Anda di halaman 1dari 22

PUISI

OLEH NI`MAH FITRIA, S.Pd.


PENGERTIAN PUISI
Salah satu bentuk karya
sastra yang disajikan
menggunakan bahasa yang
indah dan sifatnya yang
imajinatif
SUASANA PUISI
Keadaan jiwa pembaca setelah
membaca puisi itu. Suasana merupakan
akibat psikologis yang ditimbulkan puisi
itu terhadap pembaca. Suasana ialah
keadaan jiwa pembaca setelah
membaca puisi itu.
TEMA PUISI
Tema adalah ide dasar
yang mendasari sebuah
tulisan
MEMBACAKAN
PUISI
RIMA DAN IRAMA
Dalam membaca puisi tidak terlalu
cepat ataupun lambat. Membaca pusi
berbeda dengan membaca membaca
sebuah teks biasa karena puisi terikat
oleh rima dan irama sehingga dalam
membaca puisi tidak terlalu cepat
ataupun juga terlalu lambat.
ARTIKULASI
Suara kita dalam membaca puisi
harus jelas, misalnya saja dalam
mengucapkan huruf-huruf vokal
/a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/.
EKSPRESI
Disebut juga mimik wajah, artinya ekspresi
wajah kita harus disesuaikan dengan isi puisi.
Ketika puisi yang kita bacakan adalah puisi
sedih, maka ekspresi mimik wajah kita pun
harus bisa menggambarkan isi puisi sedih
tersebut.
MENGATUR
PERNAPASAN
Pernapasan harus diatur jangan
tergesa-gesa sehingga tidak akan
mengganggu ketika membaca puisi.
PENAMPILAN
Kepribadian atau sikap kita saat di
panggung usahakan harus tenang, tak
gelisah, tak gugup, berwibawa, dan
meyakinkan (tidak demam panggung)
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN KETIKA
MEMBACA PUISI
VOKAL
Kejelasan artikulasi
(pengucapan) dalam
mendemonstrasikan puisi sangat
perlu dan harus jelas terdengar.
EKSPRESI
Pengungkapan atau proses menyatakan yang
memperlihatkan atau menyatakan maksud,
gagasan, dan perasaan. Ekspresi mimik atau
perubahan raut muka harus ada, namun harus
proposional, sesuai dengan kebutuhan
menampilkan gagasan puisi secara tepat.
INTONASI
Ketepatan penyajian dalam menentukan
keras lemahnya pengucapan suatu kata.
Intonasi terbagi dua, yaitu tekanan dinamik
(tekanan pada kata-kata yang dianggap
penting) dan tekanan tempo (cepat lambat
pengucapan suku kata atau kata).
DIKSI DALAM
PUISI
MAKNA KIAS (KONOTATIF)
Makna konotatif disebut juga makna kias, artinya
bukan makna sebenarnya

Contoh:
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Makna kias dan maknanya


(larik binatang jalang dapat diartikan orang yang selalu bersikap
memberontak dan di luar organisasi formal)
LAMBANG (SIMBOL)
Makna konotatif disebut juga makna kias, artinya bukan
makna sebenarnya

Contoh:
Burung dara jantan yang nakal
Yang sejak dulu kau piara
Kini terbang dan telah menemui jodohnya
Ia telah meninggalkan kandang yang kau buatkan

Simbol dan makna


Dalam puisi tersebut kata ‘kandang’ menjadi simbol rumah.
PERSAMAAN BUNYI
ATAU RIMA
Rima merupakan persamaan bunyi pada setiap
akhir baris
IMAJI DALAM PUISI
IMAJI VISUAL
Pengimajian dengan menggunakan kata-
kata yang menggambarkan seolah-olah
objek yang dicitrakan dapat dilihat

Contoh:
Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
IMAJI AUDITIF
Pengimajian dengan menggunakan kata-kata
ungkapan seolah-olah objek yang dicitrakan
sungguh-sungguh didengar oleh pembaca

Contoh:
Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa hujan dari
daun
Karena angin pada kemuning
Ia dengar resah kuda serta langkah pedati
Ketika langit bersih menampakkan bima sakti
IMAJI TAKTIL
Pengimajian dengan menggunakan kata-kata
yang mampu memengaruhi perasaan pembaca
sehingga ikut terpengaruh perasaannya)

Contoh:
Kelam dan angin lalu mempesiang diriku
Menggigit juga ruang di mana dia yang kuingin,
Malah tambah merasuk, rimba jadi semati ungu
Di karet, di karet (daerahku yang akan datang)
sampai juga deru angin

Anda mungkin juga menyukai