banyak sekali istilah yang menyangkut tentang pendidikan. Salah satu dari sekian
banyak istilah yang kita kenal adalah kurikulum. Masing-masing pembaca tentunya
pernah mendengar istilah ini. Sebab kurikulum menjadi bagian tak terpisahkan sejak
dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi.
Lalu apa yang dimaksud dengan kurikulum? Untuk menjawab pertanyaan ini kami
akan membahas tuntas apa itu kurikulum. Tidak hanya itu, kami juga akan
menjelaskan komponen kurikulum, fungsi kurikulum, hingga manfaat kurikulum.
Pengertian Kurikulum
Kurikulum tidak hanya berisi tentang tujuan dan arah pendidikan saja. Akan tetapi
juga berisi pengalaman belajar yang perlu dimiliki siswa dan bagaimana cara
menerapkan pengalaman itu sendiri. Karena pentingnya kurikulum dalam dunia
pendidikan dan kehidupan, maka dalam menyusun kurikulum harus memahami
konsep dasar dari kurikulum itu sendiri.
Secara etimologis kurikulum berasal dari bahasa Inggris ‘curriculum’. Kata ini juga
berasal dari bahasa Yunani ‘curir’ yang berarti pelari dan curere yang artinya tempat
berpacu. Sesuai dengan makna itu kurikulum awalnya dipakai dalam dunia olahraga.
Kemudian pengertian tersebut diadaptasi ke dalam dunia pendidikan yang diartikan
sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa dari awal hingga
akhir program untuk memperoleh ijazah.
Harold B. Albertsycs
Menurut Harold B. Albertsycs, kurikulum tidak terbatas pada mata pelajaran, akan
tetapi juga meliputi kegiatan-kegiatan lain, di dalam dan di luar kelas , yang berada
di bawah tanggung jawab sekolah. Definisi melihat manfaat kegiatan dan
pengalaman siswa diluar mata pelajaran tradisional.
Ketiga aspek pokok, program, manusia dan fasilitas sangat erat hubungannya,
sehingga tak mungkin diadakan perbaikan kalau tidak diperhatikan tiga-tiganya.
Smith
Kurikulum adalah rangkaian pengalaman yang secara potensial dapat diberikan
kepada anak , jadi dapat disebutkan potential curriculum. Namun apa yang benar-
benar dapat diwujudkan pada anak secara individual , misalnya bahan yang benar-
benar diperolehnya, disebut actual curriculum.
Komponen Kurikulum
Ada empat komponen utama yang membentuk kurikulum. Antara lain tujuan, isi atau
materi, strategi pelaksanaan dan evaluasi. Berikut akan dijelaskan masing-masing
komponen tersebut.
Tujuan
Komponen ini selalu berkaitan dengan hasil yang diharapkan. Dalam arti sempit
tujuan bisa berkaitan dengan sistem nilai yang dianut oleh masyarakat. Umumnya
rumusan tujuan juga dapat menggambarkan suatu masyarakat yang dicita-citakan.
Khutbah Pertama
ِإَّن اْلَح ْم َد ِهَّلِل َنْح َم ُد ُه َو َنْس َتِع ْيُنُه َو َنْس َتْغ ِفُر ُه َو َنُع وُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُرْو ِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَن اَ ،م ْن َيْه ِدِه ُهللا َفَال
ُمِض َّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْلهُ َفَال َهاِدَي َلُهَ .أْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه.
َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى سيدنا ُمَح َّم ٍد َو َع َلى آِل ِه َو َص ْح ِبِه َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َي ْو ِم الِّدْيِن .اما بعـد
قال هللا تعالىَ :اُع ْو ُذ ِباِهلل ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيِم َ .ي ا َأُّيهَا اَّل ِذ ْيَن َء اَم ُن وا اَّتُق وا َهللا َح َّق ُتَقاِت ِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأنُتْم
ِلُم ْو َن . ُّم ْس
َل ُك ُن ُذ َلُك ْغ َلُك َأ َلُك ًال َق ُل ُق
َيا ُّيَها ا ِذ ْيَن َء اَم وا ا وا َهللا َو ْو ْو ا ْو َسِد ْيًداُ .يْص ِلْح ْم ْع َم ا ْم َو َي ِفْر ْم ْو َب ْم َو َم ْن ُيِط ِع َهللا َو َر ُس ْو ُهَّتُق ُن َّل َأ
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat
dan hidayah Allah SWT. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur
kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia
yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita
selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman
dan Islam hingga akhir hayat kita.
Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang
masih diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat
beribadah kepada-Nya, dapat mengingat-Nya, serta memuji-Nya.
Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah.
Sungguh tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas
bagi manusia untuk merasa telah berjasa, karena sungguh sejatinya segala pujian
hanya milik Allah semata.
Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin
sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita
kepada Allah SWT, takwa dalam arti senantiasa berupaya dan berusaha untuk selalu
menghadirkan Allah dalam setiap situasi dan kondisi dengan cara senantiasa
berzikir dan melaksanakan segala perintahNya. Takwa dalam arti kita senantiasa
melibatkan Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan cara berdoa,
memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan
ketentraman dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita.
َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن
Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.
Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari
kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat adalah kematian.
َكْيَف َتْكُفُرْو َن ِباِهّٰلل َو ُكْنُتْم َاْم َو اًتا َفَاْح َياُك ْۚم ُثَّم ُيِم ْيُتُك ْم ُثَّم ُيْح ِيْيُك ْم ُثَّم ِاَلْيِه ُتْر َج ُعْو َن
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia
menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan
kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan
Allah dan sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia
awalnya tiada, lalu Allah menjadikannya ada di muka bumi ini. Ayat ini juga
menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua pasti akan dibangkitkan
kembali setelah kematian itu.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT
Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita
sebelum menghadapi kematian? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada
tiga hal yang akan kita bahas pada kesempatan berharga ini.
Pertama, beramal sebaik mungkin. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2, Allah berfirman:
ُۖك
َتٰب َر َك اَّلِذ ْي ِبَيِدِه اْلُم ْل َو ُهَو َع ٰل ى ُك ِّل َش ْي ٍء َق ِد ْيٌۙر ۨاَّل ِذ ْي َخ َل َق اْلَم ْو َت َو اْلَح ٰي وَة ِلَيْبُل َو ُك ْم َاُّيُك ْم َاْح َس ُن َع َم ۗاًل َو ُه َو
اْلَع ْيُز اْلَغ ُفْو ُۙر
ِز
1. Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala
sesuatu. 2. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.
Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan
itu dilakukan dengan istiqamah. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah
SAW bersabda:
Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan
seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik
dalam interaksi kita kepada Allah maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal
kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita.
Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Di antara yang dapat
kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat,
serta mendidik anak kita menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan kita
kelak. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW.
((ِإَذ ا َم اَت اِإل ْنَس اُن ِاْنَقَطَع َع ْنُه َع َم ُل ُه ِإاَّل ِم ْن: َأَّن الَّنِبَّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم قال:َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة رضي هللا عنه
َأْو َو َلٍد َص اِلٍح َيْدُع ْو َلُه))؛ رواه مسلم، َأْو ِع ْلٍم ُيْنَتَفُع ِبِه، َص َد َقٍة َج اِر َيٍة:َثاَل َثٍة
Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika
manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu
yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya.
(HR. Muslim).
Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah?
Di antara tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat laa ilaaha
illallaah di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadith shahih yang diriwayatkan oleh Abu
Dawud, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan
masuk Surga.”
Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan
pekerjaan baik di akhir hidupnya.
َفِقيَل َكْيَف َيْسَتْع ِم ُلُه َيا َر ُسوَل ِهللا َق اَل. ” َقاَل َر ُسوُل هللا صلى هللا عليه وسلم ” ِإَذ ا َأَر اَد ُهللا ِبَع ْبٍد َخْيًرا اْسَتْع َم َلُه
” ”” ُيَو ِّفُقُه ِلَع َم ٍل َص اِلٍح َقْبَل اْلَم ْو ِت
Selain berusaha dengan segenap amal saleh untuk mencapai husnul khatimah, kita
juga harus selalu berdo’a agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul
khatimah.
Akhirnya, semoga kita menjadi hamba Allah yang berhasil dalam mempersiapkan
kehidupan kita, yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada
Allah SWT. dan Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang wafat dalam
keadaan husnul khatimah.
َو َنَفَع نِي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن ْاآليَاِت َو الِّذْك ِر الَحِكْيِم َو َتَقَّبْل ِم نِّي َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َتُه، َباَر َك ُهللا ِلي َو َلُك ْم فِي الُقْر آِن الَعِظ ْيِم
. ِم ْيُعالَعِلْيُم ُه ُهَو الَّس َِإَّن
َأُقْو ُل َقْو لِي هَذ ا َأْسَتْغ ِفُر َهللا لِي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو الُم ْس ِلَم اِت َو الُم ْؤ ِمِنْيَن َو الُم ْؤ ِم َناِت
Khutbah Kedua
َأْش َهُد َأْن َال ِإَل َه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِرْيَك َل ُه َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْب ُد ُه،َاْلَحْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ْي َأَم َر َنا ِبْاِال ْع ِتَص اِم ِبَح ْبِل ِهللا
.َد ُه َبْع ْو ُلُه َالَنِبَّي َو َر ُس
َّم ا َبْع ُد؛.َداُه َأ ُه َالَّلُهَّم َص ِّل َع ى سّيِد نا ُمَح َّم ٍد َو َع ى آِل ِه َو َص ْح ِبِه َو َم ِب َع
َت ْن َل َل
أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم .بسم هللا الرحمن الرحيم .إَّن َهللا ومالئكَت ُه يصُّلوَن على النِبِّي َي ا أُّيَه ا الذيَن
ليًم ا ّلموا َتْس ُّلوا عليِه وَس ءاَم نوا َص
الّلـُهَّم َص ّل على سّيِد نا محَّمٍد وعلى ءاِل سّيِد نا محَّمٍد كَم ا ص يَت على سّيِد نا إبراهيَم وعلى ءاِل سّيِد نا إبراهيم
ّل
وباِر ْك على سّيِد نا محَّمٍد وعلى ءاِل سّيِد نا محَّمٍد كَم ا باَر ْك َت على سّيِد نا إبراهيَم وعلى ءاِل سّيِد نا إبراهيَم إّن َك
حميٌد مجيٌد .
َالَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِتَ ،و اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َن اِت ْاَألْح َي اِء ِم ْنُهْم َو ْاَألْم َو اِتِ ،إَّن َك َس ِم ْيٌع َق ِر ْيٌب ُمِج ْيُب
الّد َع َو اِت.
الَّلُهَّم اْغ ِفْر َلَنا ُذ ُنْو َبَنا َو ُذ ُنْو َب َو اِلَدْيَنا َو اْر َحْم ُهَم ا َك َم ا َر َّبَياَنا ِص َغاًرا
َر َّبَنا اْغ ِفْر َلَنا َو ِإِل ْخ َو اِنَنا اَّلِذ يَن َس َبُقوَنا ِباِإْل يَم اِن َو اَل َتْج َع ْل ِفي ُقُلوِبَن ا ِغ ًاّل ِّلَّل ِذ يَن آَم ُن وا َر َّبَن ا ِإَّن َك َر ُؤوٌف َّر ِح يٌم
ِر يَن وَنَّن ِم َن اْلَخاِس ا َلَنُك ا َو َتْر َحْم َن ْر َلَن َنا َو ِإن َّلْم َتْغ ِف ا َأنُفَس ا َظَلْم َن َر َّبَن
اِر . ّناَب ال َذ ا َع ًة
َن َو ِقَن َر ِة َحَس ْاَأل
َن َو ِفي ِخ ًة ْن
ا ِفي الّد َيا َحَس ا َء اِتَن َر َبَن
عباد هللا ،ان هللا يأمر بالعدل واالحسان وايتاء ذي القربي وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي لعلكم تذكرون
فاذكروا هللا العظيم يذكركم واسألوه من فضله يعطكم ولذكر هللا اكبر