir.
POSTUR KEKUATAN HANKAM
• Mencakup struktur kekuatan, tingkat kemampuan, dan gelar kekuasaan.
• Pendekatan pembanguanan postur Hankam: pendekatan ancaman, pendekatan
misi, pendekatan kewilayahan, dan pendekatan politik.
• Merumuskan hakikat ancaman merupakan hal yang sangat penting sebab
kekeliruan dalam mengidentifikasi serta merumuskan hal tersebut akan
mengakibatkan postur kekuatan Hankam yang dibangun menjadi tidak efektif
dalam menghadapi ancaman yang datang baik serangan dari darat, laut dan
udara oleh kekuatan asing maupun berbagai gejolak dalam negeri yang
mengkin mengundang campur tangan pihak asing.
• Secara geografis, Indonesia menempatkan laut dan udara diatasnya sebagau
mandala perang yang pertama kali akan terancam.
• Bergesernya geopolitik dan geoekonomi mengarah ke semakin canggihnya
diplomasi guna mencapai tujuan politik dan ekonomi. Kemajuan teknologi
informasi akan mempermudah situasi ini.
• Postur kekuatan Hankam yang perlu dibangun yaitu kekuatan Hankam dengan
profrsionalisme yang tinggi untuk melaksanakan:

1 2 4
3 5

Membina Memelihara
Kegiatan intel Menegakkan potensi dan
Melakukan stabilitas dan
strategis dalam keamanan kekuatan
pertahanan ketahanan
semua aspek dalam negeri wilayah untuk
darat, laut dan nasional secara
secara berlanjut meningkatkan
udara berkelanjutan
dalam semua ketahanan
aspek nasional

• Dengan keterbatasan biaya dan perkembangan Hankam di negara lain yang


menggunakan pendekatan misi (hanya untuk melindungi diri bukan untuk invasi.
Susunan kekuatan antara lain: perlawanan berssenjata, perlawanan tidak bersenjata,
dan komponen pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata.
KETAHANAN DI BIDANG HANKAM

Digambarkan sebagai kesiapsiagaan bela negara yang berisi kemampuan dan ketangguhan melalui
penyelenggaraan Sishankamrata untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara serta kesinambungan
pembanguanan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Tantangan keamanan:
1. Tantangan berdimensi 3. Tantangan berdimensi
keamanan: konflik antar ekonomi: pengangguran, 6. Tantangan bidang
pemeluk agama dan PHK, kaya miskin dan teknologi: cyber crime.
konflik antar etnis, kecemburuan sosial
gerakan sparatis,
terorisme, kriminalitas, 4. Tantangan berdimensi
budaya kekerasan, dan sosial budaya: pergeseran
penghakiman public. nilai, KKN, melonggarnya
. ikatan sosial
2. Tantangan berdimensi
politik: pemaksaan 5. Tantangan berdimensi
kebijakan politik, euphoria hukum: overleaping antar
reformasi melalui cara aturan-aturan, kurangnya
anarkis kesadaran hukum.

• Seiring perkembangan teknologi, muncul cyber law untuk mengatasi permasalahan hukum
dibidang teknologi informasi.
• Ketentuan hokum untuk mengatasi tindak kejahatan di dunia maya diatur dalam UU No. 8
Tahun2008 tentang Informasi dan transaksi elektronik.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai