www.jdih.kemdikbud.go.id
PROSES ANALISIS JABATAN
Proses analisis jabatan mengacu pada renstra, proses bisnis, dan organisasi dan tata kerja
Kemendibud. Berdasarkan tugas dan fungsi unit kerja akan dibentuk jabatan-jabatan yang sesuai.
Setiap pegawai yang duduk dalam suatu jabatan akan dinilai kinerjanya melalui Sasaran Kerja
Pegawai (SKP)
LATAR BELAKANG
• Terbitnya PermenPANRB Nomor 41 Tahun 2018 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana
Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Instansi Pemerintah
• Terbitnya Permendikbud 12 Tahun 2019 tentang Kelas Jabatan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
• Berdasarkan Perpres 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
bidang pendidikan tinggi menjadi lingkup tugas Kemendikbud
KONDISI SAAT IN
• Telah terbit Kepmendikbud Nomor 455/M/2019 Tentang Uraian Jabatan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang berisi 273 uraian jabatan pelaksana.
• Telah terbit Permendikbud Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
JABATAN PELAKSANA
DI LINGKUNGAN KEMENDIKBUD
PERMENDIKBUD KEPMENDIKBUD
8/2015 455/M/2019
425 273
JABATAN ASN
PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE
DALAM JABATAN FUNGSIONAL
PermenPANRB Nomor 28 Tahun 2019
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP
Definisi
Penyetaraan Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional yang selanjutnya
disebut Penyetaraan Jabatan adalah Pengangkatan Pejabat Administrasi ke dalam
Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing pada jabatan fungsional yang
setara
1. Peta jabatan terdiri dari kepala unit kerja/JPT, Bagian/Subbagian Tata Usaha, dan Kelompok
Jabatan Fungsional
2. Semua jabatan pelaksana masuk di Bagian/Subbagian Tata Usaha
Bagian/Subbagian Tata Usaha terdiri dari Kepala Bagian/Subbagian Tata Usaha, jabatan
pelaksana, dan jabatan fungsional yang relevan dengan ketatausahaan
3. Tidak ada lagi tugas pengelolaan perpustakaan dan poliklinik pada unit utama karena dikelola
oleh Sekretariat Jenderal sehingga nama jabatan yang terkait dengan perpustakaan dan
poliklinik berada pada peta jabatan Biro Umum dan PBJ, kecuali Badan Bahasa.
4. Untuk peta jabatan UPT tetap mengacu pada Permendikbud 12/2019
KONSEP BENTUK
PETA JABATAN
PERHITUNGAN BEBAN KERJA (PBK)
ASPEK-ASPEK DALAM PERHITUNGAN
BEBAN KERJA
Beban Kerja
Beban kerja merupakan aspek pokok yang menjadi dasar untuk perhitungan. Beban kerja ditetapkan
melalui program unit kerja yang selanjutnya dijabarkan menjadi target pekerjaan untuk setiap jabatan.
Standar Kemampuan Rata-rata (SKR)
Standar kemampuan rata-rata pegawai dalam menyelesaikan tugas dapat diukur berdasarkan satuan
waktu atau satuan hasil. Standar kemampuan dari satuan waktu disebut norma waktu. Sedangkan
standar kemampuan dari satuan hasil disebut norma hasil.
Waktu Kerja Efektif (WKE)
Waktu kerja yang secara efektif digunakan untuk bekerja. Waktu kerja efektif terdiri atas Hari Kerja
Efektif dan Jam Kerja Efektif.
Waktu Penyelesaian Tugas (WPT)
Waktu yang digunakan dalam menyelesaikan tugas tersebut.
Waktu Kerja Efektif Hari Kerja Efektif
Waktu kerja efektif adalah waktu Hari kerja efektif adalah jumlah hari dalam
kerja yang secara efektif digunakan kalender dikurangi hari libur dan cuti.
untuk bekerja. Perhitungan hari kerja efektif dalam 5 hari
Waktu kerja efektif terdiri atas: kerja adalah:
1.Hari Kerja Efektif (jumlah hari •1 Tahun = 365 hari
dalam kalender dikurangi hari •Hari Minggu = 52 hari
libur/cuti) •Hari Sabtu = 52 hari
•Hari libur lain = 15 hari
2.Jam Kerja Efektif (jumlah jam kerja •Cuti Tahunan = 12 hari
formal dikurangi waktu kerja yang
hilang karena tidak bekerja) Hari kerja efektif = 365 hari – 131 hari
= 234 hari.
Jam Kerja Efektif
• Jam kerja efektif adalah jumlah jam kerja Jumlah jam kerja formal 1 minggu = 37,5 Jam
formal dikurangi dengan waktu kerja yang dengan rincian:
hilang karena tidak bekerja (allowance) - Senin s.d. Kamis:
seperti makan, sholat, dan sebagainya. pukul 7.30 – 12.00 WIB = 4,5 jam
• Allowance yang diberikan sebesar 30% pukul 12.00- 13.00 WIB = istirahat
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 68 pukul 13.00- 16.00 WIB = 3 jam
Tahun 1995 tentang Hari Kerja di lingkungan 7,5 jam x 4
Lembaga Pemerintah Keputusan Presiden (hari) = 30 jam
Nomor 68 Tahun 1995 tentang Hari Kerja di - Jum’at:
lingkungan Lembaga Pemerintah pukul 7.30 – 11.30 WIB = 4 jam
• Dalam menghitung jam kerja efektif pukul 11.30 -13.00 WIB = istirahat
sebaiknya digunakan ukuran dalam 1 pukul 13.00 -16.30 WIB = 3,5 jam
minggu. 7,5 jam
JAM
- 5 25 110 1250
HARI
5 - 5 22 234
MINGGU
25 5 - 4/5 52
BULAN
110 22 4/5 - 12
TAHUN
1250 234 52 12 -
Ada 4 pendekatan /metode yang dapat digunakan untuk
menghitung jumlah beban kerja jabatan:
1 Hasil kerja
2 Objek kerja
3 Peralatan Kerja
∑ Beban Kerja
Standar kemampuan rata-rata x 1 orang
Contoh:
CARAKA
∑ Beban Kerja
x 1 orang
Standar kemampuan rata-rata
Contoh:
Penerima Tamu
Objek kerja : Tamu
Beban kerja : 150 tamu per hari
Standar kemampuan rata-rata penerima tamu :
50 tamu per hari
Jumlah penerima tamu yang dibutuhkan:
150 tamu x
1 orang = 3 orang
50 tamu
Peralatan Kerja
Peralatan kerja adalah alat yang digunakan untuk bekerja
∑ Peralatan Kerja
Rasio Penggunaan Alat Kerja x 1 orang
Contoh:
Pengemudi
Satuan alat kerja : mobil (kendaraan dinas)
Jumlah alat kerja yang dioperasikan : 20 mobil
Rasio pengoperasian alat kerja : 1 pengemudi 1 mobil
2 Memeriksa kondisi sarana dan prasarana 2 keg/hr 30 menit/keg 60 menit/hari 1320 menit/bulan
kantor
3 Membuat surat usul perbaikan sarana dan 2 usul/hr 15 menit/usul 30 menit/hari 660 menit/bulan
prasarana kantor
6780
JML menit/ bulan
KONV 113 jam/bulan
Jadi.........
Lanjutan...
TERIMA
KASIH