Anda di halaman 1dari 21

TEKNIK PEMBUATAN AKTA 2

Dosen Pengampu:
Dr. Marta Sri Wahjuni, S.H., Sp.N., M.H.
Jadual Perkuliahan
Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021

Proses Pembelajaran
sebelum UTS : 08 Februari – 26 Maret 2021
UTS : 29 Maret – 05 April 2021
Proses Pembelajaran
setelah UTS : 06 April – 04 Juni 2021
UAS : 07 Juni – 18 Juni 2021
Bobot : 4 sks
Jumlah pertemuan : 12 – 14 pertemuan
TATA TERTIB PERKULIAHAN

1. Setiap mahasiswa harus SIAP mengikuti perkuliahan secara daring minimal 10 menit sebelum perkuliahan
dimulai.
2. Toleransi keterlambatan hanya diberikan jika mahasiswa mengalami kejadian yang bersifat force majeur dan
hanya diberikan untuk 10 menit keterlambatan.
3. Menyalakan webcam selama mengikuti perkuliahan.
4. DILARANG MEREKAM PERKULIAHAN!
5. Mematikan vitur suara selama mengikuti perkuliahan, kecuali diijinkan/diinstruksikan oleh Dosen.
6. Mengumpulkan tugas tepat waktu sesuai dengan instruksi yang
diberikan oleh Dosen.
7. Berpartisipasi aktif di dalam kelas.
8. Persentase Nilai:
UTS : 20%
UAS : 50%
Tugas : 30%
Buku-buku referensi:

1. KUHPerdata;
2. Teknik Pembuatan Akta Satu (Salim, H.S.);
3. Teknik Pembuatan Akta Perjanjian (Salim, H.S.);
4. Teknik Pembuatan Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah (Salim, H.S.);
5. Dasar Teknik Pembuatan Akta Notaris (Herlien Budiono);
6. Dasar-dasar Teknik Pembuatan Akta (Oemar Moechtar);
7. Bentuk-bentuk Badan Usaha di Indonesia (Mulhadi);
8. Pengantar Hukum Perusahaan (Zainal Asikin & Wira Pria Suhartana);
9. Hukum Perusahaan (Handri Rahardjo);
10. Perjanjian Kawin Sebelum, Saat, dan Sepanjang Perkawinan (Benny Djaja)
Sub-CPMK KULIAH KE-8

“Mengetahui dan Memahami Pembuatan


Akta Pendirian Yayasan”
DEFINISI YAYASAN
(UU No. 16 Tahun 2001 jo. UU No. 28 tahun 2004)

Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan
dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.
(Pasal 1 UU Yayasan)

Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan


sebagian harta kekayaan pendirinya sebagai kekayaan awal.
(Pasal 9 ayat 1 UU Yayasan)
TAHAPAN PENDIRIAN YAYASAN

1. Persiapan;
2. Penandatanganan Akta Pendirian;
3. Penerbitan Surat Keputusan Menkumham tentang Pengesahan
Badan Hukum YAYASAN;
4. Pengumuman Pendirian YAYASAN dalam Berita Negara Republik
(“BNRI”) Indonesia dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
(“TBNRI”); (Pendirian YAYASAN selesai sampai di tahap 4 ini)
5. Penerbitan Nomor Induk Berusaha (“NIB”) dan perizinan lainnya
melalui lembaga OSS.
TAHAP PERSIAPAN

1.Pengecekan Nama Yayasan melalui akun Ditjen AHU Online


Berdasarkan PP Nomor 63 Tahun 2008, berkaitan dengan penggunaan nama Yayasan
diatur hal-hal sbb:
Setiap Yayasan harus mempunyai nama diri.
Nama Yayasan yang telah didaftar dalam Daftar Yayasan tidak boleh dipakai oleh
Yayasan lain.
Kata “Yayasan” hanya dapat dipakai oleh:
a.Yayasan yang diakui sebagai badan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat
(1) UU Yayasan; dan
b.Yayasan yang didirikan berdasarkan UU Yayasan;
 Kata “Yayasan” dicantumkan di depan nama Yayasan yang
bersangkutan;
 Dalam hal kekayaan Yayasan berasal dari wakaf, kata “wakaf” dapat
ditambahkan setelah kata “Yayasan”; dan
 Kata “wakaf” tidak dapat ditambahkan setelah kata “Yayasan” jika
Yayasan bukan sebagai Nazhir.
Bagaimana cara melakukan
pengecekan nama Yayasan?

1. Login ke akun Ditjen AHU (Administrasi Hukum Umum) Menkumham;


2. Beli voucher untuk Pesan Nama Yayasan secara online;
3. Bayar PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) melalui Akun YAP BNI 46 yang
dimiliki oleh Notaris;
4. Kembali Login ke akun Ditjen AHU untuk melakukan pengecekan nama
Yayasan untuk memperoleh Persetujuan Menteri untuk pemakaian nama yang
diajukan.
Note: dalam jangka waktu 2 bulan nama Yayasan yg telah mendapat
Persetujuan Menteri harus digunakan!
2. Menentukan Kekayaan Awal Yayasan
Berdasarkan PP Nomor 63 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan UU
Tentang Yayasan, besarnya kekayaan awal Yayasan diatur sbb:
(1)Jumlah kekayaan awal Yayasan yang didirikan oleh Orang
Indonesia, yang berasal dari pemisahan harta kekayaan pribadi
pendiri, paling sedikit senilai Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah);
(2)Jumlah kekayaan awal Yayasan yang didirikan oleh Orang Asing
atau Orang Asing bersama Orang Indonesia, yang berasal dari
pemisahan harta kekayaan pribadi pendiri, paling sedikit
senilai Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
3. Menentukan Maksud dan Tujuan Pendirian Yayasan
Para pendiri menentukan maksud dan tujuan pendirian Yayasan apakah di bidang sosial, keagamaan
atau kemanusiaan.
4. Menentukan Susunan Pembina, Pengurus dan Pengawas Yayasan
 Pembina (minimal 1 orang);
 Susunan Pengurus sekurang-kurangnya terdiri atas :
a. Seorang ketua ;
b. Seorang sekretaris ; dan
c. Seorang bendahara.
 Pengawas (minimal 1 orang).
5. Alamat Lengkap Tempat Kedudukan Yayasan
Alamat lengkap tempat kedudukan Yayasan termasuk RT, RW, Kelurahan,
Kecamatan, Kabupaten/Kota, Kode Pos dan nomor telepon Yayasan.
6. Dokumen dan Data Pendukung Para Pendiri Yayasan
- KTP, KK dan NPWP;
- Alamat email;
- nomor HP.
TAHAP
PENANDATANGANAN AKTA PENDIRIAN YAYASAN

1. Penyusunan Konsep (draft) Akta Pendirian Yayasan


Berdasarkan data serta dokumen pendukung yang telah diperoleh dalam Tahap
Persiapan yg telah diuraikan di atas, maka Notaris membantu para pendiri untuk
menyusun konsep Akta Pendirian Yayasan yang memuat Anggaran Dasar Yayasan dan
keterangan lain yg berkaitan dengan pendirian Yayasan.
Anggaran Dasar Yayasan memuat sekurang-kurangnya (Pasal 14 UU Yayasan):
a. Nama dan tempat kedudukan;
b. Maksud dan tujuan serta kegiatan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut;
c. Jangka waktu Pendirian;
d. Jumlah kekayaan awal yang dipisahkan dari kekayaan pribadi pendiri dalam bentuk uang dan benda;
e. Cara memperoleh dan penggunaan kekayaan;
f. Tatacara pengangkatan, pemberhentian dan penggantian anggota Pembina, Pengurus dan Pengawas;
g. Hak Pembina dan kewajiban anggota Pembina, Pengurus dan Pengawas;
h. Tata cara penyelenggaraan rapat organ Yayasan;
i. Ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar;
j. Penggabungan dan pembubaran Yayasan; dan
k. Penggunaan kekayaan sisa likuidasi atau penyaluran kekayaan Yayasan setelah pembubaran.

2. Penandatanganan Akta Pendirian Yayasan di hadapan Notaris


Setelah para pendiri Yayasan membaca dengan cermat dan telah saling menyetujui dan sepakat
dengan isi Akta Pendirian Yayasan, maka para pendiri atau kuasanya (Pasal 10 UU Yayasan) dapat
menandatangani Akta Pendirian Yayasan dalam bentuk akta notariil di hadapan Notaris.
Tahap Penerbitan Surat Keputusan Menkumham

1. Notaris membuat salinan Akta Pendirian;


2. Login ke dalam DITJEN AHU ONLINE;
3. Input Data: Yayasan, para pendiri dan susunan Pembina, Pengurus dan Pengawas Yayasan;
4. Upload softcopy salinan Akta Pendirian dalam bentuk pdf;
5. Mencetak SK Menkumham yang merupakan pengesahan Yayasan sebagai badan hukum;
6. Sesuai dengan ketentuan Pasal 15 ayat 3 dan 4 Permenkumham RI Nomor 2 Tahun 2016
tentang TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN PENGESAHAN BADAN HUKUM DAN
PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR SERTA PENYAMPAIAN PEMBERITAHUAN
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PERUBAHAN DATA YAYASAN, maka Notaris dapat
mencetak SK Menkumham di atas kertas berwarna putih ukuran F4/folio dengan berat 80
gram, serta SK Menkumham tsb wajib ditandatangani dan dibubuhi cap jabatan oleh Notaris
serta memuat frasa yang menyatakan “Keputusan Menteri ini dicetak dari SABH.”
Tahap Pengumuman Pendirian
Yayasan

 Dalam jangka waktu 30 hari terhitung sejak tanggal SK Menkumham,


maka pendirian suatu Yayasan harus diumumkan dalam Berita Negara
Republik (“BNRI”) Indonesia dan Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia (“TBNRI”) untuk memenuhi asas publisitas;
 Notaris Login ke dalam akun BNTBN ONLINE (www.beritanegara.co.id);
 Mengajukan permohonan untuk pengumuman;
 Membayar PNBP ke bank persepsi;
 Mencetak Sertipikat TBNRI yang memuat nomor BNRI dan TBNRI.
CONTOH AKTA PENDIRIAN YAYASAN
AKTA PENDIRIAN
“YAYASAN …………”
Nomor: .

-Pada hari ini, hari Kamis, tanggal 27-09-2018---------


(dua puluh tujuh September tahun dua ribu delapan------
belas), pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat;

-hadir di hadapan saya, (NAMA NOTARIS) Sarjana---------


Hukum, Magister Hukum, Notaris di Kota Tangerang,------

dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris----


kenal dan akan disebut nama-namanya pada bagian akhir--
akta ini:----------------------------------------------
CONTOH AKTA PENDIRIAN YAYASAN
SILAKAN DIUNDUH DI LINTAR
Contoh SK
Pengesahan Yayasan
Contoh BNRI
Motivation Quote of the Day

“Every Failure is a Lesson, if you are


not willing to fail, you are anot
ready to succeed”

Anda mungkin juga menyukai