Anda di halaman 1dari 11

MENULIS TEKS

EDITORIAL (2)
.
MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XII SEMESTER
I
PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh


Siswa kelas XII yang dirahmati Allah, alhamdulilah Allah masih
memberikan kita kesempatan dan kesehatan sehingga kita bisa
mempelajari banyak hal untuk kemaslahatan hidup kita.
Sebelumnya, kita telah belajar tentang “Teks Editorial”. Kali ini, kita
akan melanjutkan pembelajaran dengan materi menulis teks editorial,
yaitu mengembangkan teks esitorial berdasarkan kerangka yang telah di
rancang.
Namun, sebelum memulai pembelajaran, biasakan untuk berdoa agar
Allah ridho dengan kegiatan belajar kita.
DOA SEBELUM BELAJAR

ِِ ‫ب ِْس ِم اهّلل ِ َّالرمْح َ ِن َّالر مْي‬


‫ح‬
َ‫هللا َراَب َواِب اْل ِ ْس َال ِم ِديْنَا َو ِب ُم َح َّم ٍد ن َ ِب َيا َو َر ُس ْوال‬ ِ ‫َر ِض ُت اِب‬
‫َر ِ ّب ِز ْد يِن ْ ِعلْ ًم َـاو ْر ُز ْق ِن ْـي فَهْ ًمـا‬
Kami ridho Allah Swt sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad
sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku
pengertian yang baik.”
PEMBAHASAN

Pada materi pertemuan sebelumnya, telah dicontohkan


rancangan / kerangka teks editorial. Rancangan tersebut
akan dikembangkan menjadi teks editorial dengan
melengkapi ide pokok/ kalimat utama dengan kalimat
penjelasnya.
Oleh karena itu, berikut ini ditampilkan kembali
rancangan/ kerangka teks editorial tersebut.
KERANGKA TEKS EDITORIAL
No Unsur Kalimat
1 Tema/ Isu Belajar daring di masa pandemi Covid-19
2 Fakta Fakta utama
• Pembelajaran secara daring menghadapi sejumlah masalah
Fakta pendukung
• Daring membutuhkan biaya yang tidak sedikit, padahal tidak semua orang tua mampu
membiayai pembelajaran daring
• Tidak semua orang tua mampu membimbing anak untuk belajar di rumah.
• Ada beberapa daerah yang sangat susah untuk mendapatkan sinyal
• Siswa yang memiliki masalah tidak segera terselesaikan.
• Siswa merasa bosan/ jenuh
3 Argumen Program kegiatan belajar daring memerlukan evaluasi, karena ternyata banyak siswa di
Indonesia yang terkendala atau bahkan tidak mampu sama sekali untuk mengikuti daring,
padahal setiap siswa berhak untuk mendapatkan layanan belajar sesuai kebutuhan
mereka.
4 Saran Dalam kondisi apapun, kegiatan belajar harus tetap dilaksanakan, tetapi pemerintah
hendaknya membuat program pembelajaran yang dapat diikuti oleh seluruh siswa di
Indonesia.
LANGKAH MENGEMBANGKAN KERANGKA

1. Fakta utama dan fakta pendukung yang telah ditemukan dijadikan sebagai
kalimat utama
2. Memberikan kalimat penjelas pada setiap kalimat utama
3. Menentukan letak kalimat utama ( boleh di awal paragraf / deduktif, di
tengah , atau di akhir/ induktif), kemudian menata dalam paragraf-paragraf.
4. Memberikan judul yang menarik

Nah, mari memperhatikan contoh berikut!


Kalimat Utama Kalimat Penjelas
CONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAF
Pembelajaran secara daring 1) Hal itu tidak dapat dipungkiri lagi.
menghadapi sejumlah masalah 2) Masalah tidak hanya dihadapi oleh siswa sebagai pembelajar, namun juga orang tua sebagai
pendamping.
3) Bahkan guru dan sekolah pun menghadapi masalah yang tak kalah rumit dengan siswa dan orang tua.
4) Hal ini terjadi karena pemebelajaran daring ini merupakan sesuatu yang tiba-tiba, sesuatu yang
terpaksa di lakukan dalam masa pandemi ini.
5) Akibatnya, semua merasakan kesulitan menjalaninya.
Daring membutuhkan biaya 1) Apalagi di masa pandemi ini banyak orang tua yang kehilangan mata pencahariannya.
yang tidak sedikit, padahal tidak 2) Ada yang usahanya gulung tikar, ada yang dirumahkan sementara, bahkan ada yang di PHK.
semua orang tua mampu 3) Orang tua akan lebih memikirkan mencukupi kebutuhan pangan daripada kebutuhan biaya sekolah
membiayainya. (daring)
4) Akibatnya, banyak anak yang memutuskan berhenti sekolah dengan alasana ketiadaan biaya.
Tidak semua orang tua mampu 1) Padahal, keberhasilan pembelajaran daring tidak terlepas dari peran orang tua.
membimbing anak untuk belajar 2) Apalagi, jika siswa masih berada di tingkat PAUD dan SD, peran serta orang tua mutlak adanya.
di rumah. 3) Namun faktanya, tidak semua orang tua memiliki kemampuan baik dalam membimbing kegiatan
belajar maupun memahami materi pembelajaran.
4) Akibatnya muncul kekerasan terhadap anak oleh orang tua yang tidak sabar dalam membimbing anak-
anaknya untuk belajar.
5) Bila sebelumnya kita mendengar orang tua berkonflik dengan guru karena menganggap guru tidak
mampu mendidik, kini terbukti bahwa orang tua pun mengalami kesulitan dalam mendidik anaknya.
Kalimat Utama Kalimat Penjelas
Ada beberapa daerah yang 1) Permasalahan tidak hanya terkait dengan manusia sebagai pelaku, tetapi juga terkait dengan teknologi
sangat susah untuk penunjang.
mendapatkan sinyal 2) Padahal, pembelajaran daring sangat tergantung pada keterjangkauan sinyal ini.
3) Akibatnya, banyak siswa yang terpaksa mencari tempat-tempat yang mudah untuk memperoleh sinyal,
yang bisa jadi tempat tersebut juga mengandung bahaya bagi keselamatan mereka.
4) Bagi anak-anak dan orang tua yang tidak terlalu peduli pada pembelajaran, akan memilih untuk tidak
mengikuti daring dengan alasan ketiadaan sinyal ini.
Siswa yang memiliki 1) Permasalahan dalam kegiatan belajar memang senantiasa ada, baik dalam pembelajaran tatap muka,
masalah tidak segera maupun daring.
terselesaikan. 2) Namun, dalam pembelajaran daring siswa akan merasakan kesulitan yang berlipat
3) Siswa tidak bisa bertanya langsung kepada guru, maupun teman-teman yang mungkin bisa membantu.
4) Akibatnya permasalahan menjadi menumpuk.
Siswa merasa bosan/ jenuh 1) Di samping masalah-masalah tersebut, yang tak kalah beratnya adalah masalah psikologis.
2) Siswa yang biasanya meghabiskan waktu di luar rumah, bersosialisasi dengan teman dan guru, tiba-tiba
harus terkurung di dalam rumah, dengan kegiatan yang tidak bervariasi.
Melihat berbagai fakta 1) Program kegiatan belajar daring memerlukan evaluasi.
terebut, dapat disimpulkan 2) Karena ternyata banyak siswa di Indonesia yang terkendala atau bahkan tidak mampu sama sekali
bahwa progam daring perlu untuk mengikuti daring.
pembenahan. 3) Padahal setiap siswa berhak untuk mendapatkan layanan belajar sesuai kebutuhan mereka
Dalam kondisi apapun, 1) Namun, pemerintah hendaknya membuat program pembelajaran yang dapat diikuti oleh seluruh siswa
kegiatan belajar harus tetap di Indonesia.
dilaksanakan. 2) Jika hal itu dilakukan, Insya Allah kegiatan pendidikan di Indonesia akan tetap berjalan, walaupun kita
berada dalam situasi pandemi ini.
DARING YANG GARING
DILEMA BERSEKOLAH DI ERA PANDEMI
Pembelajaran secara daring menghadapi sejumlah masalah. Hal itu tidak dapat dipungkiri lagi.
Masalah tidak hanya dihadapi oleh siswa sebagai pembelajar, tetapi juga orang tua sebagai pendamping.
Bahkan guru dan sekolah pun menghadapi masalah yang tak kalah rumit dengan siswa dan orang tua.Hal ini
terjadi karena pemebelajaran daring ini merupakan sesuatu yang tiba-tiba, sesuatu yang terpaksa di lakukan
dalam masa pandemi ini.Akibatnya, semua merasakan kesulitan menjalaninya.
Daring membutuhkan biaya yang tidak sedikit, padahal tidak semua orang tua mampu
membiayainya.Apalagi dimasa pandemi ini banyak orang tua yang kehilangan mata pencahariannya. Ada
yang usahanya gulungtikar, adayang dirumahkan sementara, bahkan ada yang di PHK. Orang tua akan lebih
memikirkan mencukupi Kebutuhan pangan daripada kebutuhan biaya sekolah (daring)Akibatnya, banyak
anak yang memutuskan berhenti sekolah dengan alasana ketiadaan biaya.
Tidak semua orang tua mampu membimbing anak untuk belajar di rumah. Padahal, keberhasilan
pembelajaran daring tidak terlepas dari peran orang tua. Apalagi, jika siswa masih berada di tingkat PAUD dan
SD, peran serta orang tua mutlak adanya. Namun faktanya, tidak semua orang tua memiliki kemampuan baik
dalam membimbing kegiatan belajar maupun memahami materi pembelajaran. Akibatnya muncul
kekerasanterhadap anak oleh orang tua yang tidak sabar dalam membimbing anak-anaknya untuk belajar.
Bila sebelumnya kita mendengar orang tua berkonflik dengan guru karena menganggap guru tidak mampu
mendidik, kini terbukti bahwa orang tua pun mengalami kesulitan dalam mendidik anaknya
Permasalahan tidak hanya terkait dengan manusia sebagai pelaku, tetapi juga terkait dengan teknologi
penunjang. Ada beberapa daerah yang sangat susah untuk mendapatkan sinyal Padahal, pembelajaran daring
sangat tergantung pada keterjangkauan sinyal ini. Akibatnya, banyak siswa yang terpaksa mencari tempat-
tempat yang mudah untuk memperoleh sinyal, yang bisa jadi tempat tersebut juga mengandung bahaya bagi
keselamatan mereka. Bagi anak-anak dan orang tua yang tidak terlalu peduli pada pembelajaran, akan memilih
untuk tidak mengikuti daring dengan alasan ketiadaan sinyal ini.
Permasalahan dalam kegiatan belajar memang senantiasa ada, baik dalam pembelajaran tatap muka,
maupun daring. Namun, dalam pembelajaran daring siswa akan merasakan kesulitan yang berlipat . Siswa yang
memiliki masalah tidak segera terselesaikan. Siswa tidak bisa bertanya langsung kepada guru, maupun teman-
teman yang mungkin bisa membantu. Akibatnya permasalahan menjadi menumpuk.
Di samping masalah-masalah tersebut, yang tak kalah beratnya adalah masalah psikologis yaitu siswa
merasa bosan/ jenuh. Siswa yang biasanya meghabiskan waktu di luar rumah, bersosialisasi dengan teman dan
guru, tiba-tiba harus terkurung di dalam rumah, dengan kegiatan yang tidak bervariasi.
Melihat berbagai fakta terebut, dapat disimpulkan bahwa progam daring perlu pembenahan. Program
kegiatan belajar daring memerlukan evaluasi. Karena ternyata banyak siswa di Indonesia yang terkendala atau
bahkan tidak mampu sama sekali untuk mengikuti daring. Padahal setiap siswa berhak untuk mendapatkan
layanan belajar sesuai kebutuhan mereka.
Dalam kondisi apapun, kegiatan belajar harus tetap dilaksanakan. Namun, pemerintah hendaknya
membuat program pembelajaran yang dapat diikuti oleh seluruh siswa di Indonesia. Jika hal itu dilakukan, Insya
Allah kegiatan pendidikan di Indonesia akan tetap berjalan, walaupun kita berada dalam situasi pandemi ini.
Nah, demikianlah cara mengembangkan kerangka menjadi teks
editorial yang utuh.
Sekarang saatnya Anda berlatih untuk menyusun teks editorial
sesuai dengan tahap-tahap yang telah kita pelajari.
Perhatikan gambar di samping ini!
Apakah Anda dapat membayangkan masalah atau memiliki
pengalaman dengan gambar sejenis itu?
Bila, Anda dapat menemukan masalahnya, Anda dapat
menggunakannya sebagai bahan untuk latihan menulis tesk
editorial.
Bila, Anda tidak berminat dengan gambar tersebut, Anda boleh
mencari ide lainnya.
Bila Anda mengalami masalah dalam mengerjakan latihan ini,
silakan menghubungi
1. Ibu Tutik Rahayu,
2. Ibu Rokhmatul Laily, atau
3. Bapak Wahab Rudolf Yohana

Anda mungkin juga menyukai