Anda di halaman 1dari 40

KEMENTERIAN KEUANGAN BADAN PENDIDIKAN DAN

REPUBLIK INDONESIA PELATIHAN KEUANGAN

Konsep etika bab ini akan


mempelajari:
a. Etika Deskriptif & Normatif;
b. Perbedaan etika dan etiket ;
c. Pengertian nilai;
d. Pengertian norma.
Tujuan yang ingin dicapai : mahasiswa
memahami jenis etika, perbedaan etika dan
etiket serta pengertian nilai dan norma
Macam ETIKA

ETIKA DESKRIPTIF
• Etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan
prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini
sebagai sesuatu yang bernilai.
• Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil
keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil

ETIKA NORMATIF
• Etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal
yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu
yang bernilai.
• • Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai
dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan
Jenis Etika
1. EtikaDeskriptif:
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional
tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa
yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya
sebagai sesuatu yang bernilai
2. Etika Normatif:
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan
perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki
oleh manusia atau apa yang seharusnya
dijalankan oleh manusia dan tindakan apa
yang bernilai dalam hidup ini.
Macam ETIKA

Perbedaan
Etika Normatif
Etika Deskriptif
Memberikan fakta sebagai Memberikan penilaian,
sekaligus memberikan
dasar untuk mengambil
norma sebagai dasar dan
keputusan tentang perilaku
kerangka tindakan yang
yang dilakukan
akan diputuskan
Etika dan Etiket
 Etiket (belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan
barang-barang dagangan yang bertuliskan nama, isi dsb
 Etiket (Perancis) berarti adat sopan santun atau tata krama yang
perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan
selalu baik
 Etika berkaitan dengan moral (mores), sedangkan etiket berarti
sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal. Dalam
bahasa Inggris dikenal sebagai ethics dan etiquette.
 Antara etika dengan etiket terdapat persamaan yaitu:
 Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia secara normatif
yang etis. artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan
dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan
apa yang tidak boleh dilakukan. Justru karena sifatnya
normatif maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.
Etika dan Etiket
 Istilah etiket berasal Etiquette (Perancis) yang
berarti kartu undangan yang digunakan oleh raja-
raja Perancis mengadakan pertemuan resmi, pesta
dan resepsi untuk kalangan elit kerjaan atau
bangsawan.
 Etiket: Tata aturan sopan santun yang disetujui oleh
masyarakat tertentu dan menjadi norma serta
panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota
masyarakat yang baik dan menyenangkan.
Pengertian Etiket
 Ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau
berkelompok dengan manusia lain.
 Peraturan atau tata krama yang harus dipenuhi dalam pergaulan
formal atau resmi.
 Kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan manusia
yang beradab.
 Rambu-rambu yang membantu mengengtahui apa yang harus
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu.
 Etiket lebih spesifik daripada etika di mana etika adalah falsafah
moral yang dilandasi agama, budaya, serta perilaku mana yang
baik atau buruk.
Persamaan Etika dan Etiket
 Menyangkut perilaku manusia
 Mengatur perilaku manusia secara normatif
Perbedaan Etika dan Etiket
 Etiket: Tata krama atau tata sopan santun yang
menyangkut sikap lahiriah.
 Etika suatu usaha mansusia untuk menggunakan
akal budinya dalam usaha mencapai hidup dengan
lebih baik.disetujui oleh masyarakat tertentu dan
menjadi norma serta panutan dalam bertingkah
laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan
menyenangkan.
Perbedaan Etika dan Etiket
Etika Etiket
 Tidak terbatas pada  Cara melakukan
cara melakukan sebuah perbuatan manusia
perbuatan, menyangkut  Berlaku pada pergaulan
suatu perbuatan boleh dan bersifat relatif
dilakukan atau tidak  Lahiriah
(aspek Norma)
 Selalu berlaku
walaupun tidak ada
orang lain
 Absolut , lahir batin

K. BERTENS, Buku Etika (2000)


11

ETIKA DAN ETIKET


PERILAKU
ETHICS MANUSIA ETIQUETTE
SECARA
NORMATIF

SUMMARY:
Etiket merupakan suatu tata krama atau tata sopan santun yang menyangkut
sikap lahiriah manusia. Pelanggaran terhadap sikap ini tidak menjadikan seseorang
dicap sebagai manusia yang tidak bermoral. Sedangkan Etika dipahami sebagai
suatu usaha manusia untuk menggunakan akal budinya dalam usaha mencapai
hidup dengan lebih baik. Pelanggaran terhadap sikap ini bisa dicap sebagai manusia
tidak bermoral.
Etiket lebih bersifat lahiriah sedangkan etika batiniah.
Macam-macam Etiket
 Etiket berkomunikasi
 Etiket sebagai pegawai baru
 Etiket Makan (table manners)
a.Etiket berbicara dengan dosen
 Memberi salam  selamat pagi....selamat malam (sesuai
waktunya), sisipkan pertanyaan personal ringan
TETAPI.......hindari yang terlalu pribadi
 Utarakan siapa Anda, utarakan maksud & tujuan
pembicaraan (jelas, ringkas, tidak bertele-tele)
 Jangan “takut”, lakukan kontak mata secukupnya.
Apabila duduk, tegakkan punggung Anda. Beri kesan
Anda sebagai mahasiswa yang percaya diri
 Jangan gunakan intonasi tinggi  berkesan kasar dan
tidak sopan
b.Etika berbicara dengan teman
sejawat
 Menatap lawan bicara
 Suara, intonasi, nada bicara disesuaikan kondisi
 Selingan menarik? Boleh juga...
 Jangan membicarakan kejelekan orang lain...ssttt...
 Jangan memotong pembicaraan orang lain. Jadilah
pendengar yang baik
 Gunakan bahasa yang umum dan mudah dimengerti
 Sesuaikan gerak tubuh dan mimik wajah Anda dengan
emosi yang ada dalam pembicaraan, tapi...jangan berlebihan
yaaa...
c.Etiket berbicara saat presentasi
 Percaya diri, tatap wajah audiens tidak hanya pada
satu sisi terus
 Jaga kecepatan bicara Anda, sesuaikan dengan jumlah
materi
 Gunakan bahasa yang mudah dimengerti
 Jangan monoton (Anda bukan pembaca slide
presentasi)
 Gunakan bahasa tubuh yang baik
 Kuasai topik dengan baik
d.Etiket berbicara saat berpidato
 Perhatikan penampilan fisik (rapi, bersih, berkesan menarik)
 Membuka pidato dengan salam, memperkenalkan diri di awal
pidato
 Kuasai topik dengan baik
 Perhatikan siapa audiens yang hadir, tatap semua yang hadir
dengan senyum
 Volume suara dan nada suara yang sesuai, maupun bahasa
yang baku
 Bahasa tubuh lebih formal daripada ketika presentasi
 Jangan terlalu banyak lelucon (Anda bukan pelawak kannn....)
e.Etiket Korespondensi
 Isisurat harus memenuhi syarat (jelas, tepat dan
benar)
 Kata-kata, kalimat, dan bahasa (jelas ejaan, tidak
gunakan kata-kata bermakna ganda, tata bahasa yang
runtut/tdk bertele-tele)
 Hindari penggunaan tip-ex atau correction pen
 Tata naskah surat harus sesuai peraturan yang berlaku
 Sebelum dikirim, surat harus dikoreksi
 Apabila menerima surat, harus segera membalas surat
f.Etiket berbicara di telepon
 Menelpon
 Ucapkan salam
 Sebutkan identitas diri
 Sampaikan maksud dan tujuan
 Ucapan terima kasih
 Menjawab telepon
 Ucapkan salam
 Sebutkan identitas diri
 Menanyakan maksud dan tujuan
 Apabila orang yang dituju tidak ada di tempat, maka beritahukan dengan
sopan
 Ucapkan salam penutup
g.Etiket dalam menggunakan E-mail
 Hindari mengirim lampiran yang berukuran besar
 Dilarang mengkomunikasikan informasi yang bersifat
rahasia
 Gunakan kata-kata yang baku (seperti halnya menulis surat)
 Subject dan isi pesan harus ada
 Perlu ada “signature”
 Ukuran dan warna fonts, hati-hati
 Cek attachment
 Koreksi dulu, sebelum dikirim (send)
NILAI

o Kemampuan yang dipercaya


oleh suatu benda untuk
memuaskan manusia
o Nilai hakikatnya adalah sifat
atau kualitas yang melekat
pada suatu objek, bukan
objek itu sendiri
NILAI

o Sesuatu yang berharga,


bermutu, menunjukkan
kualitas dan berguna bagi
manusia.
o Pancasila adalah Nilai dasar
berbangsa dan bernegara
perlu ditindak lanjuti dengan
nilai istrumen
PENGERTIAN NILAI
 Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan
berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau
berguna bagi kehidupan manusia.
Para ahli mengemukakan pengertian nilai sebagai berikut.
 Kimball Young berpendapat bahwa mengemukakan nilai sosial adalah asumsi yang
abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
 A.W.Green berpendapat bahwa nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif
berlangsung disertai emosi terhadap objek.
 Woods berpendapat bahwa nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung
lama serta mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
 M.Z.Lawang berpendapat bahwa nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,
yang pantas, berharga, dan dapat mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai
tersebut.
 Hendropuspito berpendapat bahwa nilai sosial adalah segala sesuatu yang dihargai
masyarakat karena mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan
manusia.
 Driyarkara berpendapat nilai adalah hakekat suatu hal, yang menyebabkan hal itu pantas
dikejar oleh manusia
NILAI MENURUT PARA AHLI
Max Scheler & Nicolay Hartman:
a. Nilai sbg sesuatu yg ada pada obyek itu sendiri
b. Hal yg obyektif dan membentuk ‘dunia nilai’ yg menjadi
ukuran perilaku manusia
Nietzsche:
Hal yg sll bergantung pd penangkapan & perasaan orang.
(Subyektif)
Tingkat/ Derajat yg diinginkan oleh organisasi
(Nilai kementerian keuangan)
NILAI MENURUT PARA AHLI
Kimball Young:
Nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari
tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat
Fraenkel:
Nilai adalah idea atau konsep yang bersifat abstrak tentang apa
yang dipikirkan seseorang atau dianggap penting oleh
seseorang, biasanya mengacu kepada estetika, etika pola
perilaku dan logika benar salah atau keadilan justice.
NILAI MENURUT PARA AHLI
Schwartz:
Value as desirable transsituational goal, varying in
importance, that serve as guiding principles in the life of
person or others social entity.
Nilai adalah:
1.Suatu keyakinan
2.Berkaitan dengan cara bertingkah laku atau tujuan akhir
tertentu
3.Melampaui situasi spesifik
4.Mengarahkan seleksi atau evaluasi terhadap tingkah laku,
individu dan kejadian-kejadian serta
5. tersusunnya berdasarkan derajat kepentingannya
10 Value Types menurut Schwartz:
1. Power
2. Achievement
3. Hedonism
4. Stimulation
5. Self direction
6. Universalisme
7. Benevolence
8. Tradition
9. Comformity
10.Security
TIPE NILAI
 Schwartz menjabarkan 10 tipe nilai yang dianut oleh manusia, yaitu
 Power : Nilai ini merupakan dasar pada lebih dari satu tipe kebutuhan yang
universal, yaitu transformasi kebutuhan individual akan dominasi dan kontrol
yang diidentifikasi melalui analisa terhadap motif sosial. Tujuan utama tipe
nilai ini adalah pencapaian status sosial dan prestise serta dominasi.
 Achievement : Nilai ini bertujuan untuk keberhasilan pribadi dengan
menunjukkan kompetensi sesuai standar sosial.
 Hedonism : Nilai ini bersumber dair kebutuhan organismik dan kenikmatan
yang diasosiasikan dengan pemuasan kebutuhan tersebut. Tipe nilai ini
mengutamakan kesenangan dan kepuasan diri sendiri.
 Stimulation : Nilai ini bersumber dari kebutuhan organismik akan variasi dan
rangsangan untuk menjaga agar aktivitas seseorang tetap pada tingkat yang
optimal. Unsur biologis mempengaruhi variasi kebutuhan ini.
 Self-direction : Nilai ini bersumber dari kebutuhan organismik akan kontrol dan
penguasaan. Tujuan nilai ini adalah pikiran dan tindakan yang independen.
 Universalism : Nilai ini mengutamaan penghargaan, toleransi, pemahaman atas
sesama manusia, dan perlindungan terhadap kesejahteraan umat manusia
TIPE NILAI
 Schwartz menjabarkan 10 tipe nilai yang dianut oleh manusia,
yaitu
 Benevolence : Nilai ini berhubungan dengan nilai universalism,
tetapi dalam prakteknya lebih kepada kedekatan kepada
interaksi sehari-hari. Tujuan nilai ini adalah peningkatan
kesejahteraan individu yang terlibat dalam kontak personal yang
intim.
 Tradition : Nilai ini berhubungan dengan tradisi dan ritual yang
sama. Tujuan nilai ini adalah penghargaan, komitmen, dan
penerimaan terhadap kebiasaan, adat, tradisi, atau agama.
 Conformity : Nilai ini bertujuan untuk pembatasan tingkah laku,
dorongan individu yang dipandang tidak sejalan dengan harapan
atau norma sosial.
 Security : Nilai ini bertujuan untuk mengutamakan kemanan,
harmoni, dan stabilitas masyarakat, sesama manusia, maupun
diri sendiri.
STRUKTUR HUBUNGAN NILAI menurut Schwartz:
Asumsi
Identifikasi struktur hubungan antar nilai, pencapaian suatu tipe nilai
mempunyai konsekuensi psikologis, praktis, dan sosial yang dapat berkonflik atau
sebaliknya berjalan seiring (compatible) dengan pencapaian tipe nilai lain

Pencapaian nilai yang seiring satu dengan yang lain menghasilkan sistem
hubungan antar nilai sebagai berikut :
Tipe nilai power Menekankan pada superioritas sosial
dan harga diri
Type Achievement

2. Tipe nilai achievement dan hedonism, keduanya menekankan pada pemuasan yang terpusat pada diri sendiri
3. Tipe nilai hedonism dan stimulation, keduanya menekankan keinginan untuk memenuhi kegairahan dalam diri
4. Tipe nilai stimulation dan self-direction, keduanya menekankan minat intrinsik dalam bidang baru atau
menguasai suatu bidang
5. Tipe nilai self-direction dan universalism, keduanya mengekspresikan keyakinan terhadap keputusan atau
penilaian diri dan pengakuan terhadap adanya keragaman dan hakikat kehidupan
STRUKTUR HUBUNGAN NILAI menurut Schwartz:
keragaman dari hakekat kehidupan
6. Tipe nilai universalism dan benevolence, keduanya menekankan orientasi kesejahteraan orang lain dan tidak
mengutamakan kepentingan pribadi
7. Tipe nilai benevolence dan conformity, keduanya menekankan tingkah laku normatif yang menunjang interaksi intim antar
pribadi
8. Tipe nilai benevolence dan tradition, keduanya mengutamakan pentingnya arti suatu kelompok tempat individu berada
9. Tipe nilai conformity dan tradition, keduanya menekankan pentingnya memenuhi harapan sosial di atas kepentingan diri
sendiri
10. Tipe nilai tradition dan security, keduanya menekankan pentingnya aturan-aturan sosial untuk memberi kepastian dalam
hidup
11. Tipe nilai conformity dan security, keduanya menekankan perlindungan terhadap aturan dan harmoni dalam hubungan
sosial
12. Tipe nilai security dan power, keduanya menekankan perlunya mengatasi ancaman ketidakpastian dengan cara
mengontrol hubungan antar manusia dan sumberdaya yang ada.
Berdasarkan adanya tipe nilai yang sejalan dan berkonflik, Schwartz menyimpulkan bahwa tipe nilai dapat diorganisasikan
dalam dimensi bipolar, yaitu :
1. Dimensi opennes to change yang mengutamakan pikiran dan tindakan independen yang berlawanan dengan dimensi
conservation yang mengutamakan batasan-batasan terhadap tingkah laku, ketaatan terhadap aturan tradisional, dan
perlindungan terhadap stabilitas. Dimensi opennes to change berisi tipe nilai stimulation dan self direction, sedangkan
dimensi conservation berisi tipe nilai conformity, tradition, dan security.
2. Dimensi yang kedua adalah dimensi self-transcendence yang menekankan penerimaan bahwa manusia pada hakekatnya
sama dan memperjuangkan kesejahteraan sesama yang berlawanan dengan dimensi self-enhancement yang mengutamakan
pencapaian sukses individual dan dominasi terhadap orang lain. Tipe nilai yang termasuk dalam dimensi self-transcendence
adalah universalism dan benevolence. Sedangkan tipe nilai yang termasuk dalam dimensi self-enhancement adalah
achievement dan power. Tipe nilai hedonism berkaitan baik dengan dimensi self-enhancement maupun openness to change
EMPAT TINGKATAN NILAI

o Nilai-nilai Kenikmatan (Nilai yang menyenangkan dan


tidak menyenangkan),
o Nilai-nilai kehidupan (Nilai yg penting bagi kehidupan,
misal kesehatan dsb)
o Nilai-nilai kejiwaan (non material : Nilai keindahan,
kebenaran dsb)
o Nilai-nilai kerohanian
o - Nilai kebenaran bersumber akal
o - Nilai keindahan (nilai estetis) bersumber rasa
o - Nilai kebaikan/moral bersumber kehendak
o manusia
o - Nilai religius bersumber kepercayaan/keyakinan
Tingkatan Nilai
Religius
Susila/Baik
Contoh Nilai-Nilai
1. Kisah Putra Umar Estetis
Bin Khatab
2. Kisah Soekarno Biologis
Hatta
Utilataris

Hedonis
FUNGSI NILAI
1. Nilai sebagai standar ( Rokeach,1973 & Schwartz, 1994:
Fungsinya:
 Membimbing individu dalam mengambil posisi tertentu
dalam social issues
 Mempengaruhi individu menyukai ideologi

 Mengarahkan cara menampilkan diri pada orang lain


 Melakukan evaluasi dan membuat keputusan
 Mengarahkan tampilan tingkah laku membujuk dan
mempengaruhi orang lain
2. Nilai sebagai rencana umum dalam memecahkan konflik dan
pengambilan keputusan
3. Nilai sebagai Motivasional
4. Nilai sebagai Keyakinan (Belief)
FUNGSI NILAI
Fungsi utama dari nilai dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Nilai sebagai standar, yang berfungsi :
 Membimbing individu dalam mengambil posisi tertentu dalam isu
sosial.
 Mempengaruhi individu untuk lebih menyukai ideologi politik
tertentu.
 Mengarahkan cara menampilkan diri pada orang lain.
 Melakukan evaluasi dan membuat keputusanSistim nilai sebagai
rencana umum dalam memecahkan konflik dan pengambilan
keputusan.
 Nilai dapat berfungsi untuk memotivasi individu melakukan suatu
tindakan tertentu, mengingat bahwa nilai juga merepresentasikan
kebutuhan dan keinginan.
 Nilai dapat berfungsi sebagai keyakinan yang melandasi suatu
tindakan berdasarkan pilihannya
KESIMPULAN

Kesamaan pemahaman tentang nilai:


1.Suatu keyakinan
2.Berkaitan dengan cara bertingkah laku dan tujuan akhir
tertentu

Kesimpulan:
Nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan
tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai
prinsip atau standar dalam hidupnya
Pengertian Norma

Aturan yang berlaku di masyarakat bertujuan


mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib
dan sentosa.
PENGERTIAN NORMA
 Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang bertujuan
untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Namun masih ada
segelintir orang yang masih melanggar norma-norma dalam masyarakat. Pelanggaran ini
disebabkan berbagai faktor, seperti pendidikan, tingkat ekonomi, dan lain-lain.
 Norma agama : Norma yang berdasarkan ajaran suatu agama. Norma ini bersifat mutlak
yang mengharuskan ketaatan penganutnya untuk mengikuti ajaran yang diterima.
 Norma kesusilaan : Norma yang berdasarkan hati nurani dan perilaku manusia.
 Norma kesopanan : Norma yang berdasarkan dari aturan tingkah laku yang berlaku di
masyarakat. Norma ini timbul dan diadakan masyarakat sehingga masing-masing anggota
masyarakat saling menghormati.
 Norma kebiasaan : Norma ini merupakan hasil perbuatan yang dilakukan secara berulang-
ulang sehingga menjadi kebiasaan. Sehingga anggota masyarakat yang tidak melakukan ini
dianggap aneh.
 Norma hukum : Norma ini berdasarkan oleh peraturan-peraturan yang diciptakan oleh
lembaga penguasa untuk mengatur tata tertib masyarakat. Sanksi dalam norma hukum
bersifat mengikat dan terpaksa.
NORMA DARI SUDUT PANDANG UMUM

Norma juga bisa berarti sebagai aturan/pedoman sosial yang khusus mengenai
tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh
dilakukan di lingkungan kehidupannya. Dari sudut pandang umum, norma
dapat dibedakan sebagai berikut :
 Cara : Cara mengacu pada suatu bentuk perbuatan yang lebih menonjolkan
pada hubungan antarindividu. Umumnya pelanggaran atas norma ini hanya
berakibat celaan dari individu.
 Kebiasaan : Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat karena masyarakat
lebih menyukai hal tersebut.
 Tata kelakuan : Mencerminkan sifat hidup dari sekelompok manusia, yang
dilaksanakan atas pengawasan baik secara sadar maupun tidak sadar.
 Adat istiadat : Tata kelakuan yang terintegrasi secara kuat dengan pola
perilaku dapat meningkat menjadi adat istiadat. Sanksi keras berlaku dalam
pelanggaran atas adat istiadat. Dan norma adat istiadat umumnya berlaku pada
suatu lingkungan, sehingga tidak heran sering terdapat perbedaan adat antar 1
lingkungan dengan lingkungan lainnya.
JENIS NORMA YANG BERLAKU DI MASYARAKAT:

a. Norma agama
b. Norma kesusilaan
c. Norma kesopanan
d. Norma kebiasaan (habit)
e. Norma hukum
NORMA DARI SUDUT PANDANG UMUM
Norma juga berarti sebagai aturan- aturan atau pedoman
sosial yang khusus mengenai tingkah laku, sikap dan
perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan
dilingkungan kehidupannya.

Jenis Norma dari sudut pandang umum, terdiri atas:


a. Cara (usage)
b. Kebiasaan (folkways)
c. Tata kelakuan (Mores)
d. Adat istiadat (custom)

Anda mungkin juga menyukai