Anda di halaman 1dari 32

Uji Lanjut

Analisis Variansi

Prof. DR. H. Harrizul Rivai, M.S.


Guru Besar Kimia Farmasi
Universitas Andalas

Pustaka:
David S. Jones, Statistik Farmasi, Penerjemah: Hesty Utama
Ramadaniati dan Harrizul Rivai, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,
2010
05/19/2021 Harrizul Rivai 1
Definisi
Uji lanjut adalah prosedur-prosedur statistik untuk
menentukan kelompok-kelompok perlakuan yang
berbeda apabila uji ANOVA memberikan kesimpulan
bahwa Ho ditolak atau ada perbedaan yang nyata di
antara kelompok-kelompok perlakuan.

05/19/2021 Harrizul Rivai 2


Macam-macam uji lanjut
Macam-macam uji lanjut yang populer:
1. Uji beda nyata terkecil Fisher
2. Uji beda nyata jujur Tukey
3. Uji Dunnet

05/19/2021 Harrizul Rivai 3


Uji beda nyata terkecil Fisher
 Fisher’s Least Significant Difference (FLSD) = Uji Beda Nyata Terkecil Fisher
 FLSD dihitung dengan rumus sbb:

2 1 1 
FLSD  t kritis s   
 N A NB 

• NA dan NB adalah ukuran kedua kelompok perlakuan,


• s2 adalah variansi gabung = MS Within Groups pada ANOVA,
• tkritis adalah nilai t yang diperoleh dari daftar nilai kritis distribusi t pada α = 0,05, DB
= df Within Groups pada ANOVA

05/19/2021 Harrizul Rivai 4


05/19/2021 Harrizul Rivai 5
Prosedur uji beda nyata terkecil Fisher
Lakukan uji ANOVA terhadap data
Hitung beda nyata terkecil dengan rumus FLSD
Hitung perbedaan antar-rerata kelompok perlakuan
Lakukan penafsiran hasil analisis sbb:
1. Jika perbedaan antar-rerata kelompok perlakuan <
FLSD, maka Ho diterima atau tidak ada perbedaan
antar-rerata kelompok
2. Jika perbedaan antar-rerata kelompok ≥ FLSD,
maka Ho ditolak dan Ha diterima atau ada
perbedaan yang nyata antar-rerata kelompok
05/19/2021 Harrizul Rivai 6
Contoh uji beda nyata terkecil Fisher
Pengaruh jenis pelarut terhadap kekuatan regang (MPa) selaput yang
dihasilkan (Lihat Buku Statistik Farmasi – David S. Jones hal. 333)

Etanol Kloroform Diklorometana


230 248 245
245 235 257
231 257 265
240 256 248
255 261 251
234 244 261

05/19/2021 Harrizul Rivai 7


05/19/2021 Harrizul Rivai 8
05/19/2021 Harrizul Rivai 9
Hasil pengolahan data dengan MS Excel

MS Within Groups = 82,47778


df Within Groups = 15

05/19/2021 Harrizul Rivai 10


Hasil perhitungan beda nyata terkecil (FLSD)

 1 1 
FLSD  t kritis s 
2
 
 NA NB 
1 1
FLSD  2,131 82,47778    11,17
6 6

05/19/2021 Harrizul Rivai 11


Hasil perhitung perbedaan antar-rerata kelompok perlakuan

X diklorometana  X etanol  254,5  239,1667  15,3333  FLSD


X Kloroform  X etanol  250,1667  239,1667  11,0  FLSD
X kloroform  X diklorometana  250,1667  254,5  4,3333  FLSD

Penafsiran hasil analisis


1. Kekuatan regang selaput yang dihasilkan dari pelarut
diklorometana berbeda nyata dengan kekuatan selaput yang
dihasilkan dari pelarut etanol.
2. Kekuatan regang selaput yang dihasilkan dari pelarut kloroform
tidak berbeda nyata dengan kekuatan regang selaput yang
dihasilkan dari pelarut etanol
3. Kekuatan regang selaput yang dihasilkan dari pelarut kloroform
tidak berbeda nyata dengan kekuatan regang selaput yang
dihasilkan dari pelarut diklorometana.

05/19/2021 Harrizul Rivai 12


Uji beda nyata terkecil Fisher (FLSD)

Catatan: Uji beda nyata Fisher hanya boleh digunakan


apabila:
1. ANOVA menunjukkan adanya perbedaan antar-rerata
perlakuan
2. Kelompok perlakuan tidak lebih dari tiga
3. Jumlah pengamatan dalam setiap kelompok tidak
harus selalu sama

05/19/2021 Harrizul Rivai 13


Uji beda nyata jujur Tukey
Tukey’s honestly significant difference (HSD)
Persamaan yang digunakan untuk perhitungan beda
nyata jujur Tukey adalah :

s2
HSD  q
N
• q adalah statistik kisaran Student (diperoleh dari Tabel q pada
derajat bebas = df Within Groups). lihat Lampiran
• N adalah jumlah pengamatan dalam setiap kelompok
• s2 adalah variansi gabungan = MS Within Groups dalam ANOVA

05/19/2021 Harrizul Rivai 14


05/19/2021 Harrizul Rivai 15
Prosedur uji beda nyata jujur Tukey
Lakukan uji ANOVA terhadap data
Hitung beda nyata terkecil dengan rumus HSD
Hitung perbedaan antar-rerata kelompok perlakuan
Lakukan penafsiran hasil analisis sbb:
1. Jika perbedaan antar-rerata kelompok perlakuan <
HSD, maka Ho diterima atau tidak ada perbedaan
antar-rerata kelompok
2. Jika perbedaan antar-rerata kelompok ≥ HSD,
maka Ho ditolak dan Ha diterima atau ada
perbedaan yang nyata antar-rerata kelompok
05/19/2021 Harrizul Rivai 16
Contoh uji beda nyata jujur Tukey
(Statistik Farmasi hal. 342)
Efek rancangan katup terhadap massa (µg) peptida obat yang
dilepaskan per semprotan dari sistem aerosol
Katup 1 Katup 2 Katup 3 Katup 4
1,51 1,50 2,01 1,65
1,26 1,12 2,54 1,23
1,64 1,25 2,32 1,54
1,97 1,49 2,15 1,42
1,20 1,69 2,26 1,35
1,54 1,89 2,44 1,64
1,45 1,58 2,32 1,62
1,77 1,25 2,01 1,74
1,67 1,22 2,00 1,55
1,85 1,24 1,94 1,29

05/19/2021 Harrizul Rivai 17


05/19/2021 Harrizul Rivai 18
05/19/2021 Harrizul Rivai 19
05/19/2021 Harrizul Rivai 20
Hasil perhitungan beda nyata jujur:

s2
HSD  q
N
0,048482
HSD  3,82  0,26598
10

05/19/2021 Harrizul Rivai 21


Hasil perhitung perbedaan antar-rerata kelompok perlakuan

Perlakuan Beda HSD = 0,26598 Kesimpulan


Katup 1 – Katup 2 1,566-1,423 = < HSD Beda tidak nyata
0,143
Katup 1 – Katup 3 1,566-2,199 =  HSD Beda nyata
0,633*
Katup 1 – Katup 4 1,566-1,503 = < HSD Beda tidak nyata
0,063
Katup 2 – Katup 3 1,423-2,199 =  HSD Beda nyata
0,776*
Katup 2 – Katup 4 1,423-1,503 = < HSD Beda tidak nyata
-0,08
Katup 3 – Katup 4 2,199-1,503 =  HSD Beda nyata
0,696*

05/19/2021 Harrizul Rivai 22


Uji Dunnet
Uji Dunnet digunakan apabila kita ingin
membandingkan rata-rata kelompok kontrol dengan
rata-rata kelompok perlakuan yang lain.
Nilai statistik kritis Dunnet dihitung dengan rumus sbb:

2 s2
Statistik Kritis  t d
N
Di sini
td adalah nilai kritis statistik Dunnett pada DB = df Within Groups (Lihat
Tabel Dunnett)
s2 adalah variansi gabungan = MS Within Groups dalam ANOVA
N adalah banyaknya pengamatan baik kelompok perlakuan maupun
kelompok kontrol (banyak pengamatan harus sama)

05/19/2021 Harrizul Rivai 23


05/19/2021 Harrizul Rivai 24
Contoh Uji Dunnett
(Statistik Farmasi hal. 348)
Perbandingan koefisien gesekan kateter PVC tak bersalut dan kateter
PVC yang telah disalut dengan dua macam biomaterial hidrogel

Tak bersalut Salut A Salut B


(Kontrol)
0,62 0,13 0,22
0,65 0,15 0,25
0,55 0,18 0,23
0,51 0,14 0,21
0,57 0,21 0,16
0,66 0,23 0,14
0,53 0,15 0,15
0,60 0,18 0,19

05/19/2021 Harrizul Rivai 25


05/19/2021 Harrizul Rivai 26
05/19/2021 Harrizul Rivai 27
05/19/2021 Harrizul Rivai 28
Hasil perhitungan statistik kritis
Dunnett:

2  s2
Statistik Kritis  t d
N
2  0,001974
Statistik Kritis  2,37  0,0526
8
05/19/2021 Harrizul Rivai 29
Hasil perhitung perbedaan antar-rerata kelompok perlakuan

Perlakuan Beda Statistik Kritis = Kesimpulan


0,0526
Kontrol – Salut A 0,586 - 0,171 = > 0,0526 Berbeda nyata
0,415
Kontrol – Salut B 0,586 – 0,194 = > 0,0526 Berbeda nyata
0,392

05/19/2021 Harrizul Rivai 30


Latihan
Perbandingan laju pelapasan salbutamol (mg/jam) dari tiga formulasi pelepasan
terkedali diperlihatkan dalam tabel dibawah ini.
Tentukanlah: apakah ada perbedaan laju pelepasan salbutamol dari ketiga
formulasi, kalau berbeda yang mana saja yang berbeda laju pelapasan
salbutamol tersebut berdasarkan uji lanjut FLSD, HSD dan Uji lanjut Dunnet jika
dianggap formulasi 1 sebagai pembanding.

Formulasi 1 Formulasi 2 Formulasi 3


4,21 3,69 5,00
5,23 3,99 6,55
4,01 4,25 6,02
6,00 4,08 6,11
5,25 5,22 4,88
6,41 2,99 4,29
4,52 5,66 6,00
4,18 4,25 5,45

05/19/2021 Harrizul Rivai 31


Tugas
Buatlah pengolahan data contoh dan latihan di atas
dan tafsirkan hasilnya.
Kirim hasil pengolahan data dan hasil penafsiran
tersebut ke surat elektronik harrizul@gmail.com

05/19/2021 Harrizul Rivai 32

Anda mungkin juga menyukai