Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS

KASUS
BANK BRI Oleh kelompok 3 :

DINA NUR ALFIANTI (1814190022)


MONIC PUTRI AJI (1814190025)
NABILA RAHMA (1814190035)
ADELIA SETYORINI (1814190042)
ALIFIA MAHARANI HAKIM (1814190047)
KASUS BANK BRI
Masril, Kepala Unit BRI Kecamatan Tapung Raya, Kampar, Riau harus berurusan dengan pihak kepolisian. Dia diduga
melakukan transfer fiktif senilai Rp 1,6 miliar. Masril kini ditahan Polres Kampar. Kapolres Kampar, AKBP MZ
Muttaqien mengungkapkan hal itu dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (2/03). Menurutnya, Masril harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sebelumnya kasus transfer fiktif ini dilaporkan oleh Kepala BRI Kabupaten
Kampar, Sudarman serta Rustian Marta seorang pegawai di BRI.
"Kedua melaporkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau laporan maupun dokumen kegiatan usaha. Laporan
atau transaksi rekening bank yang dilakukan tersangka sebesar Rp 1,6 miliar itu tanpa disertai uangnya. Hanya dalam
catatan ada transper uang, faktanya fiktif," kata Muttaqien.

Dia menjelaskan, kronologi transfer fiktif ini bermula pada Rabu (23/02) lalu. Saat tim pemeriksa internal dari BRI
Cabang Bangkinang, Ibukota Kab Kampar melakukan pemeriksaan ke Unit BRI Tapung, ditemukan kejanggalan
transaksi. Hasil pemeriksaan itu menyebutkan, adanya kejanggalan antara jumlah saldo neraca dengan kas tidak seimbang.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, kata Muttaqien, diketahui adanya transaksi gantung yaitu adanya pembukaan
setoran kas sebanyak Rp 1,6 miliar. Uang sebanyak itu diketahui ditransfer dari BRI Unit Pasir Pangaraian II ke Unit BRI
Tapung.
KASUS BANK BRI
"Dalam hal ini tersangka membuat laporan adanya transaksi Rp 1,6 miliar, namun dalam pemeriksaan tim BRI
Bangkinang, transfer tersebut tidak disertai uangnya. Kejanggalan inilah yang akhirnya tim pemeriksaan internal BRI
mencium adanya transaksi fiktif tersebut. Sehingga kasus penggelapan ini dilaporkan ke pihak kepolisian," terang
Muttaqien.

Dalam kasus ini, tersangka dijerat dengan UU No 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No 7 tahun 1992 tentang
perbankan. Tersangka diancam hukuman 10 tahun kurungan ditambah denda. "Kita juga masih memerisa sejumlah saksi
dari pihak BRI sendiri serta tim ahli perbankan. Tersangka sekarang sudah kita tahan," jelas Muttaqien.

Sumber : Detik News


Website :
https://news.detik.com/berita/d-1583444/polres-kampar-tahan-kepala-bri-terkait-transfer-fiktif-rp-16-m
KAITKAN KASUS DENGAN HAL
BERIKUT UKURAN MORALITAS
DALAM BISNIS
 Hati Nurani
ETIKA DALAM AKUNTANSI  Kaidah Emas
 Penilaian Umum
KEUANGAN DAN
AKUNTANSI MANAJEMEN
 Tanggung Jawab Akuntansi
Keuangan dan Akuntansi Manajemen PRINSIP DASAR ETIKA
 Competence, Confidentiality, UNTUK AKUNTAN
Integrity, and Objectivity of
 Integritas
Management Accounting
 Objektivitas
 Whistle Blowing
 Kompetensi dan Kehati –
PRINSIP-PRINSIP ETIKA hatian Profesional
BISNIS  Kerahasiaan
 Prinsip Otonomi  Perilaku Profesional
 Prinsip Kejujuran
 Prinsip Keadilan
 Prinsip Saling
Menguntungkan (Mutual
Benefit Principle)
 Prinsip Integritas Moral
ETIKA DALAM
01
AKUNTANSI
KEUANGAN DAN
AKUNTANSI
MANAJEMEN
TANGGUNG JAWAB AKUNTANSI KEUANGAN DAN
AKUNTANSI MANAJEMEN
● Etika dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen merupakan suatu bidang keuangan yang merupakan
sebuah bidang yang luas. Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang mengkhususkan fungsi dan
aktivitasnya pada kegiatan pengolahan data akuntansi dari suatu perusahaan dan penyusunan laporan keuangan
untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak yaitu pihak internal dan pihak eksternal.
● Akuntansi manajemen merupakan suatu sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan
informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasidan untuk memberikan dasar kepada
manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam
pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.

Pada kasus ini, akuntan manajemen Bank BRI Kecamatan Tapung Raya tidak bertanggung jawab terhadap pembukuan
atau laporan atau dokumen kegiatan usaha Bank BRI Kecamatan Tapung Raya, karena tidak mencurigai adanya
kejanggalan transaksi pada pembukuan kegiatan usaha Bank BRI Kecamatan Tapung Raya yang dilakukan oleh Masril
dengan melakukan transfer fiktif sebesar RP1,6 M tanpa disertai uang.
Competence, Confidentiality, Integrity, and
Objectivity of Management Accounting
Confidentiality (Kerahasiaan)
Competence (Kompetensi)
Akuntan manajemen harus dapat
Akuntan manajemen harus menjaga menghormati dan menghargai kerahasiaan
kemampuan dan pengetahuan profesional informasi yang diperoleh dari pekerjaan dan
mereka pada tingkatan yang cukup tinggi hubungan profesionalnya, diantaranya
dan tekun dalam mengaplikasikannya ketika meliputi menahan diri supaya tidak
memberikan jasanya, diantaranya menjaga menyingkap informasi rahasia,
tingkat kompetensi profesional, menginformasikan pada bawahan
melaksanakan tugas profesional yang sesuai (subordinat) dengan memperhatikan
dengan hukum dan menyediakan laporan kerahasiaan informasi, menahan diri dari
yang lengkap dan transparan. penggunaan informasi rahasia yang
diperoleh.
Competence, Confidentiality, Integrity, and
Objectivity of Management Accounting
Objektivitas akuntan
Integrity (kejujuran)
Akuntan manajemen harus jujur dan bersikap adil manajemen
Akuntan manajemen tidak boleh
serta dapat dipercaya dalam hubungan berkompromi mengenai penilaian
profesionalnya. Meliputi menghindari konflik profesionalnya karena disebabkan
kepentingan yang tersirat maupun tersurat, prasangka, konflik kepentingan dan
menahan diri dari aktivitas yang akan terpengaruh orang lain, seperti
menghambat kemampuan, menolak hadiah, memberitahukan informasi dengan
bantuan, atau keramahan yang akan wajar dan objektif dan
mempengaruhi segala macam tindakan dalam mengungkapkan sepenuhnya
pekerjaan, mengetahui dan mengkomunikasikan informasi relevan.
batas-batas profesionalitas, mengkomunikasikan
informasi yang baik maupun tidak baik,
menghindarkan diri dalam keikutsertaan atau
membantu kegiatan yang akan mencemarkan
nama baik profesi.
Competence, Confidentiality, Integrity, and
Objectivity of Management Accounting

Pada kasus ini, akuntan manajemen Bank


BRI Kecamatan Tapung Raya tidak
menerapkan etika akuntan manajemen
yaitu kompetensi dan integritas karena
tidak mencurigai adanya transaksi yang
dilakukan oleh Masril selaku Kepala
Unit BRI Kecamatan Tapung Raya
dengan melakukan transfer fiktif sebesar
1,6 M tanpa disertai uang.
WHISTLE BLOWING

● Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan seorang atau beberapa karyawan untuk membocorkan
kecurangan perusahaan kepada pihak lain. Motivasi utamanya adalah moral. Whistle blowing sering disamakan
begitu saja dengan membuka rahasia perusahaan. Contohnya seorang karyawan melaporkan kecurangan
perusahaan yang membuang limbah pabrik ke sungai.

Pada kasus ini, Sudarman selaku Kepala BRI Kabupaten Kampar dan Rustian Masrta selaku pegawai Bank BRI
melakukan whistle blowing karena mereka menjadi peniup peluit (whistle blower) dengan melaporkan kepada Polres
Kampar mengenai adanya kejanggalan transaksi sebesar Rp1,6 M pada pembukuan kegiatan usaha Bank BRI Kecamtan
Tapung Raya yang dilakukan oleh Masril dengan melakukan transfer fiktif tanpa disertai uang. Atas apa yang dilakukan
oleh Sudarman dan Rustian Marta maka media berita mensiarkan pemberitaan mengenai hal ini kepada masyarakat,
sehingga dapat dikatakan mereka melakukan whistle blowing jenis eksternal.
PRINSIP OTONOMI
Prinsip otonomi adalah prinsip kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab. Ini berkaitan dengan kemampuan untuk
mengambil keputusan mandiri, melakukan tindakan sesuai dengan apa yang diyakini, bebas dari tekanan, hasutan,
ataupun ketergantungan kepada pihak lain. Singkatnya, prinsip otonomi merupakan sikap dan kemampuan manusia
untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.
 

 Pada kasus ini, Masril selaku Kepala Unit BRI kecamatan Tapung Raya tidak menerapkan prinsip otonomi
karena telah melakukan transfer fiktif tanpa disertai uangnya, sehingga menimbulkan pencatatan palsu dalam
pembukuan atau laporan kegiatan usaha. Akuntan manajemen Bank BRI ecamatan Tapung Raya juga tidak
menerapkan prinsip otonomi karena tidak mencurigai transaksi pada pembukuan kegiatan usaha yaitu adanyanya
transfer fiktif tanpa disertai uang yang dilakukan oleh Masril
O2PRINSIP-
PRINSIP
ETIKA BISNIS
-Sony Keraf, 1998.
PRINSIP KEJUJURAN
Prinsip kejujuran menanamkan sikap bahwa apa yang dilakukan harus sesuai dengan apa yang dijanjikan atau
dikatakan dan mendorong kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen, kontrak, ataupun perjanjian yang
telah disepakati.

 Pada kasus ini, Masril selaku Kepala Unit BRI Kecamatan Tapung Raya tidak menerapkan prinsip
kejujuran, karena Masril tidak mengungkapkan bahwa dia telah melakukan kesalahan dengan melakukan
transfer fikstif tanpa disertai uang kepada siapapun. Dengan demikian, Masril telah berbohong sehingga
membuat kerugian kepada pegawai BRI, nasabah serta negara hanya untuk kepentingan diri sendiri.
PRINSIP KEADILAN
Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk selalu berlaku adil kepada semua pihak tanpa membeda-bedakan, baik itu
terkait masalah ekonomi, hukum, sosial, ataupun masalah lainnya.
Singkatnya, prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil
dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
 

 Pada kasus ini, Masril selaku Kepala Unit BRI Kecamatan Tapung Raya mengabaikan prinsip keadilan karena
telah merugikan banyak pihak yaitu negara, pegawai Bank BRI, nasabah Bank BRI Kecamatan Tapung Raya,
dan khususnya akuntan manajemen Bank BRI Kecamatan Tapung Raya yang tidak mengetahui atas perbuatan
yang telah dilakukan oleh Masril. Namun pada akhirnya, apa yang telak dilakukan oleh Masril terungkap oleh
tim audit internal BRI Cabang Bengkinang dan dia menjadi tersangka Polres Kampar yang dijerat dengan UU
No 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No 7 tahun 1992 tentang perbankan dengan menerima hukuman
10 tahun kurungan ditambah denda.
PRINSIP SALING MENGUNTUNGKAN
Prinsip saling menguntungkan menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua
pihak.
Oleh karena itu, dalam berbisnis perlu ditanamkan prinsip saling menguntungkan atau win-win solution, atau
dengan kata lain, setiap keputusan atau tindakan yang diambil harus bisa membuat semua pihak merasa
diuntungkan.

 Pada kasus ini, Masril selaku Kepala Unit BRI Kecamatan Tapung Raya tidak menerapkan prinsip saling
menguntungkan karena dia lebih mementingan keuntungan diri sendiri dengan melakukan transfer fiktif tanpa
disetai uang sehingga membuat pencatatan pada pembukuan kegiatan usaha Bank BRI Kecamatan Tapung
dapat dikatakan palsu. Dan apa yang telah dilakukan oleh Masril merugikan banyak pihak yaitu negara,
pegawai Bank BRI, nasabah Bank BRI Kecamatan Tapung Raya, dan akuntan manajemen Bank BRI
Kecamatan Tapung Raya.
PRINSIP SALING MENGUNTUNGKAN
Prinsip integritas moral digunakan sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu
menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan, karyawan, maupun perusahaannya.
Oleh karena itu, prinsip integritas moral menekankan untuk tidak merugikan orang lain dalam segala tindakan bisnis
yang diambil dan menekankan bahwa setiap orang memiliki harkat dan martabat yang harus dihormati.

 Pada kasus ini, Masril selaku Kepala Unit BRI Kecamatan Tapung Raya telah melakukan penyimpangan prinsip
integritas moral, karena memberikan pendapat tidak wajar dengan melakukan transfer fiktif tanpa disertai uang
sehingga dapat dibilang Masril melakukan pencatatan palsu pada pembukuan kegiatan usaha Bank BRI
Kecamatan Tapung Raya dan Masril juga menganggap bahwa dengan melakukan transaksi tersebut akan
menghasilkan keuntungan besar. Namun, dia mengabaikan konsekuensi yang akan terjadi. Pada akhirnya,
Masril harus menerima kenyataan pait, yaitu ketika perbuatan yang dilakukan oleh Masril tersebut telah
diketahui oleh tim audit internal BRI Cabang Bengkinang, Kabupaten Kampar. Oleh karena itu, Masril harus
menanggung perbuatannya dengan menerima hukuman 10 tahun kurungan berserta denda dari Polres Kampar.
03
UKURAN
MORALITAS
DALAM BISNIS
-Bertens, 2013.
HATI NURANI
Hati nurani merupakan norma moral yang penting, tetapi sifatnya subyektif, sehingga tidak terbuka untuk orang lain.
Pertanyaan apakah hati nurani mengizinkan atau tidak, hanya bisa dijawab oleh orang bersangkutan.

Oleh karena itu, suatu perbuatan adalah baik, jika dilakukan sesuai dengan hati nurani, dan suatu perbuatan lain adalah
buruk, jika dilakukan bertentangan dengan suara hati nurani. Dalam bertindak bertentangan dengan hati nurani, kita
menghancurkan integritas pribadi, karena kita menyimpang dari keyakinan kita yang terdalam. Hati nurani mengikat
kita dalam arti, kita harus melakukan apa yang diperintahkan hati nurani dan tidak boleh melakukan apa yang
berlawanan dengan suara hati nurani. Hati nurani kita miliki sebagai manusia. Karena itu setiap orang mempunyai hati
nurani, termasuk juga orang yang tidak beragama. Tetapi bagi orang beragama hati nurani mempunyai arti khusus.
Kalau dia mengambil keputusan moral atas dasar hati nurani, keputusannya diambil "di hadapan Tuhan". Ia insaf
dengan itu memenuhi kehendak Tuhan atau justru melanggar perintah Tuhan.

o Pada kasus ini, baik Masril selaku Kepala Unit BRI Kecamatan Tapung Raya yang telah melakukan transfer fiktif
tanpa disertai uangnya, maupun akuntan manajemen selaku auditor internal Bank BRI Kecamatan Tapung Raya yang
melanggar beberapa standar etika akuntan manajemen dinilai perbuatan yang buruk menurut hati nurani. Alasannya
adalah mereka telah mengambil keputusan yang bertentangan dengan hati nurani. Masril yang terlalu tamak dengan
kepentingannya untuk memperoleh keuntungan, sedangkan akuntan manajemen BRI Kecamatan Tapung Raya yang
tidak cermat dalam mengaudit pembukuan atau laporan kegiatan usaha, sehingga mengakibatkan mereka
menghancurkan integritas mereka sendiri.
KAIDAH EMAS
Cara lebih obyektif untuk menilai baik buruknya perilaku moral adalah mengukurnya dengan Kaidah Emas yang berbunyi:
"Hendaklah memperlakukan orang lain sebagaimana Anda sendiri ingin diperlakukan". Perilaku saya bisa dianggap secara
moral baik, bila saya memperlakukan orang tertentu sebagaimana saya sendiri ingin diperlakukan. Kaidah Emas dapat
dirumuskan dengan cara positif maupun negatif. Tadi diberikan perumusan positif. Bila dirumuskan secara negatif, Kaidah
Emas berbunyi: "Janganlah melakukan terhadap orang lain, apa yang Anda sendiri tidak ingin akan dilakukan terhadap diri
Anda". Saya kurang konsisten dalam tingkah laku saya, bila saya melakukan sesuatu terhadap orang lain, yang saya tidak
mau akan dilakukan terhadap saya sendiri. Kalau begitu, saya berperilaku dengan cara tidak baik (dari sudut pandang
moral).

o Pada kasus ini, tim audit internal BRI Cabang Bangkinang (Kabupaten Kampar) yang melakukan pemeriksaan
pembukuan BRI Kecamatan Tapung Raya, serta Sudarman selaku Kepala BRI Cabang Bangkinang (Kabupaten Kampar)
dan Rustian Marta selaku pegawai BRI yang melaporkan kepada Polres Kampar atas kejanggalan transaksi dalam
pembukuan BRI Kecamatan Tapung Raya dinilai perbuatan yang baik (secara positif) menurut kaidah emas. Alasannya
adalah karena mereka ingin diperlakukan dengan baik oleh negara, pegawai Bank BRI, khususnya nasabah Bank BRI
Kecamatan Tapung. Oleh karena itu, mereka memperlakukan negara, pegawai BRI, khususnya nasabah BRI Kecamatan
Tapung dengan baik.
o Akan tetapi, Masril selaku Kepala Unit BRI Kecamatan Tapung Raya yang melakukan transfer fiktif tanpa disertai
uangnya dan akuntan manajemen selaku auditor internal Bank BRI Kecamatan Tapung Raya yang melanggar beberapa
standar etika akuntan manajemen, sehingga mereka dapat dikatakan merugikan negara, pegawai Bank BRI, dan
khususnya nasabah Bank BRI Kecamatan Tapung Raya dinilai perbuatan yang tidak baik (secara negatif) menurut
kaidah emas. Alasannya adalah seandainya Masril dan akuntan manajemen Bank BRI Kecamatan Tapung Raya
diperlakukan yang sama seperti mereka memperlakukan perbuatan mereka terhadap negara, pegawai Bank BRI, dan
Penilaian umum
Cara ketiga dan barangkali paling ampuh untuk menentukan baik buruk-nya suatu perbuatan atau perilaku adalah
menyerahkannya kepada masyarakat umum untuk dinilai. Cara ini bisa disebut juga "audit sosial". Sebagaimana melalui
"audit" dalam arti biasa sehat tidaknya keadaan finansial suatu perusahaan dipastikan, demikian juga kualitas etis suatu
perbuatan ditentukan oleh penilaian masyarakat umum. Di dini perlu digarisbawahi secara khusus pentingnya kata "umum'.
Tidak cukup, bila suatu masyarakat terbatas menilai kualitas etis suatu perbuatan atau perilaku. Sebab, mungkin mereka
mempunyai vested interests, sehingga cenderung membenarkan saja perilaku yang menguntungkan mereka, sambil menipu
dirinya sendiri tentang kualitas etis-nya.

o Pada kasus ini, nasabah BRI Kecamatan Tapung Raya selaku masyarakat umum pasti akan menilai atas apa yang dilakukan
oleh Masril dan akuntan manajemen Bank BRI Kecamatan Tapung Raya sebagai perbuatan yang buruk. Karena sudah
merugikan banyak pihak termasuk juga membuat mereka menjadi sedikit tidak mempercayai terhadap integritas Bank BRI
khususnya Unit BRI Kecamatan Tapung Raya. Sedangkan pegawai Bank BRI Kecamatan Tapung Raya selaku masyarakat
yang berada didalam Bank mungkin menilai terhadap apa yang dilakukan oleh Masril dan akuntan manajemen BRI
Kecamatan Tapung Raya sebagai perbuatan yang baik.
o Hal itu disebabkan, karena mereka berfikir bahwa hal tersebut mungkin akan memberikan keuntungan untuk perusahaannya
yang akan berimbas kepada mereka juga atau mungkin mereka terpaksa menilai hal tersebut sebagai perbuatan baik karena
unsur kesepakatan atau kekuasaan dan ancaman. Atau bisa saja pegawai Bank BRI Kecamatan Tapung Raya selaku
masyarakat yang berada didalam Bank menilai terhadap apa yang dilakukan oleh Masril dan akuntan manajemen BRI
Kecamatan Tapung Raya sebagai perbuatan yang buruk. Hal itu disebabkan, karena mereka berfikir bahwa hal tersebut akan
merugikan banyak pihak, termasuk mereka. Alasannya adalah karena jika perbuatan Masril dan akuntan manajemen BRI
Kecamatan Tapung Raya diketahui oleh pihak yang berwenang seperti Polres Kampar, maka mungkin bisa saja Bank BRI
Kecamatan Tapung Raya diberi sanksi atau bahkan Bank BRI Kecamatan Tapung Raya dapat diberhentikan kegiatannya,
PRINSIP
O4DASAR ETIKA
UNTUK
AKUNTAN
Pada kasus ini, pihak akuntan manajemen dari Bank BRI
Kecamatan Tapung Raya tidak menerapkan prinsip
integritas. Alasannya adalah karena selama mengaudit
pembukuan atau lapotan kegiatan Bank BRI Kecamatan
Tapung Raya, akuntan manajemen Bank BRI Kecamatan
INTEGRITAS Tapung Raya memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian meskipun pada realitanya mereka tidak
Integritas artinya bersikap lugas dan mengetahui adanya transaksi Bank yaitu dengan transfer
jujur dalam semua hubungan fiktif tidak disertai uang pada pembukuan kegiatan usaha
profesional dan bisnis Bank BRI Kecamatan Tapung Raya yang telah dilakukan
oleh Masril selaku Kepala Unit Bank BRI Kecamatan
Tapung Raya atau bisa dibilang pihak akuntan manajemen
Bank BRI Kecamatan Tapung Raya tidak mempunyai itikad
buruk.
Pada objektivitas, tidak mengompromikan pertimbangan
professional atau bisnis karena adanya bias, benturan
kepentingan, atau pengaruh yang tidak semestinya dari
pihak lain.

OBJEKTIVITAS
Objektivitas merupakan suatu kualitas Pada kasus ini, sebenarnya akuntan manajemen Bank BRI
yang memberikan nilai atas jasa yang Kecamatan Tapung Raya menerapkan objektivitas karena
diberikan anggota. mengharuskan akuntan tersebut tidak memihak kepada Masril, walaupun
anggota bersikap adil, tidak memihak, dia tidak mencurigai adanya transfer fiktif tanpa disertai
jujur secara intelektual, tidak uang yang dilakukan oleh Masril.
berprasangka serta bebas dari benturan
kepentingan atau di bawah pengaruh
pihak lain.
Kompetensi dan kehati – hatian professional juga
merupakan tindakan dengan sungguh – sungguh dan
sesuai standar profesional dan standar teknis yang
berlaku.
KOMPETENSI DAN KEHATI-HATIAN
Pada kasus ini, akuntan manajemen Bank BRI
PROFESSIONAL
Kompetensi dan kehati – hatian professional artinya Kecamatan Tapung Raya telah melanggar prinsip
mencapai dan mempertahankan pengetahuan dan kompetensi dan kehati – hatian professional karena
keahlian profesional pada level yang disyaratkan tidak mencurigai adanya transfer fiktif tanpa disertai
untuk memastikan bahwa klien atau organisasi uang yang dilakukan oleh Masril sehingga terjadi
tempatnya bekerja memperoleh jasa profesional kejanggalan pada pembukuan atau laporan kegiatan
yang kompenten, berdasarkan standar profesional usaha Bank BRI Kecamatan Tapung Raya yaitu terjadi
dan standar teknis terkini serta ketentuan peraturan ketidakseimbangnya saldo pada neraca dengan saldo
perundang-undangan yang berlaku. kas.
Pada kasus ini, Masril selaku Kapala Unit Bank BRI
Kecamatan Tapung Raya mungkin merahasiakan kepada
berbagai pihak bahwa dia telah membuat kesalahan dengan
melakukan transfer fiktif tanpa disertai uang, sehingga apa
yang telah dilakukan oleh Masril membuat pencatatan atau
KERAHASIAAN laporan kegiatan usaha Bank BRI Kecamatan Tapung Raya
Artinya menjaga kerahasiaan bisa dikatakan palsu. Mungkin Masril berfikir dengan
informasi yang diperoleh dari melakukan hal tersebut, dia mendapatkan keuntungan. Oleh
hasil hubungan profesional dan karena itu, akuntan manajemen Bank BRI Kecamatan
bisnis. Tapung Raya tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh
  Masril. Jadi, dapat dikatakan akuntan manajemen Bank BRI
Kecamatan Tapung Raya telah menerapkan prinsip
kerahasiaan.
Pada kasus ini, meskipun akuntan manajemen Bank
BRI Kecamatan Tapung Raya telah melakukan
prosedur audit sesuai dengan standar audit, tetapi
PERILAKU dia dianggap tidak menerapkan perilaku
professional karena tidak menncurigai kejanggalan
 Perilaku professional artinyan transaksi pada pembukuan atau laporan kegiatan
PROFESSIONAL
mematuhi peraturan perundang - usaha Bank BRI Keamatan Tapung Raya yaitu
undangan yang berlaku dan terjadinya transfer fiktif tanpa disertai uang yang
menghindari perilaku apapun dilakukan oleh Masril. Sehingga apa yang telah
yang diketahui oleh akuntan dilakukan oleh akuntan manajemen tersebut
mungkin akan mendiskreditkan menimbulkan reputasi Bank BRI Kecamatan
profesi akuntan. Tapung Raya sekarang menjadi dipertanyakan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai