KEPEMIMPINAN
PELATIHAN
PEJABAT INTI SATUAN KERJA (PISK)
BIDANG JALAN DAN JEMBATAN
BEKERJA KERAS
BERGERAK CEPAT
KOMPETENSI DASAR
BERTINDAK TEPAT
SETELAH MENGIKUTI
PEMBELAJARAN INI, PESERTA
MAMPU MENGAPLIKASIKAN
MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
DALAM MENDUKUNG
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM
ERA REFORMASI BIROKRASI
BEKERJA KERAS
BERGERAK CEPAT
INDIKATOR HASIL BELAJAR
BERTINDAK TEPAT
1 PERAN PEMIMPIN
2 PERAN MANAJER
PERAN PEMIMPIN 1
Manajer Pemimpin
Managers do the things right Leaders do the right things
Pengorganisasian Visi
Perencanaan Perubahan
Anggaran Komunikasi
Rasionalitas Pro-aktif
Pengawasan Ber-risiko
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
PERAN PEMIMPIN
Perbedaan antara
JembatanManajer
Voided Slabdan Pemimpin
Manajer : Leader :
Menggunakan otak kiri Menggunakan otak kanan
• Berpikir kuantitatif Berpikir kualitatif
• Realistis Imajinatif
Pemacu efektivitas
• Pemacu efisiensi
Generalist
• Specialist
Menghadapi risiko
• Menghindari risiko
Perubahan
• Kemapanan Fleksibilitas
• Stabilitas Meja kerja berantakan
• Meja kerja rapi Dipanggil :
• Dipanggil : menengok ke kiri
menengok ke Jarang memakai arloji
kanan
• Selalu
INTEGRITAS memakai arloji
* PROFESIONAL * ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
PERAN PEMIMPIN
KOMPETENSI PEMIMPIN
YANG DIHARAPKAN
Mempunyai kemampuan berfikir sistem untuk mencari akar masalah sebuah
konflik.
Mempunyai kemampuan teknik komunikasi yang ANDAL dalam arti mampu
mengkomunikasikan konflik yang terjadi dengan baik sehingga masalah tidak
melebar tapi dapat mengerucutkan masalah.
Mempunyai kemampuan teknik negosiasi yang tinggi (kemampuan mencari
solusi bersama yang saling menguntungkan).
Mempunyai kemampuan mempengaruhi orang yang tinggi (kemampuan untuk
membuat orang mengikuti ide atau pikiran kita)
ESENSI PEMIMPIN
BERINTEGRITAS
PERAN MANAJER 2
Percentile rank among all countries (ranges from 0 (lowest) to 100 (highest) rank)
PELAKSANA -V
- STAF
Langkah-
langkah:
Dalam menilai kinerja, pemimpin
intervensi perlu melihat output dan atau outcome apa
yang harus dicapai organisasi. Data dan
informasi tentang kedua hal ini dapat
diperoleh di Renstra, Laporan Kinerja, hasil
Kondisi observasi, atau dari narasumber.
saat ini.
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
PERAN MANAJER
1. Proaktif
2. Mulai dengan tujuan yang jelas dalam benak
3. Mendahulukan yang utama
4. Berfikir menang – menang
5. Pahami sebelum dipahami
6. Bersinergi
7. Asah gergaji
8. (Dengarkan suara hati &
inspirasi orang lain )
(Stephen R. Covey)
STRATEGI MODIFIKASI :
• PENGUATAN POSITIF : MENGHARGAI ORANG KARENA
TANGGAPAN YANG BENAR.
• PENGUATAN NEGATIF : MENGHARGAI ORANG DENGAN
MEMINDAHKAN MEREKA DARI KENYATAAN YANG
NEGATIF.
• PEMUSNAHAN : MELEMAHKAN ATAU MENURUN KANF
REKUENSI PERILAKU YG TDK DI INGINKAN.
• MENGHUKUM : KONSKUENSI YG TDK DI INGINKAN
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASI MISIMENGENAI PERILAKU KARIMAH
* VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL TERTENTU.
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
MEMBANGUN TIM EFEKTIF DAN
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH MANAJEMEN KONFLIK
METODE KERJA SAMA ORGANISASI Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Tahap V
Langkah 2
Langkah 2 Langkah 2
Tentukan Langkah 2 Kelola Langkah 2 Ukur
Ciptakan angan Selesaikan
kebutuhan Integritas kemajuan
angan yang proses startegi
nyata Transisi organisasi
Realistis Aliansi
perubahan
Langkah 3
Langkah 3
Langkah 3 Umumkan Langkah 3 Langkah 3 Bagi
Selesaikan
Tumbuhkan nilai proses Setuju rencana tanggung jawab
proses
Keterikatan perubahan pertumbuhan pengelolaan
Kemandirian
secara Detail
Langkah 4 Pesta
Langkah 4
akan
Terikat pada
Keberhasilan
metoda proses
perubahan
Langkah 5
Review dan
perbaikan
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
MEMBANGUN TIM EFEKTIF DAN
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH MANAJEMEN KONFLIK
MOTIVASI AKAN MENJADI SUATU MASALAH APABILA 3 HAL DIBAWAH INI TDK DPT TERPENUHI
MASALAH MOTIVASI POTENSIAL SOLUSI
PEMBAGIAN TUGAS YG TDK JELAS • PENJABARAN JOB DESCRIPTION
• PENJABARAN STANDAR PELAKSANAAN
• TUJUAN
• UMPAN BALIK PELAKSANAAN
HAMBATAN DLM PELAKSANAAN • SELEKSI KARYAWAN YG BAIK
• PENYUSUNAN ULANG PENUGASAN
• MENCIPTAKAN LINGK YG SEHAT (AMAN & NYAMAN, GAJI, WAKTU
• ISTIRAHAT, PERALATAN YG LENGKAP, DLL)
KURANG/TIDAK ADANYA PENGHARGAAN • (REWARDS)REINFORCEMENT
• PENGHARGAAN SECARA ADIL
• PENINGKATAN KUALITAS KARYAWAN
• PENINGKATAN HARGA DIRI DAN PEMBERIAN PERAN
• PENINGKATAN KERJASAMA ANTAR KARYAWAN & ATASAN
menyukai menyukai
Memberi kepercayaan
Mengendalikan emosi untuk
Membuat aturan dan
kepada anggota Tim untuk
mempererat hubungan norma dalam Tim
melakukan tugas yang
Menumbuhkan rasa saling Saling tukar menukar sesuai
peduli pendapat
saling menghargai
KEGAGALAN TIM
• TUJUAN BERSAMA TIDAK JELAS
6 HAL;
SITUASI TERSEBUT
• PENUHI KEBUTUHAN TUGAS
• PENUHI KEBUTUHAN KELOMPOK
• PENUHI KEBUTUHAN INDIVIDU
• SENANTIASA BERDOA
MANAJEMEN KONFLIK
PENGERTIAN KONFLIK
ATASAN/
ATASAN
LANGSUNG
SATKER PENYEDIA
JASA
PPK
PERANAN PEMIMPIN
MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
PUPR
4
PELABUHAN LAUT
14 Kawasan
(a.l. : Bitung, Tanjung Priok, Industri
Kuala Tanjung) 12 Kawasan Prioritas 10 Kawasan
Metropolitan a.l. Sei Mangkei, Strategis
Ketapang, Bitung Pariwisata
a.l. Jabodetabek,
PELABUHAN IKAN Mebidangro, Nasional
Mamminasata a.l. Danau Toba,
(a.l. : Belawan, Cilacap, Mandalika, Labuan Bajo,
Bitung) Borobudur
INFRASTRUKTUR
PENYEBERANGAN FERRY PUPR
(a.l. : Bakauheni, Merak, Konektivitas Multi-
40 Kawasan
moda
Ketapang) Perdesaan
Prioritas
BANDARA
13 Provinsi
(a.l. : Kulon Progo, Samarinda Kawasan Lumbung
Baru, Kertajati) Perbatasan Pangan
(Kalimantan, NTT,
dan Papua) Nasional
a.l. Jabar, Jatim,
Sulsel, Sumut
REL KERETA API
(a.l. : Sulsel, Sumut, Double
track Jawa)
INDONESIA
Kontribusi PDRB 3%
Kontribusi PDRB 81% Kontribusi PDRB 16%
Wilayah Perkembangan Baru
Pandangan yg
menyatakan bahwa
Negara Indonesia
merupakan satu kesatuan
dipandang dari segala
ASPEK
Politik
Ekonomi
Sosial Budaya
Pertahanan
Keamanan
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
MANAJEMEN KEPEMIMPINAN PUPR WAWASAN NUSANTARA
Infrastruktur Jaringan
Jalan Nasional sebagai
Pengikat Antar Daerah
Mendukung Wawasan
Nusantara
Pasal 5 UU
26/2007
WAWASAN SUBSTANTIF:
PENATAAN RUANG SEBAGAI
ACUAN MEMBANGUN
INFRASTRUKTUR PUPR
BERBASIS KEWILAYAHAN
PP No.26/2008 tentang Simpul PKN PKW PKW PKL Bandara Pelabuhan PKSN
(Ibukota (Ibukota P/S/T Nas/Int
Rencana Tata Ruang Provinsi) Kabupaten
Wilayah Nasional basis )
PKN Arteri Arteri Arteri Kolektor Arteri Arteri Strategis
mengatur Fungsi Jalan Nasional
berdasarkan jenis simpul PKW (Ibukota Arteri Kolektor 1 Kolektor 2 Kolektor 4 Arteri Arteri Strategis
Provinsi) Nasional
yang dihubungkan
PKW (Ibukota Arteri Kolektor 2 Kolektor 3 Kolektor 4 Arteri Arteri Stategis
Kabupaten) Nasional
PKL Kolektor Kolektor 4 Kolektor 4 Lokal - - Strategis
Nasional
Bandara P/S/T Arteri Arteri Arteri - - - -
VISI MEMBANGUN
INFRASTRUKTUR
PUPR BERBASIS
PENGEMBANGAN
WILAYAH
Customers/ Stakeholders
Meningkatnya
Meningkatnya kehandalan
kehandalan infrastruktur
infrastruktur PUPR
PUPR dalam
dalam mewujudkan:
mewujudkan: ketahanan
ketahanan air,
air, kedaulatan
kedaulatan pangan,
pangan, dan
dan kedaulatan
kedaulatan energi;
energi; konektivitas
konektivitas bagi
bagi
penguatan
penguatan daya
daya saing;
saing; layanan
layanan infrastruktur
infrastruktur dasar;
dasar; dan
dan keterpaduan
keterpaduan pembangunan
pembangunan antardaerah
antardaerah antar
antar sektor
sektor dan
dan antar
antar tingkat
tingkat pemerintahan
pemerintahan untuk
untuk
Akhir Pembangunan mensejahterakan
mensejahterakan masyarakat
masyarakat
PENGANGGARAN SS6.
SS6. Meningkatnya
Meningkatnya SS7.
SS7. Meningkatnya
Meningkatnya kemantapan
kemantapan
Ketahanan
Ketahanan air
air jalan
jalan nasional
nasional SS10.
SS10. Meningkatnya
Meningkatnya
pengendalian
pengendalian dan
dan pengawasan
pengawasan
SS5.
SS5. Meningkatnya
Meningkatnya keterpaduan
keterpaduan internal
internal
perencanaan, SS8.
SS8. Meningkatnya
Meningkatnya kualitas
kualitas dan
dan cakupan
cakupan
perencanaan, pemrograman
pemrograman dan
dan pelayanan
penganggaran
penganggaran pelayanan infrastruktur
infrastruktur permukiman
permukiman didi
SS9.
SS9. Meningkatnya
Meningkatnya perkotaan
perkotaan dan
dan perdesaan
perdesaan
penyediaan
penyediaan dan
dan
pembiayaan
pembiayaan SS11.
SS11. Meningkatnya
Meningkatnya kapasitas
kapasitas dan
dan pengendalian
pengendalian kualitas
kualitas
perumahan
perumahan konstruksi
konstruksi nasional
nasional
Learning &
SS12.
SS12. Meningkatnya
Meningkatnya SDMSDM SS13. SS14.
SS14. Meningkatnya
Meningkatnya kualitas
kualitas SS15.
SS15. Meningkatnya
Meningkatnya regulasi
regulasi dan
yang SS13. Meningkatnya
Meningkatnya budaya
budaya organisasi
organisasi dan
yang kompeten
kompeten dandan yang
yang berkinerja
berkinerja tinggi
tinggi dan
dan berintegritas
berintegritas inovasi
inovasi teknologi terapan
teknologi terapan bidang
bidang layanan
layanan hukum, data dan informasi
hukum, data dan informasi
berintegritas
berintegritas PUPR
PUPR publik,
publik, serta
serta sarana
sarana dan
dan prasarana
prasarana
VISI MISI
Terwujudnya sistem jaringan jalan • Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan dengan mobilitas,
yang andal, terpadu dan aksesibilitas dan keselamatan yang memadai, untuk melayani pusat-pusat
berkelanjutan di seluruh wilayah kegiatan nasional, wilayah dan kawasan strategis nasional
nasional untuk mendukung • Mewujudkan jaringan Jalan Nasional bebas hambatan antar-perkotaan dan
pertumbuhan ekonomi dan
di kawasan perkotaan yang memiliki intensitas pergerakan logistik tinggi
kesejahteraan sosial
yang menghubungkan dan melayani pusat-pusat kegiatan ekonomi utama
nasional
•
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASIMemfasilitasi
MISI * VISIONERagar kapasitas Pemerintah
* ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH Daerah meningkat dalam
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
MANAJEMEN KEPEMIMPINAN PUPR
DIREKTORAT JENDERAL
WORLDWIDE BAGIAN
HUKUM DAN
BAGIAN
GOVERNANCE
DAN KEUANGAN DAN UMUM
KOMUNIKASI PUBLIK NEGARA
TATA LAKSANA
INDICATORS DIREKTORAT
DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT
PENGEMBANGAN
PEMBANGUNAN JALAN PRESERVASI JALAN JEMBATAN JALAN BEBAS HAMBATAN DAN PERKOTAAN
JARINGAN JALAN
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT
PEMANTAUAN SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
PEMANTAUAN
PENGADAAN TANAH
DAN EVALUASI PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAN EVALUASI
DAN EVALUASI DAN EVALUASI
KELOMPOK JABATAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS
FUNGSIONAL
2019
• 98 % mantap (47.017 km)
• 3.057 km peningkatan kapasitas (pelebaran) • 2.650 km pembangunan jalan
• 15 km FO/UP (Perlintasan KA dan Metropolitan) • Jalan Bebas Hambatan 1.000 km
• Dukungan jalan sub nasional 500 km
2015
RPJMN 2015-2019
• Kemantapan jalan nasional 98 %
• Kemantapan jalan daerah70% Nawacita
RENSTRA
• Waktu tempuh koridor utama Presiden RI
DJBM 2015-
2,2 jam / 100 km
2019
2014
• 94 % mantap (38.570 km)
• 19.551 km peningkatan kapasitas RENSTRA • 1.276 km pembangunan jalan
• 22 km FO/UP DJBM 2010- • Jalan Bebas Hambatan konstruksi
2014 pemerintah 47.7 km (beroperasi 840
2010 km)
SISTRANAS
MEWUJUDKAN RENSTRA UU Bidang Tata Ruang
SISLOGNAS
UU Bidang Lingkungan
BIDANG JALAN YANG KORIDOR EKONOMI NASIONAL
UU Bidang Aset Negara
MEREFLEKSIKAN INTEGRASI NASIONAL
UU Bidang Kebencanaan Penyelenggaraan Jalan
RENCANA UMUM JARINGAN
SEBARAN STAKEHOLDERS UU Tentang Jalan KONDISI YANG DIHARAPKAN Yang mendukung
UU Tentang LLAJ JALAN JANGKA PANJANG
LINGKUNGAN STRATEGIS
INTEGRITAS * PROFESIONALLINGSTRA
* ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
NASIONAL (kepulauan, kepadatan dan sebaran penduduk, bencana alam)
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
MANAJEMEN KEPEMIMPINAN PUPR
KEWENANGAN PENGATURAN
• kegiatan perumusan kebijakan perencanaan,
PENYELENGGARA penyusunan perencanaan umum, dan penyusunan
JALAN peraturan perundang-undangan jalan
AN JALAN SESUAI
DENGAN AMANAT PEMBINAAN
• kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis,
UU NO. 38/2004 pelayanan, pemberdayaan sumber daya manusia,
JALAN serta penelitian dan pengembangan jalan
PRINSIP STUDI
KELAYAKAN
TEKNIS
EKONOMI
LINGKUNGAN
SI
D
Pembebasan lahan
(land Acquisition),
LARAP
O&
P Konstruksi
(contrction
PHO &
)
FHO
• Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali
dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek serta jelas waktu awal dan
akhir kegiatannya.
• Proyek konstruksi mempunyai tiga karakteristik yaitu :
• Bersifat unik : tidak ada proyek yang identik, yang ada adalah proyek
sejenis, proyek bersifat sementara dan selalu melibatkan grup pekerja
yang berbeda-beda
• Memerlukan sumber daya : setiap proyek konstruksi membutuhkan
sumber daya yaitu tenaga kerja, uang, peralatan, metode dan material.
• Suatu Organisasi : setiap proyek mempunyai kesamaan tujuan dan di
dalamnya terlibat sejumlah individu dengan keahlian yang bervariasi.
3 Peran
ASN PEMIMPIN • Integritas/ Arah/kolaborasi
PERAN & TUGAS
PISK
MANAJER • Cara/Metode (POAC) Koordinasi
PISK
Keputusan
Konstruksi
Tepat Mutu
TEKNISI • Handal (SIDLACOM)
Waktu, Biaya
Berfungsi
Kontrak Kontrak
Pengendalian
Pelaksanaan.
Pengawasan atas waktu, mutu, Menyelenggarakan Pekerjaan fisik (sesuai
kontrak) Komitmen/PPK
2. Disiplin Garis Lurus (PLN): PPK Konsultan Kontraktor
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
MANAJEMEN KEPEMIMPINAN PUPR
Pengendalian Pelaks.
Dokumen Tanda Serah Terima Serah
Pengadaan Tangan Sementara Terima
Kontrak Pekerjaan Akhir
(PHO) Pekerjaan
(FHO)
Pengumuman Serah Terima
Lelang Lapangan
PENAWARAN
DOKUMEN DOK.
LELANG PENYEDIA JASA
EVALUASI
PANITIA
KONTRAK
Dokumen
Dokumen kontrak mengatur hubungan Kontrak
hukum antara Pejabat Pembuat Komitmen
(Pengguna Jasa ) dengan Penyedia
Addendum
barang / jasa untuk melaksanakan suatu
pekerjaan . Dalam hal ini yang dilakukan
adalah Kontrak Konstruksi Dokumen
Kontrak
PENGERTIAN PENGENDALIAN
1) PENGAWASAN;
Melihat, mencatat, mengukur, dan membuat laporan
2) EVALUASI;
Analisa, identifikasi masalah, pengelompokan masalah, dan upaya pemecahan
masalah
3) TINDAK TURUN TANGAN ( T 3 );
Tindakan konkrit yang dilakukan dalam pemecahan masalah tersebut sesuai
hasil pengelompokan
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
MANAJEMEN KEPEMIMPINAN PUPR
TUGAS BERSAMA:
MEWUJUDKAN BANGUNAN (JALAN) YANG
SESUAI DENGAN DESAIN DAN SPESIFIKASI.
Anuitas
Mindset PBAS merupakan skema pembiayaan KPBU dimana
terhadap Arus pemenang tender mendapatkan sejumlah uang dari
pengeluaran
Pendanaan pemerintah pemerintah, baik semi- tahunan atau melalui jangka
Ketersediaan periodik yang sudah disepakati, melalui “pembayaran
Layanan/Availa berkala” selama masa konsesi, setelah pemenang tender
bility Payment
memberikan aset yang telah selesai dengan kualitas
Arus Biaya Operation and Maintenance sesuai dengan kesepakatan.
pengeluaran
sektor swasta PBAS atau AP sangat cocok untuk infrastruktur sosial
seperti rumah sakit, sekolah, dsb yang merupakan bagian
Biaya pembangunan dari kebutuhan infrastruktur perkotaan.
Keuntungan PBAS Perkembangan saat ini
Dibandingkan Pengadaan Tradisional:
• Menghapuskan Completion Risk dari sisi pemerintah 1. Telah dimungkinkannya skema Availability Payment
• Menghilangkan Budget Overrun Risk dari sisi pemerintah yang secara konsep sama dengan PBAS di dalam
• Biaya investasi tersebar di beberapa tahun sehingga beban anggaran tidak besar dan bisa Perpres 38/2015 tentang Kerjasama Pemerintah
membangun lebih banyak proyek
• Pemenang tender menjadi termotivasi untuk memperbaiki kualitas infrastruktur untuk mengurangi
dan Badan Usaha (KPBU)
biaya O&M 2. Peraturan Menteri Keuangan No.
• Menjamin pelaksanaan O&M 190/PMK.08/2015 tentang Pembayaran
Dibandingkan skema KPBU reguler:
• Membuat proyek dengan kelayakan finansial rendah menjadi bankable Ketersediaan Layanan dari APBN telah diterbitkan.
• Pemegang konsesi dapat mengumpulkan dana dengan biaya lebih kecil karena ada kepastian 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang
pembayaran anuitas Pembayaran Ketersediaan Layanan dari APBN
• Meminimalkan risiko permintaan dari sisi pemegang konsesi
masih dalam penyusunan.
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
MANAJEMEN KEPEMIMPINAN PUPR
SYSTEM DI Pemandangan
alam
INDONESIA Material lokal
Pengolahan lahan
secara alami
LID stormwater
Bahan daur ulang
Kualitas konstruksi
*sumber: greenroads
We gg ab
Ketekunan
ist n
ns me
Tan jaw
we ung
en
Kesabaran
Ko mit
na
Ko
ng
o si
K m
Ke etakw l i tas a nE
pa
da aan oya rdas
L ce
YM Tra Ke
E n sp
Ak ara io nal im a maan
as T be rs
AT
un a Ke mpok
BE
nsi R o
tab am a ke l
TE P
s Dinamik
KE
Keadilan ilit ja
Ke as Ker
RJA
Keterbukaa mi si Kearifan
K
n tra va
DA
an Ino
KER
BK
TIN
AS
Semang
BER
Integritas at
lisme Mengab
Profesiona BERGERAK CEPAT di
Responsif Kep
la san Ket emim
h e la
Keik juran Efektivitas dan pinan
Keju an
an
Kr pek
Efisiensi
h
e a aa
Ke
gu san
tiv n
e
t a
Ke teg
ita
Penguasaan
Ke
s
IpTek
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN PUPR Ilustrasi Ruas Dan
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Stakeholders
RUMAJA
RUMAJA
5m
5m
Badan Jalan
Badan Jalan
d b a b d
d c b a b c d
c 1,5 m c
1,5 m
RUWASJA
RUWASJA
RUWASJA RUWASJA
Catatan :
Catatan :
a = jalur lalu lintas
= Ruang manfaat jalan (Rumaja) = Ruang pengawasan jalan (Ruwasja) a = jalur lalu lintas
= Ruang manfaat jalan (Rumaja) = Ruang pengawasan jalan (Ruwasja) b = bahu jalan
b
c =
= bahu jalan
saluran tepi
= Ruang milik jalan (Rumija) = Bangunan c = saluran
= Ruang milik jalan (Rumija) = Bangunan d = ambangtepi pengaman
d = ambang pengaman
31 35
ILUSTRASI
88 53
JALAN Kemantapan : 90 %
Lebar: 29.74m
Kemantapan : 71 %
Lebar: 26.84m Kemantapan : 51 %
Lebar: 27.85m
Tulungagung – Trenggalek
Kemantapan : 61 %
Lebar: 19.06m
132 130
2 Pekerjaan Box Husein belum dapat Dilakukan rebiew desain untuk mengganti
dilaksanakan karena tidak mendapat struktur box dengan menggunakan struktur
persetujuan dari Kapolsek Setempt, jembatan dengan pertimbangan balance
yang dikhawatirkan akan budget dan mempermudah pelaksanaan.
menimbulkan kemacetan sampai
Bandara
3 Terdapat papan reklame yang harus Koordinasi dengan pihakPT Jasa Marga
direlokasi pada Jalan Tol Sedyatmo. cab. CTC
Test Pile
LINGKUP PEKERJAAN
LINGKUP RUTIN
PERIODE PELAKSANAAN
INOVASI
TEKNOLOGI
Bertujuan Untuk Efisiensi
Baik Waktu Maupun Biaya
KODE PERILAKU
KEMENTERIAN PUPR
(ASTHA BRATA)
PELATIHAN
PEJABAT INTI SATUAN KERJA (PISK)
BIDANG JALAN DAN JEMBATAN