Anda di halaman 1dari 12

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS ANDALAS

Uji Hipotesis
DR. Harrizul Rivai, M.S.
Lektor Kepala Kimia Farmasi
Fakultas Farmasi
Universitas Andalas

1 Statistika Farmasi -- Harrizul Rivai 05/19/2021


Pengertian Uji Hipotesis
 Hipotesis adalah pernyataan mengenai sesuatu
yang akan dibuktikan kebenarannya melalui
penelitian
 Rumusan hipotesis ada dua:
 Hipotesis nol (Ho)  pernyataan tidak adanya
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya
 Hipotesis alternatif (Ha)  pernyataan adanya
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya
 Uji hipotesis adalah salah satu cara penarikan
kesimpulan dengan menguji kebenaran
hipotesis yang telah dirumuskan.

2 Statistika Farmasi -- Harrizul Rivai 05/19/2021


Macam-macam Uji Hipotesis
Uji Hipotesis Satu Sampel
Uji Hipotesis Dua Sampel Independen
Uji Hipotesis Dua Sampel Berpasangan
sampel 1 tp 2 perlakuan, kyk berat bdn
yang diukur kemudin diberi obat diet
kmdian d ukur lg bb nya.
Uji Hipotesis untuk Data Diskrit (Uji
Proporsi) merupakan nilai ttp.
Uji Anova melihat perbedaan antara kel 1 2
3 dan 4
Uji Regresi & Korelasi

3 Statistika Farmasi -- Harrizul Rivai 05/19/2021


Langkah-langkah Uji Hipotesis
1. Merumuskan hipotesis
 Hipotesis nol (Ho)
 Hipotesis alternatif (Ha)
2. Menentukan jenis uji statistik dan model pengambilan
keputusan
 Uji t untuk sampel kecil (n < 30) atau uji Z untuk data besar
(n  30)
 Model satu sisi atau dua sisi
3. Menghitung nilai uji statistik (nilai statistik hitung)
4. Menentukan titik kritis (nilai statistik tabel)
5. Membuat keputusan
 Jika nilai statistik hitung < nilai statistik tabel  Ho diterima
dan Ha ditolak
 Jika nilai statistik hitung  nilai statistik tabel  Ho ditolak
dan Ha diterima

4 Statistika Farmasi -- Harrizul Rivai 05/19/2021


Uji t Satu Sampel
Uji t satu sampel digunakan untuk membandingkan
nilai rata-rata yang diperoleh dari pengukuran sampel
dengan nilai yang diharapkan atau nilai yang
sesungguhnya.

5 Statistika Farmasi -- Harrizul Rivai 05/19/2021


Contoh Uji t Satu Sampel
Hasil analisis potensi (mg/tablet) 10 buah tablet
adalah sebagai berikut:
98,6 99,3 97,9 100,3 99,6
98,0 100,1 97,5 98,4 99,1
Rata-rata adalah 98,88 mg dan simpangan baku
adalah 0,954 mg. Ujilah secara statistik apakah
nilai rata-rata potensi tablet tersebut berbeda
dengan nilai potensi yang seharusnya 100
mg/tablet pada probabilitas 95% atau P = 0,05!
Cari di fx kemudian klik statistic ambil ziets
kemudian nilai x tergantung ex 100 kemudian
array nya dari nilai 1-10 kemudian sigma di
kosongkan.
6 Statistika Farmasi -- Harrizul Rivai 05/19/2021
Pengujian (1)
1. Merumuskan hipotesis
 Hipotesis nol (Ho)  Ho:  = 100 mg/tablet
 Hipotesis alternatif (Ha)  Ha:   100 mg/tablet
2. Menentukan jenis uji statistik dan model pengambilan
keputusan
 Karena n = 10 (< 30), dipakai uji t satu sampel
 Karena Ha:   100 mg/tablet, dipakai model dua sisi
3. Menghitung nilai uji statistik (nilai statistik hitung)
x
t hitung 
SD / n
98,88  100

0,954 / 10
 3,71
7 Statistika Farmasi -- Harrizul Rivai 05/19/2021
Pengujian (2)
4. Menentukan titik kritis (nilai statistik tabel)
Pada P = 0,05, derajat bebas (DB) = n – 1 = 9 dan model
uji bersisi dua, nilai t kritis pada tabel distribusi t adalah
2,262
5. Membuat keputusan
 Karena nilai statistik hitung (3,71)  nilai statistik tabel (2,262)
 Ho ditolak dan Ha diterima
 Kesimpulan: nilai rata-rata potensi tablet 98,88 mg/tablet
berbeda nyata dengan nilai yang seharusnya 100 mg/tablet

8 Statistika Farmasi -- Harrizul Rivai 05/19/2021


Tabel Distribusi t
Satu Ekor
P 0,4 P 0,3 P 0,2 P 0,1 P 0,05 P 0,025 P 0,01 P 0,005
DB
Dua Ekor
P 0,8 P 0,6 P 0,4 P 0,2 P 0,1 P 0,05 P 0,02 P 0,01
1 0,325 0,727 1,376 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657
2 0,289 0,617 1,061 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925
3 0,277 0,584 0,978 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841
4 0,271 0,569 0,941 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604
5 0,267 0,559 0,920 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032
6 0,265 0,553 0,906 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707
7 0,263 0,549 0,896 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499
8 0,262 0,546 0,889 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355
9 0,261 0,543 0,883 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250
10 0,260 0,542 0,879 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169
11 0,260 0,540 0,876 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106
12 0,259 0,539 0,873 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055
13 0,259 0,538 0,870 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012
14 0,258 0,537 0,868 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977
15 0,258 0,536 0,866 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947
16 0,258 0,535 0,865 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921
17 0,257 0,534 0,863 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898
18 0,257 0,534 0,862 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878
19 0,257 0,533 0,861 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861
20 0,257 0,533 0,860 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845
~ 0,253 0,524 0,842 1,282 1,645 1,960 2,326 2,576
Penggunaan Excel untuk mencari uji t
satu sampel

10 Statistika Farmasi -- Harrizul Rivai 05/19/2021


Latihan 1
Bet pertama (40 L) formulasi suspensi parenteral baru yang
mengandung triamsinolon asetonida (40 mg/mL) telah dibuat
dengan maksud untuk pendaftaran ke BPOM RI. Setelah pengisian,
25 vial produk itu telah diambil untuk analisis kandungan obatnya.
Hasil analisis diperlihatkan dalam tabel di bawah ini. Ujilah dengan
secara statistik apakah konsentrasi rata-rata obat dalam bet
pertama itu sesuai dengan konsentrasi nominal (40 mg/mL)?

Tabel 1. Konsentrasi triamsinolon asetinida (mg/mL) dalam 25


vial produk formulasi baru

41,5 40,5 40,5 39,8 40,1


40,2 40,2 40,6 39,8 41,1
40,1 40,1 40,1 40,2 39,7
Jawaban
38,9 40,0 40,4 40,3 39,9
42,1 40,1 38,9 40,8 39,5
11 Statistika Farmasi -- Harrizul Rivai 05/19/2021
Latihan 2

In a new method for determining selenourea in water, the


following values were obtained for tap water samples
spiked with 50 ng ml−1 of selenourea:

50.4, 50.7, 49.1, 49.0, 51.1 ng ml−1

(Aller, A. J. and Robles, L. C. 1998. Analyst 123: 919).

Is there any evidence of systematic error?

12 Statistika Farmasi -- Harrizul Rivai 05/19/2021

Anda mungkin juga menyukai