Anda di halaman 1dari 13

Enron

Coorporation
WIWIN JUANA SARI
Latar Belakang Enron
◦ Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energy yang berbasis di Houston,
Texas, Amerika Serikat. dibentuk pada tahun 1985, yang merupakan hasil merger
antara “Houston Natural Gas” dengan “InterNorth” (penyalur gas alam melalui
pipa). Perusahaan ini memperkerjakan karyawan sebanyak 21.000 orang.
◦ Enron Coorporation melakukan penjualan listrik dengan menggunakan harga
pasar pada awal tahun 1990.
◦ Enron merupakan penjual gas alam terbesar pada tahun 1992 di Amerika Utara,
kontrak penjualan gas Enron menghasilkan laba sebelum pajak sebesar $122 juta,
dan merupakan penyumbang kedua terbesar dalam laba usaha perusahaan.
◦ Perkembangan pesat Enron telah menyebabkan harga saham perusahaan tersebut
mengalami kenaikan sebesar 311% dari awal tahun 1990 sampai akhir tahun 1998.
Pada tahun 1999 harga saham mengalami kenaikan sebesar 56% dan pada tahun
2000 sebesar 87%. Harga saham per lembar perusahaan adalah sebesar $83.13.
Dari hasil survey majalah Fortune tentang “Most Admired Company”, Enron
dinobatkan sebagai “the Most Innovative Company” di Amerika.
◦ Enron membentuk pula “Enron Online” (EOL) pada bulan oktober 1999.
Latar Belakang
Kasus
◦ Operasinya di Eropa melaporkan kebangkrutannya pada 30 November 2001, dan dua hari kemudian, pada
2 Desember, di AS Enron mengajukan permohonan perlindungan Chapter 11. Saat itu, kasus itu
merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS dan menyebabkan sekitar 5.000 pegawai kehilangan
pekerjaan mereka.
◦ Kasus Enron terus menggelinding hingga pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar
keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di
belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan di ranking ke-tujuh
dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS
jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.
◦ Terjadinya penurunan nilai rating investasi perusahaan karena hutang yang terlalu besar, yang sebelumnya
tidak tercatat dalam neraca (off balance sheet) kemudaian diklasifikasikan ulang sehingga tercatat dalam
neraca (on balance sheet)
◦ Klasifikasi ulang dilakukan karena terdapat banyak special suppose entry (SPEs) dan kerjasama yang
tidak tercatta dalam neraca yang memiliki banyak utang, sehingga terjadi ketidakcoockan saat dilakukan
konsolidasi ulang yang kemudian menyebabkan nilai ekuitas perusahaan jatuh
◦ Diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat
keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan
disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut
melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat.
Pihak-pihak yang Bertanggung Jawab
dalam Kasus Enron
Pihak Internal
Manajemen Enron melakukan kecurangan
◦ Window Dressing (Memanipulasi akun-akun laporan keuangan agar Nampak
menarik di mata investor dengan cara menyembunyikan hutang-hutang sebesar
$12 Milyar)
◦ Teknik off balance sheet (mencatat di buku besar sehingga tidak Nampak di
laporan keuangan)
◦ Special purpose partnership (mendirikan kurang lebih 90 perusahaan diluar
Enron untuk mengalihkan hutang-hutang Enron)
Pihak Eksternal

AUDITOR
Arthur Andersen (The Big Five perusahaan akuntansi terbesar) adalah kantor akuntan Enron.
Tugas dari Andersen adalah melakukan pemeriksaan dan memberikan kesaksian apakah laporan
keuangan Enron memenuhi GAAP (generally accepted accounting practices). Andersen, disewa
dan dibayar oleh Enron. Andersen juga menyediakan konsultasi untuk Enron, dimana hal ini
melebihi wewenang dari akuntan publik umumnya. Selain itu Andersen mengalami konflik
kepentingan akibat pembayaran yang begitu besar dari Enron, $5 juta untuk biaya audit dan $50
juta untuk biaya konsultasi.
KONSULTAN HUKUM
Konsultan hukum Enron, khususnya Vinson & Elkins juga disewa oleh Enron. Konsultan hukum ini
bertanggungjawab untuk menyediakan opini hukum atas strategi, struktur, dan legalitas umum atas
semua yang dilakukan oleh Enron. Sama dengan Andersen, saat ditanyakan mengapa tidak ikut
menghalangi ide dan aktivitas ilegal Enron, konsultan hukum ini menjelaskan bahwa Enron tidak
memberikan informasi yang lengkap, khususnya tentang kepemilikan di SPEs.

REGULATOR
Enron sebagai perusahaan yang melakukan perdagangan di pasar energi diawasi oleh Federal Energy
Regulatory Commission (FERC), akan tetapi FERC tidak melakukan pengawasan secara mendalam.
Hal ini dikarenakan Enron melakukan aktivitasnya dalam perdagangan listrik tidak di satu negara,
yaitu antar negara.
PASAR EKUITAS
Sebagai perusahaan publik, Enron diharuskan mengikuti peraturan dari SEC. Akan tetapi dalam pengawasannya
SEC, tidak melakukan investigasi secara mendalam atau melakukan konfirmasi ulang terhadap Enron. SEC hanya
mengandalkan pada testimoni yang dibuat oleh lembaga lain seperti auditor perusahaan (Arthur Andersen).
Sedangkan NYSE mengharuskan Enron memenuhi peraturan perdagangan di NYSE. Berbeda dengan SEC, NYSE
tidak hanya melakukan verifikasi firsthand.

PASAR HUTANG
Pertumbuhan perusahaan membutuhkan adanya modal eksternal. Tambahan modal dapat diperoleh dari hutang
baru dan ekuitas baru. Ken Lay dan Jeff Skilling, enggan untuk menerbitkan jumlah besar dari ekuitas baru.
Karena akan mendilusi laba dan jumlah saham yang dipegang oleh pemegang saham. Pilihan menggunakan utang
juga terbatas, dengan tingkat utang yang tinggi menyebabkan rating Enron hanya sebesar BBB, tingkat rating
yang rendah oleh lembaga pemberi rating (Eiteman, dkk, 2007). Andrew Fastow bersama dengan asistennya
membuat SPEs, alat yang digunakan dalam jasa keuangan. SPEs memiliki dua tujuan penting, pertama; menjual
aset-aset yang bermasalah ke rekanan. Enron menghilangkan aset tersebut dari neraca, mengurangi tekanan akibat
utang dan menyembunyikan kinerja buruk investasi. Hal ini dapat mendatangkan dana tambahan untuk membiayai
kesempatan investasi baru. Kedua; memperoleh pendapatan untuk memenuhi laba yang disyaratkan oleh Wall
Street.
SPEs dibiayai dari tiga sumber;
(1) ekuitas dalam bentuk saham tresuri,
(2) ekuitas dalam bentuk minimum 3% dari aset yang berasal dari pihak ketiga yang tidak berhubungan,
(3) jumlah yang besar dari utang bank.

Modal ini berada pada sisi kanan neraca SPEs, akan tetapi pada sisi kiri modal digunakan untuk membeli aset dari
Enron. Hal ini menyebabkan harga saham SPEs berkaitan dengan harga saham Enron. Saat saham SPEs naik, maka
saham Enron ter-apresiasi. Sedangkan saat harga saham SPEs turun, maka harga saham Enron ter-depresiasi
(Eiteman, dkk, 2007). Menurunnya harga saham Enron hingga $47 per lembar saham pada bulan Juli 2001,
menyebabkan investor curiga. Hal ini menyebabkan Sherron Watkins, wakil presiden Enron mencoba
memperingatkan Kenneth Lay dengan membawa 6 lembar surat yang menjelaskan proses akuntan yang tidak wajar
sehubungan dengan SPEs dan memperingatkan akan kecurangan proses akuntan. Akan tetapi peringatan Sherron
Watkins tidak dihiraukan oleh Ken Lay, sehingga terjadilah tsunami di Enron. Harga sahamnya jatuh hingga tersisa
$1 per lembar saham yang menyebabkan Enron bangkrut (Velasquez, 2006).Pada Bulan Februari 2002, Sherron
Watkins dipanggil oleh DPR untuk menjelaskan skandal Enron, tentang aktivitas akuntansi perusahaan. Kemudian
Sherron Watkins menjelaskan semua permasalahan tersebut, dan menyebabkan dirinya dijuluki sebagai courageous
whistleblower (Velasquez, 2006).
Dampak Kasus
Enron
◦ Sekitar 5.000 karyawan kehilangan pekerjaan
◦ Para karyawan Enron dan Investor kecil-kecilan mengalami kerugian karena simpanan hari tua mereka musnah
terikat dlam saham tanpa nilai.
◦ Munculnya Sarbanes Oxley, ini merupakan nama lain dari Undang-undang reformasi perlindungan investor.
◦ Arthur Andersen LLP (member di Amerika Serikat) yang dianggap ikut bersalah dalam kebangkrutan Enron juga
terkena imbasnya.
◦ Banyak lembaga keuangan internasional juga ikut menderita kerugian akibat bangkrutnya Enron, sehingga
membuat mereka semakin berhati-hati dalam membidik peluang investasi.
◦ Perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal diharuskan memenuhi persyaratan
pembeberan (disclosure) yang luar biasa ketat.
◦ Masih banyak lagi hal-hal yang dipengaruhi oleh keruntuhan Enron, seperti munculnya trauma dalam bursa
saham terhadap efek domino skandal Enron. Hal ini membuat para investor mengurangi aktivitasnya di bursa
saham sehingga gairah bursa dunia menjadi lesu.
Perubahan yang
Terjadi
◦ Disahkannya UU baru, Sarbanes oxley, (The Company Accounting Reform and Investor Protection Act
of 2002)
◦ Larangan melakukan jasa konsultasi bersamaan dengan audit keuangan
◦ Pembatasan masa partner audit (7 tahun)
◦ Keharusan auditor untuk memberikan opini terhadap keandalan SPI.
Kesimpulan
Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya
menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar.
Yang menyebabkan kebangkrutan dan keterpurukan pada perusahaan Enron
adalah Editor, Arthur Andersen (satu dari lima perusahaan akuntansi terbesar)
yang merupakan kantor akuntan Enron. Keduanya telah bekerja sama dalam
memanipulasi laporan keuangan sehingga merugikan berbagai pihak baik
pihak eksternal seperti para pemegang saham dan pihak internal yang berasal
dari dalam perusahaan enron. Enron telah melanggar etika dalam bisnis
dengan tidak melakukan manipulasi-manipulasi guna menarik investor.
Sedangkan Arthur Andersen yang bertindak sebagai auditor pun telah
melanggar etika profesinya sebagai seorang akuntan. Arthur Andersen telah
melakukan “kerjasama” dalam memanipulasi laporan keuangan enron. Hal ini
jelas Arthur Andersen tidak bersikap independent sebagaimana yang
seharusnya sebagai seorang akuntan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai