Anda di halaman 1dari 3

PENERAPAN NILAI ISLAM DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

Peran Islam dalam Kehidupan

Pada dasarnya agama Islam bertujuan untuk mengesakan Tuhan dan menjadikan manusia
sebagai mahluk yang beradab dan berbudi luhur, islam menyuruh manusia untuk mendirikan
salat, karena dengan salat kita dapat berinteraksi, dalam surat al-Dzhariyah : 56

)٥٦( ‫َو َم ا َخ َلْقُت اْلِج َّن َو اإلْنَس ِإال ِلَيْعُبُدوِن‬

Allah SWT berfirman bahwa manusia hidup adalah sebuah utang yang harus dibayar dengan
satu jalan, yaitu ibadah.

Allah SWT berfirman kepada umatnya pada surat al-Baqarah, 2:152 ,

)١٥٢( ‫َفاْذ ُك ُروِني َأْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُروا ِلي َو ال َتْكُفُروِن‬

al-Ahzaab, 33:42,

)٤٢( ‫َو َس ِّبُحوُه ُبْك َر ًة َو َأِص يال‬

al-Ahzaab, 33:35,

‫ِإَّن اْلُم ْس ِلِم يَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َو اْلُم ْؤ ِمِنيَن َو اْلُم ْؤ ِم َن اِت َو اْلَق اِنِتيَن َو اْلَقاِنَت اِت َو الَّص اِدِقيَن َو الَّص اِد َقاِت َو الَّص اِبِريَن َو الَّص اِبَر اِت‬
‫َو اْلَخ اِشِع يَن َو اْلَخ اِشَع اِت َو اْلُم َتَص ِّد ِقيَن َو اْلُم َتَص ِّد َقاِت َو الَّصاِئِم يَن َو الَّصاِئَم اِت َو اْلَح اِفِظ يَن ُف ُروَج ُهْم َو اْلَح اِفَظ اِت َو الَّذ اِك ِريَن َهَّللا‬
)٣٥( ‫َك ِثيًرا َو الَّذ اِكَر اِت َأَع َّد ُهَّللا َلُهْم َم ْغ ِفَر ًة َو َأْج ًرا َع ِظ يًم ا‬

al-A’raaf, 7:205

)٢٠٥( ‫َو اْذ ُك ْر َر َّبَك ِفي َنْفِس َك َتَض ُّر ًعا َو ِخ يَفًة َو ُد وَن اْلَج ْهِر ِم َن اْلَقْو ِل ِباْلُغ ُد ِّو َو اآلَص اِل َو ال َتُك ْن ِم َن اْلَغاِفِليَن‬

yang intinya agar manusia selalu menyembah dan mengingat Allah SWT.

Peranan lain dari agama Islam dalam kehidupan adalah mengendalikan dan mengarahkan
penggunaan teknologi untuk kepentingan manusia. Masih teringat di kepala kita seranga
Israel ke Palestina dengan teknologi super canggihnya sehingga lebih dari seribu rakyat sipil
yang tak bersalah tewas, hal ini akan berbeda jika suatu negara menggunakan dasar islam
untuk menjalankan pemerintahan, mereka tidak akan menggunakan teknologi kususnya
persenjataan untuk menjajah kaum atau negara lainnya namun mereka akan menggunakan
teknologi tersebut untuk melindungi rakyat misalnya memanfaatkan uranium untuk tenaga
listrik. Manusia adalah khalifahNya dimuka bumi ini, jadi sudah seharusnya manusia
memakmurkan bumi dan membangun tamadun yang sesuai dengan keinginan Allah SWT (al-
Qasas:5 dan al-Nur:55). Dalam firman Allah SWT dalam surat al-Hujarat, 49: 9 yang intinya
Allah SWT menyukai kedamaian, namun bila ada golongan berbuat aniaya kita diwajibkan
memeranginya agar kembali dijalan Allah SWT selanjutnya kita harus mendamaikan kedua
belah pihak secara adil.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Islam berperan penting dalam kehidupan manusia. Peran
Islam dalam kehidupan adalah Islam sebagai kumpulan informasi-informasi yang berasal
dari Allah SWT, bertujuan untuk mengesakan Tuhan dan menjadikan manusia sebagai
mahluk yang beradab dan berbudi luhur, sebagai penuntun umatnya pada jalan yang benar,
sebagai rambu-rambu atau peraturan dalam hidup, berperan sebagai peningkat etos kerja
dalam kehidupan, dan mengendalikan dan mengarahkan penggunaan teknologi untuk
kepentingan manusia.

Nilai dalam Islam

Pembagian nilai-nilai ini dari segi ruang lingkup hidup manusia sudah memadai
sebab mencakup hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia
dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri, karena itu nilai ini juga mencakup nilai-
nilai ilahiyah (ke-Tuhanan) dan nilai-nilai insaniyah(kemanusiaan).
1. Pembagian nilai didasarkan atas sifat nilai itu dapat dibagi ke dalam (1) nilai-nilai
subjektif, (2) nilai-nilai objektif rasional, dan (3) nilai-nilai objektif metafisikNilai subjektif
adalah nilai yang merupakan reaksi subjek terhadap objek, hal ini sangat tergantung
kepada masing-masing pengalaman subjek tersebut. Nilai subjektif rasional (logis) yakni
nilai-nilai yang merupakan esensi dari objek secara logis yang dapat diketahui melalui
akal sehat. Seperti nilai kemerdekaan, setiap orang memiliki hak untuk merdeka, nilai
kesehatan, nilai keselamatan badan dan jiwa, nilai perdamaian dan sebagainya.
Sedangkan nilai yang bersifat objektif metafisik yakni nilai-nilai yang ternyata mampu
menyusun kenyataan objektif, seperti nilai-nilai agama.
2. Nilai bila dilihat dari sumbernya terdapat (1) nilai illahiyah
(ubudiyah danmuamalah), (2) nilai insaniyah. Nilai ilahiyah adalah nilai yang bersumber
dari agama (wahyu Allah), sedangkan nilai insaniyah adalah nilai yang diciptakan oleh
manusia atas dasar kriteria yang diciptakan oleh manusia pula.
3. Dilihat dari segi ruang lingkup dan keberlakuannya nilai dapat dibagi menjadi (1) nilai-
nilai universal dan (2) nilai-nilai lokal. Tidak tentu semua nilai-nilai agama itu universal,
demikian pula ada nilai-nilai insaniyah yang bersifat universal. Dari segi keberlakuan
masanya dapat dibagi menjadi (1) nilai-nilai abadi, (2) nilai pasang surut dan (3) nilai
temporal.
4. Ditinjau dari segi hakekatnya nilai dapat dibagi menjadi (1) nilai hakiki (root values) dan
(2) nilai instrumental.Nilai-nilai yang hakiki itu bersifat universal dan abadi, sedangkan
nilai-nilai instrumental dapat bersifat lokal, pasang-surut, dan temporal.
Perbedaan macam-macam nilai ini mengakibatkan menjadikan perbedaan dalam
menentukan tujuan pendidikan nilai, perbedaan strategi yang akan dikembangkan dalam
pendidikan nilai, perbedaan metoda dan teknik dalam pendidikan Islam. Di samping
perbedaan nilai tersebut di atas yang ditinjau dari sudut objek, lapangan, sumber dan
kualitas/serta masa keberlakuannya, nilai dapat berbeda dari segi tata strukturnya. Tentu hal
ini lebih ditentukan dari segi sumber, sifat dan hakekat nilai itu.

Penerapan kegiatan Islami dalam Manajemen

Istilah manajemen berhubungan dengan usaha untuk tujuan tertentu


dengan jalan menggunakan sumber-sumber daya yang tersedia dalam
organisasi dengan cara yang sebaik mungkin. Dalam pengertian organisasi
selalu terkandung unsur kelompok manusia, walaupun manajemen itu
dapat pula ditetapkan terhadap usaha-usaha individu.
Dalam hal pengorganisasian tenaga guru, disebuah madrasah. Ada
beberapa hal menarik yang dilakukan dalam pengelolaan tenaga kerja
(guru dan karyawan) yaitu:
Guru dan karyawan wajib membeli barang di koperasi sekolah.
Ada sebuah aturan khusus untuk guru dan karyawan disebuah
madrasah, dimana guru dan karyawan dalam satu bulan wajib
berbelanja di koperasi sekolah/ madrasah minimal senilai Rp. 30.000.
Dalam setiap belanja, ada disisipkan Rp. 1000/ belanja dari setiap
belanja dengan nilai Rp. 20.000.
Dari uang 1000 rupiah yang terkumpul itu, nantinya digunakan untuk
program orang tua asuh bagi siswa yang kurang mampu. Sehingga
dapat membantu/ menutup tagihan SPP atau tagihan lainnya di
madrasah.
Dengan wajib belanja itu, maka dengan tidak terasa, guru dan karyawan
sudah berbuat suatu kebaikan, dapat bershadaqah dan membantu
sesama manusia.

Anda mungkin juga menyukai