Chemotheraphy
Gambaran Umum
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel
jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya,
sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat
menyebabkan kematian.
Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak
semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal
atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan
tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas
Etiologi
Genetik
Merokok / Tembakau
Diet & aktivitas fisik
Ionisasi radiasi & sinar UV
Lingkungan Industri
Bahan kimia & obat - obatan
Infeksi virus & parasit
Hormon
Epidemiologi
1. Karsinoma ialah kanker yang berasal dari kulit atau jaringan yang
menutupi organ internal.
2. Sarkoma ialah kanker yang berasal dari tulang, tulang rawan, lemak,
otot, pembuluh darah, atau jaringan ikat.
3. Limfoma ialah kanker yang berasal dari kelenjar getah bening dan
jaringan sistem kekebalan tubuh.
4. Adenoma ialah kanker yang berasal dari tiroid, kelenjar pituitari,
kelenjar adrenal, dan jaringan kelenjar lainnya.
5. Leukemia ialah kanker yang berasal dari jaringan pembentuk darah
seperti sumsum tulang dan sering menumpuk dalam aliran darah.
Gejala - gejala Kanker
Gejala kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau organ tubuh yang
terserang yaitu :
1. Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh darah
disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang sedang tumbuh,
dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
2. Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah, batuk atau
muntah yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan puting susu yang
mengandung darah, cairan liang senggama yang berdarah (diantara
menstruasi/menopause) darah dalam tinja, darah dalam air kemih.
3. Perubahan kebiasaan buang air besar
4. Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein (kaheksia)
5. Benjolan pada payudara
6. Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.
7. Tuli, atau adanya suara - suara dalam telinga yang menetap.
8. Luka yang tidak sembuh – sembuh
9. Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok
Proses sel normal menjadi sel Kanker
Proses perubahan dari sel normal menjadi
kanker, atau proses terjadinya kanker disebut
karsinogenis. Untuk dapat memahami proses
ini perlu diketahui terlebih dahulu sifat sel
normal .
Sel terdiri dari selaput sel, sitoplasma, inti sel.
Di dalam inti sel terdapat kromosom yang
spesifik untuk individu bersangkutan.
Kromosom terdiri dari DNA , sedikit RNA dan
protein inti. Gen terdapat dalam kromosom atau
DNA yang mengandung kode genetik yang
spesifik untuk suatu makhluk hidup.
Protooncogen adalah gen yang mengkode dan
mengatur pembentukan protein untuk
pertumbuhan. Sedangkan gen yang menghambat
pertumbuhan disebut dengan gen supresor.
Pertumbuhan sel normal
Sebagian besar sel tubuh yang jumlahnya sekitar 50-100 triliun berada
dalam fase istrahat atau fase GO dan hanya 10% saja yang tumbuh untuk
menggantikan sel yang mati atau rusak. Untuk tumbuh sel mengadakan
pembelahan sel(mitosis). Pertumbuhan sel normal diatur oleh protein
terlarut yang disebut faktor pertumbuhan.
Pengaturan pertumbuhan dilakukan dengan mengatur produksi hormon,
faktor pertumbuhan , enzim dll. Semua itu diproduksi oleh protoonkogen
dan atau gen supresor.
Mekanisme pembentukan neoplasma atau tumor ganas disebut dengan
Karsinogenesis. Karsinogenesis merupakan suatu proses multi-tahap. Sebagian besar
karsinogen sebenarnya tidak reaktif (prokarsinogen atau karsinogen proximate),
namun di dalam tubuh diubah menjadi karsinogen awal (primary) atau menjadi
karsinogen akhir (ultimate). SitokromP450 suatu mono-oksidase dependen retikulum
endoplasmik sering mengubah karsinogen proximate menjadi intermediate defisien
elektron yang reaktif (electrophils).
Intermediate (zat perantara) yang reaktif ini dapat berinteraksi dengan pusat-pusat di
DNA yang kaya elektron (nucleophilic) untuk menimbulkan mutasi. Interaksi antara
karsinogen akhir dengan DNA semacam ini dalam suatu sel diduga merupakan tahap
awal terjadinya karsinogenesis kimiawi. DNA sel dapat pulih kembali bila
mekanisme perbaikannya normal, namun bila tidak sel yang mengalami perubahan
dapat tumbuh menjadi tumor yang akhirnya nampak secara klinis. Ko-karsinogen
(promoter) sendiri bukan karsinogen.
Promoter berperan mempermudah pertumbuhan dan perkembangan sel tumor
dormant atau latent. Waktu yang diperlukan untuk terjadinya tumor dari fase awal
tergantung pada adanya promoter tersebut dan untuk kebanyakan tumor pada
manusia periode laten berkisar dari 15 sampai 45 tahun.
Proses transformasi sel normal menjadi sel ganas melalui displasi terjadi
melalui mekanisme yang sangat rumit, tetapi secara umum mekanisme
karninogenesis ini terjadi melalui tiga tahap yaitu:
Inisiasi
Adalah proses yang melibatkan mutasi genetik yang menjadi permanen
dalam DNA sel. Dipicu oleh insiator (bahan yg mampu menyebabkan mutasi
gen) à initiated cells. Sel-sel masih mirip dengan sel normal.
Promosi
Merupakan suatu tahap ketika sel mutan berproliferasi. Diakibatkan karena
klon yang tidak stabil dan mengalami inisiasi, dipaksa untuk berproliferasi
dan menjalani mutasi tambahan sehingga akhirnya berkembang menjadi
tumaor ganas (neoplasma). Initiated cells dipicu oleh promotor (terus
menerus/berulang) à transformed cells. Perubahan informasi genetik,
sintesis DNA, replikasi meningkat à lesi insitu. Hormon sering menjadi
promotor yang merangsang pertumbuhan sel ganas.Misalnya Esterogen
dapat merangsang pertumbuhan kanker pada payudara dan ovarium.
Progresi
Sutau tahap ketika klon sel mutan mendapatkan satu atau lebih
karakteristik neoplasma ganas seiring berkembangnya tumor, sel menjadi
lebih heterogen akibat mutasi tambahan terhadap gen.
TAHAP
PERTUMBUHAN
KANKER
Sel pada dasarnya melakukan pembelahan secara normal di bawah kontrol DNA secara tepat.
Sel yang baru hanya dibentuk untuk keperluan pertumbuhan atau untuk menggantikan sel -
sel yang mati.
Sel kanker dapat melakukan pembelahan secara berulang-ulang tanpa kontrol meskipun sel-
sel itu sebenarnya tidak diperlukan.
Sel kanker ini tumbuh tak terkendali mendesak sel-sel normal yang lain sehingga
membuatnya tidak berfungsi secara normal.
Kanker disebabkan oleh ekspresi mutasi dari
gen normal.
Gen yang bermutasi dan menyebabkan kanker
tersebut disebut Onkogen (Oncogenes).
Dari onkogen tersebut dihasilkan sel-sel kanker
yang bersifat non-self destruction.
Hal inilah yang menyebabkan sel kanker terus
berkembang menjadi jutaan sel tertimbun.
Faktor yang meyebabkan terjadinya mutasi
adalah mutagen.
Beberapa mutagen dapat bersifat karsinogeneik.
Sedangkan Karsinogenik merupakan agen-agen
yang menyebabkan kanker
Beberapa check point yang akan
mengevaluasi pada siklus sel :
G1-S checkpoint
Pada titik ini replikasi DNA akan dihambat bila ada
DNA yang rusak yang belum diperbaiki.
Kerusakan yang tidak diperbaiki akan menyebabkan
gen akan mengalami apoptosis.
Pada phase S mungkin ada checkpoint tambahan lain
untuk memeriksa ada tidaknya kerusakan DNA.
Pada semua sel tumor tampaknya gen RB dan p53
mengalami inaktif, sehingga akan terjadi mitosis yang
berlebihan dan dihambatnya apoptosis.
Aktivasi gen p53 normal oleh agent perusak DNA atau oleh kondisi hipoksia
akan menyebabkan tertahannya siklus sel pada fase G1 dan menginduksi
terjadinya proses DNA repairing dengan cara meningkatkan kerja gen p21
yang berfungsi menghambat kerja dari cyclin dependent kinase dan
merangsang kerja gen GADD45 yang berperan dalam proses DNA repairing.
Keberhasilan proses repairing DNA akan membawa sel memasuki tahapan
siklus sel selanjutnya. Bila proses repairing ini gagal gen p53 akan
menginduksi gen BAX yang berperan dalam promosi proses apoptosis.
Pada sel yang fungsi gen p53 telah hilang atau gen p53 mengalami mutasi
akan menyebabkan sel yang mengandung DNA yang rusak ini untuk terus
berproliferasi dan dapat menyebabkan timbulnya keganasan.
G2-M checkpoint
Pada titik ini sel akan dihambat agar tidak memasuki tahap mitosis sebelum proses
replikasi DNA dan perbaikan DNA dari segala kerusakan selesai.
Spindle checkpoint
Spindle checkpoint akan mencegah pemisahan kromosom pada saat mitosis
hingga seluruh kromosom telah melekat secara benar pada benang-benang spindle.
Hilangnya spindle checkpoint akan menyebabkan terbentuknya sel-sel yang tidak
normal.
Tahap-tahap perkembangan kanker
Invasi: Sel tumor menembus lapisan membrane basalis dan masuk ke matriks ekstrasel.
Intravasasi: Dari matriks ekstrasel, sel tumor masuk menembus endotel pembuluh vaskuler
(intravasasi) dan mulai menyebar melalui aliran pembuluh tersebut.
Sirkulasi: saat berada di dalam sirkulasi, sel tumor rentan terhadap destruksi oleh sel imun
pejamu. Di dalam aliran darah, sebagian sel tumor membentuk embolus (gumpalan)/adhesi
dan kemudian melekat ke leukosit dan trombosit. Embolus tersebut akan sedikit banyak
memperoleh perlindungan dari serangan sel efektor antitumor pejamu. Namun sebagian besar
sel tumor masuk dalam sirkulai sendiri-sendiri.
Eksravasasi: ketika sampai di lokasi organ yang akan diinangi, sel tumor ataupun embolus
akan melekat ke endotel vaskuliar yang diikuti dengan pergerakan melalui membrane basal
dengan mekanisme yang serupa dengan yang berperan dalam invasi.
Angiogenesis: Sesampainya sel tumor di organ yang diinangi, sel tersebut akan mengeluarkan
faktor pertumbuhan PLGF untuk merangsang pembentukan pembuluh darah baru.
Pertumbuhan: setelah semua fasilitas cukup untuk mendukung kehidupan sel tumor tersebut,
maka sel tumor mulai tumbuh dan membelah sehingga membentuk tumor baru.
Stadium Kanker
Sistem TNM ini berdasarkan pada besarnya tumor (T), tingkat penyebaran
ke kelenjar getah bening (N), dan adanya metastasis ( M).
Algoritma Pengobatan Kanker
Cancer
Evaluasi:
CT-scan, sinar X, MRI
MANIFESTASI KLINIK
Secara umum, tanda & gejala penyakit kanker yaitu :
Nyeri
Pendarahan
Perubahan kebiasaan buang air besar
Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak
dan protein (kaheksia)
Benjolan pada payudara
Gangguan pencernaan
Tuli & Luka yang tidak sembuh-sembuh
Diagnosis
1. Sinar-X
2. Pemindaian dengan isotop radioaktif
3. CT- Scanning
4. Ultrasonografi
5. MRI
6. PET Scanning
7. Endoskopi
8. Biopsi
Terapi Penanganan Kanker
1. Pembedahan
Merupakan suatu pengobatan tertua untuk kanker. Jika Kanker belum
bermetastasis kemungkinan besar pasien dapat disembuhkan sepenuhnya hanya
dengan menyingkirkan tumor dengan operasi. Hal ini sering terlihat pada
penyingkiran prostat, payudara atau testis. Setelah Penyakit ini telah menyebar ,
tidak mungkin dapat menyingkirkan semua sel kanker.
2. Radioterapi
Adalah pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif . Terapi
radiasi biasanya dilakukan sebelum atau sesudah operasi untuk mengecilkan tumor.
Radiasi dilakukan dalam usaha menghancurkan jaringan-jaringan yang sudah
terkena kanker. Efek samping penyinaran adalah mual dan muntah, penurunan
jumlah sel darah putih, infeksi/peradangan, reaksi pada kulit seperti terbakar sinar
matahari, rasa lelah, sakit pada mulut dan tenggorokan, diare dan dapat
menyebabkan kebotakan. .
3. Imunoterapi
digunakan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.
Misal, vaksin yang terdiri dari antigen diperoleh dari sel tumor bila menaikkan
fungsi tubuh pada antibodi atau sel kekebalan (limfosit T).
4. Terapi Hormon
Kanker dikaitkan dengan beberapa jenis hormon, terutama kanker payudara
dan kanker prostat. Terapi hormon dirancang untuk mengubah produksi hormon
dalam tubuh sehingga sel-sel kanker berhenti berkembang atau dibunuh
sepenuhnya.
KEMOTERAPI
Kemoterapi adalah obat atau zat yang berasal dari bahan kimia yang dapat
memberantas dan menyembuhan penyakit atau infeksi yang disebabkan oleh bakteri,
virus, amoeba, fungi, protozoa, cacing dan sebagainya tanpa merusak jaringan tubuh
manusia.
Tujuan Kemoterapi
Tujuan kemoterapi adalah untuk menyembuhkan pasien dari penyakit tumor ganasnya.
Kemoterapi bisa digunakan untuk mengatasi tumor secara lokal dan juga untuk
mengatasi sel tumor apabila ada metastasis jauh. Secara lokal dimana vaskularisasi
jaringan tumor yang masih baik, akan lebih sensitif menerima kemoterapi sebagai
antineoplastik agen. Dan karsinoma sel skuamosa biasanya sangat sensitif terhadap
kemoterapi ini.
Manfaat Kemoterapi
Manfaat Kemoterapi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pengobatan
Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu
jenis Kemoterapi atau beberapa jenis Kemoterapi.
2. Kontrol
Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan
Kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.
3. Mengurangi Gejala
Bila kemotarapi tidak dapat menghilangkan Kanker, maka Kemoterapi
yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada
penderita, seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih baik
serta memperkecil ukuran Kanker pada daerah yang diserang.
Ditinjau dari siklus sel, obat antikanker dapat
dibagi 2 :
5. Topoisomerase Inhibitor
Obat ini mengganggu fungsi enzim topoisomerase sehingga menghambat proses transkripsi dan replikasi.
Macam-macamnya antara lain:
- Irinotecan
- Topotecan
Etoposit
6. Hormonal
Beberapa hormonal yang dapat digunakan dalam kemoterapi antara lain:
- Adrenokortikosteroid (Prednison,Metilprednisolon,Dexametason)
7. Berbasis Logam Platinum
Platina banyak terkandung dalam obat yang saat ini digunakan oleh klinik untuk mengobati kanker. Obat-obat yang
mengndung platina diantaranya cisplatina, karbopalina, dan oksaliplatina. Obat tersebut bekerja merusak sel-sel kanker
dengan mengganggu DNA melalui intrastrand antar cross link dan protein DNA cross link sehingga dapat mencegah
pembelahan sel kanker dan juga pertumbuhannya.
Indikasi : Kanker Serviks
8. Monocronal Antibodies
Obat ini memiliki selektifitas relatif untuk jaringan tumor dan toksisitasnya relatifrendah.Obat ini dapat menyerang sel tertentu secara langsung, dan
dapat pula digabungkan dengan zat radioaktif atau kemoterapi tertentu. Macam-macamnya antara lain:
- Rituximab
- Trastuzumab
9. Hematopoietic Growth Factors
Obat-obat ini sering digunakan dalam kemoterapi tetapi tidak satupun yang menunjukan peningkatan survival secara nyata. Macam-macamnya antara
lain:
- Eritropoitin
- Coloni stimulating factors (CSFs)
Platelet growth Factors
10. Lain-lain
Obat ini tidak mempunyai mekanisme khusus, antara lain:
- L- Asparaginase
- Estramustine
- Lavamisol
- Oktreotide
- Suramin
- Hexamethylmelamine
- Anagrelide
- Interferon alfa
- IL-2.
Studi Kasus
Nyonya Sumkatinah (35 thn) datang ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri perut bagian bawah,
pusing, dan pada bulan desember mengeluarkan darah dari kemaluannya dan saat periksa kerumah
sakit perdarahan sudah berhenti. Setelah melalui beberapa pertanyaan, dokter menyarankan untuk
melakukan chek laboratorium agar dapat mengetahui kondisi pasien berdasarkan keluhan yang
diderita pasien.
Setelah menjalani sederetan cek laboratorium , dokter mendiagnosa Ny Sumkatinah menderita Ca
Cerviks stadium lanjut atau kanker leher rahim dan beberapa komplikasi yakni Hipertensi dan Heart
Failure ( penyakit jantung ). Kemudian dokter melakukan konsultasi dengan pihak IPD ( Ilmu
Penyakit Dalam ), dan hasil konsul tersebut pasien Ny Sumkatinah disarankan menjalani Kemoterapi
Ca Cervik.
Dalam pengobatan kemoterapi pasien harus menjalani enam seri pengobatan dan setiap masing –
masing seri pengobatan kemo berjarak 5 minggu. Sebagai awal dari pengobatan, pasien mendapat
obat untuk kemo yaitu Cisplatin 80 mg dan 5FU 560 mg, selama empat hari dan dilakukan cek lab 2
minggu setelah kemo untuk mengetahui apakah awal kemoterapi berhasil dilakukan, kemudian
setelah 5 minggu dilakukan kemo seri ke dua dengan obat kemo Cisplatin dengan dosis 80 mg dan
Karboplatin 450 mg. Selain mendapat pengobatan kemoterapi dokter juga memberikan obat untuk
menanggulangi komplikasi yang terjadi pada Ny Sumkatinah yakni Hipertensi dan Heart Failure
( Jantung ) dengan memberikan obat Lisinopril, Furosemid, ASA, dan Simvastatin.
TD150/90 Nadi 88x/menit RR 20x/menit
Subjektif :
Ny. Sumkatinah, 35 thn
keluhan nyeri perut bagian bawah, pusing, dan pada bulan desember
mengeluarkan darah dari kemaluannya dan saat periksa kerumah sakit
perdarahan sudah berhenti
Objektif:
TD150/90
Nadi 88x/menit
RR 20x/menit
Assesment
Ny sumkatinah terdiagnosa terkena Ca cervik dengan komplikasi
Hipertensi dan Heart Failure ( jantung )namun dalam pengobatan terdapat
simvastatin yang berfungsi sebagai pengontrol kolesterol, namun pasien
tidak bermasalah dengan kolesterolnya, peresepan obat ini sedikit tidak
masuk akal, kecuali jika terdapat pertimbangan tertentu yang berhubungan
dengan komplikasi pasien tersebut.
Jarak waktu kemoterapi seharusnya 3 minggu satu kali sesi kemoterapi
Plan
- tidak perlu diberikan simvastatin
- Jarak kemoterapi seharusnya 3 minggu
- Dilakukan radiasi pada kanker serviks sebelum memberikan terapi
kemoterapi.