Anda di halaman 1dari 44

KEWASPADAAN STANDAR

PADA PELAYANAN PASIEN


COVID 19

Costy Pandjaitan, PhD

Disampaikan pada Acara Zoominar


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
YCKS II
06 FEBRUARI 2021
PENDAHULUAN

Meningkatkan Pasien aman &


Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan nyaman
Masyarakat

Pelayanan bermutu, Patient Safety


transparan, akuntabilitas

KewaspadaanSt I
andar
Kewaspadaan Program Covid
HAIs
PPI 19
Kewaspadaan Isolasi
Transmisi
II
LATAR BELAKANG

1877 di US 1910 di US 1950 di US 1960 di US


Pertengahan

Pencegahan Infeksi Pencegahan Infeksi Pencegahan Infeksi


Sistem kubikal
RS Infeksi dan non Pencegahan Infeksi RS TB ditutup
Ps dibangsal bbrp TT
Infeksi dipisah, inos Gaun, mencuci tangan RS Infeksi ditutup , Ps TB memilih RS
terus terjadi , Teknik antiseptik setelah kontak kecuali RS TB Umum dan Rawat

Lorem ipsum dolor sit


aseptic minimal pasien, Disinfeksi benda2
kontaminasi ps
Jalan

1960 di US
1985 di US 1980 di US 1970 di US
1983 di US akhir

Pencegahan Infeksi
Pencegahan Pencegahan Infeksi Pencegahan Infeksi Isolation Techniques
Guidelines Isolation Strict RS mengalami endemic
Pencegahan Infeksi
Infeksi Strict Isolation,
Isolation, Respiratory dan epidemic Respiratory,Protective Ps TB dirawat di
Universal Contac Wound and skin, mikroorganisme risisten RS Umum di ruang
Enteric, Wound and skin,
Precaution Discharge, Blood Revisi Maual isolasi 1975 Discharge, Blood isolasi single room
LATAR BELAKANG

1985di US 1988 di US 1987 di US

Universal Precaution
Darah sumber HIV Body Substance Isolation
Universal Precaution Cairan tubuh; c. semen, c.vagina, c.
Epidemik HIV pada nakes terpapar Waspada terhadap darah dan cairan
synovial,c. amniotic,.c.cerebrospinal,
jarum suntik, waspada pada darah dan bukan sekresi; feces, muntah,sputum,
tubuh, sekresi dan ekskresi termasuk
cairan tubuh , pakai gaun, masker, secret hidung,telinga, ekskresi urinr dan permukaan kulit yang lembab, setelah
pelindung mata, sarung tangan keringat, setelah melepas sarung tangan melepas tak perlu cuci tangan
cuci tangan

Cuci Tangan APD


2007 di US
Pemrosesn alkes, 1996 di US 1990 di US
Linen,Lingkungan, Limbah,
akhir penempatan pasien, akhir akhir
perlindungan Kesehatan
karyawan,

Kewaspadaan Standar ditujukan kepada Anew Isolation Guidelines


Kewaspadaan Standar ditambah tiga
Semua pasien tanpa memandang apakah Lapis I Kewaspadaan Standar ( gabungan
unsur yaitu Infeksi atau bukan Infeksi sedangkan dari Universal Precaution dan Body
Kebersihan pernapasan/etika batuk Kewaspadaan berdasakan transmisi Substance Isolation
Penyuntikan yang aman ditujukan kepada pasien Infeksi atau diduga Lapis II Kewaspadaan berdasarkan
Praktik Lumbal Punksi infeksi Transmisi ( Contact, Droplet, Airborne)
Cuci tangan menjadi Kebersihan tangan
STRATEGIK MENCEGAH COVID
19
• Triase, Deteksi dini, Sourse contamination
• Kewaspadaan Standar (lapis I Kewaspadaan Isolasi)
• Kewaspadaan Transmisi (lapis II Kewaspadaan Isolasi)
• Pengendalian Administratis
• Pengendalian Lingkungan( Engineer Control)
KEWASPADAAN STANDAR

Merupakan lapis pertama dari


Kewaspadaan Isolasi yang diterapkan
pada semua pasien baik yang Infeksi
maupun bukan Infeksi saat
memberikan pelayanan kesehatan
kepada pasien
KEWASPADAAN STANDAR

Tujuan menerapkan Kewaspadaan


Standar untuk memutus mata rantai
Infeksi dari petugas ke pasien atau dari
pasien ke petugas dan dari lingkungan ke
pasien atau petugas
KEWASPADAAN STANDAR

Kewaspadaan Standar dilakukan oleh


semua individu sesuai dengan indikasi
dan dimana saja serta kapan saja
pelayanan kesehatan diberikan
KEWASPADAAN STANDAR
Kewaspadaan standar diterapkan dengan melakukan
 Kebersihan tangan
 Penggunaan Alat Pelindung Dri (APD)
 Pemrosesan Peralatan Perawatan Pasien
(Dekontaminasi)
 Penanganan Linen
Ada Kebijakan Kewaspadaan Standar
 Pengendalian Lingkungan
Ada pedoman Kewaspadaan Standar
Ada Pannduan Kewaspadaan Standar
 Penanganan Limbah
Ada SOP Kewaspadaan Standar  Penempatan Pasien
Ada laporan Kewaspadaan Standar  Perlindungan Kesehatan Karyawan
Kepatuhan minimal > 85 %  Etika batuk
 Penyuntikan yang aman
 Praktik Lumbal punksi
COVID 19

Transmisi SARS CoV2

SARS CoV2  Contact


 Droplet
 Airborne (jika tindakan menghasilkan aerosol
System Pernapasan

 Intubasi  Bronchoscopy
 Extubasi  Non invasive ventilation
Pneumonia  Tracheostomie  Induksi sputum
 Manual ventilasi  Prosedur dental
 CPAP  CPR
 Open suctioning  Nebulizer
Gagal napas  Chest Physiotherapy  High flow nasal Canule
KEBERSIHAN TANGAN

Proses membersihkan tangan dari Menggosok tangan dengan


kotoran /mikroorganisme yang melekat cairan berbasis alcohol jika
pada tangan tangan tidak tampak kotor
atau
Mencuci tangan dengan
sabun/antiseptic di air mengalir
Tangan bersih dan aman jika tangan tampak kotor
digunakan
20 -30 detik
Kebersihan tangan dengan menggunakan sarung
tangan tidak direkomendasikan
Mencegah HAIs
“Tangan bagaikan pistol , dan kuman pelurunya , jika tidak
melakukan kebersihan tangan maka kuman/virus ditembakan
ke pasien maka jadilah “pembunuh darah dingin”
40-60 detik
FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN

 Watafel dengan air bersih mengalir, dengan keran otomatis atau


menggunakan siku
 Sabun cair atau antiseptik dalam dispenser pengontrol otomatis, tidak
isi ulang
 Pengering tangan bahan kertas /kain bersih sekali pakai
 Kontainer/tempat sampah kertas /kain pengering bekas pakai

• Pastikan perhiasan cincin (termasuk cincin kawin), gelang, arloji, tidak dipakai (seharusnya tidak ada pakai
asesoris saat bertugas, apapun posisinya di RS)
Plain Soap Antimicrobial soap Alcohol-based handrub

Good Better Best


PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) Penggunaan APD yang tidak
merupakan bagian dari tepat
kewaspadaan standar

Dapat menimbulkan kontaminasi dan


Melindungi tubuh dari paparan
darah, cairan tubuh mengakibatkan Infeksi dan akan
meningkatkan
biaya
Untuk memutus mata rantai
Era Pandemi; banyak nakes tidak Infeksi
menggunakan APD yang baik dan Perlu adanya kontroling
benar, sehingga walaupun sudah Penggunaan APD yang baik
menggunakan APD tetap saja terkena dan benar di Fasyankes
Covid 19 Mencegah terjadinya HAIs
Digunakan/dipakai jika melakukan tindakan terpapar atau kemungkinan terpapar darah, cairan
tubuh, sekresi, ekskresi , kecuali keringat, segera lepas jika selesai tindakan, jika dipakai ulang
didekontaminasi sebelum dipakai kembali

Melindungi kepala Topi


Melindungi mulut dan Face shield Melindungi wajah
Masker
hidung

Gaun Melindungi baju & lengan

Sarung tangan Melindungi tangan

Melindungi kaki Sepatu


PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG
DIRI

Di era Covid 19 berubah

Semua orang dianggap suspek

Semua pakai masker


JENIS APD DAN INDIKASI PENGGUNAANNYA
Gaun Topi Masker Pelindung Face Sarung Sepatu
KEGIATAN mata Shield Tangan

Melakukan Skrining tanpa kontak pasien V Ops V

Melakukan triase dengan gejala Infeksi saluran V Ops V


napas
Melakukan triase tanpa gejala Infeksi saluran V Ops V
napas
Semua staf dan nakes RS tidak merawat langsung V Ops V
pasien
Merawat langsung pasien Covid 19 tanpa V V V V V V V
menghasilkan aerosol
Merawat langsung pasien Covid 19 dengan V V Masker V V V V
menghasilkan aerosol N 95

Petugas Kebersihan masuk ke ruang Covid 19 V V V V V Sarung V


tangan RT
JENIS APD DAN INDIKASI PENGGUNAANNYA
Gaun Topi Masker Pelindung Face Sarung Sepatu
KEGIATAN mata Shield Tangan

Mengambil sample lendir sputum pasien V V Masker V V V VV


N95
Mengerjakan sample lender saluran napas V V Masker V V V V
N 95
Petugas CSSD Melakukan dekontaminasi V V V V V Sarung V
tangan RT
Petugas laundry menangani linen V V V V V Sarung Boot
tangan RT
Petugas pendaftaran V V V V V V V

Petugas Kamar Jenazah V V Masker V V V Boot


N 95

Petugas Ambulan bawa pasien Covid 19 V V V V V V V


Vaccinator yang paham PPI
PEMROSESAN PERALATAN PERAWATAN PASIEN
(DEKONTAMINASI)

 Pemrosesan peralatan perawatan Pasien (Dekontaminasi)


merupakan hal penting untuk memutus mata rantai Infeksi,
sehingga mencegah terjadinya Infeksi HAIs
 Peralatan perawatan Pasien harus Segera diproses setelah
dipakai, sehingga aman untuk dipakai selanjutnya
 Pemrosesan Peralatan perawatan Pasien sesuai dengan
klasifikasi peralatan menurut Spaulding
 Peralatan perawatan pasien Covid 19 tersendiri, setelah
dipakai segera diproses dekontaminasi
PEMROSESAN PERALATAN PERAWATAN PASIEN (DEKONTAMINASI)
PENANGANAN LINEN

 Ganti linen pasien setiap hari atau minimal setiap dua hari , tempat tidur
periksa tanpa linen segera didekontaminasi sebelum dipakai pasien
berikutnya
 Tempatkan linen bersih pada lemari tertutup, dan tidak bercampur dengan
peralatan lainnya
 Pisahkan linen kotor ternoda darah, cairan tubuh dengan linen kotor tanpa
noda darah dan cairan tubuh
 Jangan menempatkan linen di lantai
 Linen dicuci dengan air panas dan sabun suhu 70-80 derajat celsius
 Seluruh linen bekas pakaian pasien Covid 19 merupakan linen infeks
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

Kesehatan lingkungan rumah sakit adalah upaya


pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari
faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi,
maupun sosial di dalam lingkungan rumah sakit

Ruang lingkup Lingkungan RS meliputi Air, Udara,Tanah,


Pangan,Sarana dan bangunan, Vektor dan binatang
Era Pandemi Covid 19, tidak ada lagi jam berkunjung,sehingga tidak ada lagi gelar2 tikar, tidur2an dilantai
atau di atas tempat tidur pasien
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

Permukaan Tidak perlu melakukan


Kesehatan Linkungan fogging/penyemprotan, Penyehatan
Udara karena tidak bermakna, Air
justru berbahaya kepada
manusia
Suhu Pertahankan 5 R
Penyediaan Air yang
Kelembaban Pengelapan
cukup
Aliran Permukaan
Tekanan lingkungan dan
Pengepelan lantai 2 X Dari atas kebawah
sehari atau K/P Dari area kotor ke
dengan detergen dan area bersih
air, bila ternoda darah
Udara tidak bau Pakai tiga ember
Pertukaran untuk cairan klorin Pertahankan melakukan
12 ACH o.5 % 5 R (Ringkas, Rapi, Resik,Rawat, Rajin)
PENANGANAN LIMBAH

 Segera buang limbah yang dihasilkan, ke tempat pembuangan limbah sesuai


kebijakan dan SOP
 Pertahankan tempat limbah tidak lebih mencapai 3/4 penuh, segera dibuang
 Pertahankan kebersihan kontainer sampah senantiasa bersih
 Seluruh limbah darah cairan tubuh sekresi dan ekskresi dari ruang isolasi
dianggap infeksius
 Limbah infeksius semakin bertambah di era Covid19, penyebab Penggunaan
APD yang tidak tepat dan benar
PERLINDUNGAN KESEHATAN KARYAWAN

 Pertahankan kondisi kesehatan prima saat bekerja, jika flu /sakit tidak boleh bekerja
 Memantau aspek kesehatan pekerja dengan penekanan pada surveilans ISPA pada petugas kesehatan
 Pemantauan kesehatan pada petugas kesehatan secara berkala sesuai indikasi medis.
 Melakukan penilaian kelaikan kerja untuk petugas dengan komorbid dan kondisi khusus seperti
kehamilan, sebelum ditugaskan memberikan pelayanan pasien COVID-19.
 Pertahankan menggunakan pakaian seragam dalam kondisi bersih
 Tidak bekerja dengan waktu berlebihan, waktu kerja maksimal 40 jam seminggu dengan waktu kerja
harian 7-8 jam dan tidak melebihi 12 jam
 Di era Covid 19, Nakes dianjurkan tidak pulang ke Rumah, nginap di hotel atau asrama,seyogyanya
tidak perlu demikian , boleh pulang terapkan Kewaspadaan standar dan Pro-kes dimana saja ,kapan
saja, oleh siapa saja
PERLINDUNGAN KESEHATAN KARYAWAN

 Tidak berbagi barang pribadi kepada orang lain (sejadah, sepatu, sisir)
 Tidak berkeloni-koloni/ ber-kumpul2
 Saat makan tidak bercakap-cakap dan jaga Jarak > 1 m
 Tidak mengusap-usap wajah dengan tangan
 Setelah pulang kerja segera ke kamar mandi , baju kotor langsung direndam dalam ember dengan
detergen, mandi dan keramas ganti baju
 Makan bergizi buah dan sayur2an , minum banyak air putih.
 Tidak merokok
 Pertahankan tidak menggunakan asesoris di tangan saat bekerja
 Istirahat cukup ( 7-8 jam sehari)
PENYUNTIKAN YANG AMAN

 Pertahankan senantiasa menggunakan jarum suntik sekali pakai


 Segera buang jarum suntik yang sudah dipakai ke tempat benda tajam tahan tusuk dan tahan air
 Tdk menempatkan jarum suntik habis pakai di sembarang tempat
 Tidak pernah menutup kembali/recapping jarum suntik yang telah digunakan
 Obat suntikan kalau sdh dilarutkan segera diberikan
 Suntikan intra muscular tidak diperlukan pakai sarung tangan
 Lakukan kebersihan tangan sebelum dan setelah menyuntik
 Di era Covid 19, tidak ada perbedaan penyuntikan yang aman dengan sebelumnya
ETIKA BATUK/BERSIN

Masa Pandemik Covid 19, Semua orang pakai masker ( Pro-Kes)


ADA 10 M UPAYA MENCEGAH COVID
19
PESAN DIBAWA PULANG TIDAK

Panik
BERADAPTAS
?
Cemas Sampai IMA
Covid 19 Takut kapan I N
Stres

Taat Protokol Kesehatan IMMU


SAR-CoV2 Selalu ada Dimana – kapan- siapa saja N

Noradrenalin dan
Cortisol
Sakit meningkat
Social distancing
KIE AMA
Hindari kerumunan
Edukasi N
Masker, HH
Sosialisasi PHBS
Berdebar-debar
Immunitas Sakit kepala
Poster Daya tahan tubuh
menurun Nadi cepat Banner Gaya hidup AMIN
Fasilitas
KESIMPULAN

• Kewaspadaan standar dan Kewaspadaan Transmisi merupakan upaya


pencegahan COVID 19
• Transmisi COVID 19 melalui kontak dan droplet, dan dianggap transmisi
airborne ketika melakukan tindakan yang menghasilkan aerosol
• Untuk pencegahan Infeksi Covid 19 dilaksakan Kewaspadaan Standar dan
Kewaspadaan Transmisi, pengendalian administrative dan lingkungan dengan
rekayasa
• Lakukan Protokol Kesehatan dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja,
• Selalu ingat IMAN, IMUN, AMAN, AMIN
Referensi
1.Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Diseases (COVID-19) KeWorld Health
Organization (WHO).2020. Rational use of personal protective equipment kemskes RI Juli 2020
2.for coronavirus disease 2019 (COVID-19). Interim guideline 27 February 2020.
3.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Peraturan menteri kesehatan Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman PPI. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI).
4.World Health Organization (WHO).2020. Rational use of personal protective equipment for
coronavirus disease (COVID-19). https://apps.who.int/iris/handle/10665/331215
5. World Health Organization (WHO).2020. Surveillance strategies for COVID-19 human infection
Interim guidance 10 May 2020. Tersedia pada https://apps.who.int/iris/handle/10665/332051
6. World Health Organization (WHO).2020. Surveillance strategies for COVID-19 human infection
Interim guidance 10 May 2020. Tersedia pada https://apps.who.int/iris/handle/10665/332051
TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA
SALAM SEHAT SELALU

Anda mungkin juga menyukai