Anda di halaman 1dari 8

JUDUL

MAKNA IMAN SERTA PENGARUHYA DALAM KEHIDUPAN


I. PENDAHULUAN
Puji syukur marilah kita sampaikan kepada Allah SWT. atas segala
rahmat, nikmat, dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan materi
sederhana yang berjudul Makna Iman Serta Pengaruhya Dalam
Kehidupan .

Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi


Muhammad SAW beserta sahabat dan pengikutnya.

Tentunya harapan kami semoga materi yang kami buat ini dapat
bermanfaat serta dapat digunakan sebagai menambah pengetahuan buat
masyarakat baik sekarang maupun masa mendatang.

II. LATAR BELAKANG PEMBAHASAN

Satu hal yang membedakan antara derajat manusia yang satu


dengan lainnya ialah imannya yang mendalam kepada Allah SWT dan
keyakinannya bahwa apapun peristiwa yang terjadi di alam ini dan apa
pun yang terjadi pada diri manusia adalah berkat qadha dan taqdir Allah
SWT.

Iman merupakan karunia Allah yang terbesar bagi manusia. Karena


iman sebagian manusia mau menerima ajaran agama islam sebagai
ajaran yang haq, karena iman pula manusia melakukan berbagai amal
kebaikan.

Sudah sepatutnya kita diwajibkan untuk berterima kasih dan


bersyukur kepada Allah SWT yang telah menanamkan benih-benih
keimanan di dalam jiwa kita.

III. DASAR / DALIL

1.Al Quran Surah an-Nisaa juz 4 ayat 136.


Firman Allah SWT:

Artinya : Wahai orang yang beriman; berimanlah kamu kepada Allah,


Rasul-Nya (Muhammad SAW), kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya
dan kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Barangsiapa kafir (tidak
beriman) kepada Allah, malaikat-Nya. kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan
Hari Akhirat, maka sesungguhnya orang itu sangat jauh tersesat . QS.
an-Nisaa' (4): 136.

2.Hadits Rasululullah SAW.

Artinya : Barangsiapa mati tidak memperserikatkan Allah dengan


sesuatu, pasti masuk surga. Dan barangsiapa mati tengah
memperserikatkan Allah dengan sesuatu, pasti masuk neraka. (HR.
Muslim, Taisirul Wushul, 1: 12 ).

III. ISI MATERI

1.Pengertian Iman Menurut Bahasa dan Istilah.

Iman secara bahasa berarti kepercayaan. Sedangkan secara istilah


iman adalah suatu keadaan yang didasarkan pada keyakinan dan
mencakup segi-segi perkataandan perbuatan. Yaitu perkataan hati dan
lisan, serta perbuatan hati dan anggota badan. Perkataan hati adalah ilmu
yang diyakini. Perbuatan hati,seperti niat ikhlas, kecintaan kepada Allah
Subhana wa Taala takut kepada-Nya, tawakkal dan lainnya. Perkataan
lisan seperti dua kalimat syahadat, tasbih dan istighfar, perbuatan
anggota badan seperti sholat,haji dan lainnya.

Iman secara syari adalah membenarkan dan mengakui secara


sempurna akan wujud kebenaran Allah Subhana wa Taala dan
Rububiyahnya, Uluhiyahnya, dan mengakui / mengimani nama-nama dan
sifat-sifat Allah Subahna wa Taala

Apabila kata-kata Iman disebutkan secara mutlak, yaitu sendirian,


tanpa digabungkan dengan kata-kata lainnya, seperti kata- kata amal
sesudahnya maka yang dimaksud adalah arti iman yang sempurna
yang mencakup perkataan dan perbuatan ( hati, anggota badan dan
lisan ) seperti yang telah dijelaskan.








Artinya : Dan Allah tidak akan menyiakan-nyiakan iman kalian
( QS.Al-Baqoroh : 143 )

Demikian juga hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi no 2539,


Nasai no 4919, Ibnu Majah no 560, serta diriwayatkan pula oleh Bukhori
no 8 dan Muslim no 50 dengan lafadz yang berbunyi :

Artinya : Iman itu ada tujuh puluh sekian cabang yang paling utama
adalah persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali
Allah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.
Dan rasa malu adalah salah satu cabang dari keimanan.

2.Prinsip-prinsip Keimanan Dalam Islam.

Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad


s.a.w. Dengan Islam, Allah mengakhiri serta menyempurnakan agama-
agama yang terdahulu untuk para hamba-Nya. Dengan Islam pula, Allah
menyempurnakan kenikmatan-Nya, dan Dia telah meridhai Islam sebagai
diin-Nya. Oleh karena itu tidak ada agama yang patut diterima selain
Islam.

Allah s.w.t berfirman:


















Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki


di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi, dan
adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.(Q.S Al-Ahzab: 40)

Allah s.w.t berfirman:














Artinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan agamamu, dan telah Aku
cukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan telah Aku ridhai Islam menjadi
agamamu(Q.SAl-Maidah: 3).

Allah s.w.t berfirman:






Artinya : Sesungguhnya Ad-diin ( Agama ) yang diridhai di sisi Allah


hanyalah Islam
(Q.S Al-Imran: 19).

Allah s.w.t berfirman:

Artinya : Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-


kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orangyang rugi.
(Q.S Al-Imran : 85).

Allah s.w.t telah mewajibkan seluruh umat manusia agar memeluk agama
Islam karena Allah. Hal ini sesuai dengan firmanNya:

Artinya : Katakanlah, Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan


Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan
bumi. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Dia, yang
menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan
Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada
kalimat kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu
mendapat petunjuk.
(Q.S Al-Araf 158).

Dari Abu Huraira r.a ia berkata, Rasulullah s.a.w bersabda:

Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidak seorang


pun dari ummat ini, Yahudi maupun Nasrani, yang mendengar tentang
aku, kemudian mati tidak mengimani risalah yang aku bawa, kecuali dia
termasuk penghuni neraka.(HR.Muslim).

Beriman kepada Nabi s.a.wmaksudnya: membenarkan dengan penuh


penyerahan diri dan kepatuhan terhadap segala ajaran yang dibawanya,
dan tidak cukup dengan hanya membenarkan saja. Oleh karena itu Abu
Thalib (paman Nabi s.a.w) dikatakan bukan orang yang beriman kepada
Nabi s.a.w, walaupun ia membenarkan apa yang dibawa oleh
keponakannya, dan dia juga mengakui bahwa Islam adalah agama
terbaik.

Agama Islam mencakup seluruh kemaslahatan yang dikandung oleh


agama-agama terdahulu. Islam mempunyai keistimewaan, yaitu relevan
untuk setiap masa, tempat dan umat. Allah s.w.tberfirman kepada Rasul-
Nya:

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran yang membawa


kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain
( Q.S. Al-Maidah: 48).

Islam dikatakan relevan untuk setiap masa, tempat dan umat,


maksudnya adalah: bahwa berpegang teguh kepada Islam tidak akan
menghilangkan kemaslahatan umat di setiap waktu dan tempat. Bahkan
dengan Islam, umat akan menjadi baik. Relevan bukan berarti Islam
tunduk pada waktu, tempat dan umat, seperti yang dipahami oleh
sebagian orang.

Agama Islam adalah agama yang benar. Allah menjamin kemenangan


bagi orang yang memegangnya dengan baik. Hal ini dijelaskan Allah
dalam firman-Nya:







Artinya : Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa)


petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkannya atas
segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (Q.S. At-
Taubah: 33).

Allah SWT berfirman :

Artinya : Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di


antara kamu dan mengerjakan amalan-amalan yang shalih bahwa Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka
berkuasa. Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang
telah diridhai-Nya untuk mereka dan Dia benar-benar akan menukar
(keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi
aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Barangsiapa yang (tetap)
kafir sesudah (janji) ini, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
( Q.S. An-Nur: 55).

Agama Islam meliputi aqidah dan syariat. Islam adalah agama yang
sempurna dalam aqidah dan syariat, karena:

1. Memerintahkan untuk bertauhid dan melarang syirik.

2. Memerintahkan untuk bersikap jujur dan melarang berbuat


bohong/dusta.

3. Memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang berbuat lalim.

Catatan:

Adil artinya: menyamakan yang sama dan membedakan yang berbeda,


bukan persamaan secara mutlak seperti yang dipahami oleh sebagian
orang, yang mengatakan bahwa Islam adalah agama persamaan yang
mutlak. Karena menyamakan hal-hal yang berbeda merupakan kelaliman
yang tidak dianjurkan oleh Islam, dan pelakunyapun tidak terpuji.

4. Memerintahkan untuk bersikap amanat dan melarang khianat.

5. Memerintahkan untuk menepati janji dan melarang ingkar janji.

6. Memerintahkan untuk berbakti kepada ibu bapak, serta melarang


menyakiti mereka.

7. Memerintahkan untuk bersilaturrahim/menyambung hubungan


dengan kerabat dekat, serta melarang memutuskannya.

8. Memerintahkan untuk berbuat baik kepada tetangga dan melarang


berbuat jahat kepada mereka.

Secara umum Islam memerintahkan agar bermoral baik dan melarang


bermoral buruk. Islam juga memerintahkan setiap perbuatan baik, dan
melarang perbuatan buruk.
Allah s.w.tberfirman:

Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan


berbuat kebajikan, memberi nafkah kepada kaum kerabat, dan Allah
melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
(Q.S. An Nahl : 90).

3. Hubungan Antara Iman dan Amal Soleh.

IV.KESIMPULAN.

Setelah kita membaca dan membahas Konsep Iman kita akan


mengetahui apa yang dimaksud iman itu ?.... Apa manfaatnya bagi
kita ?.... Dan bagaimana kita meningkatkan keimanan kita ?.... Iman
itu adalah keyakinan kita, adalah apa yang kita percaya, adalah
pondasi bagi kehidupan kita.
IV. PENUTUP.

Layaknya sifat seorang muslim yang beriman, adalah ia yang


mudah menerima nasehat dan senang mencari serta menambah
ilmu.

Dapatlah materi ini dijadikan sebagai salah satu acuan dalam


kehidupan kita sehari-hari karena di dalamnya ada ilmu serta
nasehat-nasehat yang insyaallah dapat berguna di dunia maupun di
akhirat.Amiin

Penulis,

AMSAH, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai