Anda di halaman 1dari 33

TEKNIK PEMBUATAN AKTA 2

Dosen Pengampu:
Dr. Marta Sri Wahjuni, S.H., Sp.N., M.H.
Jadual Perkuliahan
Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021

Proses Pembelajaran
sebelum UTS : 31 Agustus – 16 Oktober 2020
UTS : 19 Oktober – 23 Oktober 2020
Proses Pembelajaran
setelah UTS : 26 Oktober – 11 Desember 2020
UAS : 14 Desember – 23 Desember 2020
Bobot : 4 sks
Jumlah pertemuan : 12 – 14 pertemuan
TATA TERTIB PERKULIAHAN

1. Setiap mahasiswa harus SIAP mengikuti perkuliahan secara daring minimal 10 menit sebelum
perkuliahan dimulai.
2. Toleransi keterlambatan hanya diberikan jika mahasiswa mengalami kejadian yang bersifat force
majeur dan hanya diberikan untuk 10 menit keterlambatan.
3. Menyalakan webcam selama mengikuti perkuliahan.
4. Mematikan vitur suara selama mengikuti perkuliahan, kecuali diijinkan/diinstruksikan oleh Dosen.
5. Mengumpulkan tugas tepat waktu sesuai dengan instruksi yang
diberikan oleh Dosen.
6. Berpartisipasi aktif di dalam kelas.
7. Persentase Nilai:
UTS : 20%
UAS : 50%
Tugas : 30%
Buku-buku referensi:

1. KUHPerdata;
2. Teknik Pembuatan Akta Satu (Salim, H.S.);
3. Teknik Pembuatan Akta Perjanjian (Salim, H.S.);
4. Teknik Pembuatan Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah (Salim, H.S.);
5. Dasar Teknik Pembuatan Akta Notaris (Herlien Budiono);
6. Dasar-dasar Teknik Pembuatan Akta (Oemar Moechtar);
7. Bentuk-bentuk Badan Usaha di Indonesia (Mulhadi);
8. Pengantar Hukum Perusahaan (Zainal Asikin & Wira Pria Suhartana);
9. Hukum Perusahaan (Handri Rahardjo);
10. Perjanjian Kawin Sebelum, Saat, dan Sepanjang Perkawinan (Benny Djaja)
Sub-CPMK KULIAH KE-3

“Hal-hal Praktik Dalam Pembuatan


Akta Badan Hukum”
PENGGUNAAN NAMA BADAN HUKUM


WAJIB dilakukan Pengecekan Nama PT melalui akun Ditjen AHU Online
Berdasarkan PP Nomor 43 Tahun 2011, nama PT yang diajukan
harus memenuhi syarat-syarat sbb:
menggunakan huruf latin dan bahasa Indonesia;
belum dipakai oleh PT lain;
tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan;
tidak sama atau mirip dengan lembaga negara/pemerintah/
internasional, kecuali mendapat izin dari lembaga ybs;
tidak terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf atau rangkaian huruf yg tidak membentuk
kata;
 tidak mempunyai arti sebagai perseroan, badan hukum atau
persekutuan perdata;
 tidak hanya menggunakan maksud dan tujuan serta kegiatan
usaha sebagai nama perseroan;
 sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
perseroan, dalam hal maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
perseroan akan digunakan sebagai bagian dari nama
perseroan.
Bagaimana cara melakukan
pengecekan nama PT?

1. Login ke akun Ditjen AHU;


2. Beli voucher untuk Pesan Nama dan Pendirian;
3. Bayar melalui akun YAP BNI 46;
4. Kembali Login ke akun Ditjen AHU untuk melakukan pengecekan
nama PT dan untuk memperoleh Persetujuan Menteri untuk
pemakaian nama yang diajukan.
NOTE: dalam jangka waktu 2 bulan nama PT yg telah mendapat
Persetujuan Menteri harus digunakan!
KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA (“KBLI”)
 Klasifikasi merupakan suatu sistem pengelompokan yang digunakan
dalam komunikasi ekonomi dan proses statistik yang terdapat di
dalamnya. Dalam klasifikasi, seluruh data dikelompokkan ke dalam kelas-
kelas yang sehomogen mungkin sesuai kaidah atau standar tertentu yang
ditetapkan. KBLI menyediakan satu set kerangka klasifikasi aktivitas
ekonomi yang komprehensif di Indonesia agar dapat digunakan untuk
penyeragaman pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data
statistik menurut aktivitas ekonomi.
 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan salah satu
klasifikasi baku yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk
aktivitas ekonomi.
 Pada awalnya KBLI dirancang untuk keperluan analisis ekonomi, pengambilan
keputusan dan pembuatan kebijakan. Dengan semakin strategisnya peranan dan
penggunaan KBLI, klasifikasi ini juga digunakan untuk penentuan kualifikasi jenis
kegiatan usaha dalam Surat Permohonan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda
Daftar Perusahaan (TDP), dan penentuan kualifikasi perijinan investasi.
 Sejarah perkembangan klasifikasi lapangan usaha dimulai dari Klasifikasi Lapangan
Usaha Indonesia (KLUI) 1977 (ISIC Rev.2, 1968), yang kemudian direvisi menjadi KLUI
1983 (ISIC, Rev.2, 1968), KLUI 1997 (ISIC, Rev.3, 1990), KBLI 2000, KBLI 2005,
selanjutnya menjadi KBLI 2009 Cetakan I, KBLI 2009 Cetakan II, kemudian KBLI 2009
Cetakan III (ISIC, Rev.4, 2008). Selanjutnya, KBLI 2015 merupakan pembaharuan dari
KBLI 2009 Cetakan III yang telah diterbitkan sebelumnya.
 Saat ini yang berlaku adalah KBLI 2017.
NOTE: ISIC (The International Standard Industrial Classification of All Economic
Activities)
Struktur dan Sistem Pengkodean dalam KBLI
Struktur pengkodean KBLI mengadaptasi dari struktur pengkodean pada ISIC, yaitu:
a) Kategori, menunjukkan garis pokok penggolongan aktivitas ekonomi.
Penggolongan ini diberi kode satu digit kode alfabet dari A sampai dengan U;
b) Golongan Pokok, merupakan uraian lebih lanjut dari kategori. Setiap kategori
diuraikan menjadi satu atau beberapa golongan pokok menurut sifat masing-
masing golongan pokok. Setiap golongan pokok diberi kode dua digit angka;
c) Golongan, merupakan uraian lebih lanjut dari golongan pokok. Kode golongan
terdiri dari tiga digit angka, yaitu dua digit angka pertama
menunjukkan golongan pokok yang berkaitan, dan satu digit angka terakhir
menunjukkan aktivitas ekonomi dari setiap golongan yang bersangkutan. Setiap
golongan pokok dapat diuraikan menjadi sebanyak-banyaknya sembilan
golongan;
d) Subgolongan, merupakan uraian lebih lanjut dari aktivitas ekonomi
yang tercakup dalam suatu golongan. Kode subgolongan terdiri dari
empat digit, yaitu kode tiga digit angka pertama menunjukkan
golongan yang berkaitan, dan satu digit angka terakhir menunjukkan
aktivitas ekonomi dari subgolongan bersangkutan. Setiap golongan
dapat diuraikan lebih lanjut menjadi sebanyak-banyaknya sembilan
subgolongan;
e) Kelompok, dimaksudkan untuk memilah lebih lanjut kegiatan yang
dicakup dalam suatu subgolongan menjadi beberapa kegiatan yang
lebih homogen menurut kriteria tertentu. Setiap subgolongan dapat
diuraikan lebih lanjut menjadi sebanyak-banyaknya sembilan
kelompok. Kode Kelompok terdiri dari lima digit angka.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

OSS
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online
Single Submission yang selanjutnya disingkat OSS adalah Perizinan
Berusaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama
menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota
kepada Pelaku Usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi.
Tahap Penerbitan Nomor Induk Berusaha (“NIB”)
dan perizinan lainnya melalui lembaga OSS.

1. Membuat email PT yang telah memperoleh SK Menkumham;


2. Membuat akun OSS dengan cara mendaftar melalui website
Lembaga OSS : https://oss.go.id dengan menggunakan identitas
salah satu pendiri PT atau bisa juga dengan menggunakan
identitas salah satu anggota Direksi atau Dewan Komisaris PT.
Motivation Quote

Learning is a treasure
that will follow its owner
everywhere

Anda mungkin juga menyukai