Anda di halaman 1dari 27

MANISFESTASI KLINIS

DARI GAGAL JANTUNG


KRONIK SERTA
PENANGANANNYA

Bintang Evelin Lorenza Sinaga


102016167
SKENARIO 2
 Seorang laki- laki berusia 60 tahun
datang diantar anaknya berobat ke
poliklinik RS dengan keluhan sering
sesak bila beraktivitas.
RUMUSAN MASALAH
 Seorang laki-laki berusia 60 tahun
datang ke RS dengan keluhan sesak
bila beraktivitas.
ANALISIS MASALAH

PROGNOSIS TATALAKSANA
ANAMNESIS

KOMPLIKASI
PF
GEJALA KLINIS

RM
PP
PATOFISIOLOGI

EPIDEMIOLOGI WD

ETIOLOGI DD
Hipotesis

 Laki-laki itu menderita penyakit gagal


jantung kronik
ANAMNESIS
 pasien menderita sesak nafas
sejak sejak 6 bulan yang lalu
 pasien merasa nafasnya
tersenggal - senggal bila berjalan
jauh.
 Pada malam hari pasien merasa
lebih nyaman bila tidur dengan
bantal yang agak tinggi
 selain itu 2 bulan terakhir ia
merasa kakinya bengkak. Dan
pasien menderita hipertensi dan
juga diabetes militus.
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum tampak sakit
sedang kesadaran kompos
mentis
 Hasil pemeriksaan tanda- tanda
vital: tekanan darah : 160/90
mmhg, frekuensi nadi 65x/menit,
frekuensi nafas 22x/menit, dan
suhu normal
 Thorax: tidak ada bunyi ronchi,
bunyi gallop (+)
 Extremitas: akral hangat, edema
(+), dan pitting edema (+)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
 EKG

 
Hasil interpretasi EKG
pasien ditemukan adanya Q
patologis, irama sinus
66x/menit, normal axis, tidak
ada hipertrofi ventrikel maupun
atrium.
 RADIOLOGI PEMERIKSAAN LAB

 Pemeriksaan darah rutin lengkap,


 Kreatinin serum (abnormal >150 u
mol/L)  Penyakit ginjal
 HB (LK <13 gr/dl, Perempuan <12
gr/dl)  Gagal jantung kronik
 Hiponatremi (<135 mmol/L) 
Gagal Jantung Kronik
 NT Pro-BNP (>2000 pg/mg) 
Tekanan Dinding Ventrikel
meningkat
 CRP (>10mg/L), leukositosis,
neutrofilik  Infeksi, Inflamasi
ECHOKARDIOGRAPH
Y
 Gambaran obyektif :struktur &

fungsi jantung
 mengetahui pembesaran

rongga jantung
 Mengidentifikasi gangguan

fungsi sistolik, fungsi diastolik,


mengetahui adanya gangguan
katup, serta mengetahui risiko
emboli
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG
DIAGNOSIS KERJA
 Gagal jantung kronik merupakan suatu
sindroma klinis yang rumit yang ditandai
dengan adanya abnormalitas fungsi ventrikel
kiri dan kelainan regulasi neurohormonal
disertai dengan intoleransi kemampuan kerja
fisis (effort intolerance), resistensi cairan,
dan memendeknya umur hidup (reduced
longevity).
DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSIS KERJA
Sistem klasifikasi New York Heart Association
(NYHA) membagi gagal jantung menjadi:
 Kelas I: tidak ada keterbatasan dalam aktifitas
fisik.
 Kelas II: sedikit keterbatasan dalam aktifitas fisik.
 Kelas III: keterbatasan yang berart dalam
aktifitas fisik.
 Kelas IV: Gejala muncul bahkan saat beristirahat,
tidak nyaman saat melakukan aktifitas fisik.
DIAGNOSIS KERJA
Sistem pembagian New York Heart Association
(NYHA) terbagi atas:
 Stage A: Risiko tinggi gagal jantung tanpa adanya
penyakit jantung struktural atau gejala dari gagal
jantung.
 Stage B: Penyakit jantung struktural tanpa gejala
gagal jantung.
 Stage C: Penyakit jantung struktural dengan
gejala gagal jantung.
 Stage D: Gagal jantung refrakter yang sudah
memerlukan tindakan intervensi tertentu
DIAGNOSIS BANDING
  PPOK Penyakit ginjal kronik Gagal jantung akut

Definisi Penyakit paru kronik yang ditandai Penyakit ginjal kronik mengakibtkan Suatu sindroma klinis kompleks
dengan hambatan oleh aliran udara penurunan fungsi ginjal yang yang didasari oleh
di saluran nafas yang bersifat progresif. ketidakmampuan jantung untuk
progresif irreversibel atau reversibel memompakan darah keseluruh
parisal. jaringan tubuh secara adekuat,
akibat adanya gangguan struktural
dan fungsional dari jantung.

Etiologi -. 90% penyebab primer dari PPOK Penyebab penyakit gagal ginjal Penyakit jantung koroner dan
adalah kebiasaan merokok, antara lain diabetes melitus tipe 1 hipertensi merupakan faktor
dan tipe 2, hipertensi dan penyakit preominan terjadinya gagal jantung.
pembuluh darah besar.
Manifestasi klinis -. Batuk, Nyeri dada akut, Sesak Lemas, tidak ada tenaga, mual, Dyspneu d’effort, paroxysmal
nafas, muncul di dekade ke-6, muntah, bengkak (edema), kencing noctural dyspnea, orthopnea
Menggunakan otot pernafasan berkurang, sesak nafas, pucat, dan
tambahan dan Hoover sign anemia.
(cekungan sela iga yang dalam –
paradoxical)
Hasil Pemeriksaan Fisik Tampak sianosis, Edema perifer, -. Suhu dan nadi meningkat, bunyi -. Ditemukan hipertens, takikardi,
Peningkatan JVP, bruit saat auskultasi pada dan sianosis pada ujung ektremitas,
Wheezing,Hipersonor pada perkusi, pemeriksaan CVA dan balotemen Kardiomegali dan gallop S3S4,
ekspirasi memanjang, Edema tungkai. Benungan organ.
 
 
Hasil Pemeriksaan Penunjang -. Hasil EKG : bisa menunjukkan -. Hasil foto toraks : tampak batu -. Hasil pemeriksaan darah
bahwa hipoksia bukan hasil dari radio-opak pada foto polos lengkap: anemia
iskemia jantung dan penyebab abdomen, LFG <, hasil darah -. Hasil EKG hipertrofi ventrikel, MI
alami dari kesulitan bernafas. lengkap: HB, trombosit, HT, dan
-. Hasil echocardiography : leukosit) ,
hipertensi pulmonal.
EPIDEMIOLOGI
 Di eropa kejadian gagal jantung berkisar
0.4-2% dan meningkat pada usia yang
lebih lanjut, dengan rata-rata umur 74
tahun.
 Setengah dari populasi pasien gagal
jantung akan meninggal dalam 4 tahun
sejak diagnosis ditegakkan, dan pada
keadaan gagal jantung berat dari 50%
akan meninggal dalam tahun pertama.
ETIOLOGI
 Penyebab dari gagal jantung antara lain
disfungsi miokard, endokard, perikardium,
pembuluh darah besar, aritmia, kelainan
katu, dan gangguan irama.
 Di eropa dan amerika disfungsi miokard
paling sering terjadi akibat penyakit jantung
koroner biasannya akibat infark miokard,
yang merupakan penyebab paling sering
pada usia kurang dari 75 tahun, di susul
hipertensi dan diabetes.
PATOFISIOLOGI
MANISFESTASI KLINIS
 Gagal Jantung Kiri:
Sesak pada saat aktivitas maupun istirahat.
Orthopneu
Dyspneu nocturnal paroksismal
Mudah lelah
Batuk
Odem paru
○ Gagal Jantung Kanan :
 Odem perifer, biasanya pitting odem
 Hepatomegali
 Anoreksia dan mual
 Nokturia
NON MEDIKA MENTOSA
a. Edukasi tentang penyebab, gejala klinis, cara
menanganinya apabila timbul keluhan, dan sdasar
pengobatan.
b. Istirahat.
c. Edukasi pola diet, kontrol asupan garam dan air.
d. Monitoring berat badan, terutama pada pasien
obesitas.
e. Edukasi pentingnya menghentikan kebiasaan
merokok.
f. Edukasi mengenai obat-obatan yang dikonsumsi,
baik efek samping, serta hal-hal yang perlu dihindari.
MEDIKA MENTOSA
 Diuretik
contoh: HCT, furosemid, bumetanid
 Vasodilator
contoh: Nitroglycerine (NGT), isosorbide dirutrate
(ISDN), nitroprusside, dan nesiritide
 Agen inotropik
contoh: milrinon, digoxin, dopamin, dobutamin
 Antikoagulan
contoh: warfarin, dabigatran
 Beta-bloker: aktifitas alfa dan selektif B-1
contoh: carvedilol, metoprolol, bisoprolol
MEDIKA MENTOSA
 ACE-I
contoh: Captopril, enalapril, lisinopril,
ramipril, quinapril
 ARB

contoh: losartan, valsartan,


candesartan, irbesartan, dan azilsartan
 Analgesik

contoh: Morfin sulfat


KOMPLIKASI
 Fibrilasi atrium  bisa menyebabkan perburukan
dramatis. Hal tersebut merupakan indikasi
pemantauam denyut jantung (dengan pemberian
digoksin b bloker) dan pemberian warfarin.
 Kegagalan pompa progresif bisa terjadi karena
penggunaan diuretik dengan dosis yang
ditinggikan.
 Aritmia ventrikel sering dijumpai, bisa
menyebabkan sinkop atau kematian jantung
mendadak (25-50% kematian pada gagal jantung).
PROGNOSIS
 Mortalitas 1 tahun pada pasien dengan
gagal jantung cukup tinggi (20-60%) dan
berkaitan dengan derajat keparahannya.
 Mortalitas lebih dari 60% pada NYHA
kelas IV.
 Faktor Usia
KESIMPULAN
 Pasien dengan gejala tersebut  diduga
menderita gagal jantung kongestif (kiri) yg
disebabkan o/ hipertensi kronik

Anda mungkin juga menyukai