Anda di halaman 1dari 56

PERTEMUAN I

PENGAMATAN SIFAT
BAHAN PADAT

OLEH :
TIM DOSEN PRAKTIKUM
LABORATORIUM FARMASI FISIKA
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JUNI 2020
PENGUKURAN DISTRIBUSI
UKURAN PARTIKEL
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan dapat menjelaskan teori dasar pengamatan sifat
bahan padat
2. Praktikan dapat mengenal karakteristik serbuk
3. Praktikan dapat mengenal berbagai macam alat-alat untuk
mengevaluasi bahan serbuk
4. Praktikan dapat mengetahui dan memahami cara melakukan
pegukuran distribusi ukuran partikel
5. Praktikan dapat mengetahui dan memahami cara melakukan
pengukuran rasio housner dan kompresibilitas serbuk
6. Praktikan dapat mengetahui dan memahami cara melakukan
pengukuran sudut henti dan pengukuran kadar air serbuk
7. Praktikan dapat mengetahui dan memahami cara melakukan
pengukuran kelarutan bahan
Berikut telah disajikan data evaluasi serbuk, untuk setiap bahan aktif yang telah ditentukan
pada kelompok 1 – 11.
Silahkan mengerjakan berdasarkan kelompoknya masing-masing.

1. Amoksisilin
2. Parasetamol
3. Vitamin C
4. Vitamin B6
5. Isoniazid (INH)
6. MgOH
7. Kalsium Laktat
8. Asam Mefenamat
9. Chlorpeniramin Maleat (CTM)
10. Allumunium Hidroksida
11. Kaolin

BAHAN YANG DIGUNAKAN


ALAT : SIEVING ANALIZER
Tugasnya menghitung % serbuk dan membuat Kurva
disitribusi Ukuran partikel
BERIKUT
prosedur kerja yang perlu diketahui dan dipahami
oleh praktikan dalam penentuan distribusi ukuran
partikel dgn menggunakan Sieving Analyzer
atau metode pengayakan di Laboratorium Farmasi
Fisika

PENGUKURAN DISTRIBUSI
UKURAN PARTIKEL
1. Perlengkapan alat pelindung diri selama praktikum jas
laboratorium, masker, handscoon, penutup kepala
2. Timbangan gram
3. Sendok tanduk
4. Kuas
5. Kertas perkamen
6. Seperangkat mesin ayakan/Sieving Analizer tersiri dari 5 mesh
(mesh 12, mesh 14, mesh 16, mesh 18 dan mesh 20)
7. Bahan serbuk seperti  Amoksisilin, Parasetamol, Vitamin C,
Vitamin B6, Isoniazid (INH), MgOH, Kalsium Laktat, Asam
Mefenafat, Chlorpeniramin Maleat (CTM), Allumunium
Hidroksida, Kaolin sebanyak 100 gram

ALAT DAN BAHAN


CARA KERJA
1. Praktikan menyetarakan timbangan dengan menggunakan cawan
2. Praktikan menimbang bahan sebanyak 100 gram
3. Praktikan melonggarkan pengait pada mesin ayakan
4. Praktikan membuka tutup pada mesin ayakan, bahan yang telah ditimbang 100
gram tuang dan masukkan pada ayakan paling atas yaitu mesh 12
5. Praktikan menutup kembali penutup mesin ayakan, dan putar atau kencangkan
kembali pengait pada mesin ayakan
6. Praktikan telah memastikan pengait sudah terkunci dengan kencang dan urutan
nomor mesh telah berurutan yaitu dari nomor mesh terkecil hingga terbesar
7. Praktikan mengatur tombol power, waktu sesuai dengan prosedur dan praktikan
menunggu hingga kisaran 5-10 menit
8. Praktikan, setelah itu menekan tombol stop lalu melonggarkan kembali mesin
pengayak dan dibuka kembali tutup pada mesin pengayak
9. Praktikan mengangkat semua pengayak dari mesin pengayak lalu menimbang
massa serbuk yang tertahan pada masing-masing nomor mesh ayakangunakan
kuas u/ membersihkan Praktikan melakukan hal yang sama pada sampel
serbuk lain
10. Praktikan memperoleh massa serbuk yang tertahan pada setiap nomor
mesh yang telah ditimbang kembali, dan diperoleh hasil sebagai berikut::
Untuk mendapatkan hasil pengamatan, maka data
tsb dimasukkan ke dalam perhitungan di bawah
ini ::

Bobot serbuk = (bobot wadah + serbuk) – bobot wadah kosong


•  
% mesh x 100%

Persyaratan serbuk dikatakan baik jika kurvanya mengikuti


distribusi normal dan persentase fines (serbuk pada wadah mesh)
adalah 15-30%.

PERHITUNGAN
Jumlah serbuk
Mesh gram %

12  9,56  
14  13,70  
16  25,07  
18  8,26  
20  22,77  
Wadah  25,92
Total  

• AMOXICILLIN
PARASETAMOL VITAMIN C
Mesh Jumlah Serbuk Mesh Jumlah serbuk
gram % gram %
12 1,42 12 2,33
14 10,5 14 8,96
16 1,08 16 13,32
18 2,73 18 7,9
20 2,13 20 34,78
Wadah 91,03 Wadah 34,71
Total Total
VITAMIN B6 ISONIAZID
Jumlah Serbuk Jumlah serbuk
Mesh gram % Mesh gram %

12 0,71 12 3,54
14 1,38 14 4,22
16 1,18 16 7,98
18 0,09 18 11,68
20 0,05 20 31,35
Wadah 96,44 Wadah 40,32
Total Total
MgOH KALSIUM LAKTAT
Jumlah Serbuk Jumlah serbuk
Mesh gram % Mesh gram %

12 0,53 12 0,30
14 7,57 14 15,09
16 6,26 16 23,55
18 14,42 18 15,65
20 16,55 20 13,12
Wadah 22,22 Wadah 32,25
Total Total
ASAM MEFENAMAT CHLORPENIRAMIN MALEAT
Jumlah Serbuk Jumlah serbuk
Mesh gram % Mesh gram %

12 1,6 12 2,88
14 2,36 14 1,75
16 4,05 16 4,89
18 11,5 18 27,45
20 14,6 20 39,6
Wadah 65,4 Wadah 23,17
Total Total
ALLUMUNIUM HIDROKSIDA KAOLIN
Jumlah Serbuk Jumlah serbuk
Mesh gram % Mesh gram %

12 6,8 12 4,8
14 8,5 14 15,5
16 36,66 16 22,6
18 21,60 18 23,60
20 14,75 20 11,55
Wadah 10,76 Wadah 21,76
Total Total
RASIO HOUSNER DAN
KOMPRESIBILITAS
ALAT: TAPPED DENSITY TESTER ATAU GELAS
UKUR Volume 100 ML
Tugasnya: menghitung tapped density, bulk
densitiy, rasio housner dan kompressibilitas

Berikut prosedur kerja yang perlu diketahui dan dipahami oleh


praktikan dalam penentuan rasio housner dan kompresibilitas di
Laboratorium Farmasi Fisika

RASIO HOUSNER DAN


KOMPRESIBILITAS
ALAT DAN BAHAN
1. Perlengkapan alat pelindung diri
selama praktikum jas
laboratorium, masker,
handscoon, penutup kepala
2. Timbangan gram, gelas ukur
100 ml
3. Kertas perkamen, sendok
tanduk
4. Bahan serbuk seperti 
Amoksisilin, Parasetamol,
Vitamin C, Vitamin B6, Isoniazid
(INH), MgOH, Kalsium Laktat,
Asam Mefenamat, CTM,
Allumunium Hidroksida, Kaolin
berkisar sebanyak 40-50 gram
CARA KERJA
1. Praktikan menimbang gelas ukur kosong, lalu memasukkan serbuk ke
dalam gelas ukur yang dimiringkan dengan sudut 45o hingga 100 ml
2. Praktikan tegakkan gelas ukur dan ratakan serbuk tersebut menimbang
beratnya dan gunakan serbuk sbg berat jenis nyata adalah 100 ml dan
dicatat sebagai volume awal/ volume pertama kali
3. Praktikan memasukkan kembali serbuk ke dalam gelas ukur dan
melakukan ketukkan pada gelas ukur lalu diatur ketukan dari 10 kali, 500
kali atau hingga 1250 kali dengan kecepatan dan ketinggian ketukan yang
konstan hingga volume serbuk mampat atau tidak berubah
4. Praktikan di akhir, akan mencatat volume tsb setelah tapping dan
diperoleh volume akhir serbuk  Praktikan melakukan hal yang sama
pada serbuk lain
5. Praktikan memperoleh data sebagai berikut, untuk dimasukkan ke dalam
rumus :
Untuk mendapatkan hasil pengamatan, maka data tsb
dimasukkan ke dalam perhitungan di bawah ini ::

•1.  
Bulk Density
2. Tap Density
3. R
4. % K x 100%

PERHITUNGAN
AMOXICILLIN VITAMIN C
Bobot Serbuk yang 45,8 Bobot Serbuk yang 52,5
ditimbang ditimbang
Volume serbuk Setelah 95 Volume serbuk Setelah 97
diketuk 10 Kali diketuk 10 Kali
Volume serbuk Setelah 80 Volume serbuk Setelah 77
diketuk 500 Kali diketuk 500 Kali
Volume serbuk Setelah 80 Volume serbuk Setelah 76
diketuk 1250 Kali diketuk 1250 Kali
PARASETAMOL VITAMIN B6
Bobot Serbuk yang 43,5 Bobot Serbuk yang 47,5
ditimbang ditimbang
Volume serbuk Setelah 99 Volume serbuk Setelah 95
diketuk 10 Kali diketuk 10 Kali
Volume serbuk Setelah 83 Volume serbuk Setelah 75
diketuk 500 Kali diketuk 500 Kali
Volume serbuk Setelah 83 Volume serbuk Setelah 70
diketuk 1250 Kali diketuk 1250 Kali
ISONIAZID KALSIUM LAKTAT
Bobot Serbuk yang 45,5 Bobot Serbuk yang 52,9
ditimbang ditimbang
Volume serbuk Setelah 96 Volume serbuk Setelah 98
diketuk 10 Kali diketuk 10 Kali
Volume serbuk Setelah 75 Volume serbuk Setelah 92
diketuk 500 Kali diketuk 500 Kali
Volume serbuk Setelah 75 Volume serbuk Setelah 89
diketuk 1250 Kali diketuk 1250 Kali
ASAM MEFENAMAT MgOH
Bobot Serbuk yang 47,5 Bobot Serbuk yang 56,7
ditimbang ditimbang
Volume serbuk Setelah 98 Volume serbuk Setelah 99
diketuk 10 Kali diketuk 10 Kali
Volume serbuk Setelah 85 Volume serbuk Setelah 89
diketuk 500 Kali diketuk 500 Kali
Volume serbuk Setelah 82 Volume serbuk Setelah 86
diketuk 1250 Kali diketuk 1250 Kali
CTM ALUMUNIUM HIDROKSIDA
Bobot Serbuk yang 50,2 Bobot Serbuk yang 47,8
ditimbang ditimbang
Volume serbuk Setelah 90 Volume serbuk Setelah 98
diketuk 10 Kali diketuk 10 Kali
Volume serbuk Setelah 86 Volume serbuk Setelah 86
diketuk 500 Kali diketuk 500 Kali
Volume serbuk Setelah 81 Volume serbuk Setelah 85
diketuk 1250 Kali diketuk 1250 Kali
KAOLIN

Bobot Serbuk yang 44,8


ditimbang
Volume serbuk Setelah 95
diketuk 10 Kali
Volume serbuk Setelah 85
diketuk 500 Kali
Volume serbuk Setelah 85
diketuk 1250 Kali
PENAFSIRAN HASIL
RASIO HOUSNER KOMPRESIBILITAS
Nilai Rasio Sifat Aliran % Sifat Aliran
Housner Kompresibilitas
Kurang dari 10 Sangat mudah mengalir
1,00-1,11 Sangat mudah mengalir
11-15 Mudah mengalir
1,12-1,18 Mudah mengalir
16-20 Cukup mudah mengalir
1,19-1,25 Cukup mudah mengalir
21-25 Agak mudah mengalir
1,26-1,34 Agak mudah mengalir
26-31 Sifat alir buruk
1,35-1,45 Sifat alir buruk

1,46-1,59 Sifat alir sangat buruk 32-37 Sifat alir sangat buruk

> 1,60 Tidak mengalir > 38 Tidak mengalir


SUDUT HENTI
ALAT: FLOW RATE TESTER
Tugasnya: menghitung sudut henti

Berikut prosedur kerja yang perlu diketahui dan dipahami oleh


praktikan dalam penentuan sudut hen Laboratorium Farmasi
Fisika

SUDUT HENTI
ALAT DAN BAHAN
• Perlengkapan alat pelindung diri selama praktikum jas
laboratorium, masker, handscoon, penutup kepala
• Bahan serbuk seperti  Amoksisilin, Parasetamol, Vitamin C,
Vitamin B6, Isoniazid (INH), MgOH, Kalsium Laktat, Asam
Mefenamat, CTM, Allumunium Hidroksida, Kaolin masing-
masing sebanyak 40-60 gram
• Sendok tanduk, sudip, penggaris, timbangan gram, kertas
perkamen, gelas ukur, flow rate tester, stopwatch
• Corong  sbg penampung serbuk yang akan digunakan
• Kertas pengalas  untuk menampung serbuk pada saat tutup
corong dibuka
• Tuas pengatur ketinggian  untuk mengatur ketinggian jatuhnya
zat aktif yang digunakan
• Penutup corong  menahan turunnya serbuk sebelum stopwatch
diputar
CARA KERJA
1. Praktikan memposisikan ujung corong dan menaruh tepat ditengah kertas
pengalas pada alat flow tester
2. Praktikan mengatur corong landasan jatuhnya serbuk
3. Praktikan menyiapkan stopwatch dan memastikan corong benar-benar
dalam keadaan tertutup
4. Praktikan memasukkan semua serbuk amoksisilin sebanyak 40-60 gram
ke dalam corong flow taster, dan dapat membuka katup corong secara
bersamaan dengan mulainya stopwatch
5. Praktikan mematikan stopwatch apabila keseluruhan serbuk yang ada
dalam corong telah mengalir habis catat waktunya, jika ada yg tersendat
dapat dilakukan pengetukkan pada sisi-sisi corong
6. Praktikan mengukur tinggi kerucut serbuk menggunakan penggaris, dan
mengukur diameter kerucut serbukcatat tinggi dan diameternya
Praktikan melakukan hal yang sama pada serbuk lain
7. Praktikan memperoleh data sebagai berikut, untuk dimasukkan ke
dalam rumus :
Untuk mendapatkan hasil pengamatan, maka data tsb
di masukkan ke dalam perhitungan di bawah ini ::
Tan α
•  
Sudut istirahat Sifat aliran
Penafsiran Kurang dari 25 Sangat mudah mengalir
Hasil  25-30 Mudah mengalir
30-40 Mengalir
> 40 Sukar mengalir

PERHITUNGAN
Tinggi tumpukkan
granul 4,5 cm

Jari-2 tumpukkan granul


6,15 cm

Sudut henti
?
PARASETAMOL VITAMIN C
Tinggi Tinggi
tumpukkan tumpukkan
5,5 cm 1,5 cm
granul granul

Jari-2 Jari-2
tumpukkan 5,55 cm tumpukkan 6,05 cm
granul granul

Sudut henti
?
?
Sudut henti
VITAMIN B6 ISONIAZID
Tinggi Tinggi
tumpukkan 2,3 cm tumpukkan
4,0 cm
granul granul

Jari-2
Jari-2
tumpukkan
4,0 cm tumpukkan
granul 10,5 cm
granul

Sudut henti ? Sudut henti ?


MgOH KALSIUM LAKTAT
Tinggi Tinggi
tumpukkan 3,4 cm tumpukkan
4,5 cm
granul granul

Jari-2
Jari-2
tumpukkan
5,35 cm tumpukkan
granul 4,1 cm
granul

Sudut henti ? Sudut henti ?


ASAM MEFENAMAT CTM
Tinggi Tinggi
tumpukkan 4,5 cm tumpukkan
3,5 cm
granul granul

Jari-2
Jari-2
tumpukkan
7 cm tumpukkan
granul 4,18 cm
granul

Sudut henti o Sudut henti o


ALLUMUNIUM HIDROKSIDA KAOLIN
Tinggi Tinggi
tumpukkan 3,5 cm tumpukkan
5,8 cm
granul granul

Jari-2
Jari-2
tumpukkan
4,8 cm tumpukkan
granul 4,5 cm
granul

Sudut henti o Sudut henti o


KADAR AIR
ALAT: MOISTURE CONTENT BALANCE/MOIUSTURE
ANALYZER, OVEN
Tugasnya: menghitung kadar air dan susut
pengeringan

BERIKUT
prosedur kerja yang perlu diketahui dan dipahami
oleh praktikan dalam penentuan kadar air serbuk
di Laboratorium Farmasi Fisika

KADAR AIR
1. Perlengkapan alat pelindung diri selama praktikum
jas laboratorium, masker, handscoon, penutup
kepala
2. Bahan serbuk seperti  Amoksisilin, Parasetamol,
Vitamin C, Vitamin B6, Isoniazid (INH), MgOH, Kalsium
Laktat, Asam Mefenamat, CTM, Allumunium Hidroksida,
Kaolin  masing-masing sebanyak +/- 5 gram
3. Moisture balance
4. Kertas perkamen, sendok tanduk, kuas
5. Timbangan

ALAT DAN BAHAN


Untuk mendapatkan hasil pengamatan, maka data tsb
di masukkan ke dalam perhitungan di bawah ini ::
% susut pengeringan
%
•  K

Persyaratan  2-5%

PERHITUNGAN
CARA KERJA
1. Praktikan menekan tombol power/start, lalu menunggu dan diatur angka
temperatur suhu 105oC dan pengaturan waktu hingga 5 menit
2. Praktikan membuka lebih dulu alat, mengambil nampannya dan dipasang lalu
dimasukkan kembali ke dalam alat kemudian menara mesin agar tetap stabil
3. Praktikan membuka kembali alat dan memasukkan bahan serbuk amoksisilin
yang diuji secara perlahan-lahan hingga +/- 5 gram
4. Praktikan menutup alat, memastikan angka pada layar tdk berubah-ubah lagi lalu
tekan start dan memastikan lampu mesin menyala
5. Praktikan menunggu sampai muncul bunyi, lampu mati sendiri dan warna hijau,
lalu pada layar ditekan halus untuk menampilkan grafik, kemudian praktikan
mengangkat penutup alat dan dapat segera mengeluarkan bahan serbuk lalu tutup
kembali  apabila diperoleh angka yg masih tinggi, artinya dibutuhkan
pengeringan kmbali
6. Praktikan melakukan perhitungan susut pengeringan dan kadar uap Praktikan
melakukan hal yang sama pada serbuk lain
7. Praktikan memperoleh data sebagai berikut, untuk dimasukkan ke
dalam rumus :
AMOKSISILIN

Hasil bobot 6 g dan 4,72 g


basah dan
kering
Hasil susut
pengeringan %

Hasil kadar uap %


PARASETAMOL VITAMIN C
Hasil bobot 5,5 g dan 3,2 g Hasil bobot 5,7 g dan 4,5 g
basah dan basah dan
kering kering
Hasil susut % Hasil susut %
pengeringan pengeringan

Hasil kadar % Hasil kadar %


uap uap
VITAMIN B6 ISONIAZID (INH)
Hasil bobot 5,2 g dan 3,07 g Hasil bobot 5,8 g dan 5,12 g
basah dan basah dan
kering kering

Hasil susut % Hasil susut %


pengeringan pengeringan

Hasil kadar uap % Hasil kadar uap %


MgOH KALSIUM LAKTAT
Hasil bobot 5,0 g dan 4,50 g Hasil bobot 5,5 g dan 4,06 g
basah dan basah dan
kering kering

Hasil susut % Hasil susut %


pengeringan pengeringan

Hasil kadar uap % Hasil kadar uap %


ASAM MEFENAMAT CTM
Hasil bobot 5,55 g dan 3,9 g Hasil bobot 5,2 g dan 3,0 g
basah dan basah dan
kering kering

Hasil susut % Hasil susut %


pengeringan pengeringan

Hasil kadar uap % Hasil kadar uap %


ALLUMUNIUM HIDROKSIDA KAOLIN
Hasil bobot 5,65 g dan 4,4 g Hasil bobot 5,1 g dan 4,1 g
basah dan basah dan
kering kering

Hasil susut % Hasil susut %


pengeringan pengeringan

Hasil kadar uap % Hasil kadar uap %


KELARUTAN
• Perlengkapan alat pelindung diri selama praktikum jas
laboratorium, masker, handscoon, penutup kepala
• Bahan serbuk seperti  Amoksisilin, Parasetamol,
Vitamin C, Vitamin B6, Isoniazid (INH), MgOH, Kalsium
Laktat, Asam Mefenamat, CTM, Allumunium Hidroksida,
Kaolin masing-masing sebanyak 2 gram
• Etanol, akuadest
• Gelas ukur, erlenmeyer, patang pengaduk, tabung reaksi
• Labu ukur, corong kaca, mikropipet, pipettetes
• Timbangan, kertas perkamen, kertas saring

ALAT DAN BAHAN


1. Praktikan menimbang serbuk amoksisilin sebanyak 2 gram
2. Praktikan menyiapkan pelarut 1 (aquadest ) dan pelarut 2 (etanol)
masing masing 5 ml menggunakan gelas ukur
3. Praktikan melarutkan bahan ke masing masing pelarut sampai
tepat tidak larut praktikan melakukan hal yang sama pada
serbuk lain
4. Praktikan menghitung bobot bahan yang larut (y) diperoleh data
sebagai berikut, untuk dimasukkan ke dalam rumus :

CARA KERJA
Untuk mendapatkan hasil pengamatan, maka data tsb masukkan
ke dalam perhitungan di bawah ini :

Penafsiran Hasil ::
•Sangat
  Mudah Larut  < 1
Mudah larut  1- 10
Larut  10- 30
Agak Sukar Larut  30 – 100
Sukar larut  100 – 1.000
Sangat Sukar larut  1.000 – 10.000
Praktis Tidak larut  >10.000

PERHITUNGAN
Amoksisilin Parasetamol Vitamin C
Bobot serbuk awal 2g 2g 2g
Bobot serbuk akhir 1,40 g 1,3 g 1,5 g
Volume pelarut 5 ml 5 ml 5 ml
aquadest awal
Volume pelarut 3,7 ml 3,60 ml 3,90 ml
aquadest akhir

Volume pelarut etanol 5 ml 5 ml 5 ml


awal

Volume pelarut etanol 2,8 ml 3,75 ml 4,20 ml


akhir

Kelarutan Bahan (x)


Vitamin B6 INH MgOH Ca Laktat
Bobot serbuk awal 2g 2g 2g 2g
Bobot serbuk akhir 1,52 g 1,55 g 1,40 g 1,05 g
Volume pelarut 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml
aquadest awal
Volume pelarut 4,30 3,40 ml 4,05 4,65
aquadest akhir

Volume pelarut 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml
etanol awal

Volume pelarut 3,5 ml 4,0 ml 4,0ml 4,70 ml


etanol akhir

Kelarutan Bahan
(x)
Asam CTM AlOH Kaolin
Mefenamat
Bobot serbuk awal 2g 2g 2g 2g
Bobot serbuk akhir 1,6 g 1,0 g 1,65 g 1,50 g
Volume pelarut 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml
aquadest awal
Volume pelarut 4,80 ml 4.65 ml 4,10 ml 4,5 ml
aquadest akhir

Volume pelarut 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml
etanol awal

Volume pelarut 4,70 ml 4,15 ml 3,0 ml 3,5 ml


etanol akhir

Kelarutan Bahan
(x)
PERTANYAAN UNTUK DIMUAT
DALAM LAPORAN PEMBAHASAN
• Identifikasi data yg diberikan lalu bandingkan atau
sesuaikan dgn referensi/teori yang ada
• Masukkan pd pembahasan apa saja kegunaan alat dan
bahan dalam praktikum
• Buatlah ke dalam pembahasan, yg memuat prosedur
kerja dengan hasil yg diperoleh kemudian dapat ditarik
kesimpulan berdasarkan data yg telah disediakan
(perhatikan Panduan Praktikum dan Lembar Kerja
Praktikum)
• Kesimpulan  menjawab tujuan praktikum

Ditulis tangan pada lembar kerja,


dikumpulkan soft file pdf

Anda mungkin juga menyukai