w2 Konsep Deskriptif Normatif Etika Etiket Nilai Norma
w2 Konsep Deskriptif Normatif Etika Etiket Nilai Norma
ETIKA DESKRIPTIF
• Etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan
prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini
sebagai sesuatu yang bernilai.
• Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil
keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil
ETIKA NORMATIF
• Etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal
yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu
yang bernilai.
• • Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai
dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan
Jenis Etika
1. EtikaDeskriptif:
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional
tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa
yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya
sebagai sesuatu yang bernilai
2. Etika Normatif:
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan
perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki
oleh manusia atau apa yang seharusnya
dijalankan oleh manusia dan tindakan apa
yang bernilai dalam hidup ini.
Macam ETIKA
Perbedaan
Etika Normatif
Etika Deskriptif
Memberikan fakta sebagai Memberikan penilaian,
sekaligus memberikan
dasar untuk mengambil
norma sebagai dasar dan
keputusan tentang perilaku
kerangka tindakan yang
yang dilakukan
akan diputuskan
Etika dan Etiket
Etiket (belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan
barang-barang dagangan yang bertuliskan nama, isi dsb
Etiket (Perancis) berarti adat sopan santun atau tata krama yang
perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan
selalu baik
Etika berkaitan dengan moral (mores), sedangkan etiket berarti
sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal. Dalam
bahasa Inggris dikenal sebagai ethics dan etiquette.
Antara etika dengan etiket terdapat persamaan yaitu:
Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia secara normatif
yang etis. artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan
dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan
apa yang tidak boleh dilakukan. Justru karena sifatnya
normatif maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.
Etika dan Etiket
Istilah etiket berasal Etiquette (Perancis) yang
berarti kartu undangan yang digunakan oleh raja-
raja Perancis mengadakan pertemuan resmi, pesta
dan resepsi untuk kalangan elit kerjaan atau
bangsawan.
Etiket: Tata aturan sopan santun yang disetujui oleh
masyarakat tertentu dan menjadi norma serta
panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota
masyarakat yang baik dan menyenangkan.
Pengertian Etiket
Ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau
berkelompok dengan manusia lain.
Peraturan atau tata krama yang harus dipenuhi dalam pergaulan
formal atau resmi.
Kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan manusia
yang beradab.
Rambu-rambu yang membantu mengengtahui apa yang harus
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu.
Etiket lebih spesifik daripada etika di mana etika adalah falsafah
moral yang dilandasi agama, budaya, serta perilaku mana yang
baik atau buruk.
Persamaan Etika dan Etiket
Menyangkut perilaku manusia
Mengatur perilaku manusia secara normatif
Perbedaan Etika dan Etiket
Etiket: Tata krama atau tata sopan santun yang
menyangkut sikap lahiriah.
Etika suatu usaha mansusia untuk menggunakan
akal budinya dalam usaha mencapai hidup dengan
lebih baik.disetujui oleh masyarakat tertentu dan
menjadi norma serta panutan dalam bertingkah
laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan
menyenangkan.
Perbedaan Etika dan Etiket
Etika Etiket
Tidak terbatas pada Cara melakukan
cara melakukan sebuah perbuatan manusia
perbuatan, menyangkut Berlaku pada pergaulan
suatu perbuatan boleh dan bersifat relatif
dilakukan atau tidak Lahiriah
(aspek Norma)
Selalu berlaku
walaupun tidak ada
orang lain
Absolut , lahir batin
SUMMARY:
Etiket merupakan suatu tata krama atau tata sopan santun yang menyangkut
sikap lahiriah manusia. Pelanggaran terhadap sikap ini tidak menjadikan seseorang
dicap sebagai manusia yang tidak bermoral. Sedangkan Etika dipahami sebagai
suatu usaha manusia untuk menggunakan akal budinya dalam usaha mencapai
hidup dengan lebih baik. Pelanggaran terhadap sikap ini bisa dicap sebagai manusia
tidak bermoral.
Etiket lebih bersifat lahiriah sedangkan etika batiniah.
Macam-macam Etiket
Etiket berkomunikasi
Etiket sebagai pegawai baru
Etiket Makan (table manners)
a.Etiket berbicara dengan dosen
Memberi salam selamat pagi....selamat malam (sesuai
waktunya), sisipkan pertanyaan personal ringan
TETAPI.......hindari yang terlalu pribadi
Utarakan siapa Anda, utarakan maksud & tujuan
pembicaraan (jelas, ringkas, tidak bertele-tele)
Jangan “takut”, lakukan kontak mata secukupnya.
Apabila duduk, tegakkan punggung Anda. Beri kesan
Anda sebagai mahasiswa yang percaya diri
Jangan gunakan intonasi tinggi berkesan kasar dan
tidak sopan
b.Etika berbicara dengan teman
sejawat
Menatap lawan bicara
Suara, intonasi, nada bicara disesuaikan kondisi
Selingan menarik? Boleh juga...
Jangan membicarakan kejelekan orang lain...ssttt...
Jangan memotong pembicaraan orang lain. Jadilah
pendengar yang baik
Gunakan bahasa yang umum dan mudah dimengerti
Sesuaikan gerak tubuh dan mimik wajah Anda dengan
emosi yang ada dalam pembicaraan, tapi...jangan berlebihan
yaaa...
c.Etiket berbicara saat presentasi
Percaya diri, tatap wajah audiens tidak hanya pada
satu sisi terus
Jaga kecepatan bicara Anda, sesuaikan dengan jumlah
materi
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti
Jangan monoton (Anda bukan pembaca slide
presentasi)
Gunakan bahasa tubuh yang baik
Kuasai topik dengan baik
d.Etiket berbicara saat berpidato
Perhatikan penampilan fisik (rapi, bersih, berkesan menarik)
Membuka pidato dengan salam, memperkenalkan diri di awal
pidato
Kuasai topik dengan baik
Perhatikan siapa audiens yang hadir, tatap semua yang hadir
dengan senyum
Volume suara dan nada suara yang sesuai, maupun bahasa
yang baku
Bahasa tubuh lebih formal daripada ketika presentasi
Jangan terlalu banyak lelucon (Anda bukan pelawak kannn....)
e.Etiket Korespondensi
Isisurat harus memenuhi syarat (jelas, tepat dan
benar)
Kata-kata, kalimat, dan bahasa (jelas ejaan, tidak
gunakan kata-kata bermakna ganda, tata bahasa yang
runtut/tdk bertele-tele)
Hindari penggunaan tip-ex atau correction pen
Tata naskah surat harus sesuai peraturan yang berlaku
Sebelum dikirim, surat harus dikoreksi
Apabila menerima surat, harus segera membalas surat
f.Etiket berbicara di telepon
Menelpon
Ucapkan salam
Sebutkan identitas diri
Sampaikan maksud dan tujuan
Ucapan terima kasih
Menjawab telepon
Ucapkan salam
Sebutkan identitas diri
Menanyakan maksud dan tujuan
Apabila orang yang dituju tidak ada di tempat, maka beritahukan dengan
sopan
Ucapkan salam penutup
g.Etiket dalam menggunakan E-mail
Hindari mengirim lampiran yang berukuran besar
Dilarang mengkomunikasikan informasi yang bersifat
rahasia
Gunakan kata-kata yang baku (seperti halnya menulis surat)
Subject dan isi pesan harus ada
Perlu ada “signature”
Ukuran dan warna fonts, hati-hati
Cek attachment
Koreksi dulu, sebelum dikirim (send)
NILAI
Pencapaian nilai yang seiring satu dengan yang lain menghasilkan sistem
hubungan antar nilai sebagai berikut :
Tipe nilai power Menekankan pada superioritas sosial
dan harga diri
Type Achievement
2. Tipe nilai achievement dan hedonism, keduanya menekankan pada pemuasan yang terpusat pada diri sendiri
3. Tipe nilai hedonism dan stimulation, keduanya menekankan keinginan untuk memenuhi kegairahan dalam diri
4. Tipe nilai stimulation dan self-direction, keduanya menekankan minat intrinsik dalam bidang baru atau
menguasai suatu bidang
5. Tipe nilai self-direction dan universalism, keduanya mengekspresikan keyakinan terhadap keputusan atau
penilaian diri dan pengakuan terhadap adanya keragaman dan hakikat kehidupan
STRUKTUR HUBUNGAN NILAI menurut Schwartz:
keragaman dari hakekat kehidupan
6. Tipe nilai universalism dan benevolence, keduanya menekankan orientasi kesejahteraan orang lain dan tidak
mengutamakan kepentingan pribadi
7. Tipe nilai benevolence dan conformity, keduanya menekankan tingkah laku normatif yang menunjang interaksi intim antar
pribadi
8. Tipe nilai benevolence dan tradition, keduanya mengutamakan pentingnya arti suatu kelompok tempat individu berada
9. Tipe nilai conformity dan tradition, keduanya menekankan pentingnya memenuhi harapan sosial di atas kepentingan diri
sendiri
10. Tipe nilai tradition dan security, keduanya menekankan pentingnya aturan-aturan sosial untuk memberi kepastian dalam
hidup
11. Tipe nilai conformity dan security, keduanya menekankan perlindungan terhadap aturan dan harmoni dalam hubungan
sosial
12. Tipe nilai security dan power, keduanya menekankan perlunya mengatasi ancaman ketidakpastian dengan cara
mengontrol hubungan antar manusia dan sumberdaya yang ada.
Berdasarkan adanya tipe nilai yang sejalan dan berkonflik, Schwartz menyimpulkan bahwa tipe nilai dapat diorganisasikan
dalam dimensi bipolar, yaitu :
1. Dimensi opennes to change yang mengutamakan pikiran dan tindakan independen yang berlawanan dengan dimensi
conservation yang mengutamakan batasan-batasan terhadap tingkah laku, ketaatan terhadap aturan tradisional, dan
perlindungan terhadap stabilitas. Dimensi opennes to change berisi tipe nilai stimulation dan self direction, sedangkan
dimensi conservation berisi tipe nilai conformity, tradition, dan security.
2. Dimensi yang kedua adalah dimensi self-transcendence yang menekankan penerimaan bahwa manusia pada hakekatnya
sama dan memperjuangkan kesejahteraan sesama yang berlawanan dengan dimensi self-enhancement yang mengutamakan
pencapaian sukses individual dan dominasi terhadap orang lain. Tipe nilai yang termasuk dalam dimensi self-transcendence
adalah universalism dan benevolence. Sedangkan tipe nilai yang termasuk dalam dimensi self-enhancement adalah
achievement dan power. Tipe nilai hedonism berkaitan baik dengan dimensi self-enhancement maupun openness to change
EMPAT TINGKATAN NILAI
Hedonis
FUNGSI NILAI
1. Nilai sebagai standar ( Rokeach,1973 & Schwartz, 1994:
Fungsinya:
Membimbing individu dalam mengambil posisi tertentu
dalam social issues
Mempengaruhi individu menyukai ideologi
Kesimpulan:
Nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan
tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai
prinsip atau standar dalam hidupnya
Pengertian Norma
Norma juga bisa berarti sebagai aturan/pedoman sosial yang khusus mengenai
tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh
dilakukan di lingkungan kehidupannya. Dari sudut pandang umum, norma
dapat dibedakan sebagai berikut :
Cara : Cara mengacu pada suatu bentuk perbuatan yang lebih menonjolkan
pada hubungan antarindividu. Umumnya pelanggaran atas norma ini hanya
berakibat celaan dari individu.
Kebiasaan : Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat karena masyarakat
lebih menyukai hal tersebut.
Tata kelakuan : Mencerminkan sifat hidup dari sekelompok manusia, yang
dilaksanakan atas pengawasan baik secara sadar maupun tidak sadar.
Adat istiadat : Tata kelakuan yang terintegrasi secara kuat dengan pola
perilaku dapat meningkat menjadi adat istiadat. Sanksi keras berlaku dalam
pelanggaran atas adat istiadat. Dan norma adat istiadat umumnya berlaku pada
suatu lingkungan, sehingga tidak heran sering terdapat perbedaan adat antar 1
lingkungan dengan lingkungan lainnya.
JENIS NORMA YANG BERLAKU DI MASYARAKAT:
a. Norma agama
b. Norma kesusilaan
c. Norma kesopanan
d. Norma kebiasaan (habit)
e. Norma hukum
NORMA DARI SUDUT PANDANG UMUM
Norma juga berarti sebagai aturan- aturan atau pedoman
sosial yang khusus mengenai tingkah laku, sikap dan
perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan
dilingkungan kehidupannya.