Anda di halaman 1dari 8

PERUMUSAN KONSEP KEBIJAKAN

KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) YANG


SUDAH ADA

OLEH
KEMLOMPOK II:
1. INDRA SJAI
2. WAHYU WIDAYATI
3. ANGELIA PRIMANISA
4. MUTIARA RAFLI
5. CANSA MAULANA
Latar Belakang

 1,2 miliar perokok di dunia,


 80 persen di antaranya tinggal di negara-negara
berpendapatan rendahdan sedang.
 WHO memprediksi pada tahun 2025 jumlah perokok
akan meningkat menjadi 1.6 miliar.
 Indonesia berada pada posisi ke-5 di dunia dalam
konsumsi rokok
 Ke-3 dalam jumlah perokok
 Memiliki jumlah pabrik rokok terbanyak di dunia.
Tujuan
Tujuan Umum
Untuk menganalisis Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
yang ada saat ini bagaimana peluang dan hambatan
penerapannya

Tujuan Khusus
Diketahui peluang dan hambatan kebijakan KTR :
1. Tempat umum
2. Kantor
3. Rumah Tangga
Jenis Data
1.Data kuantitatif
2.Data kualitatif

Sumber Data
3.Primer  Observasi
4.Sekunder  Riskesdas

Cara Pengumpulan Data (Puldat)


5.Wawancara
6.Kuesioner
7.Oberservasi
8.Dokumentasi
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ANALISIS
KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR)
WAKTU PELAKSANAAN
NO KEGIATAN MEI 2021 KET

MG 1 MG 2 MG 3 MG 4

1 Izin Penelitian          

2 Observasi awal          

3 Pengambilan Data          

4 Pengolahan / Koreksi Data        

5 Analisis Data          

6 Laporan          
KEBIJAKAN
DEFINISI CARA PELAPORAN PELAKSAN
NO OPERASIONAL INDIKATOR PENGUKU A/
RAN P. JAWAB

1 Kebijakan : ad Produk Hukum : Wawancara Ada / Tidak Bagian


rangkaian konsep dan -UU Kes 36/2009 (ada/tidak) (naskah produk Hukum
azas yang menjadi garis - Perda ttg KTR hukum (Pemda) dan
dan dasar rencana - Perbup ttg KTR terlampir) Seksi Peomkes
dalam pelaksanaan Dinkes
pekerjaan ,
kepemimpinan, serta
cara bertindak

2 KTR : ad ruangan atau Ada area tempat Observasi Dokumentasi Bagian


area yang dinyatakan merokok (ada/tidak) Hukum
dilarang untuk (Pemda) dan
kegiatan merokok atau Seksi Peomkes
kegiatan memproduksi, Dinkes
menjual, mengiklankan
dan / atau
mempromosikan
produk tembakau
(Kemenkes RI, 2011).
KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN SARAN
KESIMPULAN :
PENERAPAN PELUANG HAMBATAN
a. Tempat Umum 40 % Sanksi : 1. Penegak hukum tidak
b. Kantor 45% - Denda Rp. 50.000 dan / menjalankan tugas
Penjara 3 hari secara optimal
c. Rumah Tangga 30% - Izin dicabut bagi pelaku 2. Tidak pernah
usaha dilakukan TIPIRING
- Sanksi Sosial sbg evaluasi
penerapan perilaku

REKOMENDASI :
1. Penegakan hukum dengan ketat
2. Pemberian reward pada pelapor atau tokoh masyarakat yang pro aktif dalam
pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan KTR

SARAN :
Pembentukan kelompok peduli anti rokok (pemuda, ibu-ibu dll)
Thank - U

Anda mungkin juga menyukai