Oleh:
ADITYA FIRMANSYACH PUTRA
NIM. 1942115030
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat islam yang diturunkan kepada nabi
suci yang penuh dengan makna dan pesan yang mendalam, sehingga mempelajari
makna al-Qur’an dari berbagai perspektif dapat memberikan pemahaman yang lebih
dalam tentang ajaran Islam. Misalnya, memahami makna Al-‘Ajilah menurut Sayyid
Quthb.
Pada tahun 2020, terdapat sebuah penelitian yang mengkaji makna Al-‘Ajilah
menurut Sayyid Quthb Dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. Secara ringkas penelitian
tersebut menyebutkan bahwa al-‘ajilah memiliki makna sesuatu yang cepat dan
hanya sepintas, maka hal tersebut dikaitkan dengan cinta dunia, kesengangan yang
menipu dan sebagainya yang bersifat sedikit dan sementara2. Lebih lanjut, Zainuddin
kebahagiaan dan kepuasan hidup manusia hanya dapat dicapai melalui kepemilikan
benda materi dan kekayaan. Dalam pandangan materialisme, kekayaan, status sosial,
1
Eka Safliana, “Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup Manusia”, JIHAFAS, vol. 3, no. 2,
Desember 2020, h. 70.
2
Zainudin, “Al-‘Ajilah menurut Sayyid Quthb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an”, (Riau:
Skripsi Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru 2020).
3
Zainudin, Al-‘Ajilah..., h. 1.
4
Umiarso dan Syamsul Rijal, “Kristalisasi Nilai Materialisme dalam Pembentukan Perilaku
Konsemeristik di Kalangan Masyarakat Perkotaan Banda Aceh”, Kontekstualita, vol. 34, no. 1, juli
2019, h. 64-66
1
2
Misalnya, adanya dorongan untuk selalu ingin memiliki barang-barang mewah dan
gaya hidup yang serba mengikuti trend, terkadang melampaui batas keuangan.
yang menipu, sebagaimana firman Allah SWT., dalam surah Al-Hadid ayat 20, yang
berbunyi:
ٌۢ
اخٌر بَْي نَ ُك ْم َوتَ َكاثٌُر ِِف ْالَ ْوْم َوا ِ َو ْالَْوَل ِۗ َك َمثَ ِل ُ ب موََلٌْو موِزيْنَةٌ موتَ َف
ِ
ٌ اْلَٰيوةُ الدُّنْيَا لَعْ اِ ْعلَ ُمْْٓوا اَمَّنَا
اٌ ََ ِديْ ٌد ِ ٰ ْ ث اَ ْعجب الْ ُكفمار نَباتُهٗ ثُم ي ِهيج فَتَ ٰرىه وْمص َفرا ثُم ي ُكو ُُ ََُاوْما وِِف
ٌ ََ الخَرةِ َع َ َ ْ ُ ا ْ ُُ َُْ َ َ َ َ
ٍ َغي
ْ
)02 :75/اْلَٰيوةُ الدُّنْيَآْ اِمل َوْمتَاعُ الْغُُرْوِر ( اْلديد ْ اّللِ َوِر
ْ ض َوا ٌُ َوَوْما ِ ِ
ٰٰ موَوْم ْغفَرةٌ ٰوْم َن
“Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan,
perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba
dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti
hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat
menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari
Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah)
hanyalah kesenangan yang memperdaya”. (Al-Hadid/57:20)
seperti sebuah permainan dan sesuatu yang lucu, menjadi bahan guarauan antara
mereka, menjadi perhiasan untuk melengkapi gaya hidup mereka, yang dengan itu
5
Maria Goreti Hengo, et.al, “Dampak Materialisme, Pengendalian Diri dan Motivasi Pada
Perilaku Pengelolaan Keuangan Keluarga”, JOURNAL OF MANAGEMENT, Vol. 14, no. 1, 2021, h. 47-
48.
3
Ketika seseorang terlalu terpaku pada keinginan materi, maka dia cenderung
hal yang lebih penting, seperti kesehatan, keluarga, dan hubungan sesama. Hal ini
Seseorang yang terpengaruh paham ini dapat terjerumus pada praktik boros,
hutang, dan terkadang berusaha mendapatkan uang dengan cara tidak halal.
apa yang dimilikinya, selalu ingin memiliki lebih banyak dan lebih mewah. Hal ini
dapat mengakibatkan hilangnya kedamaian batin, karena mereka merasa tidak pernah
Dalam Islam, kehidupan dunia dan akhirat tidak dipandang sebagai dua hal
terhadap kehidupan dunia adalah menjadikan dunia sebagai bekal untuk kehidupan
akhirat. Sebab, kehidupan akhirat adalah tujuan akhir dan abadi bagi setiap manusia.
Di akhirat, manusia akan memperoleh balasan atas amal yang dilakukan di dunia.7
Untuk saat ini, peneliti ingin melaksanakan penelitian dengan topik yang
berdasarkan penafsiran M. Quraish Shihab yang merupakan salah satu tokoh tafsir
6
Lailatul Fitriah, “Jangan Terlalu Materialistik! Materialsme Sebagai Tolak Ukur Kepuasan
Hidup”, PSIKOVIDYA, Vol. 20, No. 1, April 2016, h. 1-6.
7
Deni Sopiansyah, et.al, “Kehidupan Dunia dan Akhirat Dalam Perspektif Pendidikan Islam”,
AS-SYAR’I, Vol. 3, No. 2, 2021, h. 135-141.
4
ulama dan cendekiawan muslim yang memiliki pandangan yang khas dalam
memahami teks-teks keagamaan.8 Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
1. Batasan Masalah
bentuk kata yang beragam9. Namun, setiap ayat yang bentuk katanya berbeda,
terhadap kata yang berbentuk َاجلَة ْ Agar penelitian ini tidak mengambang, maka
ِ َالع.
pemahaman yang baik dan akurat. Berkaitan dengan kata Al-’Ajilah, terdapat 3
ayat dalam 3 surah berbeda dalam Al-Qur’an, diantaranya QS. Al-Isra’ ayat 18,
Al-Qiyamah ayat 20, dan Al-Insan ayat 2710. Keseluruhan ayat inilah yang
Setidaknya, ada dua permasalahan pokok yang harus diteliti dalam ayat-ayat
8
Endad Musaddad, “Metode dan Corak Tafsir Quraish Shihab: Tela’ah Atas Buku Wawasan
Al-Qur’an”, AL-QALAM, Vol. 21, No. 100, Januari-April 2004, h. 69-71.
9
Muhammad Fu’ad ‘Abd al-Baqi, Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Qur’an, (Al-Qahirah:
Dar al-Fikr, 1996), h. 447.
10
Muhammad Fu’ad ‘Abd al-Baqi, Al-Mu’jam..., h. 447.
5
2. Rumusan Masalah
1. Tujuan
Adapun tujuan pokok yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
dalamnya;
2. Kegunaan Penelitian
Tafsir. Sebagai salah satu tokoh tafsir terkemuka, pemikiran dan pandangan M.
Quraish Shihab dalam memaknai al-‘ajilah dapat dijadikan referensi dan acuan
D. Penegasan Istilah
1. Analisis
fenomena dengan cara memeriksa dan mengkaji setiap unsur atau komponen
yang terkait dengan masalah atau fenomena tersebut. Analisis dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan yang sesuai tujuan dan
informasi yang terkait dengan topik penelitian, seperti analisis teks, analisis data
kualitatif, analisis data kuantitatif dan sebagainya. Hasil analisis ini kemudian
2. Al-‘ajilah
Kata al-‘ajilah dalam kamus al-maany disebutkan dari akar kata عجلyang
sesuai dengan teks ayatnya. Misalnya ayat yang berbicara tentang azab, seperti:
waktunya telah ditetapkan, niscaya azab datang kepada mereka. (Azab itu) benar-
benar akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak
11
Lihat kamus Al-Maany
12
Muhammad Fu’ad ‘Abd al-Baqi, Al-Mu’jam..., h. 447.
7
meminta menyegerakan adzab. Dalam hal ini, peneliti tidak akan mengkaji secara
keseluruhan kata yang berasal dari عجل, melainkan fokus mengkaji makna al-‘ajilah
(َاجلَة ْ menurut penafsiran M. Quraish Shihab. Sehingga tujuan dari penelitian ini
ِ َ)الع
Tafsir tematik adalah salah satu pendekatan dalam studi tafsir Al-Qur’an yang
berfokus pada tema-tema tertentu yang ada dalam Al-Qur’an. Pendekatan ini
Dalam kajian tafsir tematik, peneliti akan memilih tema tertentu, kemudian
pemahaman yang lebih komprehensif tentang Al-Qur’an. Oleh karena itu, sangat
penting bagi peneliti untuk memperhatikan konteks ayat-ayat tersebut agar dapat
13
H. Rosihon Anwar, Pengantar Ulumul Qur’an, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), h. 159.
14
Miftah Khilmi Hidayatulloh, “Konsep dan Metode Tafsir Temarik”, Al-Bayan, Vol. 3, No.
2, Desember 2018, h. 133.
15
Lajnah KEMENAG RI, Tafsir Al-Qur’an Tematik: Etika Berkeluarga, Bermasyarakat,
Dan Berpolitik, Lajnah Pentasshihan Mushaf Al-Qur’an Balitbang dan Diklat Kementrian Agama RI,
2009.
8
E. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
dihimpun, maka tampak jelas bahwa jenis penelitian ini tergolong penelitian
kitab-kitab hadis, kitab-kitab ilmu tafsir dan ilmu hadis dan sebagainya.
Kondisi data yang demikian sudah cukup untuk dijadikan bahan baku
maka penelitian ini tidak memerlukan data lapangan karena yang ingin dicari
ialah pemikiran, teori, atau konsep yang dikemukakan oleh para ulama dan
ilmuwan yang tertuang dalam karya-karya tulis mereka. Oleh karena itu,
tanpa data lapangan hasil penelitian ini sudah cukup representatif dan dapat
dijadikan pegangan.18
b. Sifat Penelitian
16
Nursapia Harahap, “Penelitian Kepustakaan”, Iqra’, Vol. 08, no. 01, 2014, h. 68.
17
H. Nashruddin Baidan dan Hj. Erwati Aziz, Metodologi Khusus Penelitian Tafsir,
(Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2016), h. 152.
18
H. Nashruddin Baidan, Metodologi..., h. 152.
19
H. Nashruddin Baidan, Metodologi..., h. 107.
9
a. Persiapan Teknis
ballpen, flash disc dan sebagainya. Atau perangkat lunak (software), aturan
yang diperlukan, surat keputusan dan lain sebagainya. Semua peralatan yang
b. Pelacakan Ayat
proses yang panjang dan membutuhkan waktu yang relatif lama. Namun,
ayat-ayat yang tidak sesuai dengan kriteria dan kategori yang ditetapkan itu,
ِ )الْعyang
identifikasi terhadap ayat dalam bentuk kata Al-‘Ajilah (َاجلَة َ
3. Pengumpulan Data
1) Data primer
dengan penelitian ini adalah usaha dalam pencarian data dari kitab tafsir Al-
2) Data skunder
Data skunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua atau
sebelumnya seperti buku-buku, jurnal, artikel dan karya ilmiah lainnya yang
Dalam tahap ini, langkah yang diterapkan adalah melihat dan mengumpulkan
teks yang akan dikaji dengan saksama. Supaya pesan yang diinformasikan oleh
ayat tersebut dapat dipahami dengan baik dan benar agar dapat ditafsirkan sesuai
canggih.
Apabila konteks pembicaraan ayat tidak jelas, apalagi tidak diketahui sama
20
Child Narbuko dan Abu Ahmad, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), h. 43
21
Rahmadi, Pengantar Metode Penelitian, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), h. 93.
12
lebih besar. Dalam hal ini, Ibn Taimiyah menegaskan bahwa seorang mufassir
harus menguasai tiga aspek utama berkenaan dengan keberadaan sebuah teks ayat
Al-Qur’an sebelum melakukan penafsiran. Ketiga aspek itu ialah 1) Siapa yang
Dengan demikian, semua data akan diuji melalui beberapa metode tafsir
F. Tinjauan Pustaka
Setelah peneliti melakukan tinjauan terhadap beberapa kajian penelitian, ada
beberapa penelitian terdahulu yang memiliki kemiripan dengan penelitian saat ini.
untuk memudahkan pembedaan kajian pustaka, peneliti memuat dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
22
H. Nashruddin Baidan, Metodologi..., h. 166.
13
memiliki kemiripan dengan penelitian saat ini. Untuk penjelasan lebih lanjut,
terdahulu, yaitu:
15
ini yaitu menjelaskan tabiat buruk manusia dan terapinya yang terdapat
dalam Al-Qur’an.
23
Robi’ah Afifah, “Tabiat Manusia dan Terapinya Dalam Al-Qur’an (Kajian Tematik Surah
Al-Ma’arij ayat 19-34)”, (Riau: Skripsi Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau, 2021).
16
berbeda pada setiap orang. Diantara sifat negatif yang disebutkan adalah
yang disebutkan yaitu mensucikan jiwa dari pekatnya hawa nafsu serta
24
Ulfa Mardiyani, “Karakteristik Sifat Negatif Manusia Dalam Al-Qur’an”, (Bandung:
Skripsi Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung 2022).
17
dan kontekstual.
menghayati bacaan sholat, do’a, maupun zikir yang dibaca ketika sholat.
25
Siti Zakiyatul Mufidah, “Tergesa-gesa Dalam Al-Qur’an wawasan dan Implikasinya dalam
Realita Fenomena Keagamaan di Masyarakat”, (Kediri: Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Institut Agama Islam Negeri Kediri 2022).
18
berdampak buruk dari segi kesehatan jasmani dan kesehatan rohani. Oleh
menjelaskan sifat tergesa-gesa secara luas dan dalam bentuk kata yang
dalam Al-Qur’an.
dan Studi Islam Universitas Islam Negeri Sumatra Utara Medan 2022.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kata masabih dalam Al-
antara penelitian yang dilakukan oleh Nikmah dan penelitian yang akan
diteliti oleh peneliti saat ini. Dan persamaannya terletak pada sumber
kitab tafsir yang digunakan yaitu Tafsir Al-Misbah karya dari M. Quraish
26
Nikmah, “TAFSIRAN M. QURAISH SHIHAB TERHADAP MAKNA MASABIH
DALAM ALQURAN”, (Skripsi: Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam Universitas Islam Negeri
Sumatra Utara Medan 2022).
19
Dunia) terdapat dalam 3 surah dalam Al-Qur’an, yaitu Al-Isra’ ayat 18,
Al-Qiyamah ayat 16 dan 20, dan Al-Insan ayat 27. Ayat tersebut memiliki
makna sesuatu yang sepintas, maka dikaitkan kepada cinta dunia, seperti
kesenangan yang menipu, dunia seperti air hujan (sedikit dan sementara).
27
Zainudin, “Al-‘Ajilah menurut Sayyid Quthb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an”, (Riau:
Skripsi Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru 2020).
20
jelas bahwa penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya dan belum
G. Sistematika Penulisan
Agar penelitian ini tersusun secara sistematis, maka peneliti akan membagi
penelitian ini menjadi 5 (lima) bab, dan setiap bab akan terbagi ke dalam masing-
masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, kajian pustaka, penegasan istilah dan
sistematika penulisan.
Bab II merupakan landasan teori yang terdiri dari al-‘ajilah ditinjau dari
aspek etimologi, ditinjau dari aspek terminologi, identifikasi Ayat, pendapat ulama
Bab III merupakan deskripsi tentang biografi M. Quraish Shihab, Tafsir Al-
analisis makna al-‘ajilah menurut M. Quraish Shihab dan nilai-nilai yang terkandung
di dalamnya.
H. Daftar Pustaka
Buku:
Child Narbuko dan Abu Ahmad. (1997). Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
H. Nashruddin Baidan dan Hj. Erwati Aziz. (2016). METODOLOGI KHUSUS PENELITIAN
TAFSIR. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hj. Siti Maryati dan Syarif Hidayatullah. (2015). AL-MUGHNI (AL-QUR'AN TERJEMAH DAN
TAJWID WARNA). Bekasi: Mulia Abadi.
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Balitbang dan Diklat Kementrian Agama RI. (2009).
Tafsir Al-Qur’an Tematik: Etika Berkeluarga, Bermasyarakat, Dan Berpolitik.
Indonesia: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Balitbang dan Diklat Kementrian
Agama RI.
M. Alfatih Suryadilaga, et. al. (2005). METODOLOGI ILMU TAFSIR. Yogyakarta: Penerbit
TERAS Ngawen Maguwoharjo Sleman.
M. QURAISH SHIHAB. (2002). TAFSIR AL-MISBAH: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur'an,
Volume 14. Jakarta: Lentera Hati.
M. Quraish Shihab. (2002). TAFSIR AL-MISBAH: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur'an,
Volume 7. Jakarta: Lentera Hati.
M. Quraish Shihab. (2017). Islam yang Saya Anut: Dasar-dasar Ajaran Islam. Tangerang:
PT. Lentera Hati.
Al- .Al-Mu'jam Al-Mufahras li Alfazh Al-Qur'an .)6991( .Muhammad Fu'ad 'Abd al-Baqi
.Qahirah: Dar al-Fikr
Jurnal:
Deni Sopiansyah, et.al. (2021). Kehidupan Dunia dan Akhirat Dalam Perspektif Pendidikan
Islam. AS-SYAR'I, Vol. 3, No. 2, 2021.
Eka Safliana. (2020). AL-QUR'AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP MANUSIA. JIHAFAS, Vol. 3,
no. 2, Desember 2020.
23
Endad Musaddad. (2004). METODE DAN CORAK TAFSIR QURAISH SHIHAB: Tela'ah Atas
Buku Wawasan Al-Qur'an. AL-QALAM, Vol. 21, No. 100, Januari-April 2004.
Fuadi. (2015). Metode Historis: Suatu Kajian Filsafat Materialisme Karl Marx. Substantia,
Vol. 17, no. 2, oktober 2015.
Miftah Khilmi Hidayatulloh. (2018). KONSEP DAN METODE TAFSIR TEMATIK (STUDI
KOMPARASI ANTARA AL-KUMI DAN MUSTHOFA MUSLIM). Al-Bayan, vol. 3, no. 2.
Miza Nina Adlini, et. al. (2022). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka. Edumaspul, vol.
6, no. 1.
Nursapia Harahap. (2014). Penelitian Kepustakaan. Iqra’, Vol. 08, no. 01.
Umiarso dan Syamsul Rijal. (2019). Kristalisasi Nilai Materialisme dalam Pembentukan
Perilaku Konsemeristik di Kalangan Masyarakat Perkotaan Banda Aceh.
Kontekstualita, vol. 34, no. 1, juli 2019.
Skripsi:
Robi'ah Afifah. (2021). TABIAT MANUSIA DAN TERAPINYA DALAM AL-QUR'AN (Kajian
Tematik Surah Al-Ma'arij ayat 19-34). Skripsi: Fakultas Ushuluddin Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Zainudin. (2020). Al-'Ajilah menurut Sayyid Quthb Dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur'an. Skripsi:
Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultas Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
24
Website:
Al-Maany. (t.thn.). Al-Maany. Diambil kembali dari Al-Maany.com:
https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/%D8%B9%D8%AC%D9%84/#meaning
25
I. Outline
BAB I : PENDAHULUAN
D. Penegasan Istilah
E. Metode Penelitian
F. Tinjauan Pustaka
1. Identifikasi Ayat
MISBAH
TAFSIR AL-MISBAH
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran