Anda di halaman 1dari 21

MKDU4221

PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH


Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua
Making Higher Education Open to All

Modul 1
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan

Lukmanul Hakim, M.Pd.I


www.lukman.my.id
Pendahuluan

Tuhan Yang
Maha Esa dan
Ketuhanan

Tuhan Yang
Ketuhanan
Maha Esa

Filsafat
Keimanan
Ketuhanan

Ketakwaan
Indikator

1. Apa Arti keimanan dan Ketaqwaan?


2. Apa yang dimaksud dengan Filsafat ketuhanan?
Kegiatan Belajar (KB)
Kompetensi

1. Dapat menjelaskan Arti keimanan dan Ketaqwaan.


2. Dapat menjelaskan Filsafat ketuhanan.
CONTINUE… TO KB1
Kegiatan Belajar 1

KEIMANAN DAN KETAQWAAN


A. KEIMANAN

Keimanan -> “Iman”.

Kata iman berasal dari Bahasa Arab yaitu


bentuk/kata dasar (masdar) dari kata kerja (fi’il):
‫ ايمانا‬- ‫ يؤمن‬-‫امن‬
yang mengandung beberapa arti yaitu:
percaya, tunduk, tentram dan tenang.
A. KEIMANAN

َ ‫ُب هَّللا ِ ۖ َوالَّ ِذ‬


‫ين آ َمنُوا‬ ِّ ‫اس َم ْن يَتَّ ِخ ُذ ِم ْن ُدو ِن هَّللا ِ أَ ْن َدا ًدا يُ ِحبُّونَهُ ْم َكح‬
ِ َّ‫َو ِم َن الن‬
‫اب أَ َّن ْالقُ َّوةَ هَّلِل ِ َج ِمي ًعا‬
َ ‫ين ظَلَ ُموا إِ ْذ يَ َر ْو َن ْال َع َذ‬ َ ‫أَ َش ُّد ُحبًّا هَّلِل ِ ۗ َولَ ْو يَ َرى الَّ ِذ‬
ِ ‫َوأَ َّن هَّللا َ َش ِدي ُد ْال َع َذا‬
‫ب‬
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal). (Al-Baqarah: 165)
A. KEIMANAN

)‫االيمان عقد بالقلب وإقرار باللسان وعمل باالركان (رواه ابن ماجه‬
“Iman itu ialah keyakinan yang tersimpan kuat di dalam hati dan dikuatkan dengan lidah lalu
diamalkan oleh anggota badan” (H.R. Ibnu Majah)

َ ‫وب اَل َي ْف َقه‬


‫ُون ِب َها َو َل ُه ْم‬ ٌ ُ‫س ۖ َل ُه ْم قُل‬ ْ
‫ن‬ ‫إْل‬ ‫ا‬‫و‬َ ِّ‫ن‬ ‫ج‬ ْ
‫ال‬ ‫ن‬َ ‫م‬
ِ ‫ا‬ ً
‫ير‬ ‫ث‬
ِ َ
‫ك‬ ‫م‬
َ َّ
‫ن‬ ‫ه‬
َ ‫ج‬
َ ِ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬َ ْ
‫أ‬ Q
‫ر‬َ َ
‫ذ‬ ‫َو َل َق ْد‬
ِ ِ ِ
‫ك َكاأْل َ ْن َع ِام َب ْل ُه ْم‬ ‫ئ‬ َ
‫ل‬ ٰ
َ ِ ‫ُون ِب َها ۚ أُو‬ َ ‫ان اَل َيسْ َمع‬ ٌ ‫ُون ِب َها َو َل ُه ْم َآذ‬َ ‫ْصر‬ ِ ‫أَعْ ي ٌُن اَل ُيب‬
‫ون‬َ ُ‫ك ُه ُم ْال َغا ِفل‬ َ ‫ض ُّل ۚ أُو ٰ َل ِئ‬ َ َ‫أ‬
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-
tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
(Al-A’raf Ayat 179)
A. KEIMANAN

Tiga aspek struktur/rukun Iman:


1. Kalbu.
ِ ‫صيبًا ِم َن ْال ِكتَا‬
‫ب‬ ِ َ‫ين أُوتُوا ن‬ َ ‫أَلَ ْم تَ َر إِلَى الَّ ِذ‬
2. Lisan َ ُ‫ت َويَقُول‬
‫ون‬ ِ ‫ت َوالطَّا ُغو‬ ِ ‫ون بِ ْال ِج ْب‬
َ ُ‫ي ُْؤ ِمن‬
3. Perbuatan
َ ‫ين َكفَرُوا ٰهَ ُؤاَل ِء أَ ْه َد ٰى ِم َن الَّ ِذ‬
‫ين آ َمنُوا‬ َ ‫لِلَّ ِذ‬
Kata Iman dalam al-Quran umumnya dirangkai
‫َسبِياًل‬
dengan kata lain. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang
Kata rangkaian itulah yang memberikan nilai. yang diberi bahagian dari Al kitab? Mereka percaya
Jika dirangkainkan dengan kata yang negatif, kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada
iman akan memiliki nilai negatif. orang-orang Kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka
itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang
beriman. (An-Nisa' Ayat 51)
Dalam al-Qur’an, istilah iman yang negatif
disebut kufur, dan pelakunya disebut kafir.
A. KEIMANAN

َ ِ‫اب يُ ْتلَ ٰى َعلَ ْي ِه ْم ۚ إِ َّن ِفي ٰ َذل‬


َ ُ‫ك لَ َرحْ َمةً َو ِذ ْك َر ٰى لِقَ ْو ٍم ي ُْؤ ِمن‬
‫ون‬ َ َ‫ك ْال ِكت‬
َ ‫أَ َولَ ْم يَ ْك ِف ِه ْم أَنَّا أَ ْن َز ْلنَا َعلَ ْي‬
Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al
Kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu
terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.
(QS. Al-Ankabut: 51)

‫ون‬ َ ِ‫ك َو َما أ ُ ْن ِز َل ِمنْ َق ْبل‬


َ ‫ك َو ِباآْل ِخ َر ِة ُه ْم يُو ِق ُن‬ َ ‫ون ِب َما أ ُ ْن ِز َل إِ َل ْي‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬
َ ‫ين ي ُْؤ ِم ُن‬
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan
Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)
akhirat. (Al-Baqarah: 4)
A. KEIMANAN

‫ون ۚ ُكلٌّ آ َم َن بِاهَّلل ِ َو َماَل ئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُس ِل ِه اَل‬َ ُ‫آ َم َن ال َّرسُو ُل بِ َما أُ ْن ِز َل إِلَ ْي ِه ِم ْن َربِّ ِه َو ْال ُم ْؤ ِمن‬
‫صي ُر‬ ِ ‫ك ْال َم‬ َ ‫ك َربَّنَا َوإِلَ ْي‬ َ َ‫ق بَي َْن أَ َح ٍد ِم ْن ُر ُسلِ ِه ۚ َوقَالُوا َس ِم ْعنَا َوأ‬
َ َ‫ط ْعنَا ۖ ُغ ْف َران‬ ُ ِّ‫نُفَر‬
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian
pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan
antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan:
"Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali". (Al-Baqarah: 285)
B. IMPLIKASI KEIMANAN

1. Tawakal
Tawakkal, yaitu senantiasa hanya mengabdi (hidup) menurut apa yang diperintahkan oleh
Allah.

َ ‫ت َما َر َز ْق َنا ُك ْم َوا ْش ُكرُوا هَّلِل ِ إِنْ ُك ْن ُت ْم إِيَّاهُ َتعْ ُب ُد‬


‫ون‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّ ِذ‬
ِ ‫ين آ َم ُنوا ُكلُوا ِمنْ َط ِّي َبا‬
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu
menyembah. (Al-Baqarah: 172)

2. Mawas Diri dan Bersikap Ilmiah


Pengertian mawas diri disini dimaksudkan agar seseorang tidak terpengaruh oleh berbagai
kasus dari manapun datangnya, baik dari kalangan jin dan manusia, bahkan mungkin datang
dari diri sendiri.

ِ ‫)إِ َل ِه ال َّن‬٢( ‫اس‬


)٣( ‫اس‬ ِ ‫) َم ِل ِك ال َّن‬١( ‫اس‬ ُ ‫قُ ْل أَع‬
ِ ‫ُوذ ِب َربِّ ال َّن‬
Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara) manusia(1), Yang Menguasai
manusia(2), Tuhan bagi manusia(3)
B. IMPLIKASI KEIMANAN

‫ات ۖ فَأ َ َّما‬ٌ َ‫ب َوأُ َخ ُر ُمتَ َشابِه‬ ِ ‫ات هُ َّن أُ ُّم ْال ِكتَا‬ ٌ ‫ات ُمحْ َك َم‬ َ َ‫ك ْال ِكت‬
ٌ َ‫اب ِم ْنهُ آي‬ َ ‫هُ َو الَّ ِذي أَ ْن َز َل َعلَ ْي‬
ُ‫ُون َما تَ َشابَهَ ِم ْنهُ ا ْبتِ َغا َء ْالفِ ْتنَ ِة َوا ْبتِ َغا َء تَأْ ِويلِ ِه ۗ َو َما يَ ْعلَ ُم تَأْ ِويلَه‬
َ ‫ين فِي قُلُوبِ ِه ْم َز ْي ٌغ فَيَتَّبِع‬ َ ‫الَّ ِذ‬
ِ ‫ون آ َمنَّا بِ ِه ُكلٌّ ِم ْن ِع ْن ِد َربِّنَا ۗ َو َما يَ َّذ َّك ُر إِاَّل أُولُو اأْل َ ْلبَا‬
‫ب‬ َ ُ‫ون ِفي ْال ِع ْل ِم يَقُول‬
َ ‫َّاس ُخ‬ ِ ‫إِاَّل هَّللا ُ ۗ َوالر‬
Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat
yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat.
Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka
mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan
fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan
Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat
yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil
pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (Ali 'Imran: 7)
‫ان َع ْن ُه َمسْ ُئواًل‬ َ ‫ص َر َو ْالفُ َؤا َد ُك ُّل أُو ٰ َل ِئ‬
َ ‫ك َك‬ َ ‫ك ِب ِه ِع ْل ٌم ۚ إِنَّ ال َّسم َْع َو ْال َب‬ َ ‫َواَل َت ْقفُ َما َلي‬
َ ‫ْس َل‬
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya. (Al-Isra' Ayat 36)
B. IMPLIKASI KEIMANAN

3. Optimis dalam Menghadapi Masa Depan

ِ ‫) إِ َّن َم َع ْال ُعس‬5(‫ْر يُ ْسرًا‬


)6(‫ْر يُسْرًا‬ ِ ‫فَإِ َّن َم َع ْال ُعس‬
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6).

‫ح‬
ِ ‫و‬
ْ ‫ر‬
َ ْ
‫ن‬ ‫م‬
ِ ُ‫س‬َ ‫ْأ‬
‫ي‬ َ ‫ي‬ ‫اَل‬ ُ ‫ه‬َّ ‫ن‬ِ ‫إ‬ ۖ ِ ‫هَّللا‬ ‫ح‬
ِ ‫و‬
ْ ‫ر‬
َ ْ
‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ُوا‬
‫س‬ َ ‫ْأ‬
‫ي‬ َ ‫ت‬ ‫اَل‬‫و‬َ ‫ه‬
ِ ‫ي‬‫خ‬ِ َ ‫أ‬ ‫و‬
َ ‫ُف‬
َ ‫س‬ ‫ُو‬ ‫ي‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ُوا‬
‫س‬ ‫س‬َّ ‫ح‬
َ َ ‫ت‬َ ‫ف‬ ‫ُوا‬ ‫ب‬َ ‫ه‬ ْ
‫اذ‬ ‫يَا بَنِ َّي‬
َ ‫هَّللا ِ إِاَّل ْالقَ ْو ُم ْال َكا ِفر‬
‫ُون‬
Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan
jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum yang kafir". (Yusuf: 87)
B. IMPLIKASI KEIMANAN

4. Konsisten dan Menepati Janji

‫ت لَ ُك ْم بَ ِهي َمةُ اأْل َ ْن َع ِام إِاَّل َما يُ ْتلَ ٰى َعلَ ْي ُك ْم َغ ْي َر ُم ِحلِّي‬ْ َّ‫ين آ َمنُوا أَ ْوفُوا بِ ْال ُعقُو ِد ۚ أُ ِحل‬ َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذ‬
‫ص ْي ِد َوأَ ْنتُ ْم ُح ُر ٌم ۗ إِ َّن هَّللا َ يَحْ ُك ُم َما ي ُِري ُد‬
َّ ‫ال‬
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang
ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak
menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah
menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. (Al-Ma'idah: 1)

5. Tidak Sombong

ٍ ‫ال فَ ُخ‬
‫ور‬ ِ ْ‫ش فِي اأْل َر‬
ٍ َ‫ض َم َر ًحا ۖ إِ َّن هَّللا َ اَل ي ُِحبُّ ُك َّل ُم ْخت‬ ِ َّ‫ك ِللن‬
ِ ‫اس َواَل تَ ْم‬ َ ُ‫َواَل ت‬
َ ‫ص ِّعرْ َخ َّد‬
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Luqman: 18)
C. PEMBINAAN IMAN

Pembinaan secara etimologi berasal dari kata bana, yang berarti membangun, sedangkan
kata binaan berarti pembangunan.
1. Membina dari awal.
2. Merenovasi.
3. Mengembangkan.
Pembinaan Iman, berarti membina manusia seutuhnya.
Iman terbentuk melalui proses. Mengenal, Mencintai dan Meyakini.

ْ ‫ُكلُّ َم ْولُ ْو ٍد ي ُْولَ ُد َعلَى ْال ِف‬


‫ فَأَبَ َواهُ يُهَ ِّو َدانِ ِه أَ ْو يُ َمجِّ َسانِ ِه أَ ْو يُنَصِّ َرانِ ِه‬،‫ط َر ِة‬
“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang tuanya lah yang
menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.”(al-Baihaqi dan ath-Thabarani)

Fitrah Ilahiyah yang dibawa dari lahir, perlu pemupukan yang berkesinambungan.
Pengaruh; Keluarga, Penunjang kearah Positif atau Negatif
C. PEMBINAAN IMAN
Proses Pembentukan Iman; Perkenalan, Latihan Pengamalan, kemudian Senang.

Kenal ajaran Islam tidak menjamin pasti beriman:


َّ ‫ون ْال َح‬
‫ق َوهُ ْم‬ َ ‫ون أَ ْبنَا َءهُ ْم ۖ َوإِ َّن فَ ِريقًا ِم ْنهُ ْم لَيَ ْكتُ ُم‬
َ ُ‫ْرف‬
ِ ‫ْرفُونَهُ َك َما يَع‬ َ َ‫ين آتَ ْينَاهُ ُم ْال ِكت‬
ِ ‫اب يَع‬ َ ‫الَّ ِذ‬
َ ‫يَ ْعلَ ُم‬
‫ون‬
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal
Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian
diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (Al-Baqarah:
146)

Perkenalkan anak sedini mungkin. Proses Pengenalan dan Pembiasaan.


Selama hidup manusia, kemungkinan menerima berbagai pengaruh tetap terbuka, positif
maupun negatif. Pergolakan antara yang baik dan yang buruk.

Apabila keimanan telah menghunjam kukuh, maka akan dapat menghalau segala tantangan.

Mengenal ajaran Allah, secara tepat dan Benar menjadi kunci.


D. KETAKWAAN
Pendahuluan

1. Mengunggah Sumber Belajar dalam bentuk Video


2. Mengunggah Sumber Belajar dalam bentuk Audio
3. Mengunggah Sumber Belajar dalam bentuk Link

Anda mungkin juga menyukai