Anda di halaman 1dari 47

Pencegahan & Pengendalian

Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)

By. Nidaul Khasanah, S.Kep,Ns


RUMAH SAKIT

Tempat dimana orang yang sakit dirawat dan ditempatkan dalam jarak yang
sangat dekat seperti dikelas 2 & 3, dengan tujuan pasien mendapatkan terapi
dan perawatan untuk dapat sembuh.

tetapi

Rumah Sakit selain untuk mencari kesembuhan, juga merupakan depot bagi
berbagai macam penyakit yang berasal dari penderita maupun dari
pengunjung yang berstatus karier (pembawa penyakit).

Kuman penyakit ini dapat hidup dan berkembang di lingkungan Rumah Sakit,
seperti: udara, air, lantai, makanan dan benda-benda medis maupun non
medis.
SIAPA YANG BERESIKO TERTULAR

Pasien, keluarga,
pengunjung, petugas
kesehatan & lingkungan
Melalui penularan dari :
• Pasien ke petugas
• Pasien ke pasien
• Pasien ke pengunjung / keluarga
• Petugas ke pasien & lingkungan

Semua sarana pelayanan


kesehatan harus melaksanakan
PROGRAM PENCEGAHAN
PENGENDALIAN INFEKSI
terkait dengan pemberian
pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan aman
INFEKSI NOSOKOMIAL
* Infeksi Nosokomial atau healthcare associated infections (HAIs) adalah:
Infeksi yang muncul selama seseorang dirawat di Rumah Sakit dan
mulai menunjukkan suatu gejala setelah orang tersebut dirawat (2x24
jam) atau setelah selesai dirawat.

* Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari:


Dalam tubuh pasien maupun Luar tubuh

Terjadinya Infeksi Nosokomial akan menimbulkan banyak kerugian:


1. Lama hari perawatan bertambah panjang
2. Penderitaan bertambah
3. Biaya meningkat
TUJUAN

MELINDUNGI
MELINDUNGI PENGUNJUNG
PASIEN/KELUARGA MELINDUNGI
PETUGAS
2 PRINSIP DALAM PPI

Kewaspadaan
Isolasi

Kewaspadaan Kewaspadaan
Standar Tambahan
STRATEGI PENCEGAHAN
Kebersihan
tangan
Kesehatan
karyawan Penggunaan
APD

Peralatan Penanganan
KEWASPADAAN sampah & benda
perawatan pasien
STANDAR tajam

Penanganan
Pengendalian
linen
lingkungan

Etika batuk Penyuntikan


Yang aman
1. HAND HYGIENE / KEBERSIHAN TANGAN

– Pilar utama dalam PPI


– Komponen sentral dari Patient Safety
– Sederhana dan efektif mencegah HAIs
– Bagian dari standar precaution
– Pelayanan kesehatan aman
– Menciptakan lingkungan yang aman
% PRAKTEK MANDATORY HAND HYGIENE
DATA KEPATUHAN MELAKUKAN HAND HYGIENE
5 MOMENTS
Flora residen MICROORGANISM TANGAN Flora transien
HAND HYGIENE 5 MOMENTS
WHEN?
YOUR 5 MOMENTS +
AFTER REMOVED
GLOVE
FOR HAND HYGIENE
JENIS HAND HYGIENE
Lokasi:
Lokasi : Pintu
Pintu masuk
Elevator RS
2. ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )
MEMAKAI & MELEPAS APD
ETIKA BATUK & BERSIN

Tutup Mulut & Hidung dg lengan


atas bagian dalam

Tutup Mulut & Hidung dg Tisu


PENANGANAN SAMPAH RS

JENIS SAMPAH
Plastik Hitam Sharp Container
Sampah umum Sampah benda
kertas, bunga, tajam bekas pakai
sisa makanan jarum, pisau, dll

Limbah Cair Plastik kuning


Sampah infeksi: Plastik Ungu
Tinja, darah, Sampah toxic:
Semua item sampah Plastik Coklat
kimia beracun Semua item sampah
yang terkena darah sampah B3
(cydex OPA), yg Terkena
kasa bekas luka, seperti baterai, dll
dll Obat kanker
katong darah,
pampers
BERBAGAI PENANGANAN SAMPAH DI RS
NEEDLE STICK INJURY (NSI)
• Needle Stick Injury atau NSI merupakan istilah untuk
kecelakaan kerja yang dialami oleh petugas kesehatan
yang disebabkan karena tertusuk jarum atau tertusuk
benda medis tajam yang sudah terkontaminasi cairan
infeksius dari pasien
• BENDA – BENDA TAJAM :
Alat – alat / benda tajam yang telah terkontaminasi
dengan cairan tubuh.
seperti : jarum suntik, pisau bedah, dll
PROSEDUR PENCEGAHAN TERJADINYA INCIDENT
NEEDLE STICK INJURY

1. Jangan menutup kembali jarum


2. Jangan mematahkan atau membengkokan jarum dengan tangan
3. Jangan melepas jarum dari spuit
4. Buang jarum yang telah digunakan ke dalam sharp kontainer yang tersedia
5. Bawalah selalu trolly bila melakukan suatu tindakan
6. Bila ada luka sayat atau lecet pada tangan , harus ditutup dengan plester
yang kedap air dan gunakan sarung tangan bila kontak dengan darah
7. Gunakan kaca mata pelindung bila melakukan prosedur yang
memungkinkan terjadinya percikan darah.
8. Perlakukan secara khusus & hati – hati saat menangani alat yang
terkontaminasi darah
9. Gunakan selalu glove bila melakukan semua prosedur
PROSEDUR PENANGANAN BILA TERJADI INCIDENT
NEEDLE STICK INJURY :
1. Cuci bersih daerah yang terkena. Bila terjadi tusukan jarum atau
sayatan, pijat daerah tersebut sampai berdarah dan bila mengenai
mata cuci bersih daerah mata tersebut dengan larutan garam /
normal saline.
2. Laporkan segera kejadian tersebut pada supervisor yang
bersangkutan & lengkapi segera form laporan kejadian, kmdn
hubungi manager ybs. Selanjutnya kejadian tsb hrs diberitahukan
kepada panitia pengendali infeksi ( ICN )
3. Form laporan kejadian harus berisi keterangan meliputi :
- Nama anggota staf yg mengalami kecelakaan
- Penjelasan ttg terjadinya kecelakaan
( deskripsi )
- Tempelkan label pasien yang terkait pada form laporan kejadian
- Bila sumber tidak diketahui hal ini juga harus dicatat.
NSI Continue
4. Lengkapi laporan kejadian tsb guna menjamin penanganan lanjut (follow up)
yg tepat bagi anggota staf dan pasien yg menjadi sumber :
- Akan diberitahu dokter yg merawat pasien tsb, bahwa akan dilakukan test
antibody HIV, antigen hepatitis B & antiboby hep C
- Harus disertakan inform consent yg tertulis dari pasien sebelum test
dilakukan. Supervisor ruang perawatan / pj shief bertanggung jawab atas
didapatkannya inform consent tsb
- Bila pasien memberikan persetujuan tsb secara tertulis harus dicatat dalam
catatan medis pasien maupun pada form laporan kejadian yang
bersangkutan.
- Supervisor / pj shift akan mengambil sample darah pasien setelah pasien
menandatangani inform consent tsb.
5. Anggota staf diminta melengkapi formulir laporan kejadian, kemudian dibawa
ke UGD & diperiksa oleh dokter umum untuk mendapatkan form permintaan
pengambilan darah & mendaftar ke bagian counter. Dokter akan
menjelaskan semua prosedur yang hrs dilalui oleh staf tsb.
DATA NEEDLE STICK INJURY
LINGKUNGAN
• Menjaga kebersihan lingkungan dari debu, lembab, kotoran, bekas
plester (semua peralatan) seperti : Trolly harus dibersihkan sebelum &
setelah digunakan, meja kerja, komputer, dll
• Pemantauan pengecekan mutu air : air bersih & air RO
• Pembersihan AC dan pengecekan udara : kamar operasi, ruang isolasi
• Kucuran air kran tidak boleh jatuh langsung kedalam lubang wastafel
• Ceceran darah harus dibersihan dengan cara: ambil spill kit, pakai
sarung tangan, angkat ceceran darah dengan menggunakan tissue, pel
lantai dengan cairan sabun kemudian pel dengan menggunakan larutan
chlorin dan biarkan kering, cuci tangan
Identifikasi alat medis siap digunakan “READY
TO USE” setelah melalui proses pembersihan
PENANGANAN LINEN
Penanganan linen
bekas pakai

Kantong Plastik Putih


Kantong Plastik Kuning Linen Non Infeksi
Linen Infeksi Linen yang tidak
Linen yg terkena terkena darah,
darah, BAK, BAB BAB, BAK
PANDEMI Awal 2020 Dunia digemparkan oleh virus
corona yang menyerang saluran pernapasan
COVID-19 manusia yang dapat menyebabkan kematian.

Virus ini berasal dari Wuhan China dan dengan


mudah menyebar ke seluruh dunia

Tgl 30 Januari 2020 WHO menetapkan kejadian tersebut


sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang
Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of
International Concern (PHEIC)
Dan pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan
COVID-19 sebagai PANDEMI.

Pemerintah Indonesia mengumumkan kasus pertama


pada bulan Maret 2020, dan saat ini jumlah nya
semakin meningkat setiap harinya.
BAGAIMANA PENULARAN VIRUS COVID-19
SKRINING
• Skrining dilakukan kepada semua pasien, keluarga, pengunjung,
dokter dan seluruh karyawan termasuk outsource dan vendor
sebelum memasuki gedung rumah sakit dan gedung Annex,
melalui pintu posko screening yang sudah ditetapkan.

• Mengisi Formulir Pernyataan Kesehatan atau Health Declaration


melalui Scan QR Code

• Petugas screening menempelkan stiker hijau atau merah pada


setiap orang yang dilakukan screening sesuai dengan hasil
investigasi
FORM DEKLARASI KESEHATAN

Link Health Declaration


by Scan QR Code
AREA SKRINING
Pembagian Zona Rawat:

Zona GREEN

Non Covid
Zona GREY

Ruang Transit:
menunggu hasil
diagnosa Covid 19
Zona RED

Covid
Terkonfirmasi
PEMBATASAN KONTAK DI RUMAH SAKIT
(PHYSICAL DISTANCING)

1. Membatasi Kunjungan RS 2. Pengaturan Jarak untuk Kontak


Meniadakan Jam kunjung Rawat Inap Memberi tanda identifikasi (Tanda
Membatasi Pendamping pasien (1 orang)
Silang) di area publik baik untuk
& menerapkan pemeriksaan RT PCR Swab
untuk pendamping, Membatasi Kunjungan pasien/pengunjung maupun di area
Vendor/Supplier staf

4. Penelusuran Kontak
3. Manajemen APD (Contact Tracing)
Mengganti masker kain Contact Tracing adalah proses identifikasi
pasien/pengunjung dengan masker orang yang mungkin telah melakukan kontak
Bedah, Donning & Doffing APD dengan dengan orang yang terinfeksi dan
benar bagi petugas kesehatan pengumpulan informasi lebih lanjut tentang
kontak tersebut
PHYSICAL DISTANCING DI RS
PHYSICAL DISTANCING DI RS
FASILITAS NON-TOUCH BUTTON
Mesin tiket parkir kendaraan Elevator

Mesin absensi Scan ID


Card ( No Finger Print)
Identifikasi Anggota
keluarga yg berisiko:
Suami/Istri dg
Mobilitas tinggi di luar
rumah/masih bekerja,
Anak-anak dg aktivitas
di luar rumah,
ART/Baby Sitter Pulang
Pergi
HINDARI KERUMUNAN

HINDARI RESTO/TEMPAT
MAKAN
PATUHI PROTOKOL KESEHATAN
1. Mencuci Tangan dengan Sabun
& air mengalir / hand sanitizer 3. Menggunakan Masker

2. Menjaga Jarak 1.5 sampai


dengan 2 meter
STAY HEALTH
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai