Anda di halaman 1dari 19

Nama kelompok 9 :

1. Royan Agnia Iman


( P21345120059)
2. Silmi Eryoni Kaf’ah
(P21345120066)
3. Wiwit Dwi Astuti (P21345120072)
Pembahasan :
1. Pengertian, Prinsip dan Tujuan 4. Dampak positif otonomi daerah!
Otonomi Daerah! 5. Dampak negative otonomi daerah!
2. Aspek – Aspek Otonomi Daerah! 6. Semangat nasionalisme dalam
3. Perkembangan Otonomi Daerah! kerangka otonomi daerah!

2
Pengertian, Prinsip dan
Tujuan Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah kewenangan daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut
prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Pengertian “otonom”
secara bahasa adalah “berdiri sendiri” atau
“dengan pemerintahan sendiri”. Sedangkan
“daerah” adalah suatu “wilayah” atau
“lingkungan pemerintah”.
3
Prinsip Pelaksanaan Otonomi Daerah
Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Otonomi Daerah Berdasar pada UU No.22/1999 prinsip-prinsip
pelaksanaan Otonomi Daerah adalah sebagai berikut:
1.Penyelenggaraan Otonomi Daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek-aspek demokrasi,
keadilan, pemerataan, serta potensi dan keanekaragaman daerah.
2.Pelaksanaan Otonomi Daerah didasarkan pada otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab
3.Pelaksanaan Otonomi Daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah Kabupaten dan
daerah Kota,sedang Otonomi Daerah Propinsi merupakan Otonomi Terbatas.
4.Pelaksanaan Otonomi Daerah harus sesuai dengan Konstitusi negara sehingga tetap
terjamin hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah.
5.Pelaksanaan Otonomi Daerah harus lebih meningkatkan kemandirian Daerah Otonom, dan
karenanya dalam daerah Kabupaten dan daerah Kota tidak ada lagi wilayah administrasi.
6.Kawasan khusus yang dibina oleh Pemerintah atau pihak lain seperti
Badan Otorita, Kawasan Pelabuan, Kawasan Pertambangan, Kawasan
Kehutanan, Kawasan Perkotaan Baru, Kawasan Wisata dan semacamnya
berlaku ketentuan peraturan Daerah Otonom.
7.Pelaksanaan Otonomi Daerah harus lebih meningkatkan peranan dan
fungsi badan legislatif daerah, baik sebagai fungsi legislasi, fungsi
pengawas maupun fungsi anggaran atas penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah.
8.Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah Propinsi dalam
kedudukannya sebagai Wilayah Administrasi untuk memelaksanakan
kewenangan pemerintahan tertentu yang dilimpahkan kepada Gubernur
sebagai wakil Pemerintah.
9.Pelaksanaan asas tugas pembantuan dimungkinkan, tidak hanya dari
Pemerintah Daerah kepada Desa yang disertai dengan pembiayaan, sarana
dan prasarana, serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan
pelaksanaan dan mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan.
Tujuan Otonomi Daerah

•Dari Sisi Politik : Harus dipahami sebagai sebuah proses untuk


membuka ruang bagi lahirnya Kepala Pemerintahan Daerah
yang dipilh secara demokratis, memungkinkan berlangsungnya
penyelenggaraan pemerintahan yang responsife;
•Dari Segi Ekonomi: Terbukanya peluang bagi pemerintah di
daerah mengembangkan kebijakan regional dan local untuk
mengoptimalkan lpendayagunaan potensi;
•Dari Kacamata Sosial: Menciptakan kemampuan masyarakat
untukmerespon dinamika kehidupan di sekitarnya.

6
✗ •Mengetahui masalah-masalah yang menjadi kewenangan
atau acuan program suatu daerah dalam meningkatkan
produktivitas dalam bidang tertentu.
✗ •Mengetahui sejauh mana arah dan sasaran suatu daerah
dalam pencapaian menuju sutu daerah yang otonom.
✗ •Mengetahuitingkat keberhasilan dalam pencapaian
program/bidang tertentu sehingga suatu daerah bisa
menjadi daerah otonom.

7
Aspek – Aspek Otonomi Daerah
• Aspek ideologi
Jika kita memahami dan menghayati nilai nilai tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa kebijakan otonomi daerah dapat diterima dalam
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui otonomi
daerah nilai nilai luhur Pancasila tersebut akan dapat diwujudkan dan
dilestarikan dalam setiap aspek kehidupan bangsa Indonesia.
• Aspek politik
Selaanjutnya kondisi tersebut akan mendorong tumbuhnya dukungan
daerah terhadap pusat dimana akan memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa. Kebijakan otonomi daerah sebagai upaya pendidikan politik rakyat
akan membawa dampak terhadap peningkatan kehidupan politik di daerah.

8
• Aspek ekonomi
Peningkatan dan pertumbuhan perekonomian daerah akan membawa
pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat di
daerah. Melalui kewenangan yang dimilikinya untuk mengatur dan mengurus
masyarakat, daerah akan berupaya untuk meningkatkan perekonomian sesuai
kondisi, kebutuhan, dan kemampuan. Kewenangan daerah melalui otonomi
daerah diharapkan dapat memberikan pelayanan maksimal kepada para
pelaku ekonomi di daerah, baik lokal, nasional, regional, maupun global.
• Aspek sosial budaya
Dengan pengakuan tersebut daerah akan merasa setara dan sejajar dengan
suku bangsa lainnya, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap upaya
mempersatukan bangsa dan negara. Pelestarian dan pengembangan nilai-nilai
budaya lokal akan dapat ditingkatkan dimana pada akhirnya kekayaan
budaya lokal akan memperkaya khasanah budaya nasional.

9
• Aspek pertahanan keamanan
Memperhatikan pemikiran dengan menggunakan pendekatan aspek ideologi,
politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan, secara ideal kebijakan
otonomi daerah merupakan kebijakan yang sangat tepat dalam
penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Hal ini berarti bahwa kebijakan
otonomi daerah mempunyai prospek yang sangat bagus di masa mendatang
dalam menghadapi segala tantangan dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara.

10
Perkembangan Otonomi Daerah
perkembangan otonomi daerah saat ini sudah
berkembang pesat apalagi dengan adanya landasan
undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dan undang-
undang 23 tahun yang mengatur tentang pemerintahan
daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah.
selain itu adanya koordinasi antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah diatur dalam pasal 15 ayat 1 undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
yang menyatakan bahwa negara Indonesia terdiri atas
negara kepulauan yang terdiri atas provinsi dibagi atas
kabupaten atau kota dibagi atas Kecamatan dan diatur
dalam undang-undang serta Adanya pembagian
wewenang kekuasaan sumber daya alam kekayaan serta
batas-batas wilayah yang harus dijalankan oleh daerah
masing-masing sesuai dengan wewenang dari pemerintah
pusat.
11
Dampak positif otonomi daerah
Undang-undang Dasar 1945 telah 1. Berkembangnya sosial budaya
mengatur hubungan antara 2. Pertahanan dan Keamanan
pemerintah daerah Indonesia dengan 3. Memberikan Potensi untuk
pemerintah pusat melalui hasil daerah berkembang.
amandemen pasal 18. Dalam 4. Kewenangan Daerah
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 5. Memicu kemajuan Daerah.
2004 telah diatur otonomi daerah 6. Sumber daya yang mudah
beserta beberapa peraturan untuk dikelola
pemerintah. Semua sistem tentu tidak 7. Efisiensi waktu
ada yang sempurna sebab itu hal ini 8. Efisiensi Biaya
dapat memunculkan dampak positif
dan negatif otonomi daerah. Berikut
ini dampak positif dari otonomi
daerah:

12
Dampak Negatif Otonomi Daerah
1. Daerah yang miskin akan sulit Dampak negatif otonomi daerah,
berkembang. mampu menjadikan koordinasi
2. Menimbulkan konflik antar antar daerah tidak terjalin. Hal ini
daerah. dikarenakan setiap daerah
3. Koordinasi antar daerah yang memiliki wewenang yang berbeda.
tidak terjalin. Sementara koordinasi maupun
4. Kesenjangan sosial semakin kerjasama hanya dilakukan sesuai
meningkat pada kesepakatan kepala daerah
maupun kebijakan pemerintah
daerahnya.

13
Semangat nasionalisme dalam kerangka otonomi
daerah
Semangat otonomi daerah diharapkan mampu
mendukung Nasionalisme Bangsa, dengan bermodalkan
pengelolaan dan pembangunan di daerah. Semangat
Otonomi daerah tidak ditujukan untuk menjadi pesaing
Pemerintah Pusat akan tetapi sebagai kebijakan untuk
mempercepat proses pembangunan di Indonesia.
Otonomi pada dasarnya adalah sebuah konsep politik,
yang selalu dikaitkan atau disepadankan dengan
pengertian kebebasan dan kemandirian. Sesuatu akan
dianggap otonom jika dia menentukan dirinya sendiri,
membuat hukum sendiri dengan maksud mengatur diri
sendiri, dan berjalan berdasarkan kewenangan,
kekuasaan, dan prakarsa sendiri.

14
Tujuan pemberian otonomi kepada daerah adalah kedaulatan ini sama-sama diperlukan dalam
untuk memungkinkan daerah bersangkutan mengatur perjalanan hidup bangsa indonesia. Dan,
dan mengurus rumah tangganya sendiri untuk nasionalisme pun menjadi penting untuk
kepentingan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “mengawal” perjalanan bangsa. Mengapa? Karena
Dengan demikian jelaslah bahwa aplikasi disadari atau tidak, pelaksanaan otonomi daerah
pemerintahan dan pembangunan di daerah sekarang telah menjadi salah satu pemicu lemahnya
ini didasarkan pada dua sendi utama yaitu: otonomi nasionalisme. Buktinya, istilah “penduduk asli”
daerah dan kesatuan nasional. Otonomi daerah atau “pendatang” makin kerap muncul sejak
mencerminkan adanya kedaulatan rakyat dan kesatuan kebijakan otonomi daerah diterapkan. Istilah
nasional mencerminkan adanya kedaulatan negara. “putra daerah” makin kerap dimunculkan dalam
pelaksanaan otonomi daerah. Hal ini jelas
merupakan suatu yang tidak kondusif terhadap
pembangunan bangsa. Bila keadaan ini berlanjut
terus tanpa memulihkan kembali kesadaran
nasionalisme kita maka cepat atau lambat negara
bangsa ini akan hancur. (fikri thalib, 1 juni 2001).

15
Oleh karena itu dalam pembangunan
daerah semangat nasionalisme perlu
dilembagakan dengan cara melakukan:
1. Peningkatan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat;
2. Pengembangan kehidupan demokrasi;
3. Keadilan;
4. Pemerataan;
5. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara
pusat dan daerah dan antar daerah dalam
rangka menjaga keutuhan NKRI.

16
Salah satu hal yang penting tetapi selalu dianggap remeh dan
disepelekan adalah pentingnya wawasan sejarah dalam
pembangunan daerah. Wawasan sejarah akan menjelaskan
nasionalisme bangsa, dan nasionalisme akan
mengarahkan pembangunan. Dalam konteks ini,
pemahaman terhadap sejarah lokal sangat penting bagi
proses pembangunan daerah. Lalu, bagaimana peranan
sejarah lokal dalam aplikasi otonomi dan pembangunan
daerah? Selain untuk “memperkuat” kehidupan berbangsa
dan bernegara, sejarah lokal sangat penting untuk memberi
pemahaman akan peristiwa-peristiwa masa sekarang dan
memprediksikan peristiwa yang akan datang pada suatu
wilayah/lokal tertentu. Perubahan aliran dana dan potensi
ekonomi ke daerah merupakan peluang yang sangat
berharga bagi daerah yang bersangkutan untuk
pengambangan diri. Paling tidak, sesuai dengan pasal 11 uu
no. 22/ 1999 telah ditunjuk bidang-bidang pemerintahan
yang wajib dilaksanakan oleh daerah kabupaten dan
daerah kota.
17
Bidang-bidang tersebut
meliputi:
1. Pekerjaan umum;
2. Kesehatan;
3. Pendidikan dan kebudayaan;
4. Pertanian;
5. Perhubungan;
6. Industri dan perdagangan;
7. Penanaman modal;
8. Lingkungan hidup;
9. Pertanahan;
10. Koperasi;
11. Tenaga kerja.

18
Any Question?

19

Anda mungkin juga menyukai