PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

JL. RA. KARTINI NOMOR 13 Tlp. (0261) 201240 SUMEDANG 45311
PROVINSI JAWA BARAT

DISKUSI LAPORAN

JASA KONSULTANSI PERENCANAAN

TAHUN ANGGARAN 2020

 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

1.PENDAHULUAN
2.LOKASI PEKERJAAN
3.PENDEKATAN DAN
METODOLOGI
4.PENGUKURAN TOPOGRAFI &
ANALISIS
5.PENYELIDIKAN TANAH &
ANALISIS
6.ANALISIS DAN DESAIN
7.RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Penyebab utama dari masalah banjir di
Kabupaten Sumedang adalah minimnya
prasarana drainase jalan dan belum
terintegrasinya saluran drainase.

Permasalahan lain misalnya sering terjadinya

longsoran terutma pada badan jalan, sehingga
mengakibatkan kerusakan pada bangunan
pelengkap di sepanjang jalan dan terdapat
kelongsoran.

Pada Tahun Anggaran 2020, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Sumedang telah mengalokasikan penanganan saluran drainase,
TPT dan gorong – gorong serta bangunan pelengkap lainnya di wilayah
Kabupaten Sumedang.
 Maksud, Tujuan, dan Sasaran

MAKSUD:
Maksud dari pekerjaan ini adalah membantu Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Sumedang dalam rangka
perencanaan teknis pekerjaan system saluran drainase, TPT, dan
gorong – gorong atau bangunan pelengkap jalan pada Ruas Jalan
Kabupaten.

TUJUAN :
Tujuan dari pekerjaan ini adalah tersedianya perencanaan teknis
terinci menganai penampang saluran drainase, TPT, dan gorong –
gorong.

SASARAN:
Sasaran yang ingin dicapai adalah tersedianya suatu
perencanaan teknis pekerjaan system sluran drainase, TPT, gorong-
gorong dan longsoran yang telah sesuai dengan standar perencanaan
dan penunjang lainnya.
LOKASI PEKERJAAN
Orientasi Lokasi
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Bagan Alur Perencanaan
MINGGU KE -2 MINGGU KE -3 M INGGU KE-4
Metode Pelaksanaan Kegiatan Jasa Konsultansi
Perencanaan
 Mengumpulkan data ruas jalan, dan jembatan serta bangunan struktur yang ada, termasuk data sekunder
dari berbagai sumber yang relevan.
 Survey lokasi dengan pihak – pihak terkait tentang penanganan yang diperlukan untuk perencanaan, baik
pada pekerjaan – pekerjaan lainnya seperti bangunan pelengkap jalan, drainase, TPT ataupun longsoran.
 Survey Topografi
 Survey penyelidikan tanah :
1. Hand Bor
2. Sondir
 Analisis Hasil Survey :
1. Analisa Pengukuran
2. Uji Laboratorium
3. Analisis struktur bangunan TPT, drainase atau Bronjong.
4. Gambar Desain
5. Perhitungan volume dan Renccana Anggaran Biaya (RAB)
6. Laporan - Laporan
PENGUKURAN TOPOGRAFI &
ANALISIS
Stasioning

No Lokasi Stasioning Panjang Jalan Yg

Longsoran di Tangani (m)

(m)

1 Longsoran -1 0+750 40

2 Longsoran -2 2+300 30

3 Longsoran -3 3+050 40

4 Longsoran -4 3+200 60

5 Longsoran -5 3+400 45

6 Longsoran -6 4+100 30
A. Contoh Gambar Pengukuran di Lokasi Tanah Longsor
Pekerjaan : Nama Paket - Konsultan Perencana : Judul : No. Lembar C - 07
PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG
No. Ruas/Link - Di Gambar Oleh : Di Rencanakan Oleh : Di Setujui Oleh :
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
PLOT SITUASI EXISTING Jml. Lembar 08
JL. RA. KARTINI NOMOR 13 Tlp. (0261) 201240 SUMEDANG 45311 LOKASI 1
Ruas -
PROVINSI JAWA BARAT
................................. .................................... ................................ Skala 1 : 5000
Provinsi / Kab. JAWA BARAT / SUMEDANG
Juru Gambar Ahli Teknik Jalan Team Leader

CP.01
X 825 946.391
Y 9260 928.186
Z + 215.423
 Pekerjaan : Nama Paket - Konsultan Perencana : Judul : No. Lembar C - 07
PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG
No. Ruas/Link - Di Gambar Oleh : Di Rencanakan Oleh : Di Setujui Oleh :
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
PLOT CROSS EXISTING Jml. Lembar 08
JL. RA. KARTINI NOMOR 13 Tlp. (0261) 201240 SUMEDANG 45311
Ruas - LOKASI 1
PROVINSI JAWA BARAT
................................. .................................... ................................ Skala 1 : 200
Provinsi / Kab. JAWA BARAT / SUMEDANG
Juru Gambar Ahli Teknik Jalan Team Leader
G. Dokumentasi Pengukuran
GEOTEKNIK & ANALISIS
A. Jenis Tanah & Stratigrafi
Berdasarkan kondisi geologi yang sangat beragam tersebut menyebabkan Kabupaten Sumedang
memiliki banyak potensi dalam bidang pertanian, kehutanan, pertambangan, ketersediaan cadangan air
dan sebagainya. Selain itu, kondisi geologi yang beragam juga menyebabkan Kabupaten Sumedang
rawan akan bencana yang akan menghambat pengembangan wilayah diantaranya gerakan tanah
(longsoran, nendatan, rayapan), erosi dan banjir
Struktur tanah remah (tidak mantap) akan sangat mudah hancur menjadi butir-butir halus jika terkena
oleh pukulan air hujan sehingga akan menutup pori-pori tanah. Akibatnya air infiltrasi terhambat dan
aliran permukaan meningkat. Oleh karena itu, jenis tanah Latosol mempunyai sifat menahan air.
Struktur tanah sendiri merupakan gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel tanah yang saling
merekat satu sama lain karena adanya perekat misalnya eksudat akar, hifa jamur, lempung, humus, dan
lain-lain.

Jenis tanah Latosol banyak ditemukan hampir diseluruh lokasi kajian. Hasil interpretasi peta tanah pun
menunjukkan bahwa di lokasi tersebut memiliki jenis tanah Latosol. Tanah Latosol memiliki
kandungan kaolinit yang tinggi. Kaolinit adalah salah satu mineral lempung yang banyak dicari karena
kegunaannya. Endapan lempung yang banyak mengandung kaolinit disebut kaolin. Kaolin bnyak
dipakai sebagai bahan pengisi (filter), pelapis (coater), bahan-bahan tahan api dan isolator. Kegunaan
Umur van Bemmelen Silitonga (1973)
(1934)
Resen Aluvium sungai Aluvium: endapan
dan endapan danau danau dan koluvium
Hasil gunungapi Hasil gunungapi muda
muda tak tak teruraikan
teruraikan
Erupsi C Hasil gunungapi tufa
Plistosen pasir
Erupsi B Hasil gunungapi muda
lava
Erupsi A Hasil gunungapi muda
tufa berbatuapung
Hasil gunungapi Hasil gunungapi tua tak
tua tak teruraikan teruraikan
Hasil gunungapi Hasil gunungapi lebih
lebih tua tua
Breksi tufaan, lava, dan
Pliosen Breksi dan tuf konglomerat
- Formasi Citalang
- Formasi Kaliwangu
Miosen Tjilanang Lagen Formasi Cilanang dan
Formasi Subang
B. Penyelidikan Tanah
SONDIR
DUTCH CONE PENETROMETER (SONDIR)
SOUNDING GRAPH

ASTM . D - 3441
DUTCH CONE PENETROMETER (SONDIR)
SOUNDING GRAPH

ASTM . D - 3441
DUTCH CONE PENETROMETER (SONDIR)
SOUNDING GRAPH

ASTM . D - 3441
PROYEK : LONGSORAN OPERATOR : NENDAR
PROYEK : LONGSORAN OPERATOR : NENDAR PROYEK : LONGSORAN OPERATOR : NENDAR
DIPERIKSA : ASEP
DIPERIKSA : ASEP DIPERIKSA : ASEP
LOKASI : RUAS JLN BURUJUL - SANCA (LOKASI-5) TYPE OF APPARATUS : 2.50 TON
LOKASI : RUAS JLN BURUJUL - SANCA (LOKASI-1) TYPE OF APPARATUS : 2.50 TON LOKASI : RUAS JLN BURUJUL - SANCA (LOKASI-6) TYPE OF APPARATUS : 2.50 TON
2 2
HOLE NO. : SN - 02 MANOMETER 1: 0 - 60 KG/cm /MANOMETER 2 : 0 - 250 kg/cm
HOLE NO. : SN - 01 MANOMETER 1: 0 - 60 KG/cm2/MANOMETER 2 : 0 - 250 kg/cm 2 HOLE NO. : SN - 03 MANOMETER 1: 0 - 60 KG/cm2/MANOMETER 2 : 0 - 250 kg/cm2
COORDINATE : X = 826064.00 ; Y = 9263228.00 TYPE OF CONE UNIT : BICONUS
COORDINATE : X = 825959.00 ; Y = 9260926.00 TYPE OF CONE UNIT : BICONUS COORDINATE : X =825659.00 ; Y = 9263554.00 TYPE OF CONE UNIT : BICONUS
ELEVATION : - LEMBAR : 1 DARI 1
ELEVATION : - LEMBAR : 1 DARI 1 ELEVATION : - LEMBAR : 1 DARI 1
TANGGAL : 2019 M AT : - Meter
TANGGAL : 2019 M AT : - Meter TANGGAL : 2019 M AT : - Meter
DUCTH CONE PENETRATION TEST
DUCTH CONE PENETRATION TEST DUCTH CONE PENETRATION TEST

fc(kg/cm 2)
fc(kg/cm2) 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 fc(kg/cm2)
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0 2 4 6 8 10 12 14 16
0
0 0

1
1 1

2
2 2

3
3 3

4
4 4

5
5 5

6
6 6

7
7 7

TF
8
8 8
fc
qc
fc
9
9 qc 9
fc TF
qc
TF

10
10
qc(kg/cm2) 0 50 100 150 200 250 10
qc(kg/cm2) 0 50 100 150 200 250
qc(kg/cm 2) 0 50 100 150 200
TF(kg/cm2) 0 500 1000 1500 2000 2500
TF(kg/cm2) 0 500 1000 1500 2000 2500
TF(kg/cm2) 0 500 1000 1500 2000 2500
HAND BOR
BORING LOG

Bor No. HB - 2 BORING LOG

PROJECT : LONGSORAN LOGGED BY : NENDAR
LOCATION : RUAS JALAN BURUJUL - SANCA (lokasi-5) CHECKED BY : ASEP Bor No. HB - 3
DEPTH : 2.50 M DATE : 2019 PROJECT : LONGSORAN LOGGED BY : NENDAR
BORE LOCATION : HB - 02 COORDINATE : X = 826064.00 LOCATION : RUAS JALAN BURUJUL - SANCA (lokasi-6) CHECKED BY : ASEP
OPERATOR : NENDAR : Y = 9263228.00 DEPTH : 2.50 M DATE : 2019
BORING LOG GWL : - m ELEVATION : - BORE LOCATION : HB - 03 COORDINATE : X = 825659.00
OPERATOR : NENDAR : Y = 9263554.00

Sampel

Grafik
GWL : - m ELEVATION :

Type

Log
Bor No. HB - 1 Depth (m) Soil Description Remaks

Sampel

Grafik
PROJECT : LONGSORAN LOGGED BY : NENDAR

Type

Log
Depth (m) Soil Description Remaks
LOCATION : RUAS JALAN BURUJUL - SANCA (lokasi-1) CHECKED BY : ASEP 0
DEPTH : 1.50 M DATE : 2019
0
BORE LOCATION : HB - 01 COORDINATE : X = 825959.00
OPERATOR : NENDAR : Y = 9260926.00 Warna coklat, Hitam, keabuan, pasiran, berakar
GWL : - m ELEVATION :- Warna coklat, Hitam, keabuan, pasiran, berakar
Grafik

1
Sampel

Type

Log

Depth (m) Soil Description Remaks

1

Warna coklat, Hitam, keabuan, pasiran, berakar Warna coklat, hitam, abu, gembur, sedikit kerikil
Warna coklat, hitam, abu, gembur, sedikit kerikil
2
2
1

UDS UDS
Warna coklat, hitam, abu, liat dan los, sedikit kerikil
UDS

3 3

4
4

3
LEGEND :
= UNDISTURBED SAMPLE

HB-1 5
5
= DISTURBED SAMPLE

LEGEND :
LEGEND : = UNDISTURBED SAMPLE

= UNDISTURBED SAMPLE HB-3

HB-2 = DISTURBED SAMPLE

= DISTURBED SAMPLE
Dokumentasi

Proyek : LONGSORAN
Proyek : LONGSORAN
Lokasi : RUAS JALAN BURUJUL – SANCA (LOKASI -1)
Lokasi : RUAS JALAN BURUJUL – SANCA (LOKASI - 6)
Tanggal : 15 FEBRUARI 2019
Tanggal : 15 FEBRUARI 2019

S-1               

                
                    
S-2               
                   
                    

SONDIR

Proyek : LONGSORAN

Lokasi : RUAS JALAN BURUJUL – SANCA (LOKASI - 5)

Tanggal : 16 FEBRUARI 2019

S-3             

                 
                     

SN 3

SN 3

SN 3
Dokumentasi

Proyek : LONGSORAN Proyek : LONGSORAN

Lokasi : RUAS JALAN BURUJUL – SANCA (LOKASI – 1) Lokasi : RUAS JALAN BURUJUL SANCA (LOKASI – 6)

Tanggal : 16 FEBRUARI 2019 Tanggal : 17 FEBRUARI 2019

HB-1                       
             
HB-2                            
            

HAND BOR

Proyek : LONGSORAN

Lokasi : RUAS JALAN BURUJUL – SANCA (LOKASI – 5)

Tanggal : 17 FEBRUARI 2019

HB-3                           
           

HB 3
HB 3
C. DDT Bor Pile
KEDALAMAN qc Ab As F Qall
Fb Fs KETERANGAN
(m) (t/m2) (m2) (m) (t/m) (Ton)
0.0 - 0.07 0.94 3.0 6.0 - -
0.2 100.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.27 2.40
0.4 90.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.13 2.14
0.6 100.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.27 2.40
0.8 120.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.27 2.87
1.0 140.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.40 3.36
1.2 180.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.40 4.30
1.4 230.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.27 5.46
1.6 270.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.40 6.42
1.8 350.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 8.35
2.0 450.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 10.70
2.2 500.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 11.88
2.4 600.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 14.24
2.6 650.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 15.41
2.8 700.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.94 16.63
3.0 800.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.80 18.97
3.2 750.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.94 17.81
3.4 650.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 15.41
3.6 600.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 14.24
3.8 680.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.80 16.14
4.0 600.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 14.24 PONDASI TIANG, L =
4.2 500.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.80 11.90 7.5 M, DIA. 30 CM,
DAYA DUKUNG 17.77
4.4 550.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.80 13.08
TON
4.6 650.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 15.41
4.8 700.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.80 16.61
5.0 600.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.80 14.26
5.2 550.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 13.06
5.4 600.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 14.24
5.6 650.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.80 15.43
5.8 700.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 16.59
6.0 800.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.54 18.92
6.2 900.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.80 21.32
6.4 850.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 20.12
6.6 750.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.94 17.81
6.8 800.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.80 18.97
7.0 850.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 20.12
7.2 900.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.54 21.28
7.4 800.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 18.95
7.6 750.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 17.77
7.8 850.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 20.12
8.0 800.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.80 18.97
8.2 900.0 0.07 0.94 3.0 6.0 0.67 21.30
8.4 1,000.0 0.07 0.94 3.0 6.0 1.34 23.76
8.6 1,150.0 0.07 0.94 3.0 6.0 1.20 27.27
8.8 1,250.0 0.07 0.94 3.0 6.0 1.47 29.67
9.0 1,400.0 0.07 0.94 3.0 6.0 1.34 33.18
9.2 1,500.0 0.07 0.94 3.0 6.0 - 35.33
D. DDT Dangkal

E. Rekapitulasi DDT
SONDIR HB
NO TITIK KEDALAMAN KEDALAMAN
(Ton) (kN) (Ton) (kN)
(M) (M)
1 S-1 / HB-1 7.50 17.77 174.12 1.00 3.41 33.46
2 S-2 / HB-2 7.50 21.62 211.88 1.00 2.61 25.58
3 S-3 / HB-3 7.50 30.83 302.13 1.00 3.57 34.95
ANALISIS DAN DESAIN
A. Analisis Sloop Stability
1. Kondisi Existing
Materials
LAPISAN TANAH II
LAPISAN TANAH III
LAPISAN TANAH I

50

E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
ELEVASI (M)

E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
40 E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E993
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E994
E994
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E994
E994
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E994
E994
E994
E990
E990
E990
E990
E990
E990E990
E990
E990
E990
E990
E990
E994
E994
E994
E994
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
3.554
E990
E990
E994
E994
E994
E994
E994
E990
E990
E990
E990 1.590
E990 E990
2.965
3.192
E990
E994
E994
E994
E994
E994
E994
30 E990
E990
6.161
E990
E990
2.390
2.549
2.779
3.204
E990
E994
E994
E994
E994
E994
E994
E994
E994
E990
E990
2.145
2.279
2.482
2.111
2.401
E993
E993
E993
E993
E993
E993
E993
LAPISAN TANAH I

LAPISAN TANAH II
20

10 LAPISAN TANAH III

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

JARAK (M)

Gambar -1.2 Pola Kelongsoran dengan SF 1.04

2. Kondisi Perbaikan
Materials

LAPISAN TANAH II
LAPISAN TANAH III
LAPISAN TANAH I

50

E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
ELEVASI (M )

40 E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E993
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E994
E994
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E994
E994
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E994
E994
E994
E990
E990
E990
E990
E990
E990E990
E990
E990
E990
E990
E990
E994
E994
E994
E994
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
E990
3.554
E990
E990
E994
E994
E994
E994
E994
E990
E990
E990
E990 1.590
E990 E990
2.965
3.192
E990
E994
E994
E994
E994
E994
E994
30 E990
E990
6.161
E990
E990
2.390
2.549
2.779
3.204
E990
E994
E994
E994
E994
E994
E994
E994
E994
E990
E990
2.145
2.279
2.482
2.111
2.401
E993
E993
E993
E993
E993
E993
E993
LAPISAN TANAH I

LAPISAN TANAH II
20

10 LAPISAN TANAH III

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

JARAK (M)

Gambar -1.3 Pola Kelongsoran dengan SF 1.59

3. Pemilihan Pondasi
Berdasarkan hasil analisis stabilitas lereng, maka pondasi bawah dapat di gunakan
pondasi :

1. Bor Pile
2. Sumuran
3. Mini Pile
Dilanjutkan konstruksi bagian atasnya, yaitu dapat di gunakan konstruksi sebagai
berikut :

1. Bronjong
2. Pasangan Batu
3. Pasangan Beton Sistem Counterfort
4. Pasangan Kombinasi Beton & Batu Sistem Grid
5. Pasangan Beton Sistem Trap
6. Sheet Pile Beton / Baja
Semua konstruksi di atas tentunya ada kelebihan dan kekurangannya , untuk itu
pemilihan konstruksi harus banyak pertimbangan agar mendapatkan konstruksi yang
tepat dan efisien.
3. Analisa Konstruksi Bronjong

S urcha rge load = q

w
9 H9
V12 dan H12
a kibat gempa V9 H8
8
V8 H7
7 M .A .B
H6
6
V10 dan H10 V7
V6 H5
akibat surcharge 5
W1 V5 H4 H
2/3*H 4 Y+ hw
V11 dan H11 H3
akiba t tek. tanah 3 V4
1/2*H H2
2 V3

V2 H1
1/3*H 1 h1 H13
1/3*H Tanah pas if
X+

V1 O
BT

1. P ARAM ET E R T ANAH DAN BAT U

a) Ta n ah D as a r :
gs = 1 .6 6 t/m3 = 1 6.6 kN /m3
c = 2 .3 0 t/m2 = 23 kN /m2
o
f = 1 0 .3

b) Ta n ah Tim bu na n :
gs = 1 .8 0 t/m3 = 18 kN /m3
c = 0 .8 0 t/m2 = 8 kN /m2
o
f = 30

c) B a tu B e lah :
gbt = 2 .3 0 t/m3 = 2 3.0 kN /m3

2. D IM ENSI COBA, BERAT , DAN GAY A GEM PA DARI E L EM EN D INDING

e l. 1 e l. 2 el. 3
H BT
NO B e ra t/ V1 Ge mp a/H 1 B er a t/V2 Gem pa /H 2 B e r at/V3 Gem pa /H 3
ba r is K o lom ba ris K olo m ba r is K o lom
m m (kN ) (kN ) (kN )

7.0 5 .5 2.0 1 1 .0 126.5 2 1 .50 5 2 .0 1 0.0 1 15 .0 1 9 .5 5 2.0 9 .0 10 3 .5 1 7.6 0

e l. 4 e l. 5 el. 6
B e ra t/ V4 Ge mp a/H 4 B er a t/V5 Gem pa /H 5 B e r at/V6 Gem pa /H 6
ba r is K o lom ba ris K olo m ba r is K o lom
(kN ) (kN ) (kN )

1 2.0 7 .0 8 0.5 1 3 .68 5 2 .0 5 .0 57 .5 9 .7 7 5 2.0 3 .0 3 4 .5 5 .8 7

e l. 7 e l. 8 el. 9
B e ra t/ V7 Ge mp a/H 7 B er a t/V8 Gem pa /H 8 B e r at/V9 Gem pa /H 9
ba r is K o lom ba ris K olo m ba r is K o lom
(kN ) (kN ) (kN )

2.0 1 .0 1 1.5 1 .9 55 0 .0 0 .0 0 .0 0 0.0 0 .0 0 0 .0 0

3. T EK ANAN T ANAH AK T IF CO UL OM B
* Ke mi ri ng a n di nd i ng pe na ha n b = a rc ta n b

K e mir ing an
NO arc ta n b
d e ra ja t ra dia ns s in co s tan

1 0 .0 0 .0 0.0 0 .0 1.0 0 .0

* Sud ut ge se k d i ndi ng -tana h pa da sa at te rja di g e mpa d =0

* Sud ut ge se k d i ndi ng -tana h pa da sa at ti d a k terja d i g emp a d =f
* Sud ut kemi ri ng an ta na h ti mbuna n w = 0

3.1. K OEF ISIEN T E KANAN T ANAH AK T IF

2 2
NO f b d w f - b d +b f+ d f- w w - b C os (f - b ) Co s b Co s d+
(+ ) b ) C os w)
( - -b ) S in f+
(+ ) d)

1 0.1 8 0 0.0 0 0 0 .00 0 0 .00 0 0 .1 80 0 .0 00 0 .1 8 0 0 .1 8 0 0 .00 0 0 .9 6 8 1.0 0 0 1 .00 0 1.0 0 0 0 .17 9

Sin (f
- -
) w ) Ka

0.1 7 9 0 .69 6

rad 0.1 8 0

NO f b d w f- b d+ b f+ d f- w w - b C os 2 (f
- -
) b ) C o s2 b Co s d+
(+ ) b ) C os w)
( - -b ) S in f+
(+ ) d)

1 0.1 8 0 0.0 0 0 0 .00 0 0 .00 0 0 .1 80 0 .0 00 0 .1 8 0 0 .1 8 0 0 .00 0 0 .9 6 8 1.0 0 0 1 .00 0 1.0 0 0 0 .17 9

Sin (f
- -
) w ) Kp

0.1 7 9 0 .69 6

3.2. K OEF ISIEN T E KANAN T ANAH AK T IF GE M P A

Kh = 0 .17
q = 0 0

2 2
NO f b d w q f- b -q
- d+b
+ +q f+ d f- w -q
- w - b Co s (f
- - b - q)
- ) Co s b C os d+
(+ b + q)
+) C os w)
(- -b )

1 0.1 8 0 0.0 0 0 0 .00 0 0 .00 0 0 .0 00 0 .1 80 0 .0 0 0 0 .1 8 0 0 .18 0 0 .0 0 0 0.9 6 8 1 .00 0 1.0 0 0 1 .00 0

S in f+
(+ ) d) Sin (f
- - w - q)
- ) KaG

0 .17 4 0.1 7 9 0 .69 9

Su dut ke mi ri ng a n te ka na n ta nah a kti f d an te ka nan ta na h a kib a t g emp a =

No b d b +d

1 0.0 0 0 0.0 0 0 0 .00 0

3.3. T EK ANAN T ANAH AK IB AT B EBAN M ERAT A SURC HARGE (PE R M ET ER)

Be ke rja pa d a 1/2 H d a ri d a sar ke mi ri ngan b

q H Pq V 10 H 10
No Ka C os 2 b b w 9 0 ( 9 0- b +w ) Sin (9 0 - b)
+ +w ) Sin b
+ +d Co s b
+ +d
kN kN
k N /m2 m kN
ke b a wa h ke ka na n

1 5 .00 0.6 9 6 7 .00 0 1 .00 0 0 .0 00 0 .0 00 1 .5 7 1 1 .5 7 1 1 .00 0 2 4.3 5 6 0.0 0 0 1 .00 0 0.0 0 0 2 4 .3 56

3.4. T EK ANAN T ANAH AK T IF C OUL OM B

Be ke rja pa d a 1/3 H d a ri d a sar ke mi ri ngan b
2 2
g H Pa V 11 H11 h1 H 13
No Ka Sin b +d Co s b
+ +d Kp
kN kN kN m2 kN
k N /m3 m2
ke b aw a h ke k an a n k e k iri

1 1 6.6 0 0 .6 96 4 9 .00 2 8 3.0 2 1 0 .0 0 0 1 .00 0 0 .0 0 0 28 3 .02 1 0 .69 6 3 2 .49 0 1 87 .6 6 0

3.5. T EK ANAN T ANAH T AM B AHAN AKIBAT GE M PA

Be ke rja pa d a 2/3 H d a ri d a sar ke mi ri ngan b
2
g H D Pa G V 12 H 12
No Ka KaG K aG-K a Sin b +d Co s b
+ +d
kN kN
k N /m3 m2 kN
ke b a wa h ke ka na n

1 16 .6 00 0 .6 96 0 .6 9 9 0 .0 0 3 1 .00 0 0 .0 2 8 0.0 0 0 1 .00 0 0.0 0 0 0 .02 8

4. GAY A - GAYA Y ANG B EK ERJA

Gay a X th dp O Y thd p O Mo me n
K ode D e sk r ips i
kN m m k Nm
V1 e l. 1 Ba tu B e lah 12 6 .5 2 .7 5 - 34 7 .88
V2 e l. 2 Ba tu B e lah 11 5 .0 3. 0 - 34 5 .00
V3 e l. 3 Ba tu B e lah 10 3 .5 3 .2 5 - 33 6 .38
V4 e l. 4 Ba tu B e lah 8 0.5 0 0 3 .2 5 - 26 1 .63
V5 e l. 5 Ba tu B e lah 5 7.5 0 0 3 .2 5 - 18 6 .88
V6 e l. 6 Ba tu B e lah 3 4.5 0 0 3 .2 5 - 11 2 .13
V7 e l. 7 Ba tu B e lah 1 1.5 0 0 3 .2 5 - 3 7 .38
V8 e l. 8 Ba tu B e lah 0.0 0 0 3 .5 0 - 0. 00
V9 e l. 9 Ba tu B e lah 0.0 0 0 4 .0 0 - 0. 00
H 10 Teka na n tnh Surcha rg e 2 4.3 5 6 - 3 .5 8 5 .25
V 10 Teka na n tnh Surcha rg e 0.0 0 0 - - 0. 00
H 11 Teka na n tnh akti f 28 3 .02 1 - 2 .3 66 0 .38
V 11 Teka na n tnh akti f 0.0 0 0 - - 0. 00
H 12 Teka na n tnh Gemp a 0 .03 - 4 .7 0. 13
V 12 Teka na n tnh Gemp a 0.0 0 0 - - 0. 00
H1 Ge mp a e l. 1 21 .5 1 - 0 .5 1 0 .75
H2 Ge mp a e l. 2 19 .5 5 - 1 .5 2 9 .33
H3 Ge mp a e l. 3 17 .6 0 - 2 .2 5 3 9 .59
H4 Ge mp a e l. 4 13 .6 9 - 2 .8 3 7 .63
H5 Ge mp a e l. 5 9.7 7 5 - 3 .5 3 4 .21
H6 Ge mp a e l. 6 5.8 6 5 - 4 .2 5 2 4 .93
H7 Ge mp a e l. 7 1 .96 - 4 .7 5 9. 29
H8 Ge mp a e l. 8 0 .00 - 5 .2 5 0. 00
H9 Ge mp a e l. 9 0 .00 - 5 .5 0. 00
W1 Be rat ta na h .1 49 .8 0 4 .7 5 0 23 6 .55
H 13 Teka na n T n h Pasi f 1 87 .6 6 0 .33 3 0 6 2 .55
To tal Gaya V erti ka l = 5 7 8.8 0 kN -
To tal Gaya H ori zo nta l = 2 0 9.6 8 kN
To t Mo me n Guli ng t h d ttk O = 9 3 1.4 9 kNm
To t Mo me n T a ha n thd ttk O = 1 8 63 .8 0 kNm -

5. T E GANGAN PAD A T ANAH D AS AR

Ek sentri si ta s :

BT Mn e t S V ek s
No
m k Nm kN m

1 5 .5 93 2 .3 5 7 8.8 1 .1 3 9

Te kana n ke ta nah/b a wa h :

BT Mn e t S V eks q ma k q min (q u/qm a k) > 3

No
m kNm kN m k N /m2 kN /m 2 k N /m2

1 5.5 93 2 .3 5 78 .8 1 .13 9 2 3 6.0 2 4 -2 5 .55 1 0 .7 4 qu = 174.12 kN/m2

Sis a Te g. Te g . D as a r Te g. D a s ar
K a pa s itas Sa tu T ian g (T on )
(kN /m 2 ) (kN /m ) (To n/m )

P er lu P er k ua ta n D ay a D uk un g D a s ar
6 1 .9 0 3 09 .5 1 3 1.0 1 17 .7 7
B r on jong D e ng an Tia ng dia . 3 0 c m

2 B ua h

3 m

6. KES E T ABILAN T ERHADAP GUL ING

BT Mg ulin g Mta h an
No SF ijin S F SF ijin
m kNm kN

1 5.5 93 1 .48 6 1,8 6 3 .80 2 .0 ≤ 2.00 ≤ 3 OK

7. KES E T ABILAN T ERHADAP GES ER

BT ta n(2/ 3f ) S V S H
No S F SF ijin
m kN kN

1 5.5 0.1 2 1 5 78 .8 2 0 9 .68 1.61 ≥ 1 .5 OK

 S urcharge load = q

w
9 H9
V 12 da n H12
a kibat gempa V9 H8
8
V8 H7
7 M .A.B
H6
6
V7
V10 dan H10 V6 H5
a kibat surcha rge 5
W1 V5 H4 H
2/3*H 4 Y+ hw
V11 dan H11 H3
a kibat tek. ta nah 3 V4
1/2*H V3 H2
2
V2 H1
1/3*H 1 h1 H 13
1/3*H Tanah pa sif
X+
V1 O
BT

1. P ARAM ET ER T ANAH DAN BAT U

a) T a na h D a s ar :
gs = 1 .66 t/m3 = 16 .6 kN/m3
c = 2 .30 t/m2 = 23 kN/m2
o
f = 1 0.3

b) T a na h T imb un an :
gs = 1 .80 t/m3 = 18 kN/m3
c = 0 .80 t/m2 = 8 kN/m2
o
f = 30

c) B a tu B e la h :
gbt = 2 .30 t/m3 = 23 .0 kN/m3

2. DIM E NSI C OBA, BERAT , DAN GAY A GEM PA DARI E LE M EN DINDING

e l. 1 e l. 2 e l. 3
H BT
NO B e ra t/ V1 Gem pa /H 1 B er a t/V 2 Gem pa /H 2 B e ra t/V 3 Ge mp a /H3
ba ris Ko lom b a ris K o lom ba ris K olo m
m m (k N ) (kN ) (k N )

7.0 5 .5 2.0 1 1 .0 12 6 .5 2 1 .50 5 2 .0 1 0 .0 1 1 5.0 1 9.5 5 2.0 9 .0 1 0 3.5 1 7 .6 0

e l. 4 e l. 5 e l. 6
B e ra t/ V4 Gem pa /H 4 B er a t/V 5 Gem pa /H 5 B e ra t/V 6 Ge mp a /H6
ba ris Ko lom b a ris K o lom ba ris K olo m
(k N ) (kN ) (k N )

1 2.0 7 .0 8 0 .5 1 3 .68 5 2 .0 5 .0 5 7.5 9 .77 5 2.0 3 .0 3 4.5 5 .87

e l. 7 e l. 8 e l. 9
B e ra t/ V7 Gem pa /H 7 B er a t/V 8 Gem pa /H 8 B e ra t/V 9 Ge mp a /H9
ba ris Ko lom b a ris K o lom ba ris K olo m
(k N ) (kN ) (k N )

2.0 1 .0 1 1 .5 1 .95 5 0 .0 0 .0 0 .0 0 0.0 0 .0 0 0 .00

3. T EKANAN T ANAH AKT IF COUL OM B

* Ke mi ri ng a n di nd i ng pe na han b = a rc ta n b

K e mir ing an
NO arc ta n b
d e ra ja t ra dia ns s in co s ta n

1 0 .0 0 .0 0.0 0 .0 1.0 0.0

* Sud ut ge se k d i nd i ng -tana h p ad a saa t te rja di g e mp a d =0

* Sud ut ge se k d i nd i ng -tana h p ad a saa t ti d a k terja d i ge mp a d =f
* Sud ut kemi ri ng an ta na h ti m b una n w = 0

3.1. KOE F ISIEN T EK ANAN T ANAH AK T IF

NO f b d w f - b d +b f+d f- w w - b C o s2 ( f- b ) C os 2
b C os d+
(+ ) b ) C os w)
(- -b ) Sin f +d)
( +)

1 0.1 8 0 0.0 0 0 0 .0 0 0 0 .00 0 0.1 8 0 0 .00 0 0 .1 80 0 .18 0 0 .0 00 0 .96 8 1.0 0 0 1 .00 0 1 .0 00 0 .1 7 9

Sin f-
(- ) w ) Ka

0 .1 79 0 .6 9 6

rad 0.1 8 0

2 2
NO f b d w f- b d+b f+d f- w w - b Co s f)
( - -b ) C os b C os d+
(+ ) b ) C os w)
(- -b ) Sin f +d)
( +)

1 0.1 8 0 0.0 0 0 0 .0 0 0 0 .00 0 0.1 8 0 0 .00 0 0 .1 80 0 .18 0 0 .0 00 0 .96 8 1.0 0 0 1 .00 0 1 .0 00 0 .1 7 9

Sin f-
(- ) w ) Kp

0 .1 79 0 .6 9 6

3.2. KOE F ISIEN T EK ANAN T ANAH AK T IF GE M P A

K h = 0 .1 7
q = 0 0

NO f b d w q f- b -q
- d ++
b +q f+ d f- w -q
- w - b C os 2
f-
(- b - q)
- ) C o s2 b C os d +)
( ++ b + q) C os w)
(- -b )

1 0.1 8 0 0.0 0 0 0 .0 0 0 0 .00 0 0.0 0 0 0 .18 0 0 .0 00 0 .18 0 0 .1 80 0 .00 0 0.9 6 8 1 .00 0 1 .0 00 1 .0 0 0

Sin f+
(+ ) d) Sin f-
( - w - q)
- ) K aG

0 .17 4 0 .1 79 0 .6 9 9

S udut ke mi ri ng a n teka na n tana h a kti f da n te ka nan ta na h aki b a t ge mp a =

No b d b +d

1 0.0 0 0 0.0 0 0 0 .0 0 0

3.3. T EK ANAN T ANAH AKIBAT BE BAN M E RAT A SURC HARGE ( PE R M E T ER)

B eke rja pa d a 1/2 H d a ri d a sar ke mi ri ng a n b

q H Pq V 10 H10
No Ka C o s2 b b w 9 0 ( 9 0- b +w ) Sin (9 0 - b)
+ +w ) S in b
+ +d C os b
+ +d
kN kN
k N /m2 m kN
ke ba w ah ke k a na n

1 5 .00 0.6 9 6 7 .0 0 0 1 .00 0 0.0 0 0 0 .00 0 1 .5 71 1 .57 1 1 .0 00 24 .3 5 6 0.0 0 0 1 .00 0 0 .0 00 24 .3 5 6

3.4. T EK ANAN T ANAH AKT IF COUL OM B

B eke rja pa d a 1/3 H d a ri d a sar ke mi ri ng a n b

g H2 P a V11 H11 h1 2
H13
No Ka Sin b +d Co s b +d
+ Kp
kN kN kN m2 kN
kN /m 3 m2
ke ba w ah ke k a na n ke kir i

1 1 6.6 0 0.6 9 6 4 9.0 0 2 83 .0 2 1 0 .00 0 1 .0 00 0 .00 0 28 3 .02 1 0 .69 6 32 .4 90 1 8 7.6 6 0

3.5. T EK ANAN T ANAH T AM BAHAN AKIBAT GEM PA

B eke rja pa d a 2/3 H d a ri d a sar ke mi ri ng a n b
2
g H D Pa G V 12 H12
No Ka K aG K a G-K a Sin b +d C os b
+ +d
kN kN
k N /m3 m2 kN
ke ba w ah ke k a na n

1 1 6.6 0 0 0 .69 6 0 .6 99 0 .00 3 1 .0 00 0 .02 8 0.0 0 0 1 .00 0 0 .0 00 0 .0 2 8

4. GAYA - GAY A Y ANG B EKE RJA

Gay a X th dp O Y th dp O Mo me n
K o de D es k rip s i
kN m m kNm
V1 e l. 1 Ba tu Be la h 12 6 .5 2 .7 5 - 3 47 .8 8
V2 e l. 2 Ba tu Be la h 11 5 .0 3.0 - 3 45 .0 0
V3 e l. 3 Ba tu Be la h 10 3 .5 3 .2 5 - 3 36 .3 8
V4 e l. 4 Ba tu Be la h 8 0.5 0 0 3 .2 5 - 2 61 .6 3
V5 e l. 5 Ba tu Be la h 5 7.5 0 0 3 .2 5 - 1 86 .8 8
V6 e l. 6 Ba tu Be la h 3 4.5 0 0 3 .2 5 - 1 12 .1 3
V7 e l. 7 Ba tu Be la h 1 1.5 0 0 3 .2 5 - 37 .3 8
V8 e l. 8 Ba tu Be la h 0.0 0 0 3 .5 0 - 0 .0 0
V9 e l. 9 Ba tu Be la h 0.0 0 0 4 .0 0 - 0 .0 0
H1 0 Te ka nan tnh Surcha rge 2 4.3 5 6 - 3 .5 85 .2 5
V1 0 Te ka nan tnh Surcha rge 0.0 0 0 - - 0 .0 0
H1 1 Te ka nan tnh a kti f 28 3 .02 1 - 2 .3 6 60 .3 8
V1 1 Te ka nan tnh a kti f 0.0 0 0 - - 0 .0 0
H1 2 Te ka nan tnh Ge mpa 0 .03 - 4 .7 0 .1 3
V1 2 Te ka nan tnh Ge mpa 0.0 0 0 - - 0 .0 0
H1 Ge mp a e l. 1 21 .5 1 - 0 .5 10 .7 5
H2 Ge mp a e l. 2 19 .5 5 - 1 .5 29 .3 3
H3 Ge mp a e l. 3 17 .6 0 - 2 .2 5 39 .5 9
H4 Ge mp a e l. 4 13 .6 9 - 2 .8 37 .6 3
H5 Ge mp a e l. 5 9.7 7 5 - 3 .5 34 .2 1
H6 Ge mp a e l. 6 5.8 6 5 - 4 .2 5 24 .9 3
H7 Ge mp a e l. 7 1 .96 - 4 .7 5 9 .2 9
H8 Ge mp a e l. 8 0 .00 - 5 .2 5 0 .0 0
H9 Ge mp a e l. 9 0 .00 - 5 .5 0 .0 0
W1 B era t ta nah .1 49 .8 0 4 .7 5 0 2 36 .5 5
H1 3 Te ka nan Tnh Pa si f 1 87 .6 6 0 .3 3 3 0 62 .5 5
To tal Gaya V erti ka l = 5 7 8 .80 kN -
To tal Gaya H ori zo nta l = 2 0 9 .68 kN
To t Mo me n Guli ng thd ttk O = 9 3 1 .49 kN m
To t Mo me n T a ha n thd ttk O = 1 8 63 .8 0 kN m -

5. T EGANGAN P AD A TANAH DASAR

E kse ntri si ta s :

BT Mne t S V e ks
No
m kNm kN m

1 5 .5 9 3 2.3 5 7 8 .8 1 .1 39

Te kana n ke ta nah/b a wa h :

BT Mne t S V e ks q mak q m in (q u/q ma k ) > 3

No
m kNm kN m k N /m2 k N /m 2 kN /m 2

1 5.5 93 2 .3 5 7 8 .8 1 .13 9 23 6 .02 4 -2 5.5 5 1 0.7 4 qu = 17 4 .12 kN/m2

Sis a Te g. T e g. D a sa r Te g . Da s a r
K a p as ita s Sa tu T ian g (T on )
(k N /m2) (kN /m ) (T on /m)

Pe r lu Pe rk ua ta n D a y a D u ku ng D a sa r
6 1.9 0 3 09 .5 1 3 1.0 1 1 7 .77
B ro njo ng D en ga n T ia ng dia . 30 cm

2 B ua h

3 m

6. K ES ET AB IL AN TE RHAD AP GUL ING

BT Mg ulin g Mta ha n
No SF ijin SF S F ijin
m kNm kN

1 5.5 93 1 .48 6 1 ,86 3 .8 0 2 .0 ≤ 2 .0 0 ≤ 3 OK

7. K ES ET AB IL AN TE RHAD AP GE S ER

BT tan (2/ 3f ) S V S H
No SF S F ijin
m kN kN

1 5.5 0.1 2 1 5 7 8 .8 20 9 .68 1 .6 1 ≥ 1 .5 OK

4. Analisa Konstruksi Jalan
RENCANA ANGGARAN BIAYA
b. Contoh RAB
REKAPITULASI
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Nama Kegiatan : Perencanaan Longsoran Badan Jalan Burujul - Sanca

Nama Ruas Jalan : Burujul - Sanca
Lokasi : Kecamatan Buahdua
Prop / Kab / Kodya : Jawa Barat / Sumedang

Jumlah Harga
No. Divisi Uraian Pekerjaan
(Rupiah)

1 Umum 4,638,671
2 Drainase -
3 Pekerjaan Tanah 38,378,835
4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan -
5 Pekerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen 77,629,895
6 Perkerasan Aspal -
7 Struktur 434,531,927
8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor -
9 Pekerjaan Harian -
10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin -

(A) Jumlah Harga Pekerjaan ( termasuk Biaya Umum dan Keuntungan ) 555,179,328
(B) Pajak Pertambahan Nilai ( PPn ) = 10% x (A) 55,517,933
(C) JUMLAH HARGA PEKERJAAN = (A) + (B) 610,697,261
(D) ADMINSTRASI PROYEK -
(E) JUMLAH TOTAL HARGA PEKERJAAN = (C)+( D) 610,697,261
Terbilang :
(ENAM RATUS SEPULUH JUTA ENAM RATUS SEMBILAN PULUH TUJUH RIBU DUA RATUS ENAM
PULUH SATU RUPIAH TIGA PULUH TIGA sen)
SELESAI DAN TERIMA KASIH