https://forms.gle/xG9LYZPuPevSaYfy5
Edukasi PPI-2021
STERIL VS ASEPTIK
Tehnik Steril
1. Menghilangkan semua mikro-organisme yang ada.
2. Tidak dapat dilakukan tanpa melakukan kontrol
lingkungan, misalnya: pengaturan aliran udara.
Tehnik Aseptik
1. Mencegah berpindahnya mikro-organisme dari petugas
kesehatan, peralatan yang digunakan untuk prosedur,
dan lingkungan sekitarnya ke pasien.
2. Dapat diterapkan pada tatanan pelayanan klinis dan
non-klinis.
STANDARD OR SURGICAL ANTT
MENGAPA PERLU ANTT ?
Rasional:
Cuci tangan yang efektif sangat vital dalam
mengurangi risiko kontaminasi pada lokasi /
bagian kunci.
PROSEDUR ANTT ?
2. Bersihkan bidang aseptik (baki/troli) dengan klorheksidin
glukonat 2% dalam tisu seka alkohol 70% dan biarkan
sampai kering. Siapkan alat-alat yang diperlukan.
Rasional:
• Baki / troli tersebut memberikan area kerja yang besar
dan terkontrol. Sisi baki yang tinggi meminimalkan
risiko jatuhnya peralatan dan terjadinya tumpahan.
• Baki / troli menjadi area aseptik setelah pembersihan.
• Tidak akan menjadi aseptik sebelum kering.
• Hal ini merupakan pekerjaan ‘kotor’ sehingga harus
dilakukan sebelum mencuci tangan selanjutnya.
PROSEDUR ANTT ?
3. Lakukan dekontaminasi tangan dengan gel alkohol atau air dan sabun.
Pastikan tangan kering sebelum menggunakan sarung tangan. Jika
menggunakan sabun dan air, keringkan tangan tanpa menggosok dengan
tisu kertas.
Rasional:
• Bakteri dapat kembali muncul secara cepat pada tangan yang lembab.
• Mengeringkan tangan tanpa menggosok dapat mencegah terjadinya
degradasi dan kerusakan kulit.
4. Gunakan sarung tangan steril atau non-steril (sesuai dengan pengkajian
risiko*).
*Pengkajian Risiko:
• ‘Dapatkah saya melakukan prosedur ini tanpa menyentuh bagian
kunci?’(contoh: ujung syringe atau sambungan jalur intravena).
• Jika YA, gunakan sarung tangan non-steril.
• Jika TIDAK, gunakan sarung tangan steril, contoh: pemasangan kateter
urin.
Rasional:
• Sarung tangan melindungi penggunanya terhadap paparan dari obat-
obatan dan produk darah / cairan tubuh.
• Bagian kunci tidak boleh disentuh. Sarung tangan steril tidak memiliki nilai
lebih dibandingkan sarung tangan non-steril.
• Pada kejadian dimana HCW tanpa sadar menyentuh bagian kunci, sarung
tangan non-steril berperan sebagai jaring pengaman karena sarung tangan
tersebut biasanya lebih aseptik daripada kulit.
5. Lindungi bagian kunci (key-part) sepanjang waktu dengan
menggunakan teknik tanpa sentuhan dengan cara melakukan:
• Identifikasi bagian kunci dan keluarkan peralatan dari
kemasannya dengan hati-hati.
• Rangkai peralatan dan atur dalam keadaan tertata rapi dalam
bidang aseptik.
• Pastikan bagian kunci terlindung sepanjang waktu.
NB: Bagian kunci tidak boleh mengalami kontak dengan baki
/bidang aseptik.
Rasional:
• Bagian kunci TIDAK BOLEH disentuh karena jika tersentuh
akan mengganggu teknik aseptik.
• Bidang aseptik yang tertata rapi menurunkan risiko terjadinya
kontaminasi terhadap bagian kunci yang tidak disengaja.
• Bagian kunci yang terbuka meningkatkan risiko terjadinya
kontaminasi yang tidak disengaja.
6. Setelah melakukan prosedur, buang sampah dan benda tajam dengan benar.
Lepaskan sarung tangan. Cuci tangan dengan air dan sabun.
Rasional:
• Sarung tangan hanya digunakan untuk satu pasien dan satu prosedur.
• Tangan harus segera dicuci setelah melepas sarung tangan karena bakteri
berkembang dalam lingkungan yang hangat dan lembab yang tercipta saat
memakai sarung tangan.
REMINDER AT THE WORKPLACE
REMINDER AT THE WORKPLACE
TOOLS AUDIT
THANK YOU
SELAMAT BERLATIH
KUY POST TEST EAAA…
https://forms.gle/5sfW4AuKfjmKzK2X6