Anda di halaman 1dari 17

PENANGANAN AKIBAT KERACUNAN

Ns. Sugiyono.S.Kep
NURSING Emergency Departement
Introduction (1)

 Keracunan sering terjadi tanpa disengaja/tidak dan


melibatkan bahan bahan yang digunakan sehari-hari,
atau mungkin di lakukan sengaja dengan percobaan
bunuh diri (tentament sucide).
 Dapat terjadi dirumah, tempat kerja karena kecelakaaan,
atau memakan makanan yang tercemar/tumbuhan yang
beracun

Eur Heart J 2005; 7 (Supplement B), B3–B7


Introduction (2)

 Korban keracunan perlu ditangani oleh berbagai unit gawat


darurat, bagian ilmu penyakit dalam, bagian ilmu penyakit
anak dan unit perawatan intensif.
 Keberhasilan melakukan tindakan gawat darurat dan
pengobatan sangat ditentukan oleh kemampuan petugas
untuk bertindak cepat, tepat dalam pertolongan untuk
mempertahankan hidup korban.

Eur Heart J 2005; 7 (Supplement B), B3–B7


Mengenal Dan Mengatasi Keracunan
 Tergantung pada racunya, cara masuk, dan jumlah yang
digunakan.
 Korban yang sadar/saksi mata dapat menjelaskan
penyebab keracunan.
 Korban tidak sadar dapat melihat bukti yang ada di
lingkungan sekitar. (Asap, obat-abatan, bau muntahan)
Apakah Keracuanan itu???
 Racun atau toksin yaitu : suatu zat yang bila masuk
kedalam tubuh manusia dalam jumlah tertentu dapat
mengakibatkan kerusakan temporer atau menetap.
 Racun bisa didapakan dari tertelan, terhirup, diserap
melalaui kulit, tetesan pada mata, atau suntikan.
 Racun akan mengikuti lairan darah dan dengan cepat
akan dibawa ke seluruh tubuh
Pengaruh racun terhadap tubuh
 Racun masuk dalam otak bisa menyebabkan delirium, konfusi,
kejang dan tidak sadar.
 Zat korosif dapat membakar bibir, mulut dan saluran cerna.
 Mengirup dapat menyebakan Dyspnea.
 Dapat menggagu kerja jantung, dan kerusakan hati dan ginjal sebagi
organ filtarasi racun.
 Pada saluran cerna dapat menyebabakan muntah, sakit perut dan
diare
 Merusak sel-sel darah meerah yang mengangut 02mke jaringan
Macam keracunan

Keracunan zat tertelan


bisa disebakan oleh zak kimia atau makanan
 ZAT KIMIA (obat pembrantas hama: DDT, dieldrin, Endrin, Baygon,
Raid,dll: pengugunaan obat penenang,
- hasil minyak bumi (bensin, minyak tanah, Solar)
- logam-logam berat : arsen, timah, air raksa
 SUMBER MAKANAN
 Jamur, jengkol, tempe bongkrek, singkong, umbi-umbian lain
Macam keracunan

Keracunan zat terhirup


Bisa disebakan oleh gas-gas
 Sianida, fosgen, oksida nitrat, amoniak, formalin,
oksida belerang, (Co )carbon Monoksida.
Keracunan zat terserap
 Sisa-sisa zat kimia yang ada pada kulit , mata
Tindakan Menolong korban
 Bila dalam kondisi sadar/tidak sadar, tindakan yang dapat dilakukan
pada keadaan ini :
 Tidurkan terlentang pada kepala dimiringkan
 Bersihkan jalan nafas, termasuk mulut, hidung dan bagian belakang
mulut dari lendir/muntahan,sekret atau sisa racun
 Bawa ke RS setempat untuk memberi pertolongan segera sambil
memberikan usaha pernafasan ( oksigen tambhan atau nafas
buatan)
Gejala keracunan
Biasa diikuti tanda-tanda??
 Hiperaktifitas dab Dilerium
gejala ini tibul karena racun tetentu,
penderita akan sulit diatur, hal yang perlu
diperhatikan :
 Lindungi penderita dari taruma fisik seperti jatuh,
memekul, mersak sekitarnya
 Shock (hypoksia)
Tidurkan Terlentang kepala lebih rendah
Jaga penafasan dan sirkulasi tubuh
 Kejang-kejang
Tindakan gawat
darurat sesuai
keracunannya.

Keracunan lewat mulut (zat kimia/makanan)


 Tidurkankan korban terlentang dengan kepala miring.
 Lakukan usaha memuntahkan dengan menyentuh dinding
belakang faring.
 Jangan lakukan ini pada keracunan korosif dan korban tidak
sadar/gelisah
 Beri bahan adsorden (karang aktif, norit, susu)
 Kirim sgr ke RS berikut bahan/tempat, dan bukti muntahan
The Task Force on AHF of the ESC, 2005
Pertongan
keracunan
mengirup gas

 Jauhkan korban dari sumber racun dan


tempatkan di tempat pertukaran udara yang
baik dan segar.
 Jangan membawa korban ketempat yang
berasap/dicurigai sumber keluarnya gas
 Membantu pernafasan dengan
mempertahankan jalan nafas agar tetap
stabil.
 Kirim segara ke RS
PERTONGAN
KERACUNAN
ZAT TESERAP

 Dapat terjadi pada kecelakaan asam kuat


dan basa kuat.
 Lakukan irigasi pada daerah yang terkena
(mata/kulit)racun dengan air yang mengalir
halus/tidak deras.
 Jangan melakukan pencucuin dengan bahan
pelarut aau penetral. Misal DDT jangan di
cucu dengan minyak.
 Kirim segara ke RS
Mencegah absorbsi lanjut pada
korban keracunan
 Emesis
pada keracunan peroral, memuntahkan racun yang sudah
dietelan, apat dilakuak dengan memberi rangsangan muntah
pada korban sadar.

DILARANG PADA KORABAN TIDAK SADAR DAN MENELAN


PADA ZAT KOROSIF

Dapat menggunakan obat emetik sesui kolaorasi dokter dan


takaran

The Task Force on AHF of the ESC, 2005


Eur Heart J 2005; 7 (Supplement B), B20–B24
Mencegah absorbsi lanjut pada
korban keracunan
 Cuci lambung
 Lakukan segera mungkin sebelum jangka waktu < 4 jam setelah minum
racun
 Prosedur ini dilakukan bila korban dalam keaadan tenang
 Korban diiringkan, dan dipasang selang NGT ambil sampel untuk
pemeriksaan.
 Isi lambung dengan larutan fisiologis/ air matang biasa 120-300 cc.
 Lakukan embilasan 10-20 kali bila tubuh mentoleransi

The Task Force on AHF of the ESC, 2005


Eur Heart J 2005; 7 (Supplement B), B20–B24
Mencegah absorbsi lanjut pada
korban keracunan
 Pemakaian adsorden
 Untuk mencegah absorbsi racun berlanjut dapat diberikan dengan
pemberian obat norit, zat arang, atau susu

 Inaktifasi Kemih
 Racun yang sudah terlanjur ditelan tetapi belum direabsorpsi dapat
dibuat kurang untuk diabsorbsi secara kimiawi dengan pemberian
larutan kalium permagnat1/5000, untuk korban keracunan alkaloid morfin
dan arfin.

Anda mungkin juga menyukai