Anda di halaman 1dari 15

Rancangan Acak

Lengkap
(RAL) Faktorial

1
Kapan digunakan?
• Perlakuan yang dicoba merupakan
kombinasi antar taraf-taraf beberapa faktor
(2 faktor).
• Faktor-faktor yang dilibatkan bersifat
saling bersilang, bukan tersarang.
• Dalam percobaan untuk merekomendasikan
suatu kondisi yang beragam.

2
Ciri percobaan faktorial
• Perlakuan merupakan kombinasi dari semua kemungkinan
kombinasi dari taraf-taraf dua faktor atau lebih.
• Keuntungan adalah mampu mendeteksi respons dari 1.Taraf
masing-masing faktor (pengaruh utama) 2.Interaksi antara
dua faktor (pengaruh interaksi)

Pengaruh Interaksi nyata/signifikan maka


a.uji pada pengaruh utama tidak bermakna
b.pengaruh faktor A dan B tidak saling pengaruh faktor A dan
B tidak saling bebas

3
Kerugian percobaan faktorial
• Jika jumlah faktor meningkat maka unit
percobaan yang dibutuhkan semakin
besar
• Faktorial yang besar semakin sulit untuk
diinterpretasikan apalagi jika ada interkasi

4
Contoh Soal :
Percobaan dilakukan untuk melihat pengaruh dosis dan interval hormone tumbuh
terhadap pertumbuhan bibit tanaman sungkai dalam rumah kaca.
Perlakuan yang dicobakan meliputi :
1. Dosis Hormon tumbuh (D)
D1 = 5 ppm
D2 = 10 ppm
D3 = 15 ppm

2. Interval hormone tumbuh (H)


H1 = 5 hari sekali
H2 = 10 hari sekali
H3 = 15 hari sekali

Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali

5
1. Pengacakan dan Bagan Percobaan
- Unit-unit percobaan dapat berupa pot-pot atau cawan-cawan antar unit
percobaan dibatasi oleh ruang-ruang pengamatan sehingga tidak akan
terjadi interaksi antara sesama unit percobaan.
- Setiap unit percobaan dilakukan secara keseluruhan merupakan satuan
perambangan.
- Perambangan dilakukan secara lengkap untuk semua pot-pot percobaan
sebanyak (t) perlakuan dikali (k) kelompok.

6
Maka unit percobaan terdiri atas :
Dosis x Interval x Ulangan = 3 x 3 x 3 = 27 unit percobaan

Perlakuan H
Perlakuan D
H1 H2 H3

D1 D1H1 D1H2 D1H3

D2 D2H1 D2H2 D2H3

D3 D3H1 D3H2 D3H3

7
Bagan Percobaan

D1H1. 1 D2H1 D1H3 D2H2 D1H2 D2H3 D1H1.2 D1H2 D3H2

D2H2 D1H2 D3H1 D1H1. 3 D3H3 D2H1 D3H2 D2H1 D3H1

D1H3 D3H3 D2H3 D3H1 D1H3 D3H2 D2H2 D3H3 D2H3

8
Data hasil pengamatan diameter tunas bibit sungkai

Ulangan
Kombinasi
Jumlah Rerata
Perlakuan 1 2 3

D1H1 3,60 3,20 3.60 10,4 3,47


D1H2 3,80 3,60 3,80 11,2 3,73
D1H3 5,00 4,80 5,00 14,8 4,93
D2H1 4,60 4,20 3,60 12,4 4,13
D2H2 3,80 4,20 4,00 12,0 4,00
D2H3 4,20 4,20 3,60 12,0 4,00
D3H1 3,50 3,40 3,40 10,3 3,43
D3H2 3,40 3,20 3,60 10,2 3,40
D3H3 3,40 3,00 3,80 10,2 3,40

Jumlah 35,3 33,8 34,4 103,5 3,83

9
a. Faktor Koreksi (FK) = = = 396,75

b. Jumlah Kuadrat Total (JK) Total = T(Yij2) – FK


= (3,602 +3,802 + 5,002 +…+ 3,802) –396,75 =
7,5

c. Jumlah Kuadrat Kombinasi Perlakuan = =

d. Jumlah Kuadrat Galat = JK Total –JK Kombinasi Perlakuan


= 7,5 – 6,1067 = 1,3933

10
a. JK Dosis Hormon = =

b. JK interval Hormon = =

c. JKI = JKKP – JKA –JKB = 6,1067 – 2,4067 – 1,047 = 2,653

d. Derajat Bebas
- DBK = r -1 = 3 – 1= 2
- DBKP = KP – 1 = 9 – 1 = 8
- DBA = a – 1 = 3 – 1= 2
- DBB = b – 1 = 3 – 1 = 2
- DBI = (a-1) . (b-1) = 2 . 2 = 4
- DBG = a.b (r-1) = 3 . 3 . 2 = 18
- DBT = r.a.b – 1 = 3.3.3 – 1 = 26

11
Data kombinasi dosis dan interval hormon tumbuh

Faktor A
Faktor B Jumlah Rerata
D1 D2 D3

H1 10,4 12,4 10,3 33,1 3,68

H2 11,2 12,0 10,2 33,4 3,71

H3 14,8 12,0 10,2 37,0 4,11

Jumlah 36,4 36,4 30,7 103,5 -

Rerata 4,04 4,04 3,41 - 3,83

12
Hasil Analisa Sidik Ragam RAL Faktorial

F - Tabel
Sumber
DB JK KT F-hitung
Keragaman 5% 1%

Kombinasi 8 6,1067 0.763 9.90** 2.51 3.71


Perlakuan
- Dosis hormon 2 2,4067 1,20335 15,63** 3,55 6,01
- Interval hormon 2 1,047 0,5235 6,79** 3,55 6,01
- Interaksi AB 4 2,653 0,663 8,61** 2,93 4,58
Galat 18 1,3933 0,077 - -
Total 26 7,500 - - - -

13
KK = 7,2 %

Hasil uji F menunjukkan :


1. Perlakuan dosis hormon, interval hormon dan interaksi dosis dan interval
hormon tumbuh berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan diameter
tunas bibit sungkai berarti Perlakuan dosis hormon, interval hormon dan
interaksi dosis dan interval hormon tumbuh mampu meningkatkan
pertumbuhan diameter tunas bibit sungkai
2. Percobaan mempunyai derajat kejitian dan keandalan yang sedang (KK = 7,2
%) oleh karena itu uji lanjutan dilakukan dengan uji BNT.

14
Latihan soal

Data jumlah ruas hasil penelitian aplikasi konsentrasi dan lama perendaman ZPT
terhadap setek lada.
1. Tentukan perlakuan hipotesa dan buat bagan percobaan
2. Lakukan analisis data mulai dari FK sampai KK
Lampiran 8. Hasil Pengamatan Jumlah Ruas

Ulangan
Perlakuan Jumlah Rerata
I II III
RO L1 3,00 2,00 3,00 8,00 2,67
R0 L2 2,50 3,00 2,60 8,10 2,70
R0 L3 2,50 3,00 3,30 8,80 2,93
R1 L1 3,00 2,60 4,00 9,60 3,20
R1 L2 3,00 3,00 2,50 8,50 2,83
R1 L3 2,60 3,00 3,00 8,60 2,87
R2 L1 3,00 3,00 4,00 10,00 3,33
R2 L2 3,50 3,50 4,30 11,30 3,77
R2 L3 6,00 3,30 5,00 14,30 4,77
R3 L1 5,00 3,50 3,00 11,50 3,83
R3 L2 3,00 4,50 3,50 11,00 3,67
R3 L3 4,00 4,00 5,50 13,50 4,50
Jumlah 41,10 38,40 43,70 123,20 3,42
15

Anda mungkin juga menyukai