.كسائر البمتدعات
، وعلممى سممائر إخموحانه النمبميي الؤميمزمدين بممالعمجزات البممماهرات،والصمملةا والسمملما علممى خيم الكائنممات سمميدنا ممحممد
. ولمحد شهجد الشجر والجر وانشق القمحر، وبدعاء نوحح نزل الطمر،صا موحسى انفلق البمحر فنبمبنعم ن
: عبماد ال أوصيكم وأوصي نفسي بتقوحى ال العمظيم القائل ف مكم التنزيل،أما بعمدد
"س لما قنلدنمت لبغندد واتلمدقوحان الن إبلن الن نخبمبيس ب نبا نتعمنمحدلوحنن لب
" نيآَ أنيمنهجا ا ذينن نءانمندوحان اتلمدقوحان الن نولنتندظر ننف س
Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah,
Rasulullah telah mengenalkan kepada kita 14 abad yang lalu sebuah konsep
toleransi umat beragama melalui Piagam Madinah/Shohifatul Madinah. Di
Indonesia saat ini, sikap toleransi beragama telah akrab dalam keseharian
bangsa ini, namun akhir-akhir ini sikap baik tersebut sedikit tergores di
beberapa wilayah negara kita. Hal ini tentunya harus kita pikirkan bersama
dan merupakan tantangan bagi para cendekia untuk merumuskan konsep
toleransi yang sesuai dengan kondisi masyarakat kita dan tanggung jawab
para ulama untuk memahamkan umatnya akan hakikat toleransi sesuai
ajaran agama Islam. Sehingga, hubungan intern dan ekstern antar umat
beragama yang lebih baik dapat segera terwujud dalam kehidupan sehari-
hari.
1
Toleransi yang dalam bahasa Arab disebut at-tasâmuh sesungguhnya
merupakan salah satu inti ajaran Islam. Toleransi sejajar dengan ajaran
fundamental yang lain, seperti kasih-sayang (rahmah), kebijaksanaan
(hikmah), kemaslahatan universal (mashlahah 'âlamiah), dan keadilan ('adl).
Beberapa prinsip ajaran Islam ini merupakan sesuatu yang qath'iy, yang
tidak bisa dibantah dengan nalar apa pun. Prinsip ajaran Islam tersebut
bersifat universal, lintas waktu dan tempat (shâlihatun likulli zamânin wa
makânin).
Sebagai suatu ajaran fundamental atau asasi, konsep toleransi telah banyak
ditegaskan dalam al-Quran. Di antaranya sebagaimana yang termaktub
dalam surat al-Baqarah ayat 256, Allah swt. berfirman:
من هبالل لهه
ت ووي يؤ ؤ ه
غو ه فؤر هبال ط
طا ي ن ي وك ؤ يم ؤي فو ون ال ؤغو ي
م و شد ي هن الرر ؤ ن وقد ت طب وي ط و
دي هل و إ هك ؤوراه و هفي ال ي
.م
ميعم ع وهلي م
س ه
ه و م ل ووها ووالل ل ي
صا وف وى ل و ان ه ك هبال ؤعيؤرووةه ال ؤويث ؤ و
ق و س و
م و
ست و ؤ
قد ه ا ؤ فو و
“Tidak ada paksaan dalam beragama Islam. Sungguh telah jelas jalan yang
benar dari jalan yang salah. Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada
thagut (tuhan selain Allah) dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya
dia telah berpegang kepada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus.
Allah maha mendengar, lagi maha mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 256)
Bahkan ketika ayat ini menggunakan kalimat negatif yang dalam tata bahasa
Arab dikenal dengan “lâ nâfiah”, maka ayat ini dapat diartikan sebagai
larangan keras bagi kaum muslimin untuk memaksakan ajaran Islam kepada
pemeluk agama lain.
Melalui ayat ini dapat dipahami, bahwa Allah memerintahkan kepada Nabi
Muhammad saw. dan kaum muslimin untuk tidak ikut-ikutan dalam upacara
peribadadatan agama lain, karena ajaran Islam mempunyai batasan-batasan
tertentu dalam beribadah dan berkeyakinan. Namun tidak juga memaksakan
ajaran Islam kepada mereka, karena "bagi mereka (orang kafir) agama
mereka, bagiku (orang Islam) agamaku". T
ampak di sini adanya keseimbangan, antara tidak turut campur dalam
urusan ibadah agama masing-masing dan tidak memaksakan agama kepada
mereka.
Begitu kuatnya penegasan Islam akan toleransi beragama, hingga Surat Al-
Mumtahanah ayat 8 menjelaskan tentang tidak adanya larangan bagi orang
Islam untuk berbuat baik, berlaku adil dan menolong orang-orang non-
Islam. Allah swt. berfirman:
م وأن
من د هويارهك ي ؤ جو ي
كم ي خره ي ن وول و ؤ
م يي ؤ دي ه
م هفي ال ي قات هيلوك ي ؤ ن لو ؤ
م يي و ذي و ن ال ط ه م الل ط ي
ه عو ه ل و ي ون ؤوهاك ي ي
.نطي وس هق ه ب ال ؤ ي
م ؤ ح ر ن الل ط و
ه يي ه م إه ططوا إ هل وي ؤهه ؤس ي
ق ه م ووت ي ؤ ت وب ورروهي ؤ
3
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada
orang-orang yang tidak memerangi kamu karena agama, dan tidak (pula)
mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berlaku adil.”
Oleh karena itu, sungguh tidak beralasan bagi seorang muslim untuk tidak
bersikap toleran kepada orang lain hanya karena dia bukan penganut agama
Islam. Membiarkan orang lain untuk tetap memeluk agamanya selain Islam
adalah bagian dari perintah Islam sendiri. Dengan kata lain, pemaksaan
dalam perkara agama --di samping bertentangan dengan harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk yang merdeka-- juga berlawanan
dengan ajaran Islam itu sendiri. Bahkan, Nabi Saw pernah mendapat teguran
dari Allah swt., yang terekam dalam Surat Yunus ayat 99:
كوينوا ؤ و و و
حطتى ي و ي ت ت يك ؤرههي الطنا و
س و ميبعا أفوأن و
ج ه ض ك يل رهي ؤ
م و من هفي الؤر ه
ن و
م و شاء ورب ر و
كل و وول ووؤ و
.ن مؤ ؤ ه
مهني و ي
"Kalau Tuhanmu mau, tentulah semua orang yang ada di muka bumi ini
telah beriman, maka apakah kamu (wahai Muhammad) akan memaksa
4
seluruh manusia hingga mereka menjadi orang-orang yang beriman
semuanya?"
Tidak adanya izin dari sang Maha Pencipta untuk melakukan pemaksaan
dalam urusan agama ini dapat dimaklumi, ketika kita menyadari bagaimana
Tuhan telah memposisikan manusia sebagai makhluk berakal, yang mampu
untuk membedakan dan memilih agama yang diyakini dapat mengantarkan
dirinya menuju gerbang kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Allah
sendiri telah berfirman:
ن ونابرا
مي و فؤر إ هطنا أ وع ؤت ود ؤونا هلل ط
ظال ه ه شاء فول ؤي وك ؤ ي من ومن وو و شاء فول ؤي يؤ ؤ ه
من و م فو و من طرب يك ي ؤ
حق ر ه ل ال ؤ وووقي ه
و
جوه و ب هئ ؤ و
س وي ال ؤوي ي ش هل يو ؤ مه ؤ هكال ؤ ي
ماء و سوراد هقيوها ووهإن ي و ؤ
ست وهغييثوا ي يوغايثوا ب ه و م ي حا و
ط ب ههه ؤ أ و
قا
ف بمؤرت و وت ي ساء ؤ ب وو و شورا ي ال ط
Karenanya, marilah kita wujudkan Islam yang rahmat bagi semua, melalui
toleransi umat beragama sebagai sebuah sarana (washîlah), apalagi ketika
Islam telah mempunyai konsep yang jelas, mudah, aplikatif, rasional dan
telah terbukti oleh sejarah, bahkan sebagai sebuah ajaran yang qath’iy yang
mesti dijalankan sehingga sikap toleransi dapat kita amalkan dalam
kehidupan kita sehari-hari, dan masyarakat yang hidup adil ,rukun
berdampingan, damai dalam keberagaman suku, ras, dan agama selalu
terjaga. Aamiin yaa robbal alaamiin.