Anda di halaman 1dari 5

KESULTANAN PONTIANAK

Nama Kelompok :

1. Johan Kus Diwansa ( 17 )


2. Adelia Fernanda Putri ( 02 )
3. Farah Abida Ryzqiyah ( 11 )
4. Oktavia Nurjanah ( 26 )
5. Nanda Nur Aqilah ( 23 )
6. Tunjung Seto BNN ( 32 )
7. Raden Brillyan YPR ( 27 )
8. M. Saiful Misbathiar ( 20 )
9. M. Nailun Armando ( 36 )

KELAS : X – MIPA 3
SUMBER SEJARAH
 Sumber sejarah di Kesultanan Pontianak
diungkapkan oleh Tome Pires ( 1512 – 1551 ).
 Menurut berita musafir Portugis, sudah
mempunyai kegiatan dalam perdagangan.
 Berdasarkan berita Tome Pires, ketiga Kesultanan
( Kampar, Indragiri, dan Siak ) senantiasa
melakukan perdagangan dengan Malaka bahkan
memberikan upeti kepada Kesultanan Malaka.
SILSILAH KESULTANAN dan PETA PERSEBARAN
KONDISI SOSIAL POLITIK
 Kesultanan ini berlangsung selama hampir 2 abad ( 1771 – 1950 ). Ketika Kesultanan ini berakhir
pada tahun 1950, seiring dengan bergabungnya banyak daerah dengan NKRI, maka sistem
pemerintahan juga berubah menjadi Pemerintahan Kota Pontianak. Pada tanggal 16 Oktober
1943, terjadi pertemuan rahasia di Gedung Medan Sepakat Pontianak yang dihadiri oleh tokoh –
tokoh masyarakat dari berbagai golongan. Mereka bersepakat untuk merebut kekuasaan dari
Pemerintah Kolonial Jepang & mendirikan Negeri Rakyat Kalimantan Barat dengan lengkap 18
menterinya.
 Mayoritas masyarakat Pontianak adalah pedagang, karena mereka tinggal di sekitar pesisir
pantai / sungai. Agama Islam pun masuk ke wilayah ini melalui jalur perdagangan.
 Masyarakat Pontianak dikelompokkan secara sosial berdasarkan identitas kesukuan, agama &
ras.
 Sepeninggal Sultan Syarif Yusuf, digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Syarif
Muhammad. Kesultanan Pontianak mencapai puncak kejayaan saat dipimpin oleh Sultan Syarif
Muhammad. Ia sangat berperan dalam mendorong terjadinya pembaruan & moderenisasi di
Pontianak. Ia juga orang yang menyokong majunya bidang pendidikan & kesehatan.
PENYEBAB KERUNTUHAN
Penyebab runtuhnya Kesultanan Pontianak pada
saat kepemimpinan yang saat itu dipimpin oleh
Sultan Syarif Muhammad sedang redup. Pada
saat itu pula, bala tentara Kekaisaran Jepang
datang ke Pontianak ( sekitar 1942 ) yang
bersekutu dengan Belanda untuk
menghancurkan Kesultanan Pontianak.

Anda mungkin juga menyukai